PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB

dokumen-dokumen yang mirip
LANGKAH LANGKAH PRAKTIS PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN PUSTAKAWAN. Oleh : Ir. Rita Komalasari

BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

SUMBERDAYA MANUSIA PUSTAKAWAN: SEBAGAI SALAH SATU JENJANG KARIR 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

Dra. Etty Andriaty, M.Si. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PUSTAKAWAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 45. Kiat-Kiat Memperoleh Angka Kredit Optimal

PENDAHULUAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN PENGERTIAN PENGERTIAN

TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

Peningkatan profesionalisme pustakawan

PROSEDUR PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TATA KERJA DAN TATA CARA PENILAIAN

VI. PUSTAKAWAN A. DASAR HUKUM

2017, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Rescuer dan

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

AYO JADI PUSTAKAWAN. Yuniwati Pustakawan Muda UNDIP

PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2011 TENTANG

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI YOGYAKARTA TENTANG

PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

2014, No

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.218,2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Pustakawan.

PENGUSULAN DUPAK PUSTAKAWAN

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

Pengalaman menjadi Tim Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan IPB ( )

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

AKTIVITAS PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN

BAB I PENDAHULUAN Umum

XX. TEKNISI LITKAYASA

Etty Andriaty dan Hendrawaty

- 4 - MEMUTUSKAN: Pasal 1

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER BERDASARKAN POSISI DAN KEDUDUKAN

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 22/MEN/2010 TENTANG

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM

BAB I. PENDAHULUAN. pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROSEDUR PENGUSULAN DAN MEKANISME PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

II. PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

Jabatan Fungsional Pustakawan Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

SOSIALISASI PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT BIDANG KEPERAWATAN RSCM AGUSTUS 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA BUPATI MAJALENGKA,

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN

B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

DRAFT PERKALAN Tata Kerja Tim Penilai JFAK dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit AK

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

2015, No Indonesia Tahun 1975 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tent

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tent

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN TIM PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 297/KPTS/M/2012 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06 TAHUN 2002 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT/JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

Transkripsi:

PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB Oleh : Ir. Rita Komalasari PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY LIBRARY 2010

PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB Ir. Rita Komalasari Pustakawan Madya pada Perpustakaan IPB PENDAHULUAN Seiring berjalannya waktu, Pustakawan semakin berkembang baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Perkembangan tersebut tidaklah merata di setiap jenis Perpustakaan. Perkembangan kualitas dan kuantitas Pustakawan berbeda dipengaruhi oleh berbagai faktor dan kebijakan lokal yang diterapkan di Perpustakaan tersebut. Pustakawan dan jenjang karirnya tidaklah mungkin terpisahkan. Bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Seseorang tertarik dan berminat menjadi Pustakawan tentulah karena ingin karirnya berkembang sesuai harapan dan ketentuan yang berlaku. Namun sayangnya dalam proses pengumpulan angka kredit, menuangkan angka kredit ke dalam DUPAK hingga saat pengajuan kenaikan pangkat, masih banyak kendala yang dihadapi. Meski seorang Pustakawan sudah naik pangkat berkali kali, tetap saja masih menemui hambatan, kesulitan hingga mengakibatkan kesalahan dalam pengajuan kenaikan pangkatnya., baik secara administrasi maupun kelengkapan buktibukti yang diajukan. Permasalahan lainnya adalah jika terjadi pergeseran/perubahan organisasi, dan pergantian Tim Penilai Pustakawan. Seringkali ada kebijakan yang berubah. Ada proses yang berkaitan dengan sistem yang mengalami pergeseran. Perubahan tersebut adalah wajar dan alami adanya, namun jika proses penilaian terhadap Pustakawan yang tadinya tertib dan rapi, menjadi tidak tertib lagi setelah adanya pergantian susunan Tim Penilai Pustakawan, tentulah sangat disayangkan. Peraturan yang tertib dan teratur yang sudah diterapkan, kembali terabaikan. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan, Oleh karena itu, diperlukan mekasnisme yang dapat membantu, bersifat standar dan sesuai dengan pedoman yang berkaitan dengan kenaikan Jabatan Fungsional Pustakawan. Mekanisme tersebut diharapkan dapat membantu Pustakawan saat proses pengajuan kenaikan pangkat, dan dapat dengan mudah diimplementasikan oleh Pustakawan dalam meniti jenjang karirnya. Disamping itu, Dengan adanya mekanisme standar tersebut, akan membantu Tim Penilai Pustakawan dalam proses penilaian, karena mekanisme standar tersebut sesuai dengan apa yang tertuang dalam DUPAK yang sudah tersusun dan tertata rapi. Begitu pula kesesuaian bukti bukti kegiatan yang dilampirkan, harus sesuai, tersusun dan

tertata rapi. Mekanisme tersebut menunjang Pelaksanaan kegiatan yang sudah dikerjakan dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam Tulisan ini diuraikan langkah langkah praktis proses pengusulan kenaikan pangkat dan jabatan Fungsional Pustakawan, sesuai ketentuan dalam Keputusan MENPAN Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 dan Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2003 dan Nomor 23 Tahun 2003. TATA KERJA TIM PENILAI DAN TATA CARA PENILAIAN Sebagai gambaran untuk mempermudah Pustakawan dalam memahami proses kenaikan pangkat dan jabatannya, dalam tulisan ini diuraikan secara singkat tata kerja Tim penilai Instansi dimana salah satu kegiatan Tim Penilai Pustakawan adalah: Persidangan Tim Penilai Instansi dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun sesuai dengan periode kenaikan pangkat: 1) Untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit ditetapkan paling lambat bulan Januari tahun yang bersangkutan; 2) Untuk Untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan paling lambat bulan Juli tahun yang bersangkutan; Tata cara penilaian angka kredit oleh Tim Penilai Instansi dilakukan melalui prosedur sebagai berikut, diantaranya: A) Setelah DUPAK diterima, sekretariat tim penilai melaksanakan pemeriksaan berkas sebagai berikut: 1) DUPAK dan surat pengantar yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang mengusulkan DUPAK 2) Kelengkapan DUPAK dan bukti pendukung B) Aspek yang dinilai/diteliti meliputi hal hal berikut: 1) Kebenaran, kelengkapan dan keabsahan DUPAK, termasuk lampiran dan bukti kegiatan. 2) Ketepatan pejabat yang mengajukan usul penilaian DUPAK 3) Ketepatan tugas kegiatan yang dikerjakan 4) Kebenaran bukti fisik yang dilampirkan 5) Perhitungan dan penjumlahan angka kredit

6) Perbandingan antara unsure utama dan unsure penunjang sesuai aturan yang berlaku. Selanjutnya Tim Penilai Pustakawan akan mengadakan sidang pleno untuk membahas, menilai, dan menentukan apakah Pustakawan yang bersangkutan memenuhi syarat dan dapat diusulkan untuk kenaikan pangkat dan jabatan ke tingkat/jenjang berikutnya. Sebagai bukti nyata, dan sebagai persembahan bagi Pustakawan di IndonesiaTulisan ini juga dilengkapi Form: 1. Rekapitulasi prestasi kerja Harian; 2. Rekapitulasi prestasi kerja bulanan kegiatan pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi 3. Rekapitulasi prestasi kerja bulanan kegiatan pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi 4. Rekapitulasi prestasi kerja bulanan kegiatan pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi 5. Rekapitulasi prestasi kerja bulanan kegiatan pengembangan profesi 6. Rekapitulasi prestasi kerja bulanan kegiatan penunjang tugas pustakawan Disamping itu, tulisan ini juga dilengkapi dengan form Surat pernyataan Melakukan kegiatan dari semua unsur kegiatan Utama maupun Kegiatan Penunjang. Dupak Pustakawan Ahli dan Terampil dari berbagai jenjang Jabatan juga disediakan dalam format yang siap diisi oleh Pustakawan yang berkepentingan. Disamping itu, form Surat Penugasan dan surat Tugas Limpah juga dilampirkan. Dalam tulisan ini juga dilampirkan form form kegiatan Pustakawan yang harus dilengkapi sebagai syarat dalam proses pengajuan kenaikan pangkat dan jabatan yang bersangkutan. Semua ini dipersembahkan untuk Pustakawan agar dapat mengajukan kenaikan pangkat dengan mudah, baik dan benar sesuai ketentuan dalam Keputusan MENPAN Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 dan Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2003 dan Nomor 23 Tahun 2003. Tulisan ini dilengkapi CD yang dapat digunakan oleh Pustakawan tingkat Terampil dan Tingkat Ahli berdasarkan jenjang jabatannya. Penulis berharap, CD ini dapat digunakan dengan sebaik baiknya dan benar benar bermanfaat bagi kelancaran pengajuan kenaikan pangkat dan jabatan Fungsional Pustakawan.

TATACARA PENGAJUAN KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB 1. SEDIAKAN 3 BUAH MAP (BERI KODE A,B,C). BERI NAMA DAN NIP MASING MASING. WARNA MAP SESUAI JENJANG JABATAN. MISAL: PUSTAKAWAN PELAKSANA WARNA MAP COKLAT PUSTAKAWAN PELAKSANA LANJUTAN WARNA MAP MERAH PUSTAKAWAN PENYELIA WARNA MAP ORANYE PUSTAKAWAN PERTAMA WARNA MAP KUNING PUSTAKAWAN MUDA WARNA MAP HIJAU PUSTAKAWAN MADYA WARNA MAP BIRU PUSTAKAWAN UTAMA WARNA MAP UNGU 2. MAP A BERISI FOTO KOPI RANGKAP 4 TERDIRI DARI: KARPEG SK PUSTAKAWAN TULIS DG PINSIL KODE A2 PAK TERKAHIR TULIS DG PINSIL KODE A3 SK JABATAN TERAKHIR TULIS DG PINSIL KODE A4 SK MELAKSANAKAN TUGAS TULIS DG PINSIL KODE A5 SK MENDUDUKI JABATAN TULIS DG PINSIL KODE A6 DP3 2 THN TERKAHIR TULIS DG PINSIL KODE A7, A8 URAIAN TUGAS SEHARI HARI TULIS DG PINSIL KODE A9 3. MAP B BERISI: DUPAK TERBARU TULIS DG PINSIL KODE B 1 ' REKAPITULASI KEGIATAN BULANAN PER TAHUN TULIS DG PINSIL KODE B2 SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN TULIS DG PINSIL KODE B3 4. MAP C BERISI: REKAPITULASI PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT YANG DILENGKAPI BUKTI BUKTI KEGIATAN UTAMA DAN KEGIATAN PENUNJANG. BUKTI KEGIATAN, REKAPITULASI KEGIATAN HARIAN, BULANAN, SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN, HARUS DISUSUN SESUAI URUTAN DUPAK Dalam kegiatan sehari hari, Pustakawan harus rajin menuliskan setiap kegiatan yang dilakukan ke dalam lembar rekapitulasi prestasi kerja harian. Selanjutnya data yang telah terkumpul dalam lembar prestasi kerja harian dipindahkan ke lembar rekapitulasi prestasi kerja bulanan yang disusun berdasarkan jenis kegiatan, Unsur kegiatan dan sub unsure kegiatan. Nampaknya proses tersebut cukup rumit, tapi jika sudah terbiasa dilakukan maka kerumitan dan kesulitan yang dirasa, akan hilang seiring berjalannya waktu. Ada Pepatah yang mengatakan Ala bisa karena biasa. Jadi jika Pustakawan sudah terbiasa bekerja secara tertib, disiplin dan rajin menuangkan setiap kegiatan ke dalam lembar prestasi kerjanya, maka pada saat pengajuan kenaikan pangkat nanti tidak akan lagi menemui kesulitan yang berarti. Jika kegiatan yang dilakukan menggunakan alat bantu seperti komputer, Maka hasil kegiatan dapat dengan

mudah dilihat, dengan mencetak hasil kegiatan berdasarkan operator yang melakukan tugas tersebut. Jika ada kegiatan yang sulit didapatkan bukti kegiatannya, dapat dibuatkan surat keterangan dari Koordinator kegiatan atau atasan langsung. Hal tersebut diperlukan sebagai syarat untuk kenaikan pangkat dan jabatan Pustakawan. Untuk mempermudah Pustakawan dalam mengajukan kenaikan pangkat dan jabatannya, diperlukan form standar untuk setiap jenis kegiatan. Di bawah ini dilampirkan form setiap jenis kegiatan yang diambil dari Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional republic Indonesia Nomor 2 tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Jabatan fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Terbitan Perpustakaan Nasional RI tahun 2009. LAPORAN KEGIATAN PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA NO KEGIATAN JUMLAH LUARAN 1. 2. 3. 4. Dst Bukti fisik kegiatan terlampir Berdasarkan surat tugas nomor :... Dilaporkan oleh ( ) ( )

DAFTAR JUDUL ALAT SELEKSI BAHAN PUSTAKA YANG DIHIMPUN NO. JUDUL KATALOG PENERBIT TAHUN TERBIT

DAFTAR JUDUL BAHAN PUSTAKA HASIL REGISTRASI NO. JUDUL PENGARANG PENERBIT TAHUN TERBIT ASAL NOMOR INDUK

CONTOH : SALAH SATU BUKTI FISIK MENGUMPUL DATA KEGIATAN MELAKUKAN SURVEI MINAT PEMAKAI DAFTAR BAHAN PUSTAKA YANG DIKUMPULKAN NO. JUDUL JUMLAH 1. 2. 3. 4. Jumlah...,...

DAFTAR BAHAN PUSTAKA YANG DIMINATI PEMAKAI TAHUN 2006 NO. SUBJEK JUMLAH PEMINAT ADA/TIDAK DI PERPUSTAKAAN 1. 2. 3. 4. Jumlah...,...

CONTOH BUKTI FISIK KEGIATAN : 1. SURVEI BAHAN PUSTAKA 2. MEMBUAT DESIDERATA 3. MENYELEKSI BAHAN PUSTAKA 4. MENGEVALUASI DAN MENYIANGI KOLEKSI 5. MELAKUKAN VERIFIKASI DATA BIBLIOGRAFI 6. MELAKUKAN KATALOGISASI 7. MENGALIHKAN DATA BIBLIOGRAFI 8. MENYUNTING DATA BIBLIOGRAFI 9. IDENTIFIKASI BAHAN PUSTAKA 10. REPRODUKSI BAHAN PUSTAKA 11. MENYEDIAKAN BAHAN PUSTAKA DAFTAR JUDUL..(DISESUAIKAN DENGAN JENIS KEGIATAN YANG DILAKUKAN) NO. JUDUL PENGARANG PENERBIT TAHUN TERBIT

... DAFTAR JUDUL BAHAN PUSTAKA YANG DITENTUKAN TAJUK SUBJEK/KATA KUNCI NO. JUDUL SUBJEK/KATA KUNCI

DAFTAR JUDUL BAHAN PUSTAKA YANG DIKLASIFIKASI NO. JUDUL NAMA KLAS 1

LAPORAN KEGIATAN SIRKULASI NO KEGIATAN JUMLAH EKS 1 PEMINJAMAN 2 PENGEMBALIAN TOTAL CATATAN : PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT : (TOTAL BAHAN PUSTAKA : 2 ) X 0,0002

DAFTAR JUDUL BAHAN PUSTAKA YANG DIRAWAT NO. JUDUL PENERBIT TAHUN TERBIT JENIS PERAWATAN 1

DAFTAR PERMINTAAN/ITEM PERTANYAAN LAYANAN RUJUKAN CEPAT NO TANGGAL PERMINTAAN/PERTANYAAN 1 2 3 4

LAPORAN KEGIATAN BIMBINGAN PEMAKAIAN SUMBER RUJUKAN NO TANGGAL KALI JUDUL SUMBER RUJUKAN 1 2 3 JUMLAH

DAFTAR TOPIK PENELUSURAN LITERATUR NO TOPIK JUDUL BAHAN PUSTAKA 1 2 3 4

LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN PANDANG DENGAR NO TANGGAL KALI PESERTA 1 2 3 JUMLAH

JADWAL PELAKSANAAN BIMBINGAN MEMBACA NO TANGGAL KALI PESERTA BIMBINGAN 1 2 3 JUMLAH

LAPORAN PELAKSANAAN BIMBINGAN PEMAKAI PERPUSTAKAAN NO TANGGAL KALI PESERTA BIMBINGAN JUMLAH 1 2 3 JUMLAH

LAPORAN PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK PEMBACA NO TANGGAL KALI PESERTA BIMBINGAN BIDANG DISKUSI 1 2 3 JUMLAH

RUJUKAN Republik Indonesia. Perpustakaan Nasional RI (2009). Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional republik Indonesia Nomor 2 tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Jabatan fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Republik Indonesia. Perpustakaan Nasional RI (2009). Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional republik Indonesia Nomor 2 tahun 2008 tentang Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Pustakawan Republik Indonesia. Perpustakaan Nasional RI (2004). Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 132/KEP/M.PAN/12/2002 dan Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor: 23 tahun 2003, dan Nomor 21 tahun 2003.