Evolusi Kerangka Kebijakan Financial Inclusion. BANK INDONESIA November 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun

Data Akses ke Lembaga Keuangan Formal

Informasi dalam buku ini bersumber dari National Strategy for Financial Inclusion Fostering Economic Growth and Accelerating Poverty Reduction

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang

BAB I LATAR BELAKANG

Sambutan Peluncuran Program Desmigratif Jakarta, 11 September 2017

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Financial Inclusion (keuangan inklusif) identitas legal, dan masyarakat pinggiran) yang umumnya unbanked yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan menjadi program penting yang dilakukan oleh negara-negara di

PENINGKATAN AKSES PEMBIAYAAN BAGI KUKM (Tantangan dan Harapan)

ekonomi melalui pengentasan kemiskinan dan pemerataan pendapatan sambil tetap menjaga stabilitas sistem keuangan.

Roadmap Keuangan Syariah Indonesia

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) Pedoman Uji Coba Aktivitas Jasa Sistem Pembayaran dan Perbankan Terbatas Melalui Unit Perantara Layanan Keuangan

TANTANGAN DAN PELUANG BAGI INDUSTRI BPR KE DEPAN

BAB II GAMBARAN UMUM PROGRAM KEUANGAN INKLUSIF. Dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif, keuangan inklusif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peran perbankan yang profesional semakin dibutuhkan guna

PERBANDINGAN BANK INDONESIA DENGAN BANK NEGARA LAIN DI ASEAN

Tinjauan Kebijakan Ekonomi Indonesia Moekti P. Soejachmoen

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

PANDUAN DAN WAWASAN PRODUK PERBANKAN BNI-FASTPAY

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia

Diskusi Post event Feedback G20 Summit. INFID, 3 Oktober 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BRANCHLESS BANKING UNTUK MENINGKATKAN FINANCIAL INCLUSION: Mendorong Akses Perbankan untuk Lebih Pro-Poor

Ketimpangan Komposisi Kredit Perbankan. Oleh M. Firdaus (Deputy SEN ASPPUK)

INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi. Saat ini layanan sistem pembayaran yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar uang

Keuangan Inklusif dan Penanggulangan Kemiskinan

BAB V PENUTUP. banking di perbankan syariah dalam mencapai financial inclusion dengan studi

Yang terhormat, - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri, Bapak H. Irman,

I. PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam menopang perekonomian nasional. Hal ini

Pengenalan Terhadap Perkumpulan Akses Keuangan Indonesia (PAKINDO) Jakarta, 5 Oktober 2016

PERAN FINANCIAL INCLUSION DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN: Mendorong KUR untuk Lebih Pro-Poor

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

- 3 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal I Angka 1 Pasal 1 Cukup jelas.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Lembaga Perbankan dan Sistem Lembaga Keuangan Non-Bank. keuangan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan inklusif. Keuangan inklusif ini lebih dipergunakan atau ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penyaluran Kredit Perbankan Tahun (Rp Miliar).

BRANCHLESS BANKING SETELAH MULTILICENSE:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

Boks 3 Memperkuat Daya Saing dan Kelembagaan Bank Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Otoritas Jasa Keuangan: Membuka Akses dan Melindungi Konsumen Keuangan. Muliaman D Hadad

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

Highlights May Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 1,250 20,000. kabupaten. provinsi di wilayah timur Indonesia

Jakarta, 18 Desember (Daftar selanjutnya optional, dapat tidak disebutkan nama, cukup institusinya)

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang telah memiliki beberapa Undang-undang yang mengatur tentang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/PBI/2014 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN MAKROPRUDENSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

POINTERS BAHAN KULIAH UMUM Kebijakan Bank Indonesia dalam Keuangan Inklusif Melalui Gerakan Nasional Non Tunai

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi global menghadapi tekanan yang berat dari krisis

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan perekonomian suatu bangsa, bank memegang peranan

ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012

Mengenal OJK & Lembaga Keuangan Mikro

REDISTRIBUSI ASET UNTUK MENURUNKAN KETIMPANGAN DI INDONESIA

2. Kami menyambut baik adanya kegiatan dialog nasional yang mengangkat tema Prediksi Industri Properti ke Depan dan Memperkuat Keberpihakan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri perbankan di masa mendatang diramalkan masih

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI

BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API)

BAB I PENDAHULUAN. apabila suatu negara memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil maka selain

Arah dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

Program implementasi API dilaksanakan secara bertahap

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (LAKU PANDAI)

PROSPEK DUNIA USAHA DAN PEMBIAYAANNYA OLEH PERBANKAN SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA TGL. 7 J J U U N N II

BAB I PENDAHULUAN telah menembus angka 6,6 % pada bulan November, dan diperkirakan akan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

I. PENDAHULUAN. Sistem keuangan terdiri dari lembaga keuangan, pasar keuangan, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Huruf a Perhitungan pemenuhan GWM Primer secara harian dilakukan berdasarkan posisi s

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BOKS 3 Survei Optimalisasi Penggunaan Alat Pembayaran Non Tunai Di Sulawesi Tenggara

Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. pembayaran yang digunakan oleh masyarakat. Seiring dengan semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. uang giral serta sistem organisasinya. Lembaga keuangan dibagi menjadi lembaga

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.03/2014 TENTANG LAYANAN KEUANGAN TANPA KANTOR DALAM RANGKA KEUANGAN INKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

Bab 6 MATERI SIP-6 1 LATAR BELAKANG ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) VISI API TUJUAN SASARAN API SISTEMATIKA API

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.

PERAN KEBIJAKAN MONETER DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur

Transkripsi:

1 Evolusi Kerangka Kebijakan Financial Inclusion BANK INDONESIA November 2013

Kepadatan Bank LAYANAN AKSES KEUANGAN DI INDONESIA 2 Dengan melihat pertumbuhan ekonomi (PDRB)dan kinerja bank (DPK dan kredit) terlihat masih banyak wilayah di Indonesia yang masih underbanked. TINGKAT KEPADATAN BANK PETA KREDIT UMKM BERDASARKAN LOKASI PROYEK (jumlah Bank/km 2 ) Ukuran pasar (jumlah bnak/1000 pddk) 20% 59% 7% 7% 2% 5% Sumber: SEKDA-Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik, 2011, diolah. Sumber: Bank Indonesia, diolah, 2013

DAMPAK TERHADAP PEREKONOMIAN 3 Indikator Indonesia Malaysia Thai Phil Vietnam India Brazil Jumlah Penduduk (Miliyar) 242,3 28,86 69,52 94,85 87,84 1.241 196,7 Peminjam per 1.000 penduduk dewasa 293 281,7 250,8 458,7 n.a n.a 241,3 Jumlah KC Bank per 1.000 km 2 Jumlah KC Bank per 100.000 penduduk dewasa 8,2 6,3 12,1 16,3 7,8 30,4 7,9 8,6 10,5 11,3 8,1 3,6 10,6 46,1 Jumlah ATM per 1.000 km 2 16,0 34,0 83,8 35,7 42,9 25,4 20,5 Jumlah ATM per 100.000 penduduk dewasa 16,5 56,4 78,0 17,7 20,0 8,9 119,6 Loan/GDP 31,7 104,2 95,3 21,4 135,9 51,7 40,3 Deposit/GDP 43,4 130,8 78,8 41,9 136,4 68,4 53,3 Negara 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 China 113.3 110.7 107.5 103.7 127.2 129.9 127.0 Thailand 100.7 95.2 113.2 113.0 116.4 123.9 140.1 Malaysia 106.5 103.7 101.6 96.7 111.6 110.7 112.2 Singapore 90.9 86.0 87.0 106.7 109.9 100.0 112.6 Korea, Rep 87.0 95.0 99.5 108.7 107.2 100.8 100.5 Chile 76.3 77.8 83.9 86.0 70.4 66.9 71.2 Brazil 31.4 40.3 47.9 53.1 53.1 55.1 61.4 Indonesia 26.4 24.6 25.5 26.6 27.7 29.1 31.7

MENGAPA STRATEGI NASIONAL 4 inklusif sebagai sebuah komitmen nasional. Untuk itu diperlukan koordinasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (pemerintah, swasta serta masyarakat umum). Dukungan Kementerian / Lembaga, partisipasi swasta serta masyarakat sipil sangat penting. Peningkatan akses layanan keuangan bertujuan untuk pembangunan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan secara luas. Koordinasi dan sinergi berbagai kebijakan, program, serta inisiatif yang sudah ada.

TRANSMISI KEUANGAN INKLUSIF TERHADAP TUGAS BI 5 Sasaran Akhir Stabilitas Harga untuk Pertumbuhan Ekonomi yg Berkelanjutan dan Inklusif Sasaran Antara Stabilitas Moneter dan Nilai Tukar Stabilitas Sistem Sistem Pembayaran Aman & Efisien Intermediasi seimbang Buffer sistem keuangan Market yg efisien melalui keuangan inklusif, edukasi keuangan, & perlindungan konsumen Peran BI dlm KI dan UMKM sisi permintaan Inklusif dan UMKM Permasalahan KI dan UMKM: tingginya unbanked people tingginya gap kemiskinan antar propinsi rendahnya pembiayaan UMKM suku bunga kredit mikro tinggi assymetric information kemampuan manajemen UMKM krg memadai monopoli bank pada segmen mikro terbatasnya saluran distribusi jasa keuangan sisi infrastruktur

PROGRAM PILAR TARGET DAMPAK TUJUAN STRATEGI NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF 6 Mencapai kesejahteraan ekonomi melalui pengurangan kemiskinan, pemerataan pendapatan & stabilitas sistem keuangan di Indonesia dengan menciptakan sistem keuangan yg dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat Stabilitas Moneter dan Nilai Tukar Stabilitas Sistem Sistem Pembayaran Aman & Efisien Intermediasi seimbang, ketahanan sistem keuangan, market efisien Edukasi Fasilitas Publik Pemetaan Informasi Kebijakan / Peraturan Pendukung Fasilitas Intermediasi & Distribusi Perlindungan Konsumen 6 Edukasi : Pelajar Masyarakat lain PKH Jamkesmas BLT Bansos BLSM Financial Multilicensing Identity Number Kebijakan (FIN) branchless Informasi harga banking komoditi Kebijakan melalui HP kredit UMKM TabunganKu Branchless banking Pembiayaan Start-Up Mediasi Perbankan Transparansi Produk

PERATURAN PENDUKUNG BANK INDONESIA UNTUK MENDORONG ELIGIBILITAS KEUANGAN Multilicensing Kewajiban perbankan untuk memberikan kredit kepada bisnis yang produktif termasuk UMKM 14 Penyediaan kredit / pembiayaan oleh perbankan dan pendampingan bagi pengembangan UMKM Kewajiban perbankan untuk memberikan kredit kepada UMKM dengan share 20% (bertahap), yang akan diikuti dengan pemberian intesif / disintensif. Aktifitas pendampingan dalam bentuk penelitian, penyediaan informasi dan fasilitasi. Memperkuat koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan UMKM. Branchless Banking Peningkatan jangkauan layanan perbankan. Memperbolehkan agent untuk melakukan pembukaan rekening, penerimaan setoran dan pengambilan tunai, transfer dan pembayaran. Memperbolehkan agent untuk penyaluran dan menagih kredit UMKM

TERIMA KASIH 8