Spider Beam adalah fullsize 3-Band Beam yang ringan, dikonstruksi dari fiberglas dan kawat. Ini adalah antena pengarah idaman untuk para Dxpedition.

dokumen-dokumen yang mirip
Skypper Antenna. Pada posting kali ini saya akan mereview tentang antenna yang menjadi favorit saya sendiri yaitu Skypper Antenna.

PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

ANTENA YAGI. Oleh : Sunarto YBØUSJ

BAB III. PERANCANGAN ANTENNA YAGI 2,4 GHz

Merancang Antenna Amatir Radio Menggunakan Software MMANA

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi

PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

Mengetahui peranan antena pada sistem telekomunikasi. Memahami macam dan bentuk antena yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY (LPDA) PADA RENTANG FREKUENSI MHZ

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI UDA UNTUK MEMPERKUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (WI-FI) FREKUENSI 2,4 GHz PADA JARAK 300 METER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul dan Definisi Antena 1.2 Latar Belakang Masalah

DESIGN ANTENA YAGI UDA UNTUK FREKUENSI 759,25 MHz UNTUK APLIKASI PADA METRO TV MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

MENDESAIN DAN MEMBUAT ANTENA LOG-PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 10 dbi

PERBANDINGAN MATCHING IMPEDANSI ANTENA DIPOLE SEDERHANA 152 MHz DENGAN ANTENA DIPOLE GAMMA MATCH 152 MHz

SISTEM POROS PROPELLER

Antenna Super J-Pole untuk 70 cm Band Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

Modifikasi Antena Televisi Jenis Yagi Sebagai Penguat Sinyal Modem Menggunakan Sistem Induksi

Antena Dipole Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

ANTENA YAGI untuk 2 m Band Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

PENGETAHUAN DASAR RADIO KOMUNIKASI ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE JAKARTA Diterbitkan oleh :

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG - PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 9 dbi

Varian Antena Dipole dan Monopole

VARIAN ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE

ROTARY DIPOLE untuk Band 80m Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

ANTENA TELEKOMUNIKASI

SISTEM POROS PROPELLER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Radio pemancar khusus untuk broadcasting merupakan sarana yang

BAB II TINJAUAN TEORITIS

ANALISA EFISIENSI ANTENA DIPOLE DITINJAU DARI PENGGUNAAN BAHAN REFLEKTOR

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Bab I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY

BAB II TEORI DASAR ANTENA

BETON PRA-CETAK UNTUK RANGKA BATANG ATAP

APLIKASI METODE FUNGSI TRANSFER PADA ANALISIS KARAKTERISTIK GETARAN BALOK KOMPOSIT (BAJA DAN ALUMINIUM) DENGAN SISTEM TUMPUAN SEDERHANA

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada

BAB II DASAR TEORI. bahan pangan yang siap untuk dikonsumsi. Pengupasan memiliki tujuan yang

Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI (Wireless Fidelity)

Antenna J-Pole untuk 70 cm Band atau 2 m Band Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

CARA PEMASANGAN RADIO KOMUNIKASI DAN ANTENA I. Alat yang harus disiapkan 1. Radio Transceiver VHF/HF 2. Power Supply /Accu 12 Volt min 20 Amp 3.

MUHAMMAD SYAHID THONTHOWI NIM.

BAB III PERANCANGAN ALAT

Desain Antena Helix Dan Loop Pada Frekuensi 2.4 GHz Dan 430 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Desain dan Pembuatan Antena Whip Dual-Band pada VHF 144 MHz dan UHF 430 MHz untuk Perangkat Transceiver Portabel

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 METODOLOGI PENELITIAN

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan

MODEL PONDASI PAKU BUMI ULIR UNTUK PEKERJAAN BANGUNAN SATU LANTAI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENARIKAN KAWAT UNTUK PRAKTIKUM FENOMENA DASAR

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG-PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 10,5 dbi

PERANCANGAN ANTENNA STAR BOLIC SOLUSI MENERIMA SIGNAL WIFI JARAK JAUH

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

SIMULASI MODEL INDOOR CEILING MOUNT ANTENNA SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS V10.0

BAB III METODE PENELITIAN

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( )

tampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang mobil urban ini di buat secara khusus dengan melihat regulasi yang ada dan

DAFTAR ISI. Daftar Isi... BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

MEKANISME KERJA JIB CRANE

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

Bab IV Analisis dan Pengujian

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

Mahkota (Crown Antenna) Perencanaan dan Pembuatan Antena UWB (Ultra Wide Band)


BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 43 TAHUN 2010

BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL

Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP

BAB I PENDAHULUAN. pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan masih terus dilakukan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. secara nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi

BAB III PROSES PERANCANGAN

Untuk radio AM karena sekarang sudah susah untuk mencari IC ZN 414 maka sekarang bisa diganti dengan IC yang equivalen yaitu MK 484.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1.2 Hasil antena yang telah dibuat pada PA/TA sebelumnya Penulis Yusuf Abdullah [1] Meta Ira Yunita [6]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI SEBAGAI PENGUAT SINYAL MODEM 4G LTE BERDASARKAN FREKUENSI 1800 MHZ

yang berhubungan satu sama lain secara kaku sehingga menjadi stabil dan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN VDI 2222

Transkripsi:

Spider Beam adalah fullsize 3-Band Beam yang ringan, dikonstruksi dari fiberglas dan kawat. Ini adalah antena pengarah idaman untuk para Dxpedition. Berat total dari antena hanya kg ini sangat ideal untuk penggunaan berpindah pindah (Portable). Satu orang cukup untuk membawa dan memasangannya dengan mudah. Dengan tiang teleskopik yang ringan dan rotor televisi sudah cukup dengan demikian mengurangi berat lagi. Untuk transportasi panjangnya hanya,m. Meskipun konsruksinya ringan antena ini mempunyai penguatan dan juga bandingan depan belakang yang sama khas dari antena 3 Elemen-3 Band. Dapat dioperasikan/dibebankan sampai kw HF terus menerus. Spiderbeam pada tiang aluminium teleskopik m Pada dasarnya belaku, lebih tinggi HF antena dipasang, lebih bagus penerimaannya. Sebuah antena dengan penguatan yang lebih rendah akan menerima signal-signal lebih baik bila ditaruh lebih tinggi dari pada antena yang letaknya lebih rendah dengan penguatan yang lebih besar. Dengan ringannya antena ini sangat memudahkan memasang Spiderbeam ketempat tinggi, juga mencari tempat yang baik. Membawa-bawa antena yang konventional yang berat tidak mungkin. Spiderbeam dapat dengan mudah dipasang dimana mana: Apakah dalam liburan, atau ke gunung, ke pulau, menara lampu, pada Fieldday atau pada saat saat khusus kontest malam minggu diatas atap... Perakitan, pemasangan dan perawatannya sangat mudah. Tidak ada material yang rumit, yang dapat rusak dan kesulitan dalam penyesuaiannya (tuning) sangat kecil. Oleh karena itu antena ini juga ideal dan cocok bagi para pemula. Harganya cukup murah. Tambah lagi dapat menghemat untuk rotor dan tiang tower. Kalau runtuh juga tidak berbahaya. Rincian Konstruksi: Konstruksi penyangga ("spider") dari Fiberglas menahan 3 bagian kawat Yagi untuk //m (tanpa Traps): - 3-Element Yagi untuk m - 3-Element Yagi untuk m - -Element Yagi untuk m Pengarah (Direktor) dan Pemantul (Reflektor) dibentuk Form V berbeda dari konventional Yagi. 3 elemen pengemudi (driven element) untuk masing masing band dihubungkan ke titik umpan bersama. Impedansinya adalah Ω. Dan diumpan melalui Balun. Ini adalah sistem yang sederhana dan kuat. Tanpa saluran fasa atau peranti penyesuaian yang rumit. dfsa dipl.-ing cornelius paul liebigstrasse - d-3 hamburg info@spiderbeam.net www.spiderbeam.net

Elemen elemen dibuat dari kawat khusus (kawat baja yang dilapisi tembaga) penting untuk menghindari pemuaian. Tali tali penyangga dan pengikat dari PVDF Monofilament dan Kevlar. Perekatan elemen dengan Velcro band yang mempersingkat waktu pemasangan dan pembongkaran. Material yang dipakai juga untuk segala cuaca dan UV-proof. Palang penyangga dibuat dari batang pipa fiber, setiap batang panjangnya m. Untuk transportasi dibagi tiga bagian ā.m. Pusat sambungan (center joint) dari plat aluminium dan pipa. Tiang antena vertikal tepat lewat titik tengah dari pusat sambungan (titik berat antena). Dari itu berat antena dan daya puntir terbagi rata pada tiang dan rotor. Radius putar adalah m. Data Teknis (Versi 3 Band): Band (in free space) (m above ground) F/S ratio F/B ratio (accros band) m.7 dbi (. dbd).7 dbi (. dbd) 3 db - db <. (. MHz) m.9 dbi (.7 dbd).3 dbi (.7 dbd) 7 db - db <. (. MHz) m 7. dbi (.9 dbd). dbi (.9 dbd) 9 db - db < ( 9.3 MHz) Pola Pancaran kedepan (forward lobes) ini lebih lebar [bandingan depan samping lebih kecil dari db (F/S ratio <db)], ini kemungkinan terjadi karena elemen yang berbentuk V, ( saya lihat ini sebagai keuntungan dalam kontest, karena bila ada station yang manggil dari samping masih cukup terdengar). Perbandingan depan samping ini konstan untuk semua Band. Bandingan depan belakang mempunyai nilai maksimum pada Band tengah dan pada ujung Band turun kira 3%. Penguatan pada semua band hampir konstant. (bervariasi ±%). Untuk pengoperasian portabel kontest pasti cukup mudah apabila set kawat kawat elemen khusus untuk modus CW dan set untuk khusus untuk modus SSB dioptimasikan. Jadi bisa dimafaatkan sampai db yang terachir. Pemikiran selanjutnya, dua set antena dipasang bersusun, untuk itu tetap hanya perlu tower yang ada. Versi -Band (-7---m) Sistem ini bisa dirakit untuk antena -Band. Dimana ditambahkan pemantul dan elemen pengemudi untuk dan 7m. Untuk versi band ini tetap hanya mempergunakan saluran Koax. Band (in free space) (m above ground) F/S ratio F/B ratio (accros band) m.7 dbi (. dbd).7 dbi (. dbd) 3 db - db <. (. MHz) 7m. dbi (3. dbd). dbi (3. dbd) db -db <. (. MHz) m.9 dbi (.7 dbd).3 dbi (.7 dbd) 7 db - db < (. MHz) m. dbi (3. dbd). dbi (3. dbd) 7 db - db <. (.9 MHz) m 7. dbi (.9 dbd). dbi (.9 dbd) 9 db - db < ( 9. MHz) dfsa dipl.-ing cornelius paul liebigstrasse - d-3 hamburg info@spiderbeam.net www.spiderbeam.net

M Daten ( 3 Elements active on m) Free space m above ground Front- to-back ratio [db],,,3 3 3,,,3,,,,3 dfsa dipl.-ing cornelius paul liebigstrasse - d-3 hamburg info@spiderbeam.net www.spiderbeam.net

M Data ( 3 Elements active on m) Free space m above Ground,,,3, 3 3,,,3,,,,,3, dfsa dipl.-ing cornelius paul liebigstrasse - d-3 hamburg info@spiderbeam.net www.spiderbeam.net

M Daten ( Elements active on m) In free space m above ground Forward [dbi in Free space],,,, 9 db 3 3,,,, 9 3,,,,,, 9 dfsa dipl.-ing cornelius paul liebigstrasse - d-3 hamburg info@spiderbeam.net www.spiderbeam.net

7M Data ( Elements active on 7m) In free space m above ground,7,9,,,7 3 3,7,9,,,7,,7,9,,,7 dfsa dipl.-ing cornelius paul liebigstrasse - d-3 hamburg info@spiderbeam.net www.spiderbeam.net

M Data ( Elements active on m) In free space m above ground,9,9,9,9,99,9,9,9,9,99,,9,9,9,9,99 All plotted Data collected from NEC calculations and real life measurements. dfsa dipl.-ing cornelius paul liebigstrasse - d-3 hamburg info@spiderbeam.net www.spiderbeam.net