BUPATI POHUWATO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOM OR4 TAHUN 2015

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR IOTAHUN 2015

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 12 TAHUN 2015

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 14 TAHUN 2015

BUPAT1 POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 7TAHUN 2015 TENTANG BANGUNAN GEDIJNG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TkWm 2016 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

PER A T U R A N D A ER A H KA BU PA T EN SER D A N G BED A G A I

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 381 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG (PERPU)

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

PEM BERITAHUAN PERTANYAAN BAGI JAW AB LISAN DEW AN R AKYAT D A R IPADA : DR. HAJAH SITI MARIAH BINTI M A H M U D [KOTA RAJA] TA R IKH : 14 MAC 2016

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NOMOR 12 TAHUN TENTANG PENGAMANAN KEPARIWISATAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOM OR PM 180 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN PENGOPERASIAN SISTEM PESAW AT UDARA TANPA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN TENTANG

KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN TENTANG TATA CARA PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB II. DESKRIPSI PERUSAHAAN PT. IALK JAKARTA

BAB V. K ita b Undang-undang Hukum P idana (ICUIIP) se b a g a i. suatu perundang-undangan p id a n a yang t e la h d ib e rla k u k a n

E K R E T A R I A T J E N D E R A L K E M E N T E R

MENTERILIVGKIJNG AN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

P E R A T U R A N W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A N O M O R 67 T A H U N T E N T A N G

REPUBLIK INDONESIA K E P U TU S A N M E N T E R I P E R M U K IM A N D A N P R A S A R A N A W I L A Y A H NOMOR 341 /K PTS/M/2002

Bahwa pada hari ini Kamis tanggal Dua puluh dua bulan Septem ber tahun Dua Ribu Enam Belas

5. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L embaran Negara Nomor 4355) ; 6. Und

N O M O R 10 TAH U N 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAHUN 2006 TEN TAN G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 13 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 17

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN ANGGARAN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

Walaupun AADK melaksanakan kempen dan mengambil langkah-langkah lain menangani isu ini. NO. SOALAN: 29 TAR IKH 17 M A C 2016

BAB II. A IG beraw al pada tahun 1919 ketika Cornelius Vander Starr m endirikan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2014 WALIKOTA MALANG,

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PENJAHIT TRENDY DI CILACAP. Naskah Publikasi

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

Paket. Kebijakan Pemerintah dan Otonomi Daerah. P etunjuk A: Pilih satu jaw aban yang paling tepat. Tes

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 1 4 TAHUN TENTANG KETERBUKAAN I NFORMASI PUBLI K

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA

I Nyoman Mardika, S. Pd., M. Pd.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

PENDEKATAN SISTEM. masalah. Solusi

LEM BARAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR: 6 TAHUN 2012

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM BATAM, 8 DESEMBER 2011

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURANDAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGGARAN 2010

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PADA PT. BANK JATIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN , ISSN X

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PENGARUH KOM PETEN SI DAN M O T IV A S I TERHADAP KINERJA GURU SM A N E G E R I 101 JAKARTA

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH KOTA METRO

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

S t a u Ura a i n Keg a i tan Vo u m B a i ya Ju a m p B W B a i ya ( RP) (R ) p Ba t n a u n Ba a h n Pe m a l jara W rga Be a l jar

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat pada. Sehingga tidak hanya individu saja yang merasakan keuntungannya, tetapi

P R O G R A M K ER J A T A H U N A N TIM P EN G G ER A K P K K D E SA P R IN G G O W IR A W A N TA H U N 2011

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KESIMPULAN DM SARAN. Dari uraian dan pembahasan ten tang stu d i kasus pada. Putra A s li Utarna dirnuka dapat d it a r ik kesimpulan seba-

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

2017, No Republik Indonesia Nomor 5262); 4. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Kementerian Pariwisata (Lembaran Negara Republik In

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN TENTANG HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 201 3

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PARTISIPASI DAN TRANSPARANSI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2009

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

PENGADILAN NEGERI METRO KELAS IB

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN

Transkripsi:

M enimbang: BUPATI POHUWATO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH (RIPPDA) KABUPATEN POHUWATO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POHUWATO, a. bahw a potensi kepariw isataan di K abupaten Pohuw ato m eliputi su m b er daya alam, Seni d an B udaya perlu dikem bangkan guna m enunjang pem bangunan d aerah d an p em bangunan kepariw isataan pada k h ususnya; b. bahw a dalam rangka pengem bangan kepariw isataan yang terseb ar di K abupaten Pohuw ato, perlu langkah-langkah p engatu ran yang m am pu m ew ujudkan keterpaduan, keserasian dalam kegiatan penyelenggaraan kepariw isataan yang berw aw asan lingkungan d an religius; c. bahw a b erd asark an pertim bangan sebagaim ana dim aksud h u ru f a dan h u ru f b, perlu m enetapkan P eratu ran D aerah K abupaten Pohuw ato tentang R encana Induk Pengem bangan Pariw isata D aerah (RIPPDA) K abupaten Pohuw ato; M engingat : 1. U ndang-u ndang Nomor 28 T ahun 1999 ten tan g Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 1999 Nomor 75, T am bahan lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 3851); 2. U ndang-u ndang Nomor 38 ta h u n 2000 ten tan g Pem bentukan Provinsi Gorontalo (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2000 Nomor 258, T am bahan L em baran Negara Republik Indonesia Nomor 4060); 3. U ndang-u ndang Republik Indonesia Nomor 6 T ahun 2003 ten tan g P em bentukan K abupaten Bone Bolango dan K abupaten Pohuw ato dx Provinsi Gorontalo (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2003 Nomor 26, T am bahan Lem baran Republik Indonesia Negara Nomor 4269); 4. U ndang-u ndang Nomor 17 T ahun 2003 ten tan g K euangan Negara (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2003 Nomor 47, T am bahan L em baran N egara R epublik Indonesia Nom or 4287);

5. U ndang-u ndang Nomor 32 T ahun 2004 ten tan g P em erintahan D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2004 Nomor 125, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaim ana telah beberapa kali d iu b ah terakhir dengan U ndang-u ndang Nomor 12 T ahun 2008, Nomor 59 T am bahan L em baran Negara R epublik Indonesia Nomor 4844); 6. U ndang-u ndang Nomor 33 T ahun 2004 ten tan g Perim bangan K euangan a n ta ra Pem erintah P u sat d an D aerah (Lem baran Negara T ahun 1999 Nomor 126, T am bahan L em baran Negara Nom or 4438); 7. U ndang-u ndang Nomor 25 T ahun 2004 tentang Sistem P erencanaan P em bangunan Nasional (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2004 nom or 104, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8. U ndang-u ndang Nomor 26 T ahun 2007 ten tang P enataan R uang (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2007 Nomor 68, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 4725); 9. U ndang-u ndang Nomor 10 T ahun 2009 ten tan g K epariw isataan (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2009 Nomor 11, T am bahan L em baran N egara Republik Indonesia Nomor 4966); 10. U ndang-u ndang Nomor 32 T ahun 2009 ten tan g Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan H idup (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2009 Nomor 140, T am bahan L em baran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 11. U ndang-u ndang Nomor 12 T ahun 2011 ten tan g P em bentukan P eratu ran P erundang-u ndangan (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2011 Nomor 82, T am bahan L em baran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. P eratu ran Pem erintah Republik Indonesia Nomor 32 T ahun 1996 tentang Penyelenggaraan K epariw isataan (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 1996 Nomor 101, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 3650); 13. P eraturan Pem erintah Nomor 38 T ahun 2007 ten tan g Pem bagian U rusan P em erintahanan A ntara Pem erintah, Pem erihan D aerah Provinsi d an Pem erintah D aerah K abupaten/k ota (Lem baran Negara T ahun 2007 Nomor 82, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 14. P eratu ran Pem erintah Nomor 50 T ahun 2011 ten tan g R encana Induk P em bangunan K epariw isataan Nasional (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2011 Nomor 125); 15. Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 16 T ahun 2005 ten tan g kebijakan P em bangunan K ebudayaan d an Pariw isata.

D engan P ersetujuan B ersam a DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN POHUWATO dan BUPATI POHUWATO MEMUTUSKAN: M enetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH (RIPPDA) KABUPATEN POHUWATO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 D alam P eratu ran D aerah ini yang dim aksud dengan 1. D aerah adalah K abupaten Pohuwato; 2. Dewan Perw akilan R akyat D aerah K abupaten Pohuw ato yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Lem baga Perw akilan R akyat D aerah sebagai u n s u r penyelenggara pem erintahan daerah. 3. B upati ad alah Kepala D aerah K abupaten Pohuw ato; 4. Pem erintah D aerah adalah B upati d an Perangkat D aerah sebagai u n s u r penyelenggara P em erintahan D aerah; 5. W isata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang a ta u sekelom pok orang m engunjungi tem pat terten tu secara su k arela d an bersifat sem en tara dengan tu ju a n berlibur a ta u tu ju a n lainnya b u k a n u n tu k m encari nafkah; 6. W isataw an adalah orang yang m elakukan kegiatan w isata; 7. Pariw isata adalah berbagai m acam kegiatan yang dilakukan oleh w isataw an yang didukung dengan berbagai fasilitas dan pelayanan yang disediakan oleh m asyarakat, p en g u sah a dan pem erintah; 8. K epariw isataan adalah k eselu ru h an upaya yang dilakukan pem erintah, p e n g u sah a dan m asy arakat secara terp adu dalam m em bangun pariw isata dengan d id asark an kepada norm a-norm a agam a, k elestarian su m b er daya alam, budaya, serta m em perhatikan kepentingan politik, ekonom i, sosial budaya, dan p e rta h an a n keam anan 9. P em bangunan kepariw isataan adalah proses pengem bangan pariw isata yang berkelanjutan, terpadu, holistik, yang m encakup ta h a p a n perencanaan, pelaksanaan, pengaw asan, pengendalian dan evaluasi, sebagai w ah an a u n tu k m endukung pencapaian tu ju a n pem bangunan nasional d an wilayah; 10. D aerah tu ju a n pariw isata yang selanjutnya d isebut D estinasi Pariw isata adalah kaw asan geografis yang berada dalam sa tu a ta u lebih wilayah adm inistratif yang di dalam nya terd apat daya tarik w isata, fasilitas um um, fasilitas pariw isata, aksesibilitas, se rta m asyarakat yang saling terk ait d an m elengkapi terw ujudnya kepariw isataan 11. P roduk pariw isata adalah keterp ad u an berbagai kom ponen : daya tarik w isata, fasilitas pariw isata d an aksesibilitas, yang disediakan bagi dan a ta u dijual kepada w isataw an; 12. R encana Induk Pengem bangan Pariw isata D aerah yang selanjutnya disingkat RIPPDA adalah ru m u sa n pokok-pokok kebijakan p eren can aan dan pem anfaatan pem bangunan pariw isata di d aerah yang didalam nya m encakup

aspek k etataru an g an, u sa h a pariw isata, faktor penunjang d an pengem bangan kepariw isataan secara berlanjut dan berw aw asan lingkungan; 13. R encana Detail K aw asan Pariw isata yang selanjutnya disingkat RDKP adalah ru m u sa n pokok-pokok kebijaksanaan pengem bangan kaw asan pariw isata yang berisi a ra h a n k eten tu an ru an g serta m dikasi pem bangunannya; 14. R encana Teknis Obyek W isata yang selanjutnya disingkat RTOW adalah R encana O prasional Pengem bangan Obyek d an Daya Taik W isata yang berisi p em anfaatan ruang, k eten tu an ruang ban g u n an serta pem bangunannya. 15. Pengem bangan Zona-zona pariw isata adalah kaw asan pariw isata terten tu yang berisi pokok-pokok ru m u sa n dan kebijakan pengem bangan b erd asark an potensi kaw asan. 16. Konsep G reen D epelopm ent adalah konsep pengem bangan pariw isata yang berw aw asan lingkungan d an budaya. 17.Strategi Pengem bangan SDM Pariw isata adalah kebijakan pengem bangan sdm pariw isata K abupaten Pohuw ato 18. Forum kom unikasi stakeholders pariw isata adalah lem baga a ta u u n it kerja a ta u pem angku kepentingan yang d a p at m em pengaruhi kegiatan kepariw isataan di daerah. 19. A traksi w isata adalah se su a tu yang m enarik u n tu k dilihat, d irasakan, dinikm ati d an dimilki oleh w isataw an, yang d ib u at oleh m an u sia dan m em erlukan persiapan terlebih d ah u lu sebelum diperlihatkan kepada w isataw an. K edudukan RIPPDA adalah: BAB II KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU RIPPDA Pasal 2 a. K ebijakan a ta u in stru m en kebijakan yang b eru p a dokum en Kerja pengem bangan parw isata K abupaten Pohuwato; b. Sebagai d asar pertim bangan dalam p en y u su n an ren c a n a pem b an g u n an sub sektor kepariw isataan; c. Sebagai d a sa r p en y u su n an R encana Detail K aw asan Pariw isata (RDKP) dan R encana Teknik Obyek W isata (RTOW). Pasal 3 RIPPDA d ap at dipergunakan dalam jan g k a w aktu 5 (lima) ta h u n d an sekurang kurangnya sekali dalam 5 (lima) tah u n dapat ditinjau kem bali. BAB III VISi DAN MISI Pasal 4 (1) Visi Pengem bangan Pariw ista K abupaten Pohuw ato adalah Pohuw ato Sebagai D estinasi U nggulan. (2) Misi pengem bangan pariw isata K abupaten Pohuw ato adalah M enciptakan daya saing K abupaten Pohuw ato sebagai D estinasi Unggulan pada tingkat Nasional d an Internasional

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN Pasal 5 T ujuan pengem bangan pariw isata K abupaten Pohuw ato : a. m enciptakan K abupaten Pohuw ato sebagai destinasi w isata secara berkelanjutan; b. m em perluas jan g k a u an p a sa r di tingkat nasional d an internasional; c. m eningkatkan kem am puan SDM pariw isata dalam ta ta n a n m anajerial d an operasional; d. m enciptakan pelayanan yang berkelas internasional dengan se n tu h a n nilainilai kearifan lokai{bagi w isataw an dan stakeholders terkait lainnya); e. M em berikan nilai tam b ah bagi selu ru h stakeholders kepariw isataan; d an f. m engem bangkan berbagai u sa h a pariw isata berkelas internasional dengan m elibatkan selu ru h stakeholders term asu k m asyarakat. Pasal 6 S asaran pengem bangan pariw isata K abupaten Pohuw ato adalah : a. S asaran Pengem bangan Produk W isata K abupaten Pohuw ato: 1) terb en tu k n y a wilayah-wilayah pengem bangan pariw isata; 2) tersedianya objek dan daya tarik w isata bagi segm en p a sa r sasaran ; 3) terb en tu k n y a koridor penghubung destinasi dalam kaw asan pengem bangan; 4) m eningkatnya k u alitas sum berdaya alam, budaya, d an b in aan m elalui pengem bangan pariw isata yang berkelanjutan; dan 5) terim plem entasinya p a n d u an d an sta n d a r pengem bangan p ada setiap zona pengem bangan. b. S asaran Pengem bangan P asar dan P em asaran Pariw isata K abupaten Pohuw ato : 1) terlak san anya p em asaran pariw isata K abupaten Pohuw ato yang terp adu dan tep at sasaran ; 2) m eningkatnya ju m lah, penyebaran, d an k u alitas w isataw an ke K abupaten Pohuw ato; 3) terjalinnya k u alitas k eijasam a p em asaran pariw isata dalam d an lu ar negeri; 4) tersedianya inform asi kepariw isataan yang berkualitas u n tu k m endukung pengam bilan k e p u tu san pem bangunan d an pelayanan kepada w isataw an; dan 5) terb en tu k n y a citra K abupaten Pohuw ato sebagai destinasi pariw isata unggulan yang kuat; c. S asaran Pengem bangan K elem bagaan Pariw isata K abupaten Pohuw ato: 1) terbangunnya pem aham an, visi, dan pola tin d ak yang sam a d an terp adu d ia n ta ra selu ru h stakeholders kepariw isataan dalam p elaksanaan pem bangunan kepariw isataan di K abupaten Pohuw ato; 2) terciptanya h u b u n g an kerjasam a yang sinergis d an berkesinam bungan di a n ta ra selu ru h stakeholders kepariw isataan di dalam dan lu ar negeri dalam p elak san aan pem bangunan kepariw isataan di K abupaten Pohuw ato;

3) terw ujudnya peran serta aktif selu ru h stakeholders dalam perencanaan, p elaksanaan, pengendalian, dan evaluasi p elak san aan pem bangunan pariw isata di K abupaten Pohuwato; 4) terciptanya organisasi pengelolaan pariw isata di K abupaten Pohuw ato yang akuntabel dan berorientasi pada pengem bangan yang berkelanjutan; 5) tersedianya sistem dan prosedur pen d u k u n g pelayanan dalam pengem bangan pariw isata di K abupaten Pohuwato; d. S asaran Pengem bangan SDM Pariw isata K abupaten Pohuw ato : 1) terw ujudnya SDM pariw isata yang pem belajar, kreatif, dan inovatif sehingga m am pu m elakukan p em b aharu an dan perubahan; 2) terw ujudnya m asy arakat yang memiliki inisiatif d an kreativitas tinggi serta m am pu m engem bangkan potensi ekonom i dan budaya yang dimiliki sebagai a set dalam pem bangunan pariw isata; 3) terw ujudnya SDM pariw isata yang m am pu m engem bangkan kom unikasi, jejaring kerja, d an kem itraan; 4) terw ujudnya sta n d a r dan kualitas pelayanan w isata dengan berbasis pada k a ra k ter lokal; BAB V KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA Pasal 7 K ebijakan pengem bangan pariw isata K abupaten Pohuw ato adalah : a. Kebijakan Pengem bangan Produk W isata K abupaten Pohuw ato : 1) m enetapkan zona pengem bangan pariw isata dan m ensinergikan pengem bangan objek dengan ren cana pengem bangan aksesibilitas; 2) m engem bangkan lingkungan destinasi pariw isata yang b erkualitas (healthy, safety, environm ent & security); 3) m eningkatkan sa ra n a d an p ra sara n a w isata term asu k transportasi; 4) m eningkatkan upaya-upaya konservasi d an pelestarian sum berdaya alam, budaya, dan binaan; 5) m engim plem entasikan rencana serta m eningkatkan pengaw asan d an pengendalian terh ad ap pengem bangan secara terencana; dan 6) m eningkatkan pengaw asan terh ad ap sp o n tanitas p e rtu m b u h an pariw isata. b. Kebijakan Pengem bangan P asar dan P em asaran Pariw isata K abupaten Pohuw ato : 1) m em antapkan sinergi a n ta r pelaku pem asaran di K abupaten Pohuw ato; 2) m engem bangkan fokus p em asaran pariw isata K abupaten Pohuw ato; 3) m em antapkan skala prioritas p enanganan p a sar d an pem asaran pariw isata; 4) m em antapkan dan m ensinergikan pem asaran internal; 5) m em antapkan prioritas b en tu k d an jejaring kerjasam a pem asaran pariw isata dalam dan lu ar negeri; 6) m ew ujudkan perilaku berorientasi pada p a sa r (m arket orientation); 7) m engem bangkan sistem inform asi pariw isata K abupaten Pohuw ato m elalui kerjasam a stakeholders;

8) m engelola sistem inform asi pariw isata yang kom prehensif d an up to date; dan 9) in ten sitas pem asaran dalam dan lu ar negeri. c. K ebijakan Pengem bangan K elem bagaan Pariw isata K abupaten Pohuw ato : 1) m em bangun sistem dan jarin g an kom unikasi d ian ta ra se lu ru h stakeholders di dalam m elaksanakan pem bangunan pariw isata di K abupaten Pohuw ato; 2) m enciptakan kerangka kerjasam a dan program -program k erjasam a a n ta r stakeholders di dalam dan di lu ar negeri yang d a p a t m enunjang pem bangunan pariw isata; 3) m enciptakan ru an g d an kesem patan bagi berbagai stakeholders u n tu k berpartisipasi secara aktif di dalam pengem bangan, p e n g u sah aan, dan pengelolaan kaw asan; 4) m em bangun organisasi pengeloaan pariw isata di kaw asan dengan m elibatkan stakeholders yang terkait d an m enggunakan prinsip good corporate governance dan m engem bangkan sistem pelayanan yang terp ad u dan terintegrasi; dan 5) m em bangun sistem dan prosedur pelayanan pendukung pariw isata K abupaten Pohuw ato. d. K ebijakan Pengem bangan SDM Pariw isata K abupaten Pohuw ato : 1) m em bangun SDM pariw isata yang mem iliki jiw a k ew irausahaan d an paradigm a strategis; 2) m eningkatkan kom petensi dan profesionalitas SDM pariw isata; 3) m eningkatkan pem aham an (aw areness) m asy arakat terh ad ap kegiatan p ariw isata; 4) m elaksanakan pem berdayaan m asy arak at di bidang pariw isata; 5) m eningkatkan kom unikasi SDM d an m em bangun jejaring SDM pariw isata; 6) m em bangun kerjasam a dengan lem baga pendidikan pariw isata nasional dan internasional dalam peningkatan k u alitas SDM pariw isata; d an 7) m em bangun sta n d a r SDM pariw isata baik pada pem erintah m au p u n sw asta yang b ertaraf internasional. BAB VI STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA Pasal 8 Strategi Pengem bangan Pariw isata K abupaten Pohuw ato adalah : a. Strategi D asar Pengem bangan Pariw isata K abupaten Pohuw ato : 1) strategi pengem bangan pariw isata K abupaten Pohuw ato ta h u n 2012-2016 adalah Penciptaan Green D estination Di K abupaten Pohuw ato; 2) Arti dari strategi ini adalah secara b ertahap d an berkesinam bungan m elakukan: a) pengem bangan produk w isata yang berw aw asan lingkungan d an budaya; b) m engem bangkan inovasi prom osi dan jarin g an p em asaran di tingkat nasional d an internasional; c) m engem bangkan SDM pariw isata yang profesional m em iliki k a ra k ter lokal, dan berorentasi global;

d) m engem bangkan organisasi pengelolaan yang profesional dan akuntabel; dan e) m ew ujudkan iklim u sa h a dan investasi pariw isata yang kondusif dan bertanggung jaw ab yang berorentasi pada pengem bangan ekonom i m asyarakat. b. Strategi Pengem bangan Produk W isata K abupaten Pohuw ato : 1) Strategi pengem bangan produk w isata K abupaten Pohuw ato d iarah k an u n tu k memiliki k a ra k ter Green T ourism dengan lingkungan lingkungan yang sejuk, dan hijau dengan rincian sebagai berikut : a) pengendalian d an Perlindungan Sum ber Daya Pariw isata; b) pengem bangan Zona-Zona Pariw isata; c) konsep Green Developm ent sebagai L andasan P em bangunan Fisik Pariw isata; d) m engem bangkan fasilitas pelayanan pariw isata pada area k o n sen trasi aktivitas w isata; dan e) p enetapan destinasi unggulan dan destinasi pendukung; c. Strategi pengem bangan p a sar dan p em asaran pariw isata K abupaten Pohuw ato: 1) pengem bangan identitas dan penem patan destinasi w isata; 2) pengem bangan p a sa r sa sa ra n pariw isata; 3) k eterp ad u an kegiatan pem asaran pariw isata; 4) Pengem bangan Promosi Pariw isata; 5) Pengem bangan K erjasam a Promosi dan Pem asaran Pariw isata; 6) Pengem bangan Riset P asar dan Pem asaran; dan 7) Pengem bangan Sistem Inform asi K epariw isataan. d. Strategi Pengem bangan Kelem bagaan Pariw isata K abupaten Pohuw ato 1) m engintegrasikan perencanaan, im plem entasi, pengelolaan dan pengendalian kegiatan pengem bangan pariw isata di K abupaten Pohuw ato; 2) m em bangun organisasi pengelolaan yang akuntabel dengan m elibatkan selu ru h stakeholders terkait (pem erintah, d u n ia u sa h a, m asyarakat) di dalam pengem bangan pariw isata di K abupaten Pohuwato; 3) m em bangun kom unikasi dan koordinasi yang baik agar tercipta pola pikir dan pola tindak yang lebih sinergis; dan 4) m em bangun kerjasam a kem itraaan dengan berbagai stakeholders di dalam dan di lu ar negeri u n tu k m endorong percepatan pem bangunan kepariw isataan di K abupaten Pohuwato. e. Strategi Pengem bangan SDM Pariw isata K abupaten Pohuw ato : 1) sinkronisiasi a ra h dan tindakan pengem bangan SDM pariw isata yang m elibatkan selu ru h pem angku kepentingan pariw isata; 2) pengem bangan sistem d an pola d a sar serta p elaksanaan pem binaan SDM p ariw isata; 3) Pengem bangan sistem dan pelak san aan pem binaan SDM u s a h a pariw isata; 4) pengem bangan sta n d a r kom petensi lokal yang berbasis p a d a k a ra k ter dan nilai-nilai lokal dalam kerangka pengem bangan k u alitas sum ber daya m anusia;

5) pem berdayaan m asy arakat di bidang pariw isata a ta u terkait; dan 6) pem bentukan forum kom unikasi stakeholders kepariw isataan K abupaten Pohuw ato. A traksi w isata m eliputi : a. w isata bahari; b. w isata alam ; c. w isata b u atan ; d. w isata budaya; dan e. w isata kuliner. BAB VII ATRAKSI WISATA Pasal 9 Pasal 10 Selain atraksi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9 Pem erintah D aerah d ap at m enetapkan su a tu kaw asan sebagai atraksi w isata b erd asark an potensi pariw isata pada su a tu kaw asan tertentu. BAB VIII PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA Pasal 11 K aw asan Pariw isata K abupaten Pohuw ato m eliputi : a. K aw asan Pantai Libuo Indah di K elurahan Libuo K ecam atan Paguat; b. K aw asan Pantai Lalape di D esa Trikora K ecam atan Popayato; c. K aw asan Pantai T anjung Maleo di D esa Maleo K ecam atan Paguat; d. K aw asan P ulau Bitila di K ecam atan Paguat; e. K aw asan P erkam pungan Tradisional Torosiaje di D esa Torosiaje K ecam atan Popayato; f. K aw asan H utan P anua di D esa Meleo K ecam atan Paguat; g. K aw asan T am an Kota M arisa di Desa M arisa U tara K ecam atan M arisa; dan h. K aw asan Pantai Pohon C inta/ Kelapa D ua di D esa Pohuw ato T im ur K ecam atan M arisa. i. K aw asan W isata air terjun Lomuli di K ecam atan Lemito dan air terjun B atu S erungan K ecam atan Popayato Timur. Pasal 12 Pengem bangan K aw asan Pariw isata d iarahkan p ada : a. pengelolaan dan pelestarian atraksi w isata; dan b. Pengem bangan tem a K aw asan : 1) K aw asan Pantai Libuo dan Pantai Lalape sebagai G reen R ecreation Beach; 2) K aw asan Pantai T anjung Maleo sebagai G reen F un Beach; 3) K aw asan P ulau Bitila sebagai The O ther Side Of Pohuw ato; 4) K aw asan Perkam pungan T radisional Torosiaje sebagai Etnic Village Of Bajo;

5) K aw asan H utan P anua sebagai Pohuw ato N ature Side; 6) K aw asan T am an Kota M arisa sebagai Pohuw ato Inner City Areas; dan 7) K aw asan Pantai Pohon C inta/ Kelapa D ua sebagai Pohuw ato C ulinary Site. BAB IX Bagian K esatu P elaksanaan Pasal 13 P elaksanaan RIPPDA b erb entu k program pem bangunan pariw isata d aerah yang diselenggarakan oleh P ernerintah, perseorangan, kelom pok, m asyarakat, a ta u b ad an u s a h a sw asta yang h a ru s m em perhatikan aspirasi yang berkem bang di m asyarakat. Bagian Kedua Pengendalian Pasal 14 Pengendalian RIPPDA d ilaksanakan dalam b en tu k pengaw asan dan penertiban demi terw ujudnya pengem bangan pariw isata d aerah b erd asark an p e ra tu ran d aerah ini. Bagian Ketiga Pengaw asan Pasal 15 (1) Pengaw asan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 14 dilakukan dalam b en tu k pelaporan, p em antau an dan evaluasi program pem bangunan pariw isata D aerah. (2) Penertiban sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 14 d ilak san ak an dalam b en tu k pem binaan dan penerapan sanksi sesuai p e ra tu ran perundangu n d an g an yang berlaku. Bagian Keem pat T anggungj a wab Pasal 16 (1) Tanggung jaw ab u ta m a dalam p elak san aan dan pengendalian sebagaim ana dim aksud Pasal 14, Pasal 15 dan Pasal 16 ditugaskan kepada lem baga, Pernerintah D aerah yang m elaksanakan tugas dibidang kepariw isataan. (2) U ntuk m elaksanakan tanggung jaw abnya lem baga, Pernerintah D aerah yang m elaksanakan tu g as di bidang kepariw isataan sebagaim an dim aksud pada ayat (1) d a p at berkoordinasi dengan instansi, lem baga d an pihak-pihak lain yang terkait.

BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 H al-hal yang belum cukup d iatu r dalam p eratu ran d aerah ini sepanjang m engenai p e ra tu ra n p elak san aan n y a ak an d iatu r lebih lan ju t dengan p e ra tu ra n B upati Pohuw ato. Pasal 18 P eratu ran D aerah ini m ulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang m engetahuinya, m em erintahkan pengundangan P eratu ran D aerah ini dengan penem patannya dalam Lem baran D aerah K abupaten Pohuw ato D itetapkan di M arisa D iundangkan di M arisa pada tanggal 16 Ju li 2013 Plh. SEKR DAERAH KABUPATEN POHUWATO V DJONI O, S.IP., MM Pem bina lftam a M uda NIP. 1960050 3 198602 1 007 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2 0 1 3 NOMOR 153.

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH (RIPPDA) I. PENJELASAN UMUM KABUPATEN POHUWATO P erencanaan Pengem bangan Pariw isata m eru p akan b en tu k p erencan aan p em bangunan kepaiw isataan secara kom prehensif d an sim ultan g una m erealisasi pem anfaatan berbagai potensi kepariw isataan u n tu k m enunjang p ertu m b u h an w ilayah k h u su sn y a K abupaten Pohuw ato. D alam U ndang-u ndang Nomor 10 T ahun 2009 T entang K epariw isataan telah d iam anatk an bahw a setiap daerah wajib m em ilki p erencan aan m akro pariw isata sebagai pedom an dan d a sa r kebijakan pem bangunan daerah. B erdasarkan hal terseb u t, Maka R encana Induk Pengem bangan Pariw isata D aerah (RIPPDA) K abupaten Pohuw ato m eru p akan su a tu ren can a yang tidak berdiri sendiri dan lepas dari sistem p eren can aan sektor lain tetapi m eru p akan bagian dari p erencan aan pem bangunan wilayah secara k eselu ru h an. Melalui RIPPDA ini d ih arapkan pem bangunan d an pengelolaan Pariw isata di K abupaten Pohuw ato akan d ap at lebih tera rah sesuai dengan prinsip pengem bangan yang berorientasi p ada perolehan ekonom i yang tinggi (Economic Viable), pengem bangan yang sesuai dengan kepentingan m asy arak at lokal (Community acceptable) serta pengem bangan berw aw asan lingkungan yang berkelanjutan ( Environm ental Suistainable) II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7

Pasal 8 Yang dim aksud dengan produk pariw isata adalah su a tu su su n a n produk yang terpadu, yang terdiri dari objek d an daya tarik w isata, tran sp o rtasi, akom odasi dan h ib u ran, dim ana tiap u n s u r produk pariw isata dipersiapkan oleh m asing-m asing p e ru sa h a a n dan ditaw arkan secara terpisah kepada konsum en (w isataw an/tourist) S edangkan yang dim aksud Forum K om unikasi Stakeholder m eru p akan sekelom pok lem baga a ta u in stan si yang tu ru t m em pengaruhi pem bangunan pariw isata secara keseluruhan. Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Ayat (1) C ukup Je las Ayat (2) Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Yang dim aksud degan Pengem bangan kaw asan pariw isata di K abupaten Pohuw ato dibagi m enjadi 7 tem a kaw asan b erd asark an potensi d an karakteristik wilayah. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 141.