SIZE REDUCTION. Pengecilan ukuran

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan pengecilan ukuran :

12/17/2012 SIZE REDUCTION (PENGECILAN UKURAN) Karakteristik Ukuran. Ukuran yang digunakan dinyatakan dengan mesh maupun mm.

PENANGANAN BAHAN PADAT S1 TEKNIK KIMIA Sperisa Distantina

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PERLAKUAN MEKANIK GRINDING & SIZING

AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB II DASAR TEORI. harus dilakukan secara cermat dengan memperhatikan faktor-faktor yang. serta dapat menghasilkan hasil penepungan yang optimal.

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGURANGAN DIAMETER MOLD STANDARD PROCTOR TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB II. HAMMER MILL. 2.1 Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tahap tahap pekerjaan pemecahan pada crusher dapat dilihat pada diagram alir sebagai berikut :

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

Karakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

II. PASCA PANEN KAYU MANIS

SOAL TRY OUT FISIKA 2

KONSEP TEGANGAN DAN REGANGAN NORMAL

PERANCANGAN BALL MILL KAPASITAS 200 mg

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH GRADASI TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

MESIN PENGGILING JAGUNG TIPE HAMMER MILL

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni Agustus 2014 di Laboratorium

PENGARUH PASIR TERHADAP PENINGKATAN RASIO REDAMAN PADA PERANGKAT KONTROL PASIF (238S)

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MILL SHAFT ROLL SHELL UNTUK 4000 TCD (TON CANE PER DAY) PADA PABRIK GULA SEI SEMAYANG DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM

METODE PENGUJIAN UJI BASAH DAN KERING CAMPURAN TANAH SEMEN DIPADATKAN

Tabel 3. Hasil uji karakteristik SIR 20

BAB III SIZE REDUCTION

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

BERAT ISI AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. pengisi. Bahan pengisi pada tulang terdiri dari protein dan garam-garam mineral.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka termasuk industri hilir, di mana industri ini melakukan proses pengolahan

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

OPTIMASI JARAK ADJUSTMENT TENSIONING DEVICE PADA DRAG CHAIN CONVEYOR

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

1. PERUBAHAN BENTUK 1.1. Regangan :

III. METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MEDAN AREA

MATERIAL TEKNIK 3 IWAN PONGO,ST,MT

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

ANALISA AYAKAN PASIR (ASTM C a)

ANALISIS PENGARUH SUHU TERHADAP KONSTANTA PEGAS DENGAN VARIASI JUMLAH LILITAN DAN DIAMETER PEGAS BAJA

III. KEGIATAN BELAJAR 3. Sifat-sifat fisis dan mekanis bahan teknik dapat dijelaskan dengan benar

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

TECHNOLOGY NEED ASSESMENT

bermanfaat. sifat. berubah juga pembebanan siklis,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

04 05 : DEFORMASI DAN REKRISTALISASI

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung.

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

Mengenal Uji Tarik dan Sifat-sifat Mekanik Logam

Proses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan

BAB II TEORI KEAUSAN. 2.1 Pengertian keausan.

ANALISA KEAUSAN CYLINDER BEARING MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

UJI PERFORMANSI MESIN PENEPUNG TIPE DISC (Disc Mill) UNTUK PENEPUNGAN JUWAWUT (Setaria italica (L.) P. Beauvois)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN MESIN PENEPUNG RUMPUT LAUT SKALA LABORATORIUM. Jl. PKH. Mustapha No. 23. Bandung, 40124

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. 3.1 Definisi Mesin Penggiling Daging (Meat Grinder)

M VII KUAT TARIK TIDAK LANGSUNG (Indirect Brazillian Tensile Strength Test)

BAB III. Metode Rancang Bangun

METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

BAB 6 SIFAT MEKANIK BAHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari unsur organik dan anorganik. Unsur organik terdiri dari protein,

ALAT INDUSTRI KIMIA MACAM-MACAM ALAT GRINDING DISUSUN OLEH: MUNIRA NUR MU MIN JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Berikut ini sedikit informasi beberapa macam jenis mesin stone crusher dan fungsi/ kegunaannya :

SIDANG TUGAS AKHIR Program Studi D3 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industi ITS - Surabaya LOGO

PENDAHULUAN. berkaitan dengan Modulus Young adalah elastisitas. tersebut berubah.untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan

Diskripsi MESIN PEMBUBUR DAGING BUAH-BUAHAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

PEMBUATAN BATANG SILINDRIS DENGAN VARIASI UKURAN PARTIKEL SEKAM DARI SEKAM PADI

UJI KOMPAKSI ASTM D698 DAN ASTM D1557

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa

Menguasai Konsep Elastisitas Bahan. 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis.

Konsep Dasar Getaran dan Gelombang Kasus: Pegas. Powerpoint presentation by Muchammad Chusnan Aprianto

UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) ASTM D1883

Kajian Kinerja Mesin Pengaduk Pada Proses Pembuatan Pati Aren (Arenga pinnata Merr.)

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nira adalah cairan manis yang diperoleh dari air batang atau getah tandan bunga

Transkripsi:

SIZE REDUCTION RYN Pengecilan ukuran Merupakan pengecilan secara mekanis tanpa mengubah sifat-sifat kimia dari bahan Pengecilan ukuran meliputi pemotongan, penghancuran, dan penggilingan 1

Tujuan pengecilan ukuran : Mendukung ekstraksi bahan Memperoleh produk dengan bentuk dan ukuran seragam sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan Mempertinggi reaktivitas bahan sehingga proses pengolahan berjalan dengan baik Memberikan bentuk dan ukuran yang bersifat estetis sehingga memberikan kenampakan yang lebih menarik Compression forces Impact forces Shearing(or attrition) forces Gaya untuk mengecilkan ukuran 2

Diagram Stress Strain untuk berbagai jenis makanan Hubungan antara stress strain dlm pengecilan ukuran Ketika stress (gaya) diaplikasikan pada makanan akan menghasilkan strain internal, yang pada awalnya di absorbsi, dan menyebabkan deformasi pada jaringan Jika strain tidak melebihi batas tegangan elastis, maka jaringan akan kembali ke bentuk semula ketika tegangan di lepas, dan energi yang simpan dilepas dalam bentuk panas (Daerah OE) 3

Jika strain melebihi batas elastis, makanan secara permanen berubah bentuk. Jika stress berlanjut, strain mencapai yield point (Y) Di atas nilai Y, makanan mulai flow (Y-B), dan akhirnya mencapai breaking point (B) Sebagian energi yang di simpan dilepas dalam bentuk panas dan suara Gaya untuk pengecilan ukuran untuk makanan Makanan gembur atau kristal Compression force Makanan berserat Impact force Shearing force 4

Faktor lain Faktor lain yang mempengaruhi energi input; Kadar air makanan Kadar air optimum memudahkan pemecahan, ex. Penggilingan basah Kelebihan kadar air dapat menyebabkan penggumpalan partikel yang bisa menyumbat gilingan Sensivitas makanan terhadap panas Kecepatan penggilingan tinggi akan meningkatkan suhu terkadang butuh pendingin Ukuran yang digunakan dinyatakan dengan mesh maupun mm. Mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inchi persegi (square inch), jika dinyatakan dalam mm maka angka yang ditunjukkan merupakan besar material yang diayak. 5

Size-reduction Equipment RYN Peralatan pengecilan ukuran Makanan berserat (daging, buah dan sayuran) menjadi ukuran yang lebih kecil atau bubur Makanan kering menjadi tepung 6

Pengecilan ukuran untuk makanan berserat Peralatan slicing dan flaking Peralatan dicing shredding pulping Slicing Equipment 7

Dicing equipment Pada awalnya produk dipotongmenjadi bentuk strip oleh rotating blades. Strip masuk ke dalam rangkaian pisau berputar yang akan memotong strip menjadi bentuk dadu Dicing equipment 8

Shredding equipment Dimodifikasi dari hammer mill dimana pisau digunakan untuk memberikan gaya memotong 9

Pulping equipment Menggunakan kombinasi gaya kompresi dan geseran. Contoh: Rotary fruit crusher terdiri dari saringan silinder dan di dalam terdapat sikat atau paddle yang berputar pada kecepatan tinggi Size reduction untuk makanan kering Ball mills Disc mills Hammer mills Roller mills 10

Ball mills Memiliki putaran pelan, silinder horisontal yang setengahnya berisi bola baja dengan diameter 2.5 15 cm PAda kecepatan rendah, digunakan bola kecil Pada kecepatan tinggi, digunakan bola lebih besar Digunakan untuk memproduksi tepung pada ukuran sangat halus 11

Disc mills Single-disc mills dimana makanan melewati celah yang dapat di atur antara casing diam dan grooved disc yang berputar pada kecepatan tinggi. Double-disc mills memiliki dua disc yang berputar pada arah berlawanan untuk menghasilkan gaya geser yang lebih 12

Pin and disc mill These improve the effectiveness of milling by creating additional impact and shearing forces. Hammer mills Memiliki silinder horisontal, dan terdapat toughened steel breaker plate. Digunakan untuk bahan kristal dan berserat termasuk bumbu dan gula 13

Hammer mill Roller mills Memiliki dua atau lebih rol baja, yang berputar berlawanan arah, arah maju dan mendorong bahan menuju nip (celah antar rol) Ukuran nip dapat di atur untk jenis makanan yang berbeda. Pegas overload digunakan untuk mencegah kerusakan dari logam atau batu 14

Applications of size reduction equipment 15

Properties and applications of selected size reduction equipment Energi untuk Pengecilan Ukuran RYN 16

Kick s law Energi yang dibutuhkan untuk mengecilkan ukuran partikel berbanding lurus dengan rasio ukuran awal dan ukuran akhir d E K ln 1 K d 2 E(J.kg -1 ) = Energi yang dibutuhkan per massa masukkan (W/(kg/s)) K K = Konstanta Kick d 1 (m) = Diameter awal rata-rata d 2 (m) = Diameter akhir rata-rata. d 1 /d 2 = Rasio pengecilan ukuran (RR) dan digunakan untuk mengevaluasi performansi relatif pada tipe alat yang berbeda. Penggilingan kasar memiliki RRs di bawah 8:1, dan penggilingan halus rasio bisa lebih dari 100:1 Rittinger s law Energi yang dibutuhkan proporsional dengan perubahan luas permukaan makanan E K R 1 d2 1 d1 E(J.kg -1 ) = the energy required per mass of feed (W/(kg/s)) K R = Rittinger s constant, d 1 (m) = the average initial size of pieces, d 2 (m) = the average size of ground particles. 17

Bond s law E W 100 d 2 100 d 1 E(J.kg -1 ) = the energy required per mass of feed (W/(kg/s)) W (J kg -1 ) = the Bond Work Index (40,000 80,000 J kg -1 for hard foods Such as sugar or grain) d 1 (m) = diameter of sieve aperture that allows 80% of the mass of the feed to pass d 2 (m) = diameter of sieve aperture that allows 80% of the mass of the ground material to pass. Kick s law memberikan hasil yang bagus untuk penggilingan kasar dimana terdapat sedikit peningkatan luas permukaan per satuan massa Rittinger s law memberikan hasil yang bagus untuk penggilingan halus dimana terdapat peningkatan luas permukaan Bond s law adalah tengah-tengah diantara keduanya However, equations Rittinger s law and Bond s law were developed from studies of hard materials (coal and limestone) and deviation from predicted results is likely with many foods. 18

Contoh Makanan di giling dari 6 mm menjadi 0.0012 mm menggunakan motor 10 Hp. Apakah motor ini akan memadai digunakan untuk menurunkan partikel menjadi 0.0008 mm? asumsikan dengan menggunakan persamaan Rittinger dan 1 Hp = 745.7 watt Size Determination 19

mesh Ukuran bukaan % bahan tertinggal Dikalikan dengan 3/8 0.371 0.0 7 = 0.0 4 0.185 5.7 6 = 34.2 8 0.093 23.2 5 = 116.0 14 0.046 35.1 4 = 140.4 28 0.0232 18.4 3 = 55.2 48 0.0116 9.3 2 = 18.6 100 0.0058 5.8 1 = 5.8 pan 2.5 0 = 0.0 Total 100 370.2 Modulus kehalusan = 370,2 / 100 = 3,7 D = 0.0041 (2) FM 20