Yusmaini Eriawati, M.Hum. Dra. Vita Lutfi Yondri, M.Hum. Sugeng Riyanto, M.Hum. Muhammad Chawari, M.Hum.

dokumen-dokumen yang mirip
BAGIAN I EXECUTIVE SUMMARY

Dari hasil yang telah dicapai dalam pencapaian target kinerja dapat juga disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

BAB I PENDAHULUAN. Bali, yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan daya tarik yang

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

BAB I PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan. Peluang itu didukung oleh kondisi kondisi alamiah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. panorama alam, keberadaan seniman, kebudayaan, adat-istiadat dan sifat religius

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

RISET PENGEMBANGAN PARIWISATA: PENILAIAN POTENSI ALAM DAN BUDAYA PULAUFLORES SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KAWASAN TIMUR INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

SENTRA BATIK TULIS LASEM Nanda Nurani Putri BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pariwisata di Sumatera Barat. Untuk itu peningkatan kunjungan wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AGRO PAGILARAN BATANG JAWA TENGAH Dengan Tema Ekowisata

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2015 PERANAN MEDIA VISUAL TERHADAP DAYA TARIK WISATA DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan serta menggalakan dunia kepariwisataan kini semakin giat

BAB I PENDAHULUAN. alam yang luar biasa yang sangat berpotensi untuk pengembangan pariwisata dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 4 Tahun 2007 Seri E Nomor 4 Tahun 2007 NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

dari laut serta karangnya sampai kepada keindahan panorama gunung yang masyarakat lokal sampai kepada tradisi adat istiadat masyarakat Bali.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

logo lembaga S

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Wedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. dan adat istiadatnya inilah yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia, dan suku Karo

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis dan maritim yang kaya akan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ±

BAB I PENDAHULUAN. penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor. sektor Migas, sektor Batubara, dan Kelapa Sawit.

BAB IV KESIMPULAN. merupakan suatu bentuk penghormatan kepada nenek moyang masyarakat Suku

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kebudayaan daerah merupakan aset yang cukup penting bagi pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu

Transkripsi:

STRATEGI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI POTENSI SUMBERDAYA ARKEOLOGI DAN BUDAYA LOKAL, SERTA SPESIFIKASI GEOGRAFIS KAWASAN PANTAI UTARA BALI KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI Yusmaini Eriawati, M.Hum. Dra. Vita Lutfi Yondri, M.Hum. Sugeng Riyanto, M.Hum. Muhammad Chawari, M.Hum.

LATAR BELAKANG 1. Selaras dengan RPJP pembangunan Nasional yang tertuang dalam UU no. 17 tahun 2007 dan visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI ) : Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur 2. Salah satu dari 8 program utama yang merupakan fokus dari pengembangan MP3EI adalah Bidang Pariwisata, yang merupakan sektor industri utama dan sumber devisa negara. 3. Pulau Bali yang juga dikenal sebagai Pulau Seribu Pura atau Pulau Dewata terkenal di mancanegara akan keindahan alam dan kandungan nilai-nilai budayanya. 4. Bali Utara ternyata memiliki daya tarik yang tidak kalah menariknya dengan wilayah Bali lainnya. Arera yang pernah menjadi ibu kota pemerintahan untuk wilayah Sunda Kecil, selain memiliki potensi akan tinggalan budaya masa lalu, masyarakatnya masih mempertahankan dan melestarikan budaya tradisi nenek moyangnya (budaya lokal), serta potensi spesifikasi geografisnya yang menyimpan pesona khas Bali Utara.

POKOK PERMASALAHAN Bagaimanakah bentuk dan gambaran potensi sumberdaya arkeologi yang ada di Kabupaten Buleleng Bagaimana bentuk dan gambaran potensi budaya lokal yang masih dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat di Kabupaten Buleleng Bagaimana bentuk dan gambaran potensi spesifikasi geografis yang ada di Wilayah Kabupaten Buleleng Strategi pengembangan teknologi informasi yang bagaimana yang dianggap paling tepat dalam mengintegrasi dan menginformasikan ketiga potensi yang terkandung di Wilayah Kabupaten Buleleng tersebut.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka maksud dan tujuan kegiatan penelitian ini adalah: Memperoleh gambaran dan pengetahuan mengenai potensi sumberdaya arkeologi yang ada di Kabupaten Buleleng Memperoleh gambaran dan pengetahuan mengenai potensi sumberdaya budaya lokal di wilayah Bali Utara yang hingga kini masih dipertahankan dan dilestarikan Memperoleh gambaran dan pengetahuan mengenai potensi spesifikasi geografis yang berada di Wilayah Kabupaten Buleleng Menyusun dan merumuskan kemasan informasi yang paling tepat untuk mengintegrasikan potensi sumberdaya arkeologi, sumberdaya budaya lokal, dan potensi spesifikasi geografis, khususnya informasi yang berbasis digital, bagi Wilayah Kabupaten Buleleng

Metode DanTehnik Kerja 1. Melakukan studi kepustakaan guna mendapatkan data referensi yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian 2. Menyusun dan membuat format atau kerangka perekaman data, (data potensi sumberdaya arkeologi, Sumberdaya budaya lokal, dan Spesifikasi geografis), 3. Menyusun format atau kerangka perekaman data grafis visual guna acuan dan pedoman dalam pelaksanaan perekaman audio-visual, fotografi, dan gambar 4. Penelitian lapangan, meliputi: a. Survei arkeologi dan survei budaya lokal b. Survei potensi spesifikasi geografis (meliputi lingkungan alam, lingkungan vegetasi, potensi pertanian, budidaya laut, darat, dsb.) c. Analisis dan deskripsi data tinggalan arkeologi dan budaya lokal d. Analisis grafis dan konten informatif atas gambaran data arkeologi, budaya lokal, dan spesifikasi geografis guna mendapatkan gambaran kemasan berbasis digital yang paling tepat dalam pengembangan informasi multimedia berbasiskan potensi- potensi sumberdaya arkeologi,budaya lokal, serta potensi spesifikasi geografis. 5. Menyusun dan mempersiapkan dokumentasi khasanah warisan budaya Bali umumnya, Khasanah Warisan Budaya Wilayah Bali Utara, Kabupaten Buleleng khususnya, dalam bentuk Laporan Ilmiah, Film Dokumentasi, CD-Interaktif, dan Web-side

Sinergi Koordinasi Dari segi destinasi Pariwisata --dengan bekerjasama dan bersinerji dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, yang pada penelitian ini telah mulai kami rintis secara perlahan-lahan-- data yang didapatkan diharapkan dapat digunakan sebagai acuan guna mengedepankan Kawasan Pantai Utara Bali Kabupaten Buleleng, sebagai: Tujuan wisata budaya Tujuan wisata ziarah Tujuan wisata Agrowisata Tujuan wisata alam Tujuan wisata bagi para photografer Yang diperuntukan bagi Wisatawan Domestik maupun Wisatawan Mancanegara (Wisman)

Pemanfaatan Hasil Dari segi akademis, diperoleh data berupa ilmu pengetahuan mengenai sejarah manusia, baik mengenai penghunian, corak kehidupan, serta teknologi yang dimiliki masyarakat Bali, khususnya manusia pendukung kebudayaan yang berada di Kawasan Pantai Utara Bali. Melalui tinggalan arkeologi, diperoleh pengetahuan mengenai kehidupan masyarakat Bali (utara khususnya) yang cukup panjang, yaitu sejak periode prasejarah, klasik Hindu Budha, Islam - kolonial hingga masa kini yang memperlihatkan masih mempertahankan adat istiadat nenek moyang. Dari segi politis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan pemerintah daerah dalam kebijakan pembuatan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), pengelolaan dan penanganan sumberdaya arkeologi dan budaya lokal, terutama yang berkaitan dengan objek wisata budaya. Demikian pula penanganan terhadap spesifikasi geografis dalam kaitannya pengembangan agrowisata dan ekowisata guna peningkatan anggaran daerah setempat. Dari segi ekonomis, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan dan data promosi pariwisata, penambahan area atau destinasi pariwisata bagi Kawasan Pantai Utara Bali umumnya, Kabupaten Buleleng khususnya, sehingga diharapkan akan terjadi penambahan bentuk, jenis, dan area wisata yang dalam segi kuantitas maupun kualitas semakin meningkat, guna pertambahan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan lokal.

Potensi Pengembangan Ke Depan : Hasil penelitian yang dikemas secara komprehensif dalam bentuk Laporan Ilmiah, CD-interaktif, DVD Film Dokumentasi, serta Webside: www.sundakecil.blogspot.com sangat bermanfaat dan efektif, terutama bagi instansi pemerintahan yang memiliki tupoksi dalam pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata di wilayah kerjanya,; bagi pengelola kepariwisataan Kabupaten Buleleng khususnya, Provinsi Bali umumnya, serta para pelajar, akademisi, dan para wisatawan yang memerlukan informasi mengenai potensi arkeologi, budaya lokal, serta spesifikasi geografis, baik secara visual maupun secara jejaring internet sistem On-line Perlu adanya penelitian Tahap ke-dua yang lebih spesifik, pada area yang memiliki potensi budaya lokal yang cukup tinggi, terutama dalam hal kaitannya dengan Seni dan Kerajinan Tradisional. Hal tersebut karena terlihat adanya kecenderungan menurunnya generasi atau kaderisasi dari para seniman, perajin seni dan kerajinan tradisional di Bali Utara. Hal tersebut harus menjadi perhatian dan dikaji serius agar kesinambungan budaya lokal di Bali Utara ini tetap lestari.

Kunjungan dan Koordinasi dengan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng

Obyek-obyek yang menjadi fokus penelitian: Potensi Sumberdaya Arkeologi, Sumberdaya Budaya Lokal, dan Spesifikasi Geografis Wilayah Bali Utara

BentukKemasan DVD FilmDokumentasi

Terima Kasih Matur Suksma