BAB 1 PENDAHULUAN. situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

I. PENDAHULUAN. Istilah penawaran umum atau sering juga disebut dengan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. periode waktu yang tertentu. Terdapat dua jenis investasi yaitu investasi langsung

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia juga terbilang berkembang dengan pesat. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (Financial Market), di

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana

BAB I PENDAHULUAN. melalui utang maupun penjualan saham di lantai bursa (Riyanto, 2002). pembiayaan pembangunan nasional (Riyanto, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (retained earning). Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. utama berinvestasi di pasar modal adalah untuk menerima dividen, dan capital

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan terjadi pada tahun 1988 dengan dikeluarkannya Paket 27

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah disamping mengarahkan dana dari masyarakat agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

Transkripsi:

18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat, terlebih menghadapi situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan juga akan semakin terdorong untuk meningkatkan efisiensi dan daya saingnya, selanjutnya akan mempercepat suatu negara. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana alternatif untuk mempercepat pembangunan suatu Negara. Pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Apabila pengerahan dana masyarakat melalui lembaga-lembaga keuangan maupun pasar modal sudah dapat berjalan dengan baik, maka dana pembangunan yang bersumber dari luar negeri makin lama makin dikurangi (Anoraga, 2001:1). Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar modal dapat digunakan sebagai sarana tidak langsung pengukur kualitas manajemen, jika pasar modal sifatnya efisien. Harga dari surat berharga juga mencerminkan penilaian dari investor terhadap prospek laba perusahaan di masa yang akan datang. Pasar modal mempunyai fungsi sebagai alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam (Jogiyanto, 2003:11)

19 Laba suatu perusahaan atau industri tertentu sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Di sisi lain kepekaan suatu industri terhadap pasar berbeda-beda mengindikasikan bahwa antara industri memiliki tingkat resiko yang berbeda, demikian tingkat probabilitas, peluang berkembang, dan prospek masa depan. Informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan dan kondisi perekonomian bisa menjadi acuan bagi investor untuk menganaliasa fenomena bisnis yang berbeda. Setiap investor dalam pengambilan keputusan investasi selalu dihadapkan dengan sejumlah alternatif, apakah harus memilih real asset seperti membeli peralatan produksi dan mengoperasikannya untuk mendapatkan keuntungan, atau investasi dalam bentuk financial assetdengan membeli sekuritas yang berpendapatan tetap seperti obligasi, deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli sekuritas yang berpendapatan tidak tetap seperti saham. Untuk dapat memilih investasi yang aman diperlukan analisis yang cermat, teliti, dan didukung dengan data-data yang akurat. Teknik yang benar dalam analisis akan mengurangi risiko bagi investor dalam berinvestasi. Dengan analisis tersebut diharapkan modal yang diinvestasikan akan menghasilkan keuntungan yang maksimal dan aman, dan jika ada risiko, risikonya lebih kecil dibandingkan dengan kemungkinan yang dapat diraih. Secara umum ada banyak teknik analisis dalam melaksanakan penilaian investasi, tetapi yang paling banyak digunakan adalah analisis yang bersifat fundamental, analisis teknikal (Anoraga, 2001:108). Saham sebagai salah satu alternatif media investasi pada pasar modal memiliki tingkat risiko jauh lebih tinggi dibandingkan tabungan atau deposito yang saat ini dijamin oleh pemerintah. Namun, saham jugs memiliki potensi

20 tingkat keuntungan yang lebih besar. Hal ini disebabkan pendapatan yang diharapkan tidak pasti, dimana pendapatan saham yang diterima terdiri dari dividen dan capital again. Saham perusahaan yangterdaftar di bursa efek indonesia sebagai komoditi investasi tergolong berisiko tinggi, karena sifat komoditinya sangat peka terhadap perubahan yang terjadi, baik perubahan di luar negeri maupun di dalam negeri, perubahan di bidang politik, ekonomi, moneter, undang-undang atau peraturan, maupun perubahan yang terjadi di dalam industri dan perusahaan itu sendiri. Perubahaan tersebut dapat berdampak positif yang berarti naiknya kurs saham atau berdampak negatif yang berarti turunnya kurs saham (Natarsyah, 2002:537). Harga saham yang berlaku di bursa efek merupakan suatu harga yang selalu berfluktuasi. Jika harga saham meningkat akan menunjukkan baiknya kondisi ekonomi, sehingga para pemodal (investor) menilai bahwa investasi ke dalam saham akan mendapatkan keuntungan. Sedangkan jika harga saham mengalami penurunan yang tajam, umumnya akan menunjukkan buruknya kondisi ekonomi, sehingga para investor menilaa bahwa melakukan investasi saham tidak akan menguntungkan, dikarenakan investor menghadapi risiko yang lebih besar mengingat adanya ketidakpastian. Bagi investor, harga saham yang cenderung meningkat akan menciptakan keuntungan (capital gain), dan sebaliknya harga saham yang cenderung menurun akan menciptakan kerugian (capital loss) Santoso, 2005:36). Fluktuasi harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu: faktor fundamental mikro (faktor- faktor internal) yang merupakan faktor-faktor yang

21 berkaitan dengan kondisi fundamental perusahaan dan dapat dikendalikan oleh manajemen seperti rasio lancar (current ratio), rasio hutang (dept to equity ratio), laba bersih per saham (earning per share), rasio harga-laba bersih (price earning ratio), return on investment, return on equity dan dividen pay out ratio. Faktor fundamental makro (faktor-faktor eksternal) yang merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan fundamental makro ekonomi dan tidak dapat dikendaliukan oleh perusahaan, seperti tingkat suku bunga (interest rate), tingkat inflasi (inflation rate), kurs valuta asing (foreign exchange rate), tingkat pertumbuhan ekonomi (economic growth rate), situasi sosial dan politik (social & political situasion), serta faktor-faktor teknikal yang meliputi share trabding volume, share transaction volume, capital gain (Soejoto, 2002). Dewasa ini semakin banyak industri yang berkembang termasuk perusahaan yang bergerak pada bidang semen baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar, karena ditinjau dari meningkatnya proyek pembangunan jalan tol, industri pabrik, pembangunan perumahan dll. maka industri semen mempunyai prospek yang cerah pada masa yang akan datang. Upaya pengembangan dan pembaruan sesuai dengan era modernisasi industri semen memerlukan adanya kemampuan yang didasarkan pada kondisi dalam dan luar perusahaan tersebut, upaya ini tidak lepas akan dana danmodal yang besar. Untuk itu perusahaan semen tidak hanya mengandalkan dana dari dalam perusahaan saja tetapi juga membutuhkan dana dari luar perusahaan yang di peroleh dari pinjaman bank dan dana langsung dari penjualan surat berharga di bursa efek.

22 Demikian pentingnya peranan pasar modal, sehingga idealnya diperlukan penelitian yang berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dan faktor dominan yang mempengaruhi harga saham. Pada hasil penelitian sebelumnya, Ericktus (2011) melakukan penelitian tentang Pengaruh Analysa Fundamental Laporan Keuangan terhadap Perubahan Harga Saham padaperusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Dalam penelitian tersebut sampel yang digunakan sebanyak 4 perusahaan telekomunikasi yang go public, dan menggunakan 4 variabel bebas, dimana periode yang digunakan adalah dari tahun 2007-2009. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi yang go public. Dengan adanya penelitian terdahulu, maka penulis mempunyai keinginan untuk melakukan penelitian terhadap perusahaan semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempengaruhi harga saham. Dalam penelitian ini akan meneliti tiga perusahaan semen yang sahamnya aktif di Bursa Efek Indonesia hingga tahun 2012 adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Semen Indonesia Tbk, PT Holcim Indonesia Tbk. Penelitian ini akan menggunakan 10 variabel bebas dan akan menguji variabel bebas tersebut, apakah variabel bebas tersebut berpengaruh berpengaruh signiifikan terhadap variabel terikat yaitu harga saham.

23 Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan `penelitian dengan judul Pengaruh Faktor Fundamental Mikro dan Makro Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Semen GO PUBLIC. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah: 1. Apakah faktor-faktor fundamental mikro: Current Ratio (CR), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Dividen Pay out Ratio (DPR) dan faktor-faktor fundamental makro: tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan Tingkat Inflasi secara individual (parsial) dapat mempengaruhi harga saham perusahaan semen go public? 2. Manakah di antara faktor fundamental mikro: Current Ratio (CR), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Dividen Pay out Ratio (DPR) dan faktor-faktor fundamental makro: tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan Tingkat Inflasi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap harga saham perusahaan semen go public?

24 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor fundamental mikro: Current Ratio (CR), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Dividen Pay out Ratio (DPR) dan faktor-faktor fundamental makro: tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan Tingkat Inflasi secara individual (parsial) dapat mempengaruhi harga saham perusahaan semen go public. 2. Untuk mengetahui manakah di antara faktor fundamental mikro: Current Ratio (CR), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Dividen Pay out Ratio (DPR) dan faktor-faktor fundamental makro: tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan Tingkat Inflasi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap harga saham perusahaan semen go public. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Kontribusi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi para investor, agar dapat melakukan kegiatan jual beli saham lebih baik di Bursa Efek Indonesia.

25 2. Kontribusi Teoritis a. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain dalam melakukan analisis fundamental mikro dan makro atas saham perusahaan dan untuk keperluan pengembangan penelitian lebih lanjut. b. Penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar atau acuan bagi penelitian mengenai hal yang sama untuk saham perusahaan non perusahaan elektronik. 3. Kontribusi Kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pihak manajemen dalam menentukan pengaruh faktor-faktor fundamental dan risiko tidak sistematik terhadap harga saham perusahaan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Faktor faktor fundamental mikro (faktor-faktor internal) yang merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi fundamental perusahaan dan dapat dikendalikan oleh manajemen. Untuk menghindari pembahasan yang meluas dan agar tidak menyimpang dalam pembahasan yang ada, maka peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan pada faktor-faktor fundamental mikro: Current Ratio (CR), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Dividen Pay out Ratio (DPR)

26 Faktor-faktor fundamental makro (faktor-faktor eksternal) yang merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan fundamental makro ekonomi dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Untuk menghindari pembahasan yang meluas dan agar tidak menyimpang dalam pembahasan yang ada, maka peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan pada faktor-faktor fundamental makro: tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan Tingkat Inflasi terhada harga saham perusahaan semen di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor fundamental mikro dan faktor-faktor fundamental makro secara individual (parsial) yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan semen di Bursa Efek Indonesia.Untuk mengetahui manakah antara faktor-faktor fundamental mikro dan faktor-faktor fundamental makro yang mempunyai pengaruh dominan terhadap harga saham perusahaan semen yang go public. Penelitian ini akan meneliti tiga perusahaan semen yang sahamnya aktif di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Semen Indonesia Tbk, PT Holcim Indonesia Tbk dari tahun 2008 hingga tahun 2012. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi. Dengan melakukan analisis tersebut diharapkan modal yang diinvestasikan akan menghasilkan keuntungan yang maksimal dan aman, dan jika ada risiko, risikonya lebih kecil dibandingkan dengan kemungkinan yang dapat diraih (Anoraga, 2001:108).