Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

dokumen-dokumen yang mirip
SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara

Pokok Bahasan 5a PENGAMATAN

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PERKEMBANGAN MASA BAYI

BAB VII. Fungsi Indera Pengecap

FISIOLOGI INDERA PENGECAP

Perilaku dan Proses Mental

Sistem Saraf Tepi (perifer)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

PERSEPSI KELOMPOK 4. Febrianto Amelia Sheren Shelly Meilisa

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. halusinasi. Meskipun bentuk halusinasinya bervariasi tetapi sebagian besar

PERSEPSI BENTUK. Persepsi, Lanjutan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung)

Analisis Fungsi Organ-organ Penginderaan dan Pengembangannya bagi Individu Tunanetra

Persepsi dan Komunikasi Visual Pada Manusia

Ellen Prima, S.Psi., M.A.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2

BAB II LANDASAN TEORI. pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang. (Sarwono dan Meinarno, 2009: 24).

02FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi seseorang telah menjadi kebutuhan pokok dan hak-hak dasar baginya

PENGINDERAAN & PERSEPSI

HAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK. Mohamad Sugiarmin

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi

BAB I PENDAHULUAN. (pengindraan) eksoreseptor, yaitu sistem visual (penglihatan), sistem auditory

PERSEPSI INTI KOMUNIKASI. Rizqie Auliana

PENGENALAN UJI ORGANOLEPTIK

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang berbeda-beda, sifat yang berbeda-beda dan tingkah laku yang

Sensasi dan Persepsi

GERAK PADA TUMBUHAN. Pendahuluan. 1. Gerak Endonom

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mendengar dan kemampuan bicara (Somantri, 2006). selayaknya remaja normal lainnya (Sastrawinata dkk, 1977).

D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception )

BAB I PENDAHULUAN. dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar. menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar.

EzLearn2U.my. Tingkatan 2 Sains Bab 1: Soalan. bulu roma. 1. Rajah di bawah menunjukkan struktur kulit manusia.

Pertemuan 6 20 April 2013

BAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina.

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan

Aspek Interaksi Manusia dan Komputer

Telinga. Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Profil Pemakai (Manusia)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebabkan penyakit, kecelakaan, atau sebab lain yang tidak

Interaksi Manusia dan Komputer [Kode Kelas]

Metode Observasi & Wawancara

Faktor Manusia. Aspek2 Penting IMK. Aspek Manusia Aspek Komputer Aspek Lingkungan Kerja (ergonomik)

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1

Psikologi Pendidikan BBM 8 SETIAWATI PPB-FIP-UPI. next

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 FAKTOR MANUSIA - PENGELIHATAN - PENDENGARAN - SENTUHAN. Interaksi Manusia dan Komputer Faktor Manusia 8

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM 2 KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 3 SKS

Sistem Saraf pada Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia dalam memperoleh pengetahuan untuk digunakan dalam

Suara. Definisi Suara???

BAB II KAJIAN TEORI. dialami oleh siswa sebagai peserta didik, untuk menentukan berhasil atau tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek perkembangan anak.

BAB VI. Fungsi Indera Penciuman

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

PERTEMUAN KE 5 dan 6

LAMPIRAN 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN Rowosari

BAB I PENDAHULUAN. sisi lain. Orang mempunyai kecacatan fisik belum tentu lemah dalam hal

PENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)?

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

JIPP. Meningkatkan Kesan Kebersihan Ruangan dengan Menambah Luas Penampang Jendela

PROGRAM PEMBELAJARAN IILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

ANATOMI DAN FISIOLOGI

LABORATORIUM PENGUJIAN INDERAWI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DRS. DUDI GUNAWAN,M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan

HAND OUT MATA KULIAH HAMBATAN ATENSI, KONSENTRASI, PERSEPSI DAN MOTORIK ABK. Pertemuan : 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat meningkatkan fungsi sistem imun, namun sebaliknya ketika

KESEHATAN MATA DAN TELINGA

Uji Penilaian Profesional Macquarie. Leaflet Latihan. Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian.

BAB II KONSEP DASAR. serta mengevaluasinya secara akurat (Nasution, 2003). dasarnya mungkin organic, fungsional, psikotik ataupun histerik.

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

Transkripsi:

Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

Persepsi Objek-objek sekitar kita, kita tangkap melalui alat-alat indra dan diproyeksikan pada bagian tertentu di otak sehingga kita dapat mengamati objekt tersebut. Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ-organ bantunnya yang kemudian masuk ke dalam otak. Didalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman.

Sebelum terjadi persepsi pada manusia, diperlukan sebuah stimuli yang harus ditangkap melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai alat bantunya memahami linkungannya. Alat bantu itu dinamakan indra secara universal yaitu, Hidung, Mata, Telingan, Lidah, dan Kulit kelima indra ini memiliki fungsinya tersendiri.

Telinga : Membicarakan telinga, tidak berhenti sampai daun telinga saja. Paling tidak ada tiga bagian telinga yakni telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam. Untuk bagian luar dimulai dari bunyi. Bunyi adalah gerakan molekul udara yang terbuat oleh getaran sebuah objek (Feldman,2003). Getaran bunyi pertama yang diterima adalah melalui gendang telinga kemudian bunyi tersebut masuk ke bagian tengah telinga dan kemudian masuk ke telinga bagian dalam untuk kemudian ditransmisikan ke otak.

Hidung : banyak makhluk lain yang bisa menghirup bauan lebih banyak daripada manusia, tapi manusia tetap bisa menghirup 10.000 bauan yang berbeda (Feldman,2008). Manusia juga mempunyai ingatan yang baik untuk bauan. Banyak kejadian yang telah masuk dalam ingatan jangka panjang bisa dibangkitkan kembali ketika individu membaui sesuatu yang terkait dengan kejadian tersebut (Gillyatt, 1997;Schiffman dkk,2002;dilorenzo dan Youngentob 2003; Stevenson dan Case, 2005 dalam Feldman, 2008).

Lidah : Bagian pengecap ini memiliki lebih dari seribu tipe sel reseptor. Secara garis besar para ahli percaya hanya terdapat empat tipe dasar reseptor, yakni untuk mengecap rasa manis, asam, asin, dan pahit. Pada tiap sel reseptor terdapat 10.000 kuncup cicip yang menyebar di lidah, bagian mulut, dan kerongkongan (Feldman,2003).

Kulit : kulit amat membantu manusia dalam mempersepsi dunia sekeliling. Kita bisa membedakan satu objek kasar atau halus, keras, atau lembek dimulai dari informasi yang dikirimkan oleh kulit. Bahkan bagi individu buta, sentuhan pada kulit jemarinya adalah cara untuk mengetahui dunia. Pada bagian ujung jemari terdapat sel-sel Meissners berespons terhadap bintik-bintik huruf braille (Garret, 2005).

Mata : dalam bahasa puisi, mata adalah jendela hati. Yang dilihat oleh mata adalah cahaya yang merupakan energi fisik yang menstimulasi mata (Feldman, 2003).

Alat-alat indera yang telah disebutkan tadi amatlah membantu dalam kehidupan seseorang. Ia dapat memberi sensasi. Sensasi adalah stimulan dari dunia luar yang dibawa masuk ke dalam sistem saraf. Hampir semua hal di dunia ini dibawa masuk oleh indra melalui sensasi misalnya merasakan permen coklat berwarna gelap (dilihat) dengan tekstur halus (diraba), manis rasanya dan lembut lelehannya (lidah) adalah kumpulan fungsi sensasi dari permen coklat yang dimakan.

Persepsi Visual Organisasi dalam persepsi mengikuti beberapa prinsip yaitu : Wujud dan Latar (figure and ground) Objek-objek yang kita amati di sekitar kita selalu muncul sebagai wujud (figure) dengan hal-hal lainnya sebagai latar (ground). Sebagai contoh ketika kita melihat seekor beruang di bukit berbatu, maka beruang itu akan menjadi wujud dan bebatuan di belakangnya akan menjadi latar. Namun, tidak selalu perbedaan wujud dan latar sejelas itu, seringkali kita tidak tahu pasti mana yang wujud mana yang latar. Contohnya : kepuasan dan ketidakpuasan dalam pengadilan.

Pola Pengelompokan Hal-hal tertentu cenderung kita kelompokkelompokkan dalam persepsi kita, dan cara kita mengelompok-kelompokkan itu akan menentukan bagaimana kita mengamati hal-hal tersebut. Dalam Psikologi, cara manusia mengelompokkan apa yang dipersepsinya dengan mengikuti hukum tertentu yang dinamakan hukum gestalt. Dalam hukum ini ada tiga pandangan yakni hukum kesamaan, hukum kedekatan, dan hukum keutuhan.

Ketetapan (constancy atau invariance). Teori Gestalt juga mengemukakan bahwa dari proses belajarnya, manusia cenderung akan mempersepsikan segala sesuatu sebagai sesuatu yang tidak berubah, walaupun indra kita sebetulnya menangkap adanya perubahan.

Ilusi Gejala ilusi adalah gejala normal. Setiap orang mengalaminya. Selain ilusi visual ada juga ilusi dari indra yang lain, misalnya ilusi auditif (pendengaran). Kalau kita mendengarkan rekaman stereo dengan headset, maka sistem stereo itu membagi-bagi suara ke headset kanan dan kiri, yang sifatnya statis, tidak berubah-ubah. Tidak mengherankan jika kita mendengarnya seakan-akan suara itu berpindah dari kiri ke kanan, dan kanan ke kiri. Karena ilusi auditif itulah kita lebih menikmati suara stereo dibanding mono.

Ilusi sosial adalah ilusi yang terjadi pada persepsi sosial. Yang termasuk ilusi sosial antara lain adalah prasangka, stereotipe, rasialisme, fanatisme, favoritisme, dan sebagainya. Dalam praktiknya, ilusi sosial bisa menjurus pada masalah sosial, termasuk konflik sosial.

Perbedaan persepsi Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ilusi dana menyebabkan perbedaan antara persepsi dengan realita. Namun, sejauh masih menyangkut ilusi indra (visual, auditif), maka belum akan timbul masalah karena semua orang akan mengalami ilusi yang sama. Lain halnya bila ilusi sudah masuk ke persepsi sosial. Karena banyaknya faktor yang memengaruhi persepsi sosial dan faktor-faktor itu pun tidak tetap, melainkan selalu berubah-ubah, maka seringkali terjadi perbedaan persepsi antara satu orang dengan orang lain atau antar kelompok lain.

Hal yang dapat menyebabkan perbedaan persepsi antar individu dan antar kelompok adalah sebagai berikut : 1) Perhatian Pada setiap saat ada ratusan, mungkin ribuan rangsangan yang tertangkap oleh semua indera kita. Tentunya, kita tidak mampu menyerap seluruh rangsangan yang ada di sekitar kita sekaligus. Karena keterbatasan daya serap dari persepsi kita, maka kita terpaksa hanya bisa memusatkan perhatian kita pada satu atau dua objek saja.

2) Set Set (Mental Set) adalah kesiapan mental seseorang untuk menghadapi sesuatu rangsangan yang akan timbul dengan cara tertentu. Perbedaan mental set ini kali ini tampak seperti hal yang mudah, dan semua orang pun tahu. Tetapi hal itu justru dilupakan jika sedang ada masalah serius.

3) Kebutuhan Kebutuhan kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, akan memengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi.

4) Sistem Nilai Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi. Suatu eksperimen di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga miskin mempersepsi mata uang logam lebih besar daripada ukuran yang sebenarnya. Gejala ini ternyata tidak terdapat pada anak-anak yang berasal dari keluarga kaya.

5) Tipe Kepribadian Tipe kepribadian juga akan memengaruhi persepsi, misal seorang introvert dan ekstrovert bekerja dalam satu kantor. Bisa saja orang yang introvert mempersepsikan atasannya sebagai orang yang menakutkan sedangkan bagi orang ekstrovert justru kebalikannya bisa diajak bergaul dsb.

6) Gangguan Kejiwaan. Sebagai gejala normal, ilusi berbeda dengan halusinasi dan delusi, yaitu kesalahan persepsi pada penderita gangguan jiwa. Penyandang gejala halusinasi visual seakan-akan melihat sesuatu (cahaya, bayangan, hantu, atau malaikat) dan ia percaya betul bahwa yang dilihatnya itu realita. Penyandang halusinasi auditif seakan-akan mendengar suara tertentu (bisikan, suara orang bercakap-cakap, gemuruh, dan sebagainya), yang diyakini sebagai realita. Delusi merupakan keyakinan bahwa dirinya menjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan realita (Spitzer, 1990).

Berpikir dan Belajar Sesuai dengan hukum gestalt bahwa manusia berpikir secara menyeluruh, maka proses belajar yang terutama melibatkan proses berpikir, harus dimulai dengan mempelajari materi secara keseluruhan, baru ke detail atau bagian-bagiannya.

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi proses belajar : 1. Waktu Istirahat 2. Pengetahuan tentang materi yang dipelajari secara menyeluruh 3. Pemahaman terhadap materi yang dipelajari 4. pengetahuan akan prestasi sendiri 5. Transfer.

Proses berpikir digolongkan dalam dua jenis, yakni Asosiatif dan terarah ; Asosiatif Proses berpikir dimana suatu ide merangsang timbulnya ide-ide lain. Jalan pikiran dalam proses asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya. Terarah Proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahan suatu persoalan.