Bab 3 Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab ini merupakan inti dari Sanitasi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2017, yang akan memaparkan tentang isu strategis, permasalahan mendesak, tujuan, sasaran dan tahapan pencapaian serta strategi utama dari setiap sub sektor sanitasi. 3.1 Sub Sektor Limbah Domestik Tabel 3.1:,, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik 1. Tersusunnya Peraturan Daerah tentang air limbah 2. Terkelolanya sub sektor oleh pejabat setingkat eselon IV 3. Teralokasinya SDM yang kompeten pada Seksi Penyehatan Lingkungan 4. Tersusunnya Rencana Induk Sistem air limbah 5. Tercukupinya jumlah mobil penyedot tinja sesuai kebutuhan Perlu disusun Perda tentang larangan buang air limbah domestik sembarangan dan Sistem domestik Pentingnya pemisahan pengelola sub sektor air limbah, air minum dan drainase Penanganan pengelolaan air limbah domestik pd seksi PL oleh ahlinya Penyusunan masterplan air limbah domestik sbg acuan penanganan air limbah Pengadaan sarana mobil penyedot tinja sesuai dengan kebutuhan operasional di lapangan Perda mengenai sistem domestik dan Sistem domestik selesai pd tahun 2015 Pemisahan pengelola sub sektor air limbah, air minum dan drainase terealisasi pada tahun 2015 Terjadi penyesuaian 50% tahun 2016 Masterplan air limbah domestik tersusun pd thn 2015 tahun.. Tahun 2014 menyusun raperda air limbah domestik, tahun 2015 pengesahan perda air limbah domestik Perbup ttg pemisahan pengelolaan pd thn 2015 Peningkatan kapasitas SDM sesuai bidang Ketersediaan anggaran untuk penyusunan master plan air limbah Penyediaan porsi anggaran untuk pengadaan 1. Tersedianya lahan untuk pembangunan IPAL Komunal Penyediaan lahan di masy terhdp program2 yg berorientasi pd pembangunan IPAL Komunal Kegiatan sosialisasi kebutuhan lahan dimulai tahun 2015 dan dapat tersedia sejumlah 75 % Sosialisasi sejak awal kpd masy u/ menyediakn lahan 2. Terkondisinya masyarakat untuk tidak membuang limbah di lingkungan sekitar rumah Keterlibatan Masyarakat yang tergabung dalam Kelompok peduli (KSM) meningkat Capaian kampanye/ sosialisasi pada seluruh desa di wilayah Kabupaten tercapai pd tahun 2014 air limbah 3. Tersedianya pembuangan Peran pemda dan partisipasi Peningkatan kesadaran Pelatihan dan
air limbah dan septictank yang sesuai dengan persyaratan kesehatan msy dlm meningkatkan pengetahuan pengelolaan buangan air limbah dan septik tank yg sesuai dengan persyaratan kesehatan Masyarakat akan persyaratan yg sesuai dg kesehatan ttg & septic tank sampai dg 80% penyuluhan thd Pokmas/KSM ttg & septic tank 3.2 Sub Sektor Peran Tabel 3.2:,, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Peran 1. Tersedianya tambahan truk pengangkut 2. Tertampungnya seluruh perkotaan di transfer depo 3. Tersusunnya peraturan daerah tentang pengelolaan peran 4. Terkelolanya TPA Banyuroto secara sanitary landfill sesuai dengan rencana awal 5. Tercukupinya tenaga operasional untuk pelayanan langsung masyarakat Jumlah truk pengangkut sesuai dg kebutuhan Penggantian/ pengadaan transfer depo yg sesuai dg kuantitas kota Perlu disusun perda mengenai Sistim pengelolaan peran dan larangan buang sembarangan Efektifitas mengenai Perda Retribusi sanitary landfill merupakan pilihan teknologi yg paling sesuai u/ diterapkn Msy mjd tahu & mengerti akan pentingnya pelayanan scr mandiri tahun 2016 Sampah kota sdh bs tertampung seluruhnya pd thn 2015 Perda mengenai sistem pengelolaan peran selesai ditahun 2014 Teknologi SL akan terlaksana thn 2018 Pelayanan langsung dpt meningkat 80% Penyampaian/sosialisasi usulan untuk pengadaan Penyediaan porsi anggaran untuk pengadaan Tahun pertama menyusun raperda peran, tahun kedua pengesahan perda peran Mengupayakn tambahn opr jk SL dilaksanakn dg menggali dr sektor swasta & pemerintah Program peran berbasis msy di tingkatkn 1. Terhindarnya sungai dan badan air dari pencemaran 2. Termanfaatkannya kembali mulai dari tingkat Rumah Tangga 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam Membangun Kesadaran Masyarakat mengenai Kesadaran msy terbangun bhw masih memp nilai ekonomi Pengelolaan berbasis msy Usulan perda peran memuat larangan buang sembarangan pada Pengelolaan dan pemanfaatan di tk msy dg mengedepankn swakelola dpt tercapai 80% thn 2015 Kesadaran pengelolaan samph dan Program peran berbasis msy di tingkatkn Peningkatan Pembentukan KSM/ Pokmas/ Kelomp
mengelola berbasis msy tercapai pd thn 2016 peduli 4. Sub Sektor Drainase 4.3,, dan Pengembangan Drainase Tabel 3.3:,, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase 1. Meningkatkan kapasitas SDM manajemen sub sektor drainase 2. Tersedianya anggaran untuk drainase sesuai kebutuhan 3. Meningkatkan Kapasitas saluran drainase sehingga tidak terjadi luapan 4. Meningkatkan pelayanan masy thd akses drainase 5. Tersusunnya Rencana Induk Drainase 6. Meningkatkan sarana prasarana alat berat untuk normalisasi drainase 7. Menjaga keberfungsian drainase yang sdh terbangun scr SDM pengelola sub sektor drainase memp kapasitas yg memadai Alokasi dana u/ drainase meningkat perkotaan dan daerah genangan mendapatkan pelayanan drainase yg sesuai Seluruh kawasan perkotaan memiliki saluran drainase yang memadai Penyusunan masterplan drainase sbg acuan penanganan drainase Pengadaan sarana prasarana alat berat sesuai dengan kebutuhan oprasional di lapangan Rehabilitasi sal drainase dan memanfaatkan sarana scr optimal Terjadi penyesuaian 50% tahun 2015 Sektor drainase mendapatkan porsi 0,5 % dari total dana ke-puan Masterplan drainase tersusun pd thn 2014 tahun 2013 OM sektor drainase tertangani mulai thn 2013 Peningkatan kapasitas SDM sesuai bidang Memasukkan usulan dlm KUA PPAS thn 2014 Ketersediaan anggaran untuk penyusunan master plan drainase Peningkatan porsi anggaran untuk pengadaan alat berat dan operasional Drainase Advokasi kpd pengambil keputusan untuk mendapatkn perhatian scr khusus 1. Tersedianya lahan untuk pembangunan drainase Penyediaan lahan di masy terhdp program drainase yg berorientasi pd partisipasi warga Kegiatan sosialisasi kebutuhan lahan dimulai tahun2017dan dapat tersedia sejumlah 80% Pelibatan scr langsung thd msy dlm pembangunan drainase 2. Terjaganya fungsi drainase dgn meningkatkan partisipasi msy Terjadi perubahan paradigma bhw sal drainase adalah untuk menanggulangi genangan bukan sarana untuk Masy yg membuang air limbah di sal drainase hrs melalui tahap pengolahan terealisasi 75% pada thn 2017 Pemanfaatan drainase dengan mengedepankan pemberdayaan masy
3. Terkuranginya jumlah dan waktu terjadinya genangan membuang air limbah perkotaan dan daerah genangan mendapatkan pelayanan drainase yg sesuai 1. Sub Sektor PHBS 3.1,, dan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene Tabel 3.4:,, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga 1. Terfasilitasinya pelayanan sanitasi pada anak didik 2. Meningkatkan pelayanan sanitasi pada anak didik 3. Meningkatkan pelayanan sanitasi pada anak didik sesuai dengan rasio antara jumlah siswa dengan jumlah jamban termasuk penyediaan tempat di sekolah termasuk sarana CTPS di sekolah pd thn 2014 berupa tempat pd thn 2014 berupa tempat CTPS pd thn 2014 1. Membangun Kesadaran pengolahan limbah domestik sblm dibuang ke badan air dan sal drainase 2. Memanfaatkn kembali di mulai dari tingkat Rumah Tgg 3. Membangun Kesadaran Masyarakat mengenai kebersihan toilet pada sarana sanitasi Masyarakat Kesadaran msy terbangun bhw masih memp nilai ekonomi pentingnya kebersihan Air limbah domestik yg terbuang ke badan air dan drainase sdh melalui pengolahan 60% Pengelolaan dan pemanfaatan di tk msy dg mengedepankn swakelola dpt tercapai 80% thn 2017 Terealisasinya program Membangun Kesadaran Masyarakat pd thn 2014 Proses dimulainya program Membangun Kesadaran Masyarakat pd thn 2014 melalui pelatihan dan penyuluhan dan Program peran berbasis msy di tingkatkn Penyuluhan dan pemicuan PHBS untuk masyarakat
4. Meningkatkan kesadaran kebiasaan cuci tangan pakai sabun toilet pentingnya kebersihan toilet Masyarakat Terbiasa CTPS sejak dini, dimulai pada usia sekolah Penyuluhan dan pemicuan PHBS untuk masyarakat