PERSIAPAN KEMERDEKAAN

dokumen-dokumen yang mirip
TERBENTUKNYA NEGARA KEBANGSAAN INDONESIA KELAS XI IPA SMAN 28 JAKARTA

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

INSTRUMEN SOAL DAN PEDOMAN PENILAIAN

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan

Realisasi, 29 Apr 45 dibentuk Dekuritsu Zyunbi Tyoosakai / BPUPKI Dilantik 28 Mei 45

Nilai Juang Proses. Sumber: ClipArt Corel Gambar 1.1 Garuda Pancasila

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

PERSIAPAN KEMERDEKAAN

PERSIAPAN AN KEMERDEKAAN INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI

Lampiran 1 Data mentah uji validitas instrumen

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN

DRAMA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DIBALIK AKSI HEROIK PERJUANGAN PARA PAHLAWAN DI TAHUN 1945

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

MAKALAH PANCASILA TINJAUAN HISTORIS PANCASILA

LAMPIRAN A INSTRUMEN PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN UJI VALIDITAS

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Pancasila sebagai Dasar Negara-1

Pancasila sebagai Dasar Negara-1

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL UNDANG-UNDANG DASAR 1945 OLEH: TIM PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH PANCASILA. `: Roni Guswiyanto NIM : : S1 Teknik Informatika. : DR. Abidarin Rosyidi, MMa.

Lampiran 1 97

1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat

PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN PEMBENTUKAN PEMERINTAH INDONESIA

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila 1

MAKALAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PENTINGNYA PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pendidikan Kewarganegaraan

LAMPIRAN I. Surat Izin Penelitian dan Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

Pidato Sukarno Tanggal 1 Juni 1945

Proklamasi Dan Proses Terbentuknya NKRI

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

Kegiatan. Kegiatan. A. Pancasila sebagai Dasar Negara. Tidak sulit menghafalkan atau melafalkan. hikmat kebijaksanaan dalam

Habib Rizieq: "Indonesia bukan Negara Demokrasi"

Winarno Mike Kusumawati

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca

ETIKA POLITIK PANCASILA

Lampiran 1 64

Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke:

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Latar Belakang Masalah

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Skripsi

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN DI SD BAWEN 04

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ARTI PENTING UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 BAGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA

PENDIDIKAN PANCASILA

Tugas Akhir Kuliah Pancasila Pancasila Sebagai Dasar Negara

UNDANG - UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA Pembukaan

Memahami Konstitusi NKRI:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

ULANGAN AKHIRSEMESTER GENAP Tahun Pelajaran

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

BAB III METODE PENELITIAN. IPS, maka jenis penelitian yang digunakan adalah classroom action

IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PENDIDIKAN PANCASILA VISI DAN MISI PENDIDIKAN PANCASILA.

KISI-KISI PTS PKN KELAS 8 SEMESTER GASAL 2017

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

BAB III KEDUDUKAN NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DALAM PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I. : SMP N 4 Kalasan. : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan. : 5. 2 Menjelaskan proses kemerdekaan

Nama : Yogi Alfayed. Kelas : X ips 1. Tugas : Kaidah yang fundamental (PPKn) JAWABAN :

MAKALAH PROKLAMASI. Disusun oleh :

LATIHAN SOAL PANCASILA ( waktu : 36 menit )

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA AGAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB IV NILAI HISTORIS NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DAN KETERKAITANNYA DENGAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA

Transkripsi:

PERSIAPAN KEMERDEKAAN Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas, sehingga melalui Koiso Kumaika, pada 7 September 1944 Jepang memberi janji kemerdekaan terhadap bangsa Indonesia. Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas, sehingga pada 1 Maret 1945, Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan pembentukan BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokoritsu Zyunbi Chosakai). BPUPKI terdiri dari 60 anggota tokoh Indonesia dan 7 anggota tokoh Jepang, dengan: Dr. Radjiman Widyodiningrat sebagai ketua R. Surono sebagai wakil ketua Indonesia Itibangase Yoshio sebagai wakil ketua Jepang

BPUPKI melaksanakan dua kali sidang, yaitu: Sidang I (29 Mei 1 Juni 1945) Menghasilkan rumusan dasar negara: Mr. M. Yamin (29 Mei) 1. Perikebangsaan 2. Perikemanusiaan 3. Periketuhanan 4. Perikerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat Prof. Dr. Supomo (31 Mei) 1. Persatuan 2. Kekeluargaan 3. Mufakat dan Demokrasi 4. Musyawarah 5. Keadilan Sosial Ir. Soekarno (1 Juni) 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan 3. Mufakat atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan yang Maha Esa Sidang II (10-16 Juli 1945) Menghasilkan rancangan UUD yang selanjutnya dilakukan oleh PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Zyunbi Inkai)

Pada 22 Juni 1945, terbentuk Panitia Kecil atau Panitia Sembilan yang menghasilkan dokumen berisi asa dan tujuan Negara Indonesia yang dikenal Sidang sebagaii Piagam (29 Mei Jakarta. 1 Juni 1945) Anggota Panitia Sembilan: 1. Ir. Soekarno 2. Drs. M. Hatta 3. Mr. M. Yamin 4. Mr. Ahmad Subardjo 5. Mr. A. A. Maramis 6. Abdulkahar Muzakar 7. Wachid Hasyim 8. H. Agus Salim 9. Abikusno Tjokrosujoso Piagam Jakarta 1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi para pemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selanjutnya Piagam Jakarta menjadi Pembukaan UUD 1945 dan dasar Negara, dan diadakan perubahan pada sila pertama menjadi: Ketuhanan yang Maha Esa.

LANDASAN DASAR PROKLAMASI Landasan dasar proklamasi tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan Deklarasi Kemerdekaan Indonesia: Pokok-pokok isi Pembukaan UUD 1945: Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, sehingga penjajahan harus dihapuskan Perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampai pada saat yang berbahagia dan selamat sentosa yang mengantarkan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan Rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaan atas berkat rahmat Tuhan dan dengan didorong oleh keinginan luhur Untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia dan mencapai cita-cita, disusunlah kemerdekaan dalam suatu UUD dalam negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat yang berdasar kepada: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, serta dengan mewujudukan suatu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Landasan dasar internasional juga digunakan untuk memperkuat kedudukan negara Indonesia yang merdeka: Piagam Atlantik (14 Agustus 1941) Tidak boleh ada perluasan daerah tanpa persetujuan dari penduduk asli Setiap bangsa berhak menentukan dan menetapkan bentuk pemerintahannya sendiri Setiap bangsa berhak mendapat kesempatan untuk bebas dari rasa takut dan bebas dari kemiskinan Piagam San Fransisco kami akan meneguhkan keyakinan akan dasar-dasar hak manusia sebagai manusia sesuai dengan harkat dan derajat mansuai berdasarkan atas hakhak yang sama serta berusaha memajukan rakyat dan tingkat kehidupan yang lebih baik dalam suasana kemerdekaan yang lebih luas.

PERISTIWA PROKLAMASI Pada 7 Agustus 1945, dibentuk PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokoritsu Zyunbi Inkai) yang disetujui Jenderal Terauchi. Pada 6 Agustus 1945, kota Hiroshima dibom oleh Sekutu, dan pada 9 Agustus 1945, kota Nagasaki dibom juga oleh Sekutu. Akhirnya, setelah bom kedua, pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerah terhadap Sekutu dan meninggalkan Indonesia. Pada 15 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan M. Hatta kembali ke tanah air setelah memnuhi panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara, Jenderal Terauchi yang memberi informasi tentang kemerdekaan Indonesia. Pada malam harinya, golongan pemuda berkumpul di ruang belakang lab bakteriologi Jalan Pengangsaan Timur No. 13 dibawah pimpinan Chaerul Saleh yang menyepakati bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hak dan masalah rakyat Indonesia yang tidak bergantung pada negara lain.

Pada 16 Agustus 1945, golongan pemuda mendesak golongan tua untuk memproklamirkan kemerdekaan dengan membawa Ir. Soekarno dan M. Hatta ke Rengasdengklok untuk diasingkan dari pengaruh Jepang. Setelah itu, melalui perbicaraan Sudanco Singgih dengan Soekarno, Soekarno menyatakan ia bersedia memproklamasikan kemerdekaan setelah kembali ke Jakarta. Sesampainya di Jakarta, golongan tua dan muda menggunakan rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 untuk membicarakan tentang proklamasi dan perumusan teks proklamasi. Naskah proklamasi dirumuskan oleh Ir. Soekarno, M. Hatta dan Agmad Subardjo dan berhasil diselesaikan menjelang fajar pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah itu, naskah proklamasi ditandatangani Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia dan diketik ulang oleh Sayuti Melik.

Pada Jum at, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB pada bulan Ramadhan, pidato pendahuluan dan teks proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno di depan rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Pembacaan teks dilengkapi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pengibaran bendera merah putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati. Negara yang pertama kali mengakui Indonesia merdeka dengan sikap adalah Jepang, sedangkan negara yang pertama kali mengakui dengan tulisan adalah Mesir. Berita proklamasi disebarluaskan melalui radio Domei milik Jepang ke pelosok dan luar negeri, melalui surat kabar Tjahaha di Bandung dan Soeara Asia di Surabaya, serta dari mulut ke mulut. Makna proklamasi: Indonesia mulai berkembang Lepasnya hak-hak kolonial Berakhirnya penjajahan Berlakunya hak nasional Nilai-nilai pada proklamasi: Filosofis (nilai dasar) Yuridis (nilai hukum) Politis (nilai kekuasaan negara) Sosiologis (nilai kehidupan sosial)

PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN DAN KELENGKAPAN NEGARA Pada 18 Agustus 1945, PPKI menyelenggarakan sidang pertama yang dipimpin oleh Ir. Soekarno yang merupakan kelanjutan dari sidang kedua BPUPKI pada 10-16 Juli 1945. Hasil keputusan sidang PPKI pertama: Mengesahkan rancangan UUD yang dibahas pada BPUPKI menjadi UUD 1945. Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden, dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Membentuk KNI atau Komite Nasional Indonesia yang membantu presiden melaksanakan tugas sebelum terbentuknya DPR dan pemilu.

Beberapa kelengkapan negara yang dibentuk: Departemen Kementerian dan Menteri 1. Departemen Dalam Negeri (R.A.A. Wiranata Kusumah) 2. Departemen Luar Negeri (Mr. Ahmad Subardjo) 3. Departemen Keuangan (Mr. A.A. Maramis) 4. Departemen Kehakiman (Prof. Mr. Dr. Soepomo) 5. Departemen Kemakmuran (Ir. Surahman T. Adisurjo) 6. Departemen Keamanan Rakyat (Supriyadi) 7. Departemen Kesehatan (Dr. Buntaran Martoatmodjo) 8. Departemen Pengajaran (Ki Hajar Dewantara) 9. Departemen Penerangan (Mr. Amir Syarifuddin) 10. Departemen Sosial (Mr. Iwa Kusumasumantri) 11. Departemen Pekerjaaan Umum (Abikusno Tjokrosujoso) 12. Departemen Perhubungan (Abikusno Tjokrosujoso)

Keamanan 1. BKR (23 Agustus 1945) 2. TNI (September 1945) 3. TKR (5 Oktober 1945) 4. TRI (1946) 5. TNI (Juni 1947) Lembaga Daerah 1. Lembaga Pemerintahan Daerah 2. Komite Nasional Indonesia Daerah 3. Lembaga Teknis Daerah 4. Dinas Daerah 5. Wakil Kepala Daerah 6. Sekretariat Daerah Provinsi dan Gubernur 1. Sumatera (Teuku M. Hasan) 2. Jawa Barat (Sutarjo Kartohadikusumo) 3. Jawa Timur (RM Surjo) 4. Jawa Tengah (R. Panji Suroso) 5. Sunda Kecil (Mr. I Gusti Ketut Pudja) 6. Maluku (Mr. J. Latuharhary) 7. Sulawesi (Dr. G.S.S.J. Ratulangi) 8. Kalimantan (Ir. Pangeran M. Noor)