Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL ON THE JOB TRAINING PENINGKATAN KETERAMPILAN MAHASISWA

MEMBANGUN PENGETAHUAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PAIKEM GEMBROT

COMPETENCY BASED TRAINING KEWIRAUSAHAAN PENINGKATAN MENTAL WIRAUSAHA MAHASISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SKILL LULUSAN MELALUI PENDIDIKAN BERBASIS INDUSTRI (INDUSTRIAL BASED PROGRAM) SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS PERBEDAAN MENTAL WIRAUSAHA MAHASISWA DENGAN NON PARAMETRIK

Titian Ningrum Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN SISTEM GANDA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA AKUNTANSI DI SMK N 1 SAPURAN

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 10 PURWOREJO

PENGARUH BELAJAR KELOMPOK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 PURWOREJO

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KEPATUHAN DOKTER DALAM MENGISI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

Muhamad Riky Saputra Manajemen Ekonomi 2016

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

: Didi Hariawan NPM : Dosen Pembimbing : Sariyati, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan

PENGARUH MUTASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS JURNAL. Oleh : LILA FITRI ALSYANI BP :

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ZAINIMUBARAK

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

Lampiran 1. Angket/Kuisioner

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS

DAFTAR PUSTAKA. Drs. M. Nur Nasution (2005), Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana.

PENGARUH MODAL USAHA DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. yang cerdas, berkualitas, tangguh, berkompetensi, kreatif, inovatif,

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KREATIVITAS BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK BERSALIN BAKTI NUGRAHA TERHADAP KEPUASAN PASIEN

PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

Artikel Publikasi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh :

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017 PENGARUH KEMAMPUAN MENULIS NARASI TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menampung pencari kerja, akibatnya banyak rakyat Indonesia baik yang

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

GUNTUR PRASETYO ADHI A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Mohamed Aslam :integrasi ekonomi asean dan kawasan perdagangan bebas...

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN LATAR BELAKANG KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK IT MARINAH AL-HIDAYAH MEDAN

BAB IV ANALISIS DATA

Oleh: QONITAH HAPPY EXACTA A

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perjalanan yang terjadi pada lokasi penelitian pada hari kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehari- hari. Lesunya pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor riil, telah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

PENGARUH MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh : TRI WAHYUNI

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS

KORELASI ANTARA SERTIFIKASI GURU DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Pada Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN INKUBATOR WIRAUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg)

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN /76, Fax

Pengetahuan dan Sikap tentang Koperasi serta Implikasinya terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi IRMA NOVIASARI A

Transkripsi:

INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN WRITING PRENEUR PENINGKATAN MENTAL WIRAUSAHA MAHASISWA Suranto Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102 Telp 0271 717417 Email : suranto@ums.ac.id.atau.ranto_ums@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah model pembelajaran melalui inkubator kewirausahaan mampu meningkatkan mental wirausaha bagi mahasiswa pada program studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Inkubator wirausaha yang dijalankan dalam bidang writing preneur (jurnalistik) dan pemetaan potensi mahasiswa bermanfaat menghasilkan dan mengetahui trend mental wirausaha mahasiswa dalam menghasilkan produk nyata. Penelitian ini menguji peningkatan mental wirausaha mahasiswa (tenant) dan pemetaan potensi mahasiswa berdasarkan bakatnya. Metode penelitian yang digunakan adalah ujicoba lapangan melalui penerapan inkubator kewirausahaan writing preneur. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 140 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan sampel pada mahasiswa program studi Teknik Industri sejumlah 40 mahasiswa. Inkubator kewirausahaan yang diterapkan meliputi komponen doing, empowering, facilitating dan evaluating. Pengambilan subyek data dipilih secara simple random sampling. Pengumpulan data melalui angket, observasi dan wawancara. Metode analisis menggunakan regresi untuk mengetahui pengaruh antara variabel model inkubator wirausaha yang diterapkan (X) terhadap variabel mental usaha (Y) dan diketahui potensi berdasarkan bakatnya serta trend wirausaha writing preneur. Trend mahasiswa yang mengikuti writing preneur sejumlah 20 orang dan dilihat kecenderungan mental wirausahanya. Diketahui hasil persamaan regresi semakin baik artinya model inkubator kewirausahaan yang diterapkan, semakin baik pula peningkatan mental usaha baru yang dimiliki mahasiswa (tenant). Besarnya pengaruh model inkubator wirausaha writing preneur terhadap mental usaha sebesar 0.775 atau 77.5%. Kecenderungan perilaku mahasiswa wirausaha writingpreneur juga mengalami kemajuan, dengan demikian model inkubator wirausaha mampu mempengaruhi peningkatan mental wirausaha baru. Kata kunci: inkubator, mahasiswa, mental wirausaha 1. PENDAHULUAN Ketidakberhasilan mencetak lulusan yang mandiri, tidak hanya dipengaruhi oleh tidak tercapainya skill atau keterampilan teknis yang dimiliki lulusan. Banyak faktor sebagai penyebabnya, semisal: model pembelajaran, strategi pembelajaran, sarana prasarana (infra struktur pendukung pembelajaran), kurikulum dan sejumlah faktor lainnya. Permasalahan membangun mental kemandirian, peningkatan wirausaha baru telah menjadi tersendiri bagi lembaga pendidikan, bahkan permasalahan besar nasional, hal ini perlu dicarikan solusi dan sinergi dari semua instansi dan lembaga pemerintah, dunia usaha dunia industri dan komponen masyarakat lain yang peduli. Data statistik (BPS, 2011) menunjukkan angka pengangguran masih cukup tinggi, mencapai 8,12 juta jiwa atau 6,80% dari jumlah angkatan kerja, menurun sedikit dibanding tahun 2010 yang berjumlah 8,59 juta jiwa. Sebagian dari pengangguran tersebut adalah lulusan perguruan tinggi yang berjumlah 13,35% dari 8,2 juta lulusan diploma dan sarjana di Indonesia. Kita cermati, masih terdapat sistem pembelajaran yang diterapkan di perguruan tinggi saat ini lebih terfokus pada bagaimana menyiapkan para mahasiswa untuk cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukan lulusan yang siap menciptakan pekerjaan. Sehingga lulusan lebih bertindak sebagai pencari kerja (job seekers) daripada membuka lapangan (job creators) pekerjaan bagi orang lain. Masalah link and match antara lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja sampai sekarang ini belum terselesaikan dengan baik, artinya lulusan perguruan tinggi masih dianggap kurang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, terutama oleh kalangan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Menurut pandangan DUDI lulusan perguruan tinggi (terutama S1) belum optimal siap pakai, cukup membutuhkan waktu menyesuaikan dengan lingkungan kerjanya (apabila sudah 526

diterima sebagai pegawai), bahkan terdapat orientasi kurikulum perguruan tinggi yang dominan pada pencapaian Indeks Prestasi Akademik (IPK) dan penyelesaian masa studi, sedangkan kompetensi lain dalam hal bidang keterampilan (life skills and softskill) seperti kewirausahaan belum diimplemantasikan dan dikembangkan secara optimal. Pembinaan potensi mahasiswa selama di kampus lebih dominan mengembangkan aspek kognitif, bakat dan minat dengan tujuan sebatas untuk kepentingan mengisi waktu luang. Ada kecenderungan mahasiswa dalam kegiatan ekstra kampusnya lebih terfokus kepada hal-hal bidang politik daripada hal-hal bidang ekonomi atau kewirausahaan (Muhtadi, dkk, 2015). Berdasarkan uraian di atas, dapat dianalisis, dicermati bahwa permasalahan bukan saja terletak pada mental peserta didik (mahasiswa). Mental yang dimaksudkan adalah mental berwirausaha, mental untuk mandiri. Mental berwirausaha dapat diuraikan di antaranya adalah: keberanian, percaya diri, mandiri, pantang menyerah, ulet, terampil, dan lain sebagainya yang sejenis, dengan kata lain adalah mental yang positif yang mendukung terjadinya usaha secara mandiri. Oleh karena itu dibangunlah model inkubator untuk mentransfer knowledge dalam proses pembelajaran sebenarnya, yaitu terjadinya interaksi antara mahasiswa (tenant) dengan bahan ajar dan pengajar. Belajar adalah membangun ilmu, dengan demikian peserta didik (mahasiswa) mampu membangun ilmu dan mampu melakukan konsepsualisasi. Melihat pentingnya model ini untuk diaplikasikan, maka menjadi sesuatu yang urgen untuk dilakukan penelitian terkait dengan metode atau teknik pembelajaran yang mampu menjadikan peserta didik lebih aktif, kreatif dan mandiri sehingga memiliki keberdayaan kamandirian berwirausaha. 2. TEORI 2.1 Pengertian Inkubator Musa Hubeis (2009) mengatakan bahwa inkubasi berasal dari bahasa kedokteran yang berarti proses pematangan dari suatu gejala, tingkat pertumbuhan janin (bayi) di dalam rahim ibunya. Inkubator adalah suatu wadah yang sanggup memberikan dukungan (pengembangan, pembinaan, pengawasan) dalam pengertian bisnis dan teknologi secara luas dalam rangka menumbuhkembangkan wirausaha atau calon wirausaha baru secara profesional yang tangguh dan mandiri. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa inkubasi diartikan dan bisa dimaknai sebagai alat atau sarana ataupun media peningkatan pertumbuhan. Nilai manfaat, perkembangan dalam kegiatan penginkubasian. Merujuk bahasa tersebut, di Rumah Sakit Bersalin, tenaga medis memberi perlakuan berbeda bagi bayi yang terlahir premature dibanding bayi terlahir normal, bayi premature di treatment melalui proses inkubasi. 2.2 Pembelajaran Kewirausahaan Sudjana (2004) menjelaskan kewirausahaan sebagai bentuk sikap dan perilaku yang inovatif, inisiatif, antisipatif, pengambil resiko dan berorientasi laba. Menurut Suherman (2008) kewirausahaan sebagai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produksi baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan mendapat keuntungan yang besar. Pemberian mata kuliah kewirausahaan dimaksudkan untuk memberikan nilai lebih kepada para lulusan, agar mereka bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri atau menjadi seorang entrepreneur muda kelak jika telah menyelesaikan atau belum selesai pendidikan formalnya. Pembekalan melalui pembelajaran kewirausahaan diharapkan tumbuh: a) sikap perilaku bisnis sejak dini bagi mahasiswa, b) semangat keberdayaan, kemandirian, tangguh, kuat, berdiri sendiri, penggali potensi diri, bakat, dan kecerdasan mahasiswa, c) semangat dan sikap, perilaku, kemampuan usaha di kalangan mahasiswa yang handal dan unggul, d) semangat profesionalisme diri mahasiswa agar tidak mengandalkan orang lain dan mampu menggali kecerdasan demi kemakmuran hidupnya (Qomarun: 2000), (Suherman, 2008). 2.3 Mental Wirausaha Hasil akhir dalam kegiatan pembelajaran wirausaha nantinya adalah keberdayaan atau pemberdayaan/kemandirian mahasiswa. Pemberdayaan bertujuan menjadikan mahasiswa (tenant), calon wirausaha memiliki daya untuk melakukan usaha atau bisnisnya. Pemberdayaan mental 527

usaha dalam hal ini adalah mengkapasitasi mahasiswa (tenant), calon wirausahawan dalam pembelajaran kewirausahaan, pendamping dan metode pembelajaran partisipatif interaktif dimaknai sebagai strategi dan inkubator sebagai sarana model. Strategi model ini merupakan suatu metode untuk di ujikan sebagai cara pemberdayaan calon wirausaha agar lebih berdaya. Sehingga mental wirausaha nantinya mampu mengangkat harkat manusia dalam hal perekonomian dalam rangka peningkatan mutu hidupnya. 3. METODOLOGI Metode kuantitatif digunakan sebagai pendekatan penelitian ini, jumlah populasi 140 mahasiswa, selanjutnya di uji potensi berdasar bakat dan minatnya menggunakan uji sidik jari. Kemudian penelitian ini mengambil sampel secara acak 40 orang, dan diketahui 20 orang mahasiswa suka menulis (writing preneur). Pendamping mengadakan pelatihan secara terintegrasi dan berlapis melalui mata kuliah kewirausahaan di kelas, dan memantau 20 mahasiswa dalam menghasilkan karya (naskah buku ilmiah populer). Bagi mahasiswa yang lain mengikuti materi kewirausahaan dengan menghasilkan karya sukses dibidangnya masing-masing. Metode uji analisis data melalui angket skala likert, uji regresi dan uji-t (Sudjana, dkk: 1998), (Sugiyono, 2010). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model inkubator kewirausahaan yang dijalankan guna meningkatkan mental wirausaha mahasiswa (tenant). Model pembelajaran kewirausahaan berbasis inkubator dengan pembinaan pendamping dengan cara fasilitasi dan pembinaan yang dikembangkan secara terintegrasi dan berlapis. Penelitian ini melanjutkan penelitian sebelumnya, bahwa struktur model pembelajaran ini terdiri dari: 1) pendampingan/pengajar, 2) tenant (mahasiswa) dan, 3) pembelajaran kewirausahaan dan dijadikan sebagai variabel X. Sedangkan variabel Y adalah mental wirausaha yang meliputi indikator: jiwa yang mampu mandiri dalam akses, networking, memiliki kemampuan teknis, motivasi, berusaha maju, mampu memasarkan produk, mampu menghasilkan modal usaha, kemampuan mahir, cakap, kreatif, dan terampil, percaya diri menjalankan pekerjaan, tanpa putus asa dan pantang menyerah yang melekat dalam pribadinya. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini melalui angket, di uji untuk mencari pengaruh hasil model inkubator yang diterapkan terhadap mental wirausaha mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, angket dan observasi. Kecenderungan perilaku tenant (mahasiswa) dalam pembelajaran kewirausahaan (writing preneur) dan secara periodik diamati kecenderungan perilaku keberdayaan tenant melalui observasi, trend analysis dari 20 tenant selama 3 bulan (12 minggu). Berdasarkan analisis data diketahui pengaruh variable X dan Y sesuai Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.820 a.788.775 3.901729 0.754 a. Predictors: (Constant), IK_X b. Dependent Variable: MW_Y Tabel 2. Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 16.480 4.7823 3.446.001 IK_X 1.979.442.521 4.471.000 a. Dependent Variable: MW_Y t Sig. 528

Perilaku kecenderungan mahasiswa dalam menulis naskah buku ilmiah populer, dilihat dari kemampuan 20 mahasiswa selama 3 bulan (12 minggu), yaitu kemampuan tenant dalam melakukan usaha mandiri (hasil karya nyata) mengalami perubahan kemampuan usaha sebagai akibat dari model pembelajaran kewirausahaan berbasis inkubator terlihat secara periodik dari waktu ke waktu. Hasil observasi di catat, selanjutnya diperoleh data kuantitatif. Adapun grafik kecenderungan mental wirausaha berdasarkan kemampuan melakukan usaha riil, diamati pada 20 tenant mengikuti pembelajaran sesuai gambar-1. Gambar 1. Observasi perilaku kecenderungan perilaku menghasilkan naskah (wirausaha writing preneur) mahasiswa Berdasarkan gambar-1, dideskripsikan bahwa tenant mengalami peningkatan mental wirausaha dari rata-rata 20 tenant (X) dan rata-rata menghasilkan karya usaha mandiri (Y), rata-rata mengalami kenaikan 0.25 menjadi 2.5 naskah buku. Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa kecenderungan kemampuan tenant dalam menghasilkan karya meningkat, dengan demikian kecenderungan tenant menjadi lebih berdaya telah terbukti dengan adanya pembelajaran inkubator kewirausahaan. 5. KESIMPULAN Berdasar hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kewirausahaan berbasis inkubator mampu meningkatkan mental wirausaha mahasiswa (tenant), hal ini dilihat dari uji regresi dan trend kecenderungan perilaku tenant dalam mengikuti kuliah kewirausahaan. SARAN Implementasi model inkubator akan lebih efektif jika dijadikan sebagai wadah yang tidak berlapis dan terintegrasi dalam pembelajaran kewirausahaan. Pengembangan inkubator tidak harus dibidang writingpreneur, tetapi dibidang lain yang lebih luas. UCAPAN TERIMAKASIH Kepada mahasiswa program studi Teknik Industri UMS sebagai peserta inkubator wirausaha, pendamping di inkubator, tim Talents Center Indonesia yang menganilis bakat minat peserta, Kaprogdi Teknik Industri serta semua staff di Teknik Industri UMS. DAFTAR PUSTAKA 529

Badan Pusat Stastistik,. 2011. Laporan Presiden Republik Indonesia. Ketenagakerjaan dan Pengangguran. Jakarta. Muhtadi, dkk,. 2015. Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), Pengabdian Masyarakat PAPIKU. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Musa Hubeis,. 2009. Prospek Usaha Kecil dalam Wadah Inkubator. PT. Ghalia Indah. Jakarta. Qomarun,. 2000. BPK Kewirausahaan. Jurusan Arsitektur. FT. UMS. Surakarta. Sudjana S., D,. 2004. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Falah Production. Bandung. Sudjana, Nana dan Ibrahim,. 1998. Penelitian Pendidikan. Sinar Baru. Bandung. Sugiyono,. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. Suherman. Eman,. 2008. Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Alfabeta. Bandung. 530