BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku lebih buruk. Menurut Jerome Bruner dalam Trianto (2010:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIANTEORI. Sisdiknas, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB II KAJIAN TEORI. penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Menurut Herbart

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa dapat belajar. Menurut

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

KAJIAN PUSTAKA. kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN IPTEKS. Popi Indrayani Nainggolan Sabar Surbakti

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar

Materi: Konsep Dasar Pendekatan Taktik dalam Permainan Sepakbola. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Donny Suhartono, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan perwujudan minatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

KAJIAN PUSTAKA. Sepak bola adalah jenis permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dimainkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Timo Scheunemann (2005:15)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan di lapangan rumput

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

dikehendaki sesuai dengan rencana.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

ZANUAR BUDIANTO K

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dimiliki oleh seorang ketika mengontrol bola menggelinding dengan kontrol kaki bagian

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Hampir

Hendra Muliyadi 1, M. Rif at 2, Wakidi 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / I

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kegiatan belajar mengajar dalam pelajaran pendidikan jasmani amat berbeda

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini.

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN DRIBBLING, SHOOTNG, HEADING DAN THROW IN PADA SSB YUDHA BHIRAWA U-14 KECAMATAN TUGU TRENGGALEK

TATANG ISKANDAR Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Universitas Islam 45 Bekasi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaannya dari pembelajaran mata pelajaran lain. Pendidikan jasmani adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hakikat Pembelajaran Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Menurut N. Purwanto (2006: 83), belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan merngarah kepada tingkah laku lebih buruk. Menurut Jerome Bruner dalam Trianto (2010: 15), belajar adalah suatu proses aktif dimana peserta didik membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/ pengetahuan yang sudah dimilikinya. Menurut W.S. Winkel (2007: 3) tujuan belajar di sekolah adalah membentuk manusia yang mampu dan rela berpartisipasi aktif dalam kehidupan bangsa. Menurut B.S Bloom dalam W.S. Wingkel (2007: 273-274), mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar yaitu aspek kognitif (ranah kognitif), aspek dinamik-afektif (ranah afektif), dan aspek sensorik-motorik (ranah psikomotorik). Namun Bloom hanya merinci kategori jenis perilaku pada ranah kognitif, sedangkan kategori jenis perilaku ranah afektif dan psikomotorik dirinci oleh para pengikutnya. Menurut Ahmad Sudrajat (2008: 1), menjelaskan teori Bloom bahwa ranah kognitif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek intelektual atau berpikir/nalar. Ranah afektif yaitu kawasan yang 7

berkaitan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. Dan ranah psikomotor yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Dalam kegiatan pembelajaran, belajar dan mengajar keduanya saling terkait. Kegiatan mengajar merupakan suatu kegiatan yang mengatur terciptanya suatu lingkungan belajar, sehingga dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan peserta didik. Pembelajaran merupakan usaha sadar guru untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan. 2. Hakikat Sepakbola Sepakbola merupakan salah satu olahraga permainan bola besar. Menurut Sukrisno, dkk, (2007: 11), sepakbola dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas sebelas orang. Permainan sepakbola bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan. Regu yang lebih banyak memasukkan bola ke gawang lawan menjadi pemenangnya. Jumlah pemain dalam permainan sepakbola adalah sebelas orang. Pertandingan dilakukan 2 x 45 menit, permainan ini dipimpin oleh satu orang wasit dan dua orang penjaga garis. Bentuk lapangan sepakbola adalah persegi panjang. Dalam peraturan yang sesungguhnya, lapangan standar sepakbola berukuran panjang 100-110 meter, lebar 64-78 meter. Lapangan juga dilengkapi dengan dua gawang di kedua sisi lebarnya. 8

Namun, untuk keperluan pembelajaran sepakbola di sekolah dapat menggunakan halaman sekolah. Luas lapangan dapat disesuaikan dengan keadaan di sekolah. Selain itu, menurut Baskoro Nugroho (2009: 1) untuk dapat menghasilkan permainan sepakbola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat menguasai teknik-teknik dalam permainan sepakbola. Teknik dasar bermain sepakbola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola. Adapun mengenai teknik dasar sepakbola sebagai berikut : a. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari : 1) Lari cepat dan mengubah arah. 2) Melompat dan meloncat. 3) Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan. 4) Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang. b. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari : 1) Mengenal bola 2) Pasing bola (shooting) 3) Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola 4) Menggiring bola (dribbling) 5) Menyundul bola (heading) 6) Melempar bola (throwing) 7) Gerak tipu dengan bola 8) Merampas atau merebut bola. 9) Teknik-teknik khusus penjaga gawang. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penulisan proposal ini penulis mengambil salah satu teknik dasar sepakbola yaitu teknik pasing bola, pasing bola menggunakan kaki bagian dalam. Hal tersebut 9

dikarenakan peserta didik kelas IV SD Negeri 2 Tempurejo masih belum menguasai teknik dasar pasing bola dengan benar. 3. Hakikat Pasing bola Teknik dasar pasing bola ada tiga cara. Menurut Roji (2007: 3) cara pasing bola ada tiga cara meliputi: a. Pasing bola dengan kaki bagian dalam Menurut Roji (2007: 3), cara melakukan teknik dasar pasing bola menggunakan kaki bagian dalam yaitu: 1) Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan. 2) Letakkan kaki tumpu di samping bola dengan sikap lutut agak tertekuk dan bahu menghadap gerakan. 3) Siakp kedua lengan di samping badan agak terentang. 4) Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang diputar ke luar dan dikunci. 5) Penendang terpusat pada bola 6) Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke belakang lalu ayun ke depan kea rah bola 7) Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola 8) Pindahkan berat badan ke depan mengikuti arah gerakan. Gambar 1. Pasing bola menggunakan kaki bagian dalam (Roji, 2007: 3) b. Pasing bola dengan kaki bagian luar Menurut Roji (2007: 3), cara melakukan teknik dasar pasing bola menggunakan kaki bagian dalam yaitu: 1) Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan. 2) Letakkan kaki tumpu di samping bola. 3) Siakp kedua lengan di samping badan agak terentang. 10

4) Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang diputar ke dalam dan dikunci. 5) Penendang terpusat pada bola 6) Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke belakang lalu ayun ke depan ke arah bola bersama kaki diputar ke arah dalam. 7) Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola 8) Pindahkan berat badan ke depan mengikuti arah gerakan. Gambar 2. Pasing bola menggunakan kaki bagian luar (Roji, 2007: 3) c. Pasing bola dengan punggung kaki Menurut Roji (2007:3), cara melakukan teknik dasar pasing bola menggunakan kaki bagian dalam yaitu: 1) Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan. 2) Letakkan kaki tumpu di samping bola, sikap lutut agak tertekuk. 3) Siakp kedua lengan di samping badan agak terentang. 4) Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang ditekuk ke bawah dan dikunci. 5) Penendang terpusat pada bola 6) Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke belakang lalu ayun ke depan ke arah bola bersama kaki diputar ke arah dalam. 7) Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola 8) Pindahkan berat badan ke depan mengikuti arah gerakan. Gambar 3. Pasing bola menggunakan punggung kaki (Roji, 2007: 3) 4. Pendekatan PAKEM Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat dengan PAKEM. Menurut Jamal 11

Ma mur Asmani (2012: 59), PAKEM adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja. Guru juga harus mampu menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan lingkungan, supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif. Depdiknas (2005: 1), menyebutkan pembelajaran secara Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menyenangkan dengan menyiapkan siswa memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan sikap untuk persiapan kehidupan masa depannya. Menurut Indrawati dan Wawan S (2009: 17) secara garis besar, PAKEM dapat gambarkan sebagai berikut: 12

Tabel 1. Kegiatan PAKEM (Indrawati dan Wawan S, 2009: 17). Guru Peserta Didik Lingkungan Guru sebagai fasilitator Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkin semangat belajar Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif termasuk cata belajar kelompok Guru menerapkan berbagai strategi/model pembelajaran Guru memotivasi siswa melalui kegiatan yang menantang kemampuan siswa untuk berpikir kreatif, kritis dan mampu memecahkan masalah Guru menggunakan berbagai macam strategi mengajar termasuk pembelajaran yang lebih interaktif dalam kelompok serta lebih banyak Peserta didik lebih mendominasi dan mewarnai pembelajaran Peserta didik terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat Peserta didik giat dan dinamis mengikuti pembelajaran Secara fisik dan mentai aktif ditadai dengan tercurahnya konsentrasi yang tinggi Peserta berani mengemukakan gagasan Peserta didik tidak malu terlibat aktif dalam kegiatan Guru mengatur lingkungan kelas dengan cara memajang bukubuku dan bahan belajar yang menarik, menyediakan pojok untuk membaca. Hasil karya peserta didik dipajang di kelas Kelas dibuat semenarik mungkin Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar Tata letak/formasi kelas diubah dan disesuaikan dengan kegiatan 13

Berdasarkan penjelasan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa pendekatan PAKEM adalah salah satu bentuk dari sebuah pembelajaran jasmani yang dapat diberikan di segala jenjang pendidikan untuk suatu kegiatan yang menyenangkan. Selain itu, dengan pendekatan PAKEM, diharapkan guru dapat melahirkan ide mengenai cara meningkatkan hasil belajar dan untuk mengembangkan bermacam-macam aspek perkembangan peserta didik pada olahraga sepakbola khusunya pasing bola. Pendekatan PAKEM tersebut dapat diterapkan dalam proses pembelajaran pasing bola yaitu dengan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Karena peserta didik kelas V SD Negeri 2 Tempurejo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo, lebih gemar bermain yang berkelompok sehingga peneliti memodifikasi permainan penguasaan teknik menendang yang sesuai dengan pembelajaran untuk digunakan dalam tiap pertemuan supaya peserta didik dapat meningkatkan penguasaan teknik dasar pasing bola. 5. Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar Kelas Atas Menurut Didin Budiman (2010: 7-8), adapun ciri-ciri perkembangan sosial dan emosional pada anak yang duduk di kelas V dan VI sekolah dasar adalah: a. Mudah dibangkitkan b. Mulai tumbuh rasa kasih sayang seperti orang dewasa c. Senang sekali memberikan pujian dan mengagungkan d. Mengkritik tindakan orang dewasa e. Rasa bangga berkembang 14

f. Ingin mengetahui segala sesuatu g. Merindukan pengakuan dari kelompok h. Bangga dengan kesuksesan yang diraihnya i. Menyukai kegiatan kelompok j. Loyal terhadap kelompoknya (gang). B. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian mengenai proses pembelajaran baik secara teori maupun praktek di lapangan telah banyak dilakukan diantaranya: Penelitian dari Slamet Sarmadi. (2009) dengan judul Peningkatan Penguasaan Service Atas dalam Pembelajaran Permainan Bolavoli Mini dengan Pendekatan PAKEM Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kupen Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 yang berjumlah 21 siswa. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara, dan tes hasil belajar servis atas permainan bolavoli mini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan PAKEM dapat meningkatkan penguasaan servis atas pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kupen. Berdasarkan hasil tes pada siklus pertama rata-rata nilai siswa adalah 68,45 meningkat menjadi 79,76 pada siklus kedua, sedangkan pada siklus ketiga nilai rata-rata siswa menjadi 88,10 meningkat dibanding siklus pertama dan kedua. Pada siklus ketiga 100% siswa dapat mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu 65 untuk nilai Penjasorkes di SD Negeri 2 Kupen. 15

2. Penelitian dari Untung Riyanto (2011) yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menendang Bola Dalam Permainan Sepak Bola Melalui Pendekatan Taktis pada Peserta didik Kelas V SD Negeri Sukoharjo 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilaksanaknan dengan menggunakan metode PTK dan dilaksanakan dua siklus. Subjek penelitian adalah peserta didik Kelas V SD Negeri Sukoharjo 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dengan jumlah peserta didik 21 peserta didik yang terdiri dari 13 peserta didik laki-laki dan 8 peserta didik perempuan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknis tes dan non tes. Peningkatan hasil belajar peserta didik diperoleh sebagai berikut ketuntasan belajar dari 21 peserta didik pada pra siklus: ketuntasan belajar 42,8%, siklus I pertemuan 1 ketuntasan belajar = 57,1%, pertemuan 2 meningkat menjadi 66,6%, ketuntasan belajar pada siklus II pertemuan 1 mencapai 76,2% dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 90,4%, target minimal ketuntasan belajar 80% dari 21 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran permainan sepak bola melalui pendekatan taktis dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam menendang bola C. Kerangka Berpikir Pada pembelajaran sepakbola ada sebagian peserta didik yang merasa kesulitan dalam melakukan teknik pasing bola. Permainan baru bisa berlangsung lancar dan teratur, apabila para pemain menguasai unsur-unsur dasar permainan sepakbola salah satunya adalah penguasaan teknik dasar pasing bola dengan benar. Peserta didik akan menjadi sukar untuk memberi 16

upan atau memasukkan ke sasaran apabila tidak menguasai teknik dasar pasing bola dengan baik dan benar. Selama ini pendekatan pembelajaran yang diterapkan pendidik untuk mengajarkan teknik dasar pasing bola terkesan belum mampu untuk meningkatkan kemampuan pemahamaan mengenai teknik-teknik sepakbola. Salah satu pembelajaran sepakbola (pasing bola) yang mampu membelajarkan teknik dasar selangkah demi selangkah adalah dengan pendekatan PAKEM. Pendekatan PAKEM dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menguasai materi yang diajarkan, karena dengan PAKEM, peserta didik dituntut untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, peneliti juga menggunakan permainan menendang yang dimodifikasi dalam proses pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran akan lebih menyenangkan. Berdasarkan pemahaman di atas, maka sebagai seorang guru harus menciptakan suatu pembelajaran yang menyenangkan dalam penguasaan teknik dasar pasing bola di sekolah dasar, sehingga proses pembelajaran akan lebih efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri 2 Tempurejo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo, karena dengan pendekatan yang baru memungkinkan peserta didik dapat melakukan gerakan yang sempurna, pengontrolan dan perbaikan terhadap teknik pasing bola sehingga gerakan yang dilakukan akan mudah dan menyenangkan. 17