PENDAHULUAN 1 BAB MONITORING KEBIJAKAN DAN ANGGARAN KOMITMEN K OMITMEN P PEMERINTAH EMERINTAH IINDONESIA NDONESIA dalam ISBN 978-602-17870-0-7 KesehatanIbu Pemerintah Indonesia telah berjanji membantu pencapaian target pengurangan angka kematian ibu yang merupakan prioritas utama pembangunan suatu negara. Monitoring dan penelusuran atas janji pemerintah tersebut perlu dilakukan, guna memastikan bahwa pemerintah telah memenuhi janji-janjinya. Kebijakan dan anggaran untuk kesehatan ibu diusulkan sebagai bentuk partisipasi masyarakat Monitoring Kebijakan dan Anggaran Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Kesehatan Ibu kecil dalam meminta pertanggungjawaban pemerintah mewujudkan janjinya. 1
LAPORAN AKHIR MONITORING KEBIJAKAN DAN ANGGARAN KOMITMEN PEMERINTAH INDONESIA dalam KesehatanIbu Pemerintah Indonesia telah berjanji membantu pencapaian target pengurangan angka kematian ibu yang merupakan prioritas utama pembangunan suatu negara. Monitoring dan penelusuran atas janji pemerintah tersebut perlu dilakukan guna memastikan bahwa pemerintah telah memenuhi janji-janjinya. Kebijakan dan anggaran untuk kesehatan ibu diusulkan sebagai bentuk partisipasi masyarakat kecil dalam meminta pertanggungjawaban pemerintah mewujudkan janjinya. Penulis: Adenantera Dwicaksono dan Donny Setiawan
BAB 1 PENDAHULUAN MONITORING KEBIJAKAN DAN ANGGARAN KOMITMEN PEMERINTAH INDONESIA DALAM KESEHATAN IBU Penulis: Adenantera Dwicaksono dan Donny Setiawan Penata Letak: Pieter P. Setra Hak Cipta: Perkumpulan INISIATIF 2013 ISBN: 978-602-17870-0-7 88 hal ; 16,5 x 25 cm Cetakan Pertama, Maret 2013 Penerbit: Perkumpulan INISIATIF Jl. Guntur Sari IV No. 16 Bandung Didukung oleh: International Budget Partnership (IBP) 4 INISIATIF - Institute for Innovation, Participatory Development & Governance
Daftar Isi KATA PENGANTAR ~7 Bab 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ~ 13 1.2 Tujuan Monitoring ~ 14 1.3 Lingkup Monitoring ~ 14 Bab 2. KERANGKA MONITORING 2.1 Kebijakan dan Kerangka Monitoring Anggaran ~ 19 2.1.1 Pendekatan Monitoring ~ 19 2.1.2 Kebijakan dan Kriteria Monitoring Anggaran ~ 21 2.2 Analisis Kebijakan Komitmen Pemerintah pada Kesehatan Ibu ~ 22 2.3 Analisis Anggaran Komitmen Pemerintah pada Kesehatan Ibu ~ 26 2.1.3 Analisis Umum Anggaran Kesehatan ~ 26 2.1.4 Analisis Anggaran Program Kesehatan Ibu ~ 28 Bab 3. STATUS KESEHATAN IBU DI INDONESIA 3.1 Status Kesehatan Ibu di Indonesia ~ 35 3.2 Penyebab Utama Kematian Ibu di Indonesia ~ 37 3.3 Cakupan Pelayanan Persalinan Dibantu oleh Tenaga Kesehatan Terlatih ~ 38 3.4 Jangkauan dan Kualitas Perawatan Pra Persalinan ~ 39 Bab 4. ANALISIS KOMITMEN PEMERINTAH INDONESIA DALAM KESEHATAN IBU 4.1 Analisis Kebijakan Kesehatan Ibu ~ 43 4.1.1 Analisis Terhadap Kebijakan pemerintah Indonesia dalam Kemajuan Pencapaian Hak Atas Kesehatan Ibu ~ 46 4.1.2 Analisis Terhadap Kebijakan Pemerintah Indonesia dalam Maksimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya untuk Hak Kesehatan Ibu ~ 50 4.1.3 Keseluruhan Penilaiam Kebijakan Pemerintah dalam Pemenuhan Komitmen untuk Kesehatan Ibu ~ 51 4.2 Analisis Umum Anggaran Kesehatan ~ 52 4.2.1 Analisis Umum Anggaran Kesehatan Pemerintah Indonesia Menuju Kemajuan Pencapaian Hak Kesehatan Ibu ~ 53 4.2.2 Analisis Umum Anggaran Pemerintah Indonesia dalam Maksimalisasi Sumberdaya yang Ada untuk Merealisasikan Hak Kesehatan Ibu ~ 55 Monitoring Kebijakan dan Anggaran Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Kesehatan Ibu 5
4.2.3 Keseluruhan Penilaian Kebijakan Anggaran Kesehatan Pemerintah Indonesia dalam Pemenuhan Komitmen Kesehatan Ibu ~ 57 4.3 Program Kesehatan Ibu dan Analisis Anggaran ~ 59 4.3.1 Analisis Program Kesehatan Ibu dan Anggaran Menuju Kemajuan Pencapaian Pemenuhan Hak Kesehatan Ibu ~ 59 4.3.2 Analisis Program Kesehatan Ibu dan Anggaran dalam Maksimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya yang Ada untuk Merealisasikan Hak Kesehatan Ibu ~ 65 4.3.3 Keseluruhan Analisis Program dan Anggaran Kesehatan Ibu ~ 69 Bab 5. KESIMPULAN 5.1 Temuan Masalah ~ 77 5.2 Rekomendasi ~ 78 LAMPIRAN 1. Konteks Indonesia ~ 81 LAMPIRAN 2. Kerangka Desentralisasi Fiskal Indonesia ~ 87 REFERENSI ~ 88 6 INISIATIF - Institute for Innovation, Participatory Development & Governance
Kata Pengantar Kesehatan Ibu adalah masalah pembangunan global. Di beberapa negara, khususnya negara berkembang dan negara belum berkembang, para ibu masih memiliki risiko tinggi ketika melahirkan. Situasi ini telah mendorong komunitas internasional untuk berkomitmen dalam mengatasi permasalahan kesehatan ibu. Komitmen ini diwujudkan dengan mencantumkan kesehatan ibu menjadi salah satu target dalam MDGs.. Di Indonesia, angka kematian ibu menjadi salah satuyang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Menurut data UNESCAP, angka kematian ibu di Indonesia sebesar 220/100.000 kelahiran hidup merupakan angka kematian tertinggi keempat diantara negara-negara di Asia Tenggara. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata Angka kematian ibu di negara-negara anggota ASEAN dan negara lainnya di Asia Tenggara. Pemerintah Indonesia telah menjadikan isu kesehatan ibu menjadi salah satu agenda prioritas pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Dalam dokumen tersebut, Pemerintah Indonesia telah menetapkan target bahwa angka kematian ibu setidaknya dapat berkurang menjadi 102/100.000 kematian hidup pada tahun 2015. Namun demikian, target pemerintah untuk menurunkan angkat kematian ibu tersebut tampaknya sulit dicapai apabila dilihat dari pencapaiannya hingga saat ini. Pada Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, disebutkan bahwa Angka Kematian Ibu di Indonesia telah mengalami penurunan secara bertahap dari 390/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Angka tersebut masih tergolong tinggi. Menyadari akan hal tersebut, pada UN Summit 2010 Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengakselerasi pencapaian target penurunan angka kematian ibu. Komitmen tersebut diantaranya berupa mengalokasikan USD 556 juta pada tahun 2011 untuk digunakan membiayai proses rekrutmen dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan profesional. Berdasarkan hal diatas, Perkumpulan INISIATIF sebagai salah satu anggota International Budget Partnership (IBP)- Indonesia Core Team memandang perlu untuk melakukan penelusuran dan memonitor atas komitmen Pemerintah Indonesia di di atas untuk mengakselerasi pencapaian target pengurangan Monitoring Kebijakan dan Anggaran Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Kesehatan Ibu 7
angka kematian Ibu agar dapat memenuhi target MDGs pada tahun 2015. Dengan didukung oleh Partnership Initiatives-IBP, inisiatif ini ditindaklanjuti melalui kegiatan studi yang hasilnya kemudian dituliskan menjadi sebuah buku yang diberi judul Monitoring Kebijakan dan Anggaran atas Komitmen Pemerintah Indonesia terhadap Kesehatan Ibu. Studi dilakukan di Propinsi Jawa Barat dengan mengambil sampel Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Bogoryang merupakan dua kabupaten yang memiliki angka kematian ibu tertinggi di Jawa Barat. Buku ini mencoba menelurusi dan memastikan komitmen pemerintah Indonesia dalam memenuhi janjinya untuk mengakselerasi pencapaian target pengurangan angka kematian ibu sebagaimana disampaikan dalam UN Summit 2010. Secara umum, buku ini terbagi dalam lima bagian; Bagian pertama berisi tentang latar belakang, tujuan dan lingkup studi. Bagian kedua berisi tentang kerangka monitoring yang digunakan dalam studi ini. Bagian tiga berisi tentang uraian atas status kesehatan ibu serta penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Bagian empat berisi tentang analisis tentang kebijakan program dan anggaran pemerintah terkait kesehatan ibu. Bagian lima berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi penulis atas hasil studi ini.. Banyak pihak yang telah memberikan kontribusi selama penulisan buku ini. Kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Seknas Fitra, Pattiro, Lakpesdam NU dan IDEA selaku anggota International Budget Partnership Indonesia Core Team, Jaringan masyarakat sipil di daerah serta para peneliti atas kerjasama yang baik untuk mengawal kelancaran proses penelitian. Ucapan terimakasih ini pun kami haturkan kepada para narasumber, para responden, pemerintahan daerah di lokasi sasaran penelitian serta berbagai pihak yag telah memberikan kritik serta masukan konstruktif atas hasil penelitian ini. Secara khusus, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Debbie Budlender yang telah dengan sabar dan telaten senantiasa membimbing kami sejak persiapan pelaksanaan penelitian hingga tersusunnya buku ini. Tidak lupa kami sampaikan juga terima kasih kepada Ravi Duggal, Warren Krafchik, Helena Hofbauer dan Manuela Garza dari IBP atas dukungan dan kerjasamanya selama ini. Selain itu, terima kasih juga kami sampaikan kepada perwakilan dari Direktorat Gizi dan Kesehatan Masyarakat dan Kepala Sekretariat Nasional MDGs Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas)atas kontribusi dan kerjasamanya. Ucapan terima kasih terbesar kami sampaikan kepada Adenantera Dwicaksono sebagai peneliti utama sekaligus penulis buku ini atas waktu, pemikiran dan kerja kerasnya selama pelaksanaan studi dan penulisan buku ini. Tidak lupa kami haturkan terima kasih kepada Panji Prasetyo yang telah membantu 8 INISIATIF - Institute for Innovation, Participatory Development & Governance
proses analisis data selama pelaksanaan studi. Selain itu, terima kasih juga tidak lupa kami sampaikan kepada Fauzi Ridwan, Rahmat dan Aang Kusmawan yang sangat membantu dalam proses pengumpulan data dari pemerintah daerah. Terakhir, buku ini diharapkan dapat menjadi dasar argumentasi bagi para pelaku advokasi kesehatan khususnya terkait kesehatan ibu. Selain itu, kami berharap agar buku ini dapat memberikan sumbangsih nyata dalam mendorong tercapainya komitmen pemerintah untuk mengurangi angka kematian ibu di Indonesia.. Maret 2013 Donny Setiawan Executive Director Perkumpulan INISIATIF Monitoring Kebijakan dan Anggaran Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Kesehatan Ibu 9
10 INISIATIF - Institute for Innovation, Participatory Development & Governance
PENDAHULUAN BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN Monitoring Kebijakan dan Anggaran Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Kesehatan Ibu 11
BAB 1 PENDAHULUAN THE GOVERNMENT OF INDONESIA HAD PLEDGED COMMITMENTS TO CONTRIBUTE IN ACHIEVING THE TARGET AS THE TARGET OF REDUCING MATERNAL MORTALITY RATE IS ALSO A COUNTRY S TOP DEVELOPMENT PRIORITIES. 12 INISIATIF - Institute for Innovation, Participatory Development & Governance
PENDAHULUAN BAB 1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan ibu adalah masalah pembangunan global. Di beberapa negara, khususnya negara berkembang dan negara belum berkembang, para ibu masih memiliki resiko tinggi ketika melahirkan. Situasi ini kemudian mengajak kalangan internasional untuk mengatasi permasalahan kesehatan ibu tersebut. Diantara target pencapaian MDG, target MDG nomor 5 adalah target yang memerlukan perhatian khusus dari komunitas global. Oleh karena itu, dalam KTT PBB tentang MDGs tahun 2010, Sekjen PBB menyerukan kepada tokoh-tokoh internasional untuk berpartisipasi aktif dalam pencapaian sasaran MDG dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Komunitas global telah bersepakat bahwa seorang ibu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas. Dalam KTT ini, negara, lembaga donor, dan mereka yang peduli dengan sesama di seluruh dunia berkomitmen untuk mencapai sasaran MDG pada kesehatan ibu dan anak, termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai target tersebut karena target penurunan angka kematian ibu telah menjadi prioritas pembangunan nasional. Berdasarkan laporan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian ibu di Indonesia mengalami penurunan dari 390 kematian per 100.000 kelahiran tahun 1991 menjadi 228 kematian per 100.000 kelahiran tahun 2007. Sesuai dengan perkembangan global, pemerintah telah menetapkan target untuk terus mengurangi angka kematian ibu menjadi hanya 102 kematian per 100.000 kelahiran pada tahun 2015. Agar target ini tercapai, pemerintah berusaha memastikan setiap kelahiran akan dibantu oleh bidan-bidan yang terlatih pada tahun 2015 nanti. Pemerintah akan mendanai sekitar 1,5 juta perempuan miskin yang akan melahirkan. Pemerintah juga berkomitmen meningkatkan anggaran sebesar USD 556 juta pada tahun 2011 untuk mendukung tenaga medis profesional. Monitoring Kebijakan dan Anggaran Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Kesehatan Ibu 13
BAB 1 PENDAHULUAN Adalah penting untuk memastikan bahwa pemerintah memenuhi janjinya. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan monitoring dan penelusuran atas pelaksanaan komitmen tersebut. Analisis Kebijakan dan anggaran untuk kesehatan ibu diusulkan sebagai salah bentuk partisipasi masyarakat dalam menuntut akuntabilitas pemerintah dalam memenuhi komitmen tersebut. 1.2. Tujuan Monitoring Tujuan utama dari kegiatan monitoring ini untuk memantau kebijakan dan anggaran pemerintah Indonesia di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten untuk menilai sejauh mana kegiatan pemerintah dalam memenuhi komitmennya kepada masyarakat global dalam kesehatan ibu. Tujuan khusus dari kegiatan monitoring ini adalah sebagai berikut: 1. Menilai sejauh mana komitmen pemerintah Indonesia dalam pengarusutamaan Strategi Global Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) ke dalam kerangka kebijakan pembangunan dan perencanaan pemerintah di tingkat nasional. 2. Menilai apakah pemerintah telah mengalokasikan sumberdaya keuangan yang memadai untuk mendanai kegiatan pemerintah dalam memenuhi komitmen terhadap kesehatan ibu di tingkat nasional. 3. Menilai efektivitas pelaksanaan anggaran pemerintah dalam memberikan program/proyek kepada penerima manfaat sesuai target. 1.3. Lingkup Monitoring Lingkup monitoring dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Fokus kegiatan ini tidak hanya pada alokasi anggaran dan pelaksanaannya, tetapi juga pada kebijakan pemerintah dan rencana pembangunan yang terkait dengan kesehatan ibu. Untuk memastikan bahwa komitmen pemerintah terhadap Strategi Global atas Kesehatan Ibu diwujudkan menjadi kegiatan nyata, komitmen ini harus diadopsi kedalam kebijakan pemerintah dan rencana pembangunannya. Berdasarkan beberapa kebijakan dan rencana, pemerintah mengusulkan anggaran untuk tujuan tertentu ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk disetujui. Fokus kesehatan ibu ini berdasarkan pada komitmen dari Strategi Global yang dijanjikan oleh Pemerintah Indonesia, yang mencakup indikator kesehatan ibu. 2. Kegiatan akan dilaksanakan di tingkat nasional. 3. Monitoring/penelusuran ini dilaksanakan di tingkat nasional. 14 INISIATIF - Institute for Innovation, Participatory Development & Governance
PENDAHULUAN BAB 1 Skema lingkup monitoring disajikan dalam dalam tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Lingkup Monitoring Komitmen Pemerintah dalam Kesehatan Ibu Tingkat Pemerintah Lingkup Monitoring Dokumen Kebijakan dan Perencanaan: Untuk menelusuri apakah komitmen tersebut telah diadopsi dalam perencanaan dan dokumen kebijakan lainnya. Untuk menelusuri apakah ada upaya yang cukup untuk mentransformasi komitmen negara ke pemerintah daerah. Pemerintah Pusat Dokumen Anggaran: Untuk menelusuri komitmen pembiayaan kesehatan pemerintah pusat yang dialokasikan melalui fungsi yang bersamaan - BOK, Jamkesmas, Jampersal, Dana Alokasi Khusus (DAK) Untuk menelusuri dana kementerian kesehatan yang dialokasikan melalui: Tugas dekonsentrasi Tugas Perbantuan Lembaga Keuangan Program/proyek Kementerian Source : Team Analysis, 2013. Monitoring Kebijakan dan Anggaran Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Kesehatan Ibu 15
BAB 1 PENDAHULUAN THE POLICY AND BUDGET MONITORING FRAMEWORK IS ELABORATED BY A SET OF THE CRITERIA, INDICATOR AND PARAMETERS TO EXPLAIN THE PROCESS OF GOVERNMENT POLICY AND BUDGET ALLOCATION COMMITMENT TO ADDRESS MATERNAL HEALTH. 16 INISIATIF - Institute for Innovation, Participatory Development & Governance
PENDAHULUAN BAB 1 BAB 2 KERANGKA MONITORING Monitoring Kebijakan dan Anggaran Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Kesehatan Ibu 17
BAB 1 PENDAHULUAN THE BUDGET ANALYSIS WILL LOOK AT THE GENERAL MATERNAL HEALTH COMMITMENTS, PARTICULARLY RELATED TO THE EFFORTS TO REDUCE MATERNAL MORTALITY, AND THOSE THAT ARE RELATED TO MATERNAL HEALTH OUTPUTS COMMITMENTS. 18 INISIATIF - Institute for Innovation, Participatory Development & Governance
KERANGKA MONITORING BAB 2 Bab 2 KERANGKA MONITORING Kebijakan dan monitoring anggaran untuk menilai kegiatan pemerintah dalam usaha untuk memenuhi komitmennya dalam kesehatan ibu difokuskan di tingkat nasional. Analisis Kebijakan dan anggaran pemerintah Indoneisa tersebut mempertimbangkan 2 (dua) aspek; Pertama, analisis anggaran memperhatikan komitmen kesehatan ibu secara umum, khususnya yang terkait dengan upaya penurunan angka kematian ibu, dan orang-orang yang terkait dengan komitmen output kesehatan ibu. Kedua, aspek analisis ini terkait dengan pengkajian Komitmen Strategi Global Pemerintah Indonesia yang dijanjikan dalam Pertemuan MDG tahun 2010 yang memuat tiga output 1 dan satu outcome 2. Laporan ini mengevaluasi kebijakan yang telah dilaksanakan di Indonesia untuk mendukung upaya yang berkaitan dengan kebijakan kesehatan ibu. Berikut ini adalah kerangka yang digunakan untuk melakukan analisis kebijakan dan analisis anggaran tersebut. 2.1. Kebijakan dan Kerangka Monitoring Anggaran 2.1.1. Pendekatan Monitoring Penilaian komitmen pemerintah pada kesehatan ibu dilakukan melalui kegiatan monitoring kebijakan dan alokasi anggaran yang sedang berjalan untuk kesehatan ibu. Hal ini berdasarkan pemikiran, sampai sejauh mana pemerintah berkomitmen untuk memenuhi janjinya yang nilai dari dokumen kebijakan dan sampai sejauh mana kebijakan tersebut diwujudkan kedalam keputusan anggaran. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan monitoring pada proses pemenuhan komitmen pemerintah Indonesia untuk memperbaiki pelayanan kesehatan ibu akan didasarkan pada analisis kebijakan, kerangka peraturan dan alokasi anggaran kesehatan ibu. 1 Output pemerintah Indonesia: Memastikan semua persalinan kelahiran akan dibantu oleh tenaga kesehatan terlatih tahun 2015; Memastikan sekitar 1.5 juta persalinan perempuan miskin akan didanai sepenuhnya oleh pemerintah, dan: Meningkatkan bantuan dana sebesar USD 556 juta tahun 2011 untuk mendukung tenaga kesehatan profesional. 2 Outcome pemerintah Indonesia adalah untuk mengurangi angka kematian ibu dari 228 menjadi 102 tahun 2015. Monitoring Kebijakan dan Anggaran Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Kesehatan Ibu 19
BAB 2 KERANGKA MONITORING Meskipun judul kegiatan ini adalah monitoring, tetapi pada dasarnya, kegiatan ini adalah sebuah evaluasi. Evaluasi yang dimaksud disini bisa didefinisikan sebagai penafsiran yang terstruktur dan memberikan makna untuk diprediksi atau kegiatan sesungguhnya dan dampaknya berdasarkan sistem nilai tertentu. Sistem nilai dalam kegiatan evaluasi ini bisa direfleksikan melalui serangkaian kriteria terpilih yang diturunkan kedalam beberapa indikator dan parameter dalam melaksanakan evaluasi. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pseudo-evaluasi (tersamar/tertutup), yakni semacam pendekatan yang menerapkan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang terpercaya dan sahih mengenai dampak kebijakan, tanpa mempertanyakan makna atau nilai hasil tersebut kepada orang-orang, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan (Dunn, 2008). Hal ini berbanding terbalik dengan pendekatan evaluasi formal yang bertujuan mengkaji hasil-hasil kebijakan atas dasar tujuan yang telah resmi diumumkan oleh pembuat kebijakan atau pelaksana program (Dunn, 2008). Kerangka kebijakan dan monitoring anggaran diuraikan dalm sejumlah kriteria, indikator dan parameter untuk memberikan penjelasan mengenai proses pembuatan kebijakan pemerintah dan komitmen alokasi anggaran yang ditujukan bagi kesehatan ibu. Parameter indikator yang diberikan ditentukan oleh nilai kualitatif yang mempertimbangkan tingkat pemenuhan komitmen. Masing-masing nilai parameter yang ditentukan ditetapkan dengan skor ordinal yang menggambarkan peringkat atau urutan nilai. Keseluruhan nilai untuk masing-masing kategori evaluasi (kebijakan dan anggaran) akan dibandingkan berdasarkan kategori rentang nilai yang berasal dari nilai maksimal yang mendekati dari masing-masing. K Box 1. Kewajiban Negara Mewujudkan Hak onvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan mengharuskan pihak Negara pihak untuk: menjamin pelayanan yang layak kepada perempuan berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan periode pasca persalinan, memberikan pelayanan gratis bila perlu, dan gizi yang memadai selama masa kehamilan dan menyusui (pasal 12.2). Perjanjian Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mensyaratkan pihak Negara untuk mengambil langkahlangkah: pengurangan angka kematian janin dan bayi, serta perkembangan anak sehat. Komite PBB tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, badan yang bertanggungjawab untuk memonitoring perjanjian ini, telah menyatakan bahwa kewajiban perjanjian ini harus: Dipahami sebagai langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, pelayanan kesehatan alat reproduksi dan seksualitas, termasuk akses untuk keluarga berencana, pelayanan pra dan pasca persalinan, pelayanan kebidanan darurat dan akses ke informasi, serta sumberdaya yang diperlukan untuk bertindak atas informasi tersebut (Komentar Umum 14, para.14) 20 INISIATIF - Institute for Innovation, Participatory Development & Governance
KERANGKA MONITORING BAB 2 2.1.2. Kebijakan dan Kriteria dan Monitoring Anggaran Dari sudut pandang Hak Asasi Manusia (HAM), komitmen Pemerintah Indonesia kepada komunitas global dapat dilihat sebagai bagian upaya memenuhi kewajiban dalam mewujudkan hak atas kesehatan, terutama kesehatan ibu. Masalah kesehatan ibu, khususnya yang berkaitan dengan kematian ibu dan morbiditas (ketidakwajaran), telah diakui masyarakat luas sebagai persoalan hak asasi manusia. Hal ini terkait dengan beberapa hak asasi manusia, terutama hak atas standar kesehatan tertinggi. Masyarakat di dunia sudah berkomitmen bahwa hak ini harus dilindungi. Hak-hak ini dilindungi oleh perjanjian hak asasi manusia internasional, yang termaktub dalam Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) atau Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan, dan International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights (ICESCR) atau Perjanjian Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya. Anggaran pemerintah berperan penting dalam mewujudkan hak atas kesehatan ibu sebagai upaya memenuhi komitmen. Ini merupakan instrumen kebijakan ekonomi yang paling terpenting yang dihasilkan pemerintah. Melalui anggaran, pemerintah mampu menghasilkan pendapatan dari pajak dan sumber-sumber lain untuk membiayai program-program dan kegiatan pemerintah. Meskipun tak selalu membutuhkan dana untuk menjalankan kewajiban pemerintah guna mewujudkan hak asasi manusia, namun ketersediaan sumberdaya keuangan yang memadai seringkali menentukan bagaimana pemerintah secara tepat menjalankan tanggungjawab mereka sebagai negara. Anggaran menggambarkan prioritas kebijakan sosial dan ekonomi pemerintah yang sebenarnya, terkadang memberi dukungan, namun seringkali berseberangan dengan tujuan, janji-janji, slogan dan kebijakan yang disuarakan para pemimpin politik. Dengan demikian, janji pemerintah pada kesehatan ibu dapat dinilai melalui analisis mendalam dari anggaran pemerintah. Untuk mengkaji sejauh mana kegiatan Pemerintah Indonesia memenuhi komitmennya dalam kesehatan ibu sebagaimana dijanjikan dalam pertemuan PBB 2010 tentang MDGs, prinsip-prinsip analisis hak asasi manusia dapat diterapkan sebagai kerangka analisis anggaran. Sejalan dengan pasal 2 dari Perjanjian Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (ICESCR ), adalah menjadi kewajiban ekplisit bagi sebuah negara untuk mengambil tindakan pasti dalam mewujudkan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, artinya bahwa negara seharusnya tidak mundur dari tingkat pencapaian yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Kewajiban pemerintah yang penting lainnya adalah pemanfaatan secara maksimal atas sumberdaya yang ada : Pemerintah harus menunjukkan bahwa kegiatan tersebut memanfaatkan Monitoring Kebijakan dan Anggaran Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Kesehatan Ibu 21
BAB 2 KERANGKA MONITORING sumberdaya yang ada secara maksimal untuk mencapai hak atas kesehatan. Mengacu pada prinsip pemerintah sebagai pengemban tugas yang memegang kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memfasilitasi realisasi hakhak kesehatan ibu, maka analisis anggaran kesehatan ibu harus ditujukan pada penilaian kegiatan pemerintah untuk (1) mengambil tindakan tepat menuju kemajuan pencapaian hak kesehatan ibu, dan (2) Pemanfaatan sumberdaya yang ada secara maksimal. Alokasi anggaran pemerintah di bidang kesehatan ibu, terutama untuk mewujudkan janji pemerintah atas MDG5 dalam KTT PBB 2010, harus menunjukkan kegiatan yang tersebut tadi. Analisis anggaran untuk menilai kegiatan pemerintah dalam memenuhi janjinya pada kesehatan ibu ini difokuskan di tingkat nasional. Analisis anggaran untuk anggaran pemerintah pusat akan memperhatikan dua aspek. Analisis anggaran akan memperhatikan komitmen pada kesehatan ibu secara umum, sedangkan secara khusus terkait dengan upaya menurunkan angka kematian ibu, dan orang-orang yang terkait dengan output dari komitmen terhadap kesehatan ibu. Kedua aspek Analisis ini berkaitan dengan komitmen dan Strategi Global Pemerintah Indonesia pada pertemuan MDG tahun 2010 yang mana pertemuan tersebut menghasilkan tiga output 3 dan mencapai satu outcome 4. Laporan ini akan mengevaluasi kebijakan yang telah dilaksanakan di Indonesia untuk mendukung upaya yang berkaitan dengan kebijakan untuk kesehatan ibu. Berikut ini adalah kerangka yang digunakan untuk melakukan analisis kebijakan dan analisis anggaran tersebut. 2.2 Analisis Komitmen Kebijakan Pemerintah pada Kesehatan Ibu Janji pemerintah bisa ditemukan pada petunjuk yang termuat dalam dokumen sistem perencanaan pembangunan nasional. Dokumen sistem perencanaan pembangunan nasional merupakan acuan utama bagi dokumen-dokumen perencanaan lainnya. Ada tiga rencana kerja yang menjelaskan komitmen pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk dokumen strategis, yaitu dokumen wajib, dokumen tambahan dan rencana kerja peraturan terkait lainnya. Dokumen wajib dibagi menjadi dua tingkat, tingkat nasional dan provinsi/ kota dan dokumen itu hirarkis, serta mengacu satu sama lain. Dokumendokumen tambahan adalah dokumen untuk mempercepat pencapaian 3 Output pemerintah Indonesia adalah: untuk memastikan semua persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan terlatih pada tahun 2015; untuk memastikan sekitar 1,5 juta persalinan perempuan miskin akan didanai sepenuhnya oleh pemerintah, dan; untuk meningkatkan bantuan dana sebesar USD 556 juta pada tahun 2011 untuk mendukung petugas kesehatan profesional. 4 Outcome pemerintah Indonesia adalah untuk mengurangi angka kematian ibu (AKI) dari 228 menjadi 102 tahun 2015 22 INISIATIF - Institute for Innovation, Participatory Development & Governance
KERANGKA MONITORING BAB 2 target, sementara rencana kerja peraturan afirmatif adalah dokumen untuk memperkuat dan menjelaskan target yang lebih detail. Semua dokumen tersebut saling memperkuat dan saling melengkapi. Diharapkan juga bahwa kebijakan yang ada dan kerangka peraturan memberikan persyaratan minimum untuk memastikan ketersediaan sumberdaya buat kesehatan ibu. Pemerintah juga menggunakan dokumen perencanaan untuk mengalokasikan anggaran guna mengatasi masalah kesehatan ibu. Kerangka sistem perencanaan pembangunan nasional digambarkan seperti dalam grafik di bawah. Gambar 1. Sistem Perencanaan Pembangunan di Indonesia Auxiliaries Document in National Level: - RAN MDGs - SNPK Additional Regulatory Framework: - Undang-Undang (UU) - Peraturan Pemerintah (PP) - Presidential Instruction NATIONAL RPJP Nasional Resntra KL RPJM Nasional Renja KL RKP RKA-KL RAPBN Rincian APBN APBN RPJP Daerah RPJM Daerah RKP Daerah RAPBD APBD PROVINCE/ DISTRICT Resntra SKPD Renja SKPD RKA- SKPD Rincian APBD Catatan : - RAN MDGs (Rencana Aksi Nasional MDGs) : National Action Plan on MDGs - SNPK (Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan) : National Strategy on Poverty Alleviation - UU (Undang-Undang) : Law - PP (Peraturan Pemerintah) : Government Regulation INPRES (Instruksi Presiden) : Presidential Instruction - RPJPN/D (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional/Daerah) : National/ Regional Long Term Development Plan - RPJMN/D (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/Daerah) : National/ Regional Medium Term Development Plan - RKP (Rencana Kerja Pemerintah) : National Government Work Plan - RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) : Regional Development Work Plan - Renstra-KL (Rencana Strategis Kementerian dan Lembaga) : Ministerial Strategic Plan - Renstra-SKPD (Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah) : Regional Government Agency Strategic Plan - Renja-KL (Rencana Kerja Kementerian dan Lembaga) : Ministerial Work Plan - Renja-SKPD (Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah) : Regional Government Agency Work Plan - RKA-KL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian danlembaga) : Ministerial Work Plan Budget - RKA-SKPD (Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah) : Regional Government Agency Work Plan Budget - RAPBN/D (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah) : National/Regional Revenue and Expenditure Budget Draft - APBN/D (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah) : National/Regional Revenue and Expenditure Budget - Rincian APBN/D : Detailed National/Regional Revenue and Expenditure Budget Monitoring Kebijakan dan Anggaran Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Kesehatan Ibu 23
BAB 2 KERANGKA MONITORING Penilaian kebijakan yang ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan ibu berdasarkan pada sistem perencanaan ini. Kerangka analisis kebijakan terdiri dari semua jenis dokumen perencanaan strategis. Kerangka analisis kebijakan dijelaskan pada tabel di bawah ini. Tabel 2. Kriteria, Indikator and Parameter Analisis Kebijakan Kesehatan Ibu Kriteria Indikator Dasar Pemikiran Parameter Nilai 1) Perkembangan pencapaian hak atas kesehatan Target komitmen pemerintah secara gamblang dinyatakan dalam dokumen kebijakan (document wajib) Sebuah target di setiap dokumen kebijakan dan perencanaan menguraikan prioritas dan arah pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ibu Tingkat kegiatan pemerintah nasional terhadap perkembangan pencapaian hak kesehatan dapat dinilai sebagai: Tercapai jika target terkait dengan komitmen kesehatan ibu secara gamblang dinyatakan dalam SETIAP dokumen perencanaan (RPJP, RPJMN, RKP atau RKA/RKL) dan target tersebut kuantitatif serta menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun selama periode perencanaan terhadap pencapaian target akhir. 5 On-track jika target terkait dengan komitmen kesehatan ibu secara eksplisit dinyatakan dalam SEMUA dokumen perencanaan yang ada (RPJP, RPJM, RKP dan RKA/RKL) DAN target ditunjukkan secara memadai 3 Off-track jika target terkait dengan komitmen kesehatan ibu tidak eksplisit menyatakan di SEMUA dokumen perencanaan. 1 24 INISIATIF - Institute for Innovation, Participatory Development & Governance