BAB I PENDAHULUAN. kehamilan (Soedarto, 1997:14). Alat-alat kontrasepsi digunakan oleh setiap orang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bertolak pada hasil penelitian dengan pengisian kuesioner oleh para

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dari BAB IV yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Hasil Sensus Penduduk tahun 2000 menunjukkan, penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup perusahaan. Kegiatan pemasaran harus diarahkan pada usaha

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa

itu produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan commit to user

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Setelah mempelajari Bab ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang. Indonesia sebesar 1,49% per tahun.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara

BAB IV STRATEGI PROMOSI DAN ANALISIS PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KANTOR CABANG PUCAKWANGI

BAB IV PENUTUP. yang dilakukan Dapur Hijau Homemade n Healthy Food dalam upaya. meningkatkan jumlah konsumen adalah sebagai berikut:

BAB I P E N D A H U L U A N. memproduksi barang yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan konsumen,

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. senang menggunakan pakaian yang bermotif batik baik digunakan saat santai, kuliah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran manusia akan keinginan tidak manjadi sederhana lagi, sehingga struktur

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang maju sesuai dengan kemajuan zaman. Di dalam

STRATEGI PROMOSI PADA PEMASARAN. MINGGU KE DELAPAN FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan hasil kesepakan International Conference On Population and

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. petugas membantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. serta India, hal ini telah dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu, tetapi waktu itu

BAB I PENDAHULUAN. Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi

F.SMP3.05 Versi : 3 (2012) Tanggal Revisi : 7 Juni 2012 Revisi : 3 Tanggal Berlaku: 3 September 2012 KONTRAK PERKULIAHAN. Deskripsi Mata Kuliah

BAB 1 PENDAHULUAN. negara ke-4 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak yaitu 256 juta jiwa

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa di perusahaan dikenal oleh masyarakat serta dapat

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Lampiran 3. Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan berbagai. masalah. Masalah utama yang dihadapi di Indonesia adalah dibidang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu hanya melakukan

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN WIB. 1 Indonesia Early Childhood Care and Education

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. seimbang agar kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial budaya penduduk Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha sekarang ini, pengaruh globalisasi telah

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Sehingga dunia usaha

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi dan

STRATEGI PROMOSI PADA PT. TUNAS MOBILINDO PERKASA DAIHATSU

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB I PENDAHULUAN. di dunia khususnya negara berkembang. Menurut data WHO didapatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

sedang berkembang setelah India. Hasil pencacahan lengkap sensus 2015, penduduk Indonesia berjumlah 254,9 juta jiwa. Menurut proyeksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Integrated Marketing Communication

BAB I PENDAHULUAN. bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak kehamilan. terbentuknya keluarga kecil yang berkualitas (BkkbN, 2013)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Populasi wanita Indonesia tahun Sumber: Pefindo Equity dan Index Valuation Division, 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang makin modern, masyarakat juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. primer dan sekunder yang berbeda (R.M. Soedarsono, 2001: 170).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 Jumlah Rumah Sakit di Indonesia

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

BAB I PENDAHULUAN. minat baca dan kemampuan ekonomi masyarakat. Bagi penerbit, industri buku

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan

BAB II PEMBERIAN HADIAH DAN LOYALITAS NASABAH

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat kontrasepsi merupakan suatu alat atau metode untuk mencegah kehamilan (Soedarto, 1997:14). Alat-alat kontrasepsi digunakan oleh setiap orang yang sudah kawin yang berusia antara 15 hingga 49 tahun, yang tergolong sebagai pasangan usia subur. Tujuannya untuk menekan jumlah kelahiran anak dan terutama untuk kesejahteraan keluarga itu sendiri. Sebagai salah satu dari lima negara yang terpadat jumlah penduduknya, salah satu masalah yang dihadapi bangsa ini adalah pertumbuhan penduduk yang semakin pesat. Oleh karena itu, bangsa ini berusaha untuk membatasi dan mengurangi angka pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang dijalankan adalah Program Keluarga Berencana (KB). Program KB ini digalakkan pada keluarga-keluarga Pasangan Usia Subur (PUS). Mereka diperkenalkan, dipersuasif atau diajak agar mengikuti program KB ini. Cara pendekatan yang digunakan di Indonesia dikenal dengan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) dan KIPK (Komunikasi Inter Personal dan Konseling) Program KB. Pemerintah menggunakan KIE dan KIPK dalam Program KB karena menyadari bahwa setiap manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mengutamakan komunikasi. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa komunikasi sangat dibutuhkan oleh siapapun dalam proses kontak sosial. Dengan demikian, peran penting komunikasi selain dapat memberikan informasi tentang pertumbuhan kependudukan yang pesat, juga mendidik 10

penduduk agar berpartisipasi aktif dalam mensukseskan Program KB melalui promosi bagi dirinya sendiri dan juga bagi keluarganya. Promosi merupakan salah satu komponen bauran pemasaran. Promosi merupakan suatu kegiatan komunikasi yang melibatkan koordinasi dari komponen-komponen atau saluran-saluran yang tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan. Buchari Alma (http://www.e-iman.uni.cc) menegaskan bahwa tujuan promosi ialah memberi informasi, menarik perhatian, dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan. Promosi juga dapat mempunyai tujuan menerima informasi dan mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan maupun belum terhadap organisasi. Pencapaian tujuan tersebut melibatkan koordinasi komponen-komponen atau saluran-saluran promosi. Murdick (http://www.e-iman.uni.cc) mengemukakan lima komponen atau saluran yang terdapat dalam bauran promosi adalah sebagai berikut: Advertising (periklanan), meliputi iklan-iklan yang dipasang dalam berbagai bentuk media massa. Personal selling (penjualan langsung), ditandai dengan adanya tatap muka langsung secara fisik antar penjual dengan pembeli. Sales promotion (promosi penjualan), mencakup cara-cara pemberian sampel produk gratis, pemberian kupon, pemberian diskon. Publicity (publisitas),mencakup berbagai kegiatan publikasi melalui brosur, leaflet, spansuk, poster. Public relation (hubungan masyarakat), dapat ditempuh melalui penyelenggaraan berbagai bentuk acara yang disponsori oleh pihak produsen seperti beraneka lomba, seminar dan lain-lain. Kegiatan promosi ini juga digunakan oleh Dinas Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KB & KS) Kota Kupang di Kelurahan Oesapa gunanya selain untuk menyampaikan informasi atau memperkenalkan kepada Pasangan Usia 11

Subur (PUS) dan masyarakat luas lainnya tentang alat kontrasepsi, kegiatan promosi ini juga dapat membantu dalam meningkatkan jumlah pengguna alat kontrasepsi (akseptor). Tingkat efektivitas promosi alat kontrasepsi ini ditandai dengan tercapainya sasaran promosi yang mencakup peningkatan jumlah pengguna alat kontrasepsi. Dalam upaya mencapai sasaran tersebut, biasanya petugas Keluarga Berencana selaku pelaku promosi menggunakan media cetak atau menggunakan saluran-saluran promosi personal selling (penjualan langsung), sales promotion (promosi penjualan) dan publicity (publisitas) dalam mendukung programprogramnya agar dipahami oleh masyarakat. Saluran promosi personal selling (penjualan langsung) biasanya dilakukan oleh petugas wanita dikarenakan yang lebih cenderung menggunakan alat kontrasepsi adalah wanita dan juga karena wanita dianggap lebih luwes dan terbuka dalam membicarakan tentang alat kontrasepsi yang lebih mendalam. Ini dilakukan dengan promosi door to door pada setiap keluarga Pasangan Usia Subur (PUS), pada Posyandu-posyandu setempat dan juga promosi pada Puskesmas Terpadu pada Kelurahan setempat. Sales promotion (promosi penjualan) dilakukan langsung oleh petugas dengan sistem pemberian sampel gratis yang lebih dikhususkan pada pria atau wanita yang telah berkeluarga. Publicity (publisitas) merupakan kegiatan promosi melalui brosur, leaflet, booklet, spanduk, poster dan lain-lain dengan tujuan memperkenalkan produk. Namun dalam kenyataannya, jumlah pengguna alat kontrasepsi (akseptor KB) belum mencapai hasil yang memuaskan sekalipun telah dilakukan promosi alat kontrasepsi oleh Petugas KB di Kelurahan. Hal ini terlihat jelas pada tabel berikut. 12

Tabel 1 Klasifikasi Akseptor KB Kelompok Umur Produktif (15-49 Tahun) Dengan Jumlah 487 Orang Di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang No Akseptor KB F % 1 KB Aktif 258 52,98 2 3 KB Pasif Tolak KB 121 108 24,84 22,18 JUMLAH 487 100 Sumber : Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan Program KB Nasional Tingkat Desa/Kelurahan Bulan Mei Tahun Ket : KB Aktif KB Pasif Tolak KB 2007 : Peserta KB yang selalu aktif menggunakan alat kontrasepsi : Peserta KB yang tidak selalu aktif menggunakan alat kontrasepsi : Orang yang betul-betul tidak atau belum menggunakan alat kotrasepsi Berdasarkan data terakhir tahun 2007 pada Dinas KB dan KS Kota Kupang, jumlah pengguna alat kontrasepsi yang tidak selalu aktif menggunakan alat kontrasepsi (KB Pasif) masih menunjukkan jumlah yang besar yaitu 121 orang (24,84%), begitu pula dengan yang sama sekali tidak atau belum menggunakan alat kontrasepsi yaitu 108 orang (22,18 %). Keadaan tersebut diduga karena kurang atau belum efektifnya promosi yang dilakukan oleh petugas KB. Hal ini menjadi sebuah masalah yang ingin dipecahkan sehubungan dengan efektivitas pelaksanaan promosi alat kontrasepsi tersebut. Dari uraian latar belakang di atas maka Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Efektivitas Promosi Alat Kontrasepsi Gerakan Keluarga Berencana di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima-Kota Kupang 13

1.2 Rumusan Masalah Penelitian Yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah tingkat efektivitas promosi alat kontrasepsi Gerakan KB di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, (2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap alat kontrasepsi di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian a. Untuk memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas promosi Gerakan Keluarga Berencana, khususnya di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima-Kota Kupang b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap alat kontrasepsi di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang. 1.3.2 Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Akademis Dari segi pengembangan ilmu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah infomasi akademik bagi pengembangan ilmu umumnya dan Ilmu Komunikasi khususnya dalam melakukan studi tentang efektivitas promosi alat kontrasepsi Gerakan KB di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang. Sehubungan dengan itu, bagi almamater, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam melengkapi kepustakaan Ilmu sosial umumnya di Universitas ini dan kepustakaan Ilmu Komunikasi 14

khususnya di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Begitupun bagi penulis/peneliti dan para peneliti lainnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mngembangkan teori Ilmu Komunikasi umumnya dan Komunikasi Pemasaran khususnya. b. Kegunaan Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Pertama, bagi Dinas KB dan KS Kota Kupang, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan menjadi bahan pertimbangan dalam kegiatan promosi di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota kupang ini. Kedua, bagi peneliti lainnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan atau input bagi peneliti selanjutnya. Ketiga, bagi penulis, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dan untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan kenyataan yang dihadapi di lapangan. 15