Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN MENURUNKAN NYERI DISMENOREA DENGAN KOMPRES HANGAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

PENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK BATIK 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

PENCEGAHAN NYERI HAID MELALUI PEMANFAATAN TERAPI NON-FARMAKOLOGI PADA REMAJA PUTRI SMAN I TAMBUSAI

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

PERSETUJUAN PEMBIMBING. JURNAL Pengaruh Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Dismenorea Primer Pada Siswi di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja.

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA MAHASISWI KEPERAWATAN SEMESTER VIII STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat

BAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%).

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI MENSTRUASI (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI DI BEBERAPA SMA DI KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2013

SATUAN ACARA PENGAJARAN

I. PENDAHULUAN. Menstruasi merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa ini terjadi satu kali dalam satu bulan. Semua wanita akan

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN TINGKAT DISMENOREA PADA SISWI KELAS II MTS DI ASRAMA SITI AISYAH MADRASAH MUALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan biologis dan psikologis yang pesat dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak. diperut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat menggangu

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI KEPERAWATAN SI DALAM MENGATASI DISMENORE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS II DI SMA N 1 KARANGNONGKO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMINOREA PADA MAHASISWI TINGKAT II AKBID GRIYA HUSADA SURABAYA

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Non-equivalent Control Group Design. Kelompok Eksperimen. Kelompok Kontrol

HUBUNGAN ANTARA DISMENOREA DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP N 4 BOYOLALI

PENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA PEMAKAIAN IUD POST PLASENTA. Risneni*, Mugiati*

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

GAMBARAN PERUBAHAN DERAJAT DISMENORRHEA

2015 PERBED AAN TINGKAT D ISMENORE PAD A AKTIVITAS RINGAN, SED ANG, D AN BERAT ATLET WANITA KBB

PERILAKU REMAJA PUTERI DALAM MENGATASI DISMENORE (STUDI KASUS PADA SISWI SMK NEGERI 11 SEMARANG )

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISMENORHEA REMAJA PUTERI PADA SISWA KELAS X SMK TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

KOMPRES HANGAT MEMPENGARUHI DERAJAT NYERI MENSTRUASI PADA SISWI KELAS X DI SMA NEGERI 2 PAMEKASAN. Abstrak

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

Kompres Jahe Berkhasiat Untuk Menurunkan Nyeri Haid Primer

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK

Transkripsi:

PENELITIAN MENURUNKAN NYERI DISMENOREA DENGAN KOMPRES HANGAT Amrina Oktaviana *, Riyanti Imron * Dismenorea merupakan nyeri yang dialami sewaktu haid. ini terasa diperut bagian bawah yang berada di daerah bujur sangkar Michaelis. dapat terasa sebelum, selama, dan sesudah haid. Dapat bersifat kolik atau terus-menerus. Hasil yang diperoleh dari pra survey pada tanggal 20 Oktober 2011 dari 20 mahasiswi Kebidanan Tanjungkarang, ternyata ada 70% mahasiswi yang mengalami nyeri haid..penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Dismenorea Mahasiswi Kelas Reguler Kebidanan Tanjung Karang Tahun 2012. Penelitian ini bersifat quasi eksperimen dengan desain one group pretest-post test, jumlah populasi 114 orang. Pengumpulan data dengan data primer yang digunakan untuk mengukur skala nyeri dengan teknik kompres hangat. Analisis data yang digunakan adalah univariat, bivariat dengan uji t paired test. Sebelum dilakukannya teknik kompres hangat responden memiliki nilai rata-rata 6,28. Sedangkan setelah dilakukannya teknik kompres hangat responden memiliki nilai rata-rata 4,57. Sehingga terlihat adanya perubahan mean senilai 1,701 dengan standar deviasi 0,562 dan nilai kepercayaan antara 1,559-1,855. Hasil uji statistik didapatkan nilai P 0,00 < 0,05 sehingga H 0 ada pengaruh artinya, bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri sebelum dan sesudah di kompres hangat. Maka dapat disimpulkan bahwa teknik kompres hangat berpengaruh terhadap penurunan nyeri dismenorea. Kata kunci : Dismenorea, menstruasi, kompres hangat LATAR BELAKANG Setiap bulan secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu meluruhnya jaringan endometrium karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma. Peristiwa itu wajar dan alami sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang normal pasti akan mengalami proses ini, akan tetapi pada kenyataannya banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, diantaranya adalah nyeri haid (Dismenorea) (Prawiharjo, 2008). Di Indonesia angka kejadian dismenore terdiri atas 54,89% dismenorea primer dan 9,36% dismenorea sekunder. Biasanya gejala tersebut terjadi pada wanita usia produktif 3 sampai 5 tahun setelah mengalami haid pertama dan wanita yang belum pernah hamil (Journal Occupational and Enviromental, 2008). Dari penelitian tahun 2002 di 4 SLTP di Jakarta yang dilakukan oleh salah satu pakar kesehatan Obstetri dan Ginekologi didapatkan sekitar 74,1% siswi mengalami nyeri haid ringan sampai berat (Baziad, 2008 ). Dismenorea merupakan nyeri yang dialami sewaktu haid. ini terasa diperut bagian bawah yang berada di daerah bujur sangkar Michaelis. dapat terasa sebelum, selama, dan sesudah haid. Dapat bersifat kolik atau terusmenerus. diduga karena kontraksi dari pelepasan endometrium (Tjokonegoro dan Utama, 1996 ). Gejala-gejala nyeri haid di antaranya yaitu rasa sakit datang secara tidak teratur, tajam dan kram bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian belakang, terus ke kaki, pangkal paha dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita) (Wijayakusuma H, 2008). Rasa mual, muntah, diare, lesu dan sakit kepala adalah gejala- gejala yang menyertainya (Rayburn WF & Carey JC, 2001). Penyebab nyeri haid bisa bermacammacam, bisa karena suatu pro-ses penyakit (misalnya radang panggul), endometriosis, tumor atau kela-inan letak uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan yang berlebihan. Akan tetapi, penyebab tersering nyeri haid diduga karena terjadinya ketidak seimbangan hormonal dan tidak ada [137]

hubungan dengan organ reproduksi (Arifin, 2007). Manajemen nyeri non farmakologis, misalnya kompres hangat ya-itu dimna kompres hangat dapat meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus dan melancarkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan dan meningkatkan perasaan sejahtera, meningkatkan aliran menstruasi, dan meredakan Vasokongesti pelvis ( Bobak, 2005). Menurut Perry & Potter (2005), prinsip kerja kompres hangat dengan mempergunakan buli-buli panas yang dibungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari bulibuli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan akan terjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri haid yang dirasakan akan berkurang atau hilang. Menurut Price & Wilson (2005), cara ini efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang otot. Prinsip kerja kompres hangat dengan menggunakan buli-buli panas yang di bungkus kain dengan ca-ra pemindahan secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli kedalam tubuh sehingga akan me-nyebabkan pelebaran pembuluh darah yang akan menurunkan ketegangan otot dan meningkatkan aliran darah (Wilson, 2005). Dewasa ini, kompres panas telah banyak digunakan untuk mengurangi berbagai nyeri. Misalnya pada keluhan nyeri/sakit kepala, kaki kram dan nyeri akibat pembesaran rahim pada ibu hamil (Esty, 2008). Selain itu kompres panas/ hangat juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada leher yang kaku (Ve, 2007). Serta dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada kaki yang terkilir (Nusdwinuringtyas N, 2008) dan untuk mengurangi nyeri pada sinus dan hidung pada kasus sinusitis (Ninz. 2007). Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang mempunyai banyak Jurusan salah satunya Jurusan Kebidanan. Jurusan kebidanan ini mempunyai 2 Program Studi yaitu DIII Kebidanan Tanjungkarang dan DIII Kebidanan Metro. Berdasarkan hasil pra survey yang didapatkan paling banyak mahasiswi terkena nyeri haid (dismenorea) sebanyak 70% mahasiswi yaitu mahasiswi Kebidanan Tanjungkarang, sedangkan pada mahasiswi Kebidanan Metro hanya 52%. Hasil yang diperoleh dari pra survey pada tanggal 20 Oktober 2011 Mahasiswi Kebidanan Tanjung Karang, dari 20 mahasiswi, ternyata ada 70% mahasiswi yang mengalami nyeri haid. 46,67% mahasiswi mengatasi dismenorhea (nyeri haid) dengan mengkonsumsi obat-obatan, 20% mahasiswi mengatasi dismenorea dengan relaksasi, 20% mahasiswi mengatasi dismenorea dengan menggosokkan perut menggunakan minyak angin, dan 13,34% mahasiswi mengatasi dismenore dengan kompres hangat. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari mahasisiwi sehingga banyak mahasiswi yang menghabiskan waktunya hanya untuk istirahat akibat gangguan tersebut. Dan tak jarang aktivitas rutin perkuliahan bagi mahasiswi menjadi terganggu. Berdasarkan fenomena di atas, peneliti ingin mengetahui Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Dismenorea Pada Mahasiswi. METODE Penelitian ini dilakukan di asrama Kebidanan Tanjungkarang pada Bulan Oktober 2011 sampai Mei 2012. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Dengan mengurutkan 1-105 sampel, lalu melakukan pengundian menjadi 47 sampel yang dikeluarkan dan yang tidak dikeluarkan 58 sampel yang akan menjadi sampel saat pelaksanaan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest dimana pada penelitian ini sampel di observasi terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan (pretest) kemudian setelah diberikan perlakuan sampel tersebut di observasi kembali (postest). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yang digunakan untuk [138]

mengukur skala nyeri. Alat ukur penelitian ini menggunakan skala ukur dengan cara observasi langsung pada responden yang akan diteliti. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan editing, coding, tabulating, entry data dan cleaning. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi dari masing-masing variabel. Variabel yang dianalisis adalah skala nyeri haid yang dirasakan sebelum dilakukan kompres hangat dan skala nyeri haid setelah dilakukan kompres hangat, sedangkan analisis bivariat digunakan untuk menguji perbedaan mean antara dua kelompok data yang dependen yaitu pengetahuan responden sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan adalah dengan menggunakan uji beda dua mean dependent (Paired Sampel t-test) dengan bantuan soft ware komputer. HASIL Analisa Univariat Gambaran Umum Responden Tabel 1: Distribusi Dismenorea Sebelum Kompres hangat (n=58) Kelompok Mean Median Modus Maks Min Sebelum kompres hangat 6,28 6,00 6 8 3 Berdasarkan Tabel 1 didapatkan data bahwa rata-rata nyeri dismenorea sebelum dilakukan kompres hangat secara berturutturut di Asrama Kebidanan Tanjungkarang tahun 2012 adalah 6,28, dengan nilai tengah 6,00, nilai yang sering muncul 6, mempunyai nilai terendah 3 dan nilai tertinggi 8. Tabel 2: Distribusi Dismenorea Sesudah Kompres hangat (n=58) Kelompok Mean Median Modus Maks Min Sesudah kompres hangat 4,57 5,00 5 6 2 Berdasarkan Tabel 2 didapatkan data bahwa rata-rata nyeri dismenorea sesudah dilakukan kompres hangat secara berturutturut di Asrama Kebidanan Tanjungkarang tahun 2012 adalah 4,57, dengan nilai tengah 5,00, nilai yang sering muncul 5, mempunya inilai terendah 2 dan nilai tertinggi. Analisis Bivariat Tabel 3: Distribusi rata-rata nyeri Dismenorea sebelum dan sesudah diberi Kompres Hangat Kelompok Mean SD SE P CI 90% Sebelum dan Sesudah Kompres Hangat Value 1,701 0,562 0,074 0,0001 (1,559 1,855) Berdasarkan tabel 3 didapatkan data bahwa rata-rata tingkat nyeri sesudah kompres hangat adalah 4,57 dengan standar deviasi 0,993. Rata-rata tingkat nyeri sebelum kompres hangat adalah 6,28 dan pada pengukuran terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran sebelum dan sesudah adalah 1,701, dan mempunyai nilai keper-cayaan 1,559-1,855. Hasil uji statistik didapatkan nilai P value 0,00. Karena P value < 0,05 sehingga H 0 ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan antara antara tingkat nyeri sebelum dan sesudah di kompres hangat di Asrama Kebidanan Tanjung Karang Politeknik Kesehatan Kemenkes Jurusan Kebidanan Tanjung Karang Tahun 2012 PEMBAHASAN Umur menarkhe responden yang paling banyak berumur 12 15 tahun sebanyak 22 orang dan yang berumur < 12 tahun sebanyak 36 orang. Umur menarkhe < 12 tahun ke-mungkinan seorang wanita akan men-derita dismenore. Ternyata responden yang umur menarkhenya < 12 tahun sebanyak 36 orang, sehingga dapat dikatakan umur menarche responden tidak [139]

dikatakan dalam batas usia normal dan responden kemungkinan akan menderita dismenore. Lama menstruasi responden sebagian besar 3 7 hari sebanyak 16 orang. Lama menstruasi responden > 7 hari sebanyak 42 orang. Lama menstruasi merupakan salah satu faktor risiko seorang wanita menderita dismenore primer. Lama menstruasi yang normal adalah 3 7 hari, jika lebih dari itu maka dikatakan mengalami dismenore. Riwayat keluarga atau ke-turunan dengan dismenore primer menunjukkan sebanyak 38 responden memiliki riwayat keluarga atau ke-turunan dismenore dan 20 tidak ada riwayat keluarga atau keturunan dismenore. Keturunan merupakan salah satu faktor risiko seorang wanita untuk mengalami dismenore. Kebiasaan olahraga responden yaitu 26 orang melakukan olahraga setiap minggunya dan 32 orang tidak melakukan olah-raga setiap minggunya. Kebiasaan tidak olahraga merupakan salah satu faktor risiko seorang wanita untuk menderita dismenore primer. Sedangkan dari tabel 2 diketahui sebagian besar responden tidak mempunyai kebiasaan olahraga, jadi responden kemungkinan akan mengalami dismenore. Rata-rata tingkat nyeri sesudah kompres hangat adalah 4,57 dengan standar deviasi 0,993. Rata-rata ting-kat nyeri sebelum kompres hangat adalah 6,28 dan pada pengukuran ter-lihat nilai mean perbedaan antara pengukuran sesudah sebelum adalah 1,701, lowwer 1,559 dan hasil upper 1,855. Hasil uji statistik didapatkan ni-lai P 0,00 < 0,05 sehingga H 0 di tolak dengan demikian dapat dilihat bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri sebelum dan sesudah di kompres hangat. Hasil berdasarkan penelitian penelitian Ayu (2010) yang meneliti Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Disminore pada Mahasiswi semester VIII S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Semarang tahun 2010 diperoleh penurunan rata-rata nyeri kelompok kompres hangat sebesar 2 derajat scala VAS dengan 95% CI (1,64-2,36) dan nilai p 0,001 (< 0,005). Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sejalan dengan teori yang artinya Kompres Hangat sangat membantu dalam proses penurunan nyeri dismenorea sehingga dengan pemberian kompres hangat dapat menurunkan tingkat nyeri dismenorea yaitu dengan rata-rata penurunan 1,701. Dismenore dapat membawa dampak yang buruk yang terjadi tanpa tanda-tanda infeksi atau penyakit panggul, semangat belajar dan prestasi menurun, dan jika tidak segera di atasi akan berlanjut sampai pada kehamilan dan persalinan. Mengingat dampak serius yang diakbatkan dari dismenorea disarankan untuk memberi kompres hangat dan sering berolahraga. Penggunaan teknik kompres hangat ini telah dilakukan dan dibuktikan keefektifannya seperti pada penelitian Ayu (2010) yang meneliti Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Dismenorea pada Mahasiswi semester VIII S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Semarang tahun 2010. Penanganan dismenore ini de-ngan teknik kompres hangat terbukti efektif dan sangat diajurkan. Disamping teknik ini tidak memiliki efek samping berbeda dengan penanganan secara kimiawi dengan obat-obatan, metode ini terbilang cukup efisien karena tidak memerlukan banyak biaya dan bisa dilkukan sendiri. Dari penelitian ini disarankan untuk penyuluhan Pendidikan kese-hatan tentang penanganan dismeno-rea lebih efektif menggunakan teknik kompres hangat untuk mengurangi nyeri dismenorea. Dapat Membantu kerja seksi kesehatan asrama dalam menangani kejadian dismenorea dengan cara pemberian kompres hangat. Mahasiswa dapat menerapkan metode pemberian kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorea dan dapat menurunkan nyeri dismenorea. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan kompres hangat dapat menurunkan rasa nyeri saat dismenorea [140]

(nyeri haid) bahwa: (1) Dis-tribusi frekuensi Dismenorea Pada Mahasiswi sebelum diberi Kompres Hangat di Asrama Kebidanan Tan-jung Karang adalah 6,28. (2) Distribusi frekuensi Dismenorea Pada Mahasiswi sesudah di beri Kompres Hangat di Asrama Kebidanan Tanjung Karang adalah 4,57. (3) Ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberi Kompres Hangat pada Mahasiswi di Asrama Kebidanan Tanjung Karang Tahun 2012. Dengan P value 0,00 < 0,5 dan rata- rata perubahan Tingkat Dismenorea sebelum dan sesudah diberi Kompres Hangat adalah 1,701. Dari hasil penelitian dapat disarankan hal-hal dibawah ini untuk instituai, mahasiswa dan peneliti berikutnya adalah; (a) Meningkatkan Pendidikan kesehatan tentang penanganan dismenorea lebih efektif menggunakan teknik kompres hangat untuk mengurangi nyeri dismenorea dan agar dapat membantu kerja seksi kesehatan asrama dalam mena-ngani kejadian dismenorea dengan cara pemberian kompres hangat, (b) Mahasiswa dapat menerapkan metode pemberian kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorea dan dapat menurunkan nyeri dismenore, (c) selanjutnya disarankan untuk penelitian berikutnya menambahkan jumlah responden, dan peneliti harus benar-benar ada waktu saat responden merasakan dismenorea agar langsung dalam penanganan oleh peneliti W, Ayu. 2010. Pengaruh kompres hangat terhadap Dismenorea VIII SI Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Semarang tahun 2010. Baziad, Ali. 2008. Endokrinologi Ginkologi. Edisi ke-2. Jakarta : Media Aescolapsus. Bobak, Laudermik, Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi ke-4. Jakarta: EGC. Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Pathofisiologi. Jakarta: EGC. Gabriel, J. F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC. Hacker dan Moore. 2001. Essensial obstetri dan Ginekologi. Edisi ke-2. Jakarta: Hipokrates. Manuaba, Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC. Potter, P. A, Perry, AG. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi ke-4. Volume I. Jakarta: EGC. Rayburn, WF & Carey, JC. 2001. Obstetri dan ginekologi. Jakarta : Widya Medika. * Dosen pada Prodi Kebidanan Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang. DAFTAR PUSTAKA Adrianz G. 2008. Asuhan Antenatal Dalam: Prawiharjo S. Ilmu Kebidanan, Edisi ke-4. Jakarta : Bagian Obstetri dan Gnekologi FKUI. Tjokonegoro Arjantmo dan Henra Utama. 1996. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Jakarta : Balai Pustaka. Winknjosastro, Hanifa (ed). 1999 Ilmu Kandungan. Jakarta : YBBP-SP. Arifin Samsul. 2010. Haid. Http: //www.inpin40.esmartstudent. com/haid.htm. [141]