PENGGUNAAN LOGGER PRO UNTUK ANALISIS GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA SISTEM PEGAS MASSA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN METODE VBL UNTUK MENENTUKAN KEBERLAKUAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA PEGAS YANG DISUSUN SENDIRI, SERI, DAN PARALEL

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

GERAK HARMONIK SEDERHANA

2. Persamaan Kecepatan Gerak Parabola Kecepatan benda saat keluar dari titik awal dinamakan kecepatan awal. = + (1) Dengan = cos (2) = sin (3)

GETARAN DAN GELOMBANG

GERAK HARMONIK SEDERHANA

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

Fisika Dasar I (FI-321)

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK

PENENTUAN KONSTANTA PEGAS DENGAN CARA STATIS DAN DINAMIS. Oleh:

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

GERAK HARMONIK SEDERHANA. Program Studi Teknik Pertambangan

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

Materi Pendalaman 01:

Menentukan percepatan gravitasi dengan gerak parabola

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

SASARAN PEMBELAJARAN

BAB V USAHA DAN ENERGI

JURNAL FISIKA DASAR. Edisi Desember 2015 TETAPAN PEGAS. Abstrak

Uji Kompetensi Semester 1

Teori & Soal GGB Getaran - Set 08

GETARAN DAN GELOMBANG

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BAB GETARAN HARMONIK

GERAK OSILASI. Penuntun Praktikum Fisika Dasar : Perc.3

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

PENGEMBANGAN ALAT EKSPERIMEN PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI BERDASARKAN TEORI BIDANG MIRING BERBASIS MICROCOMPUTER BASED LABORATOY (MBL)

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Antiremed Kelas 11 FISIKA

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

GERAK HARMONIK Gerak Harmonik terdiri atas : 1. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) 2. Gerak Harmonik Teredam

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 12 JP (6 x 90 menit)

dy dx B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

Konsep Usaha dan Energi

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Validasi Teknik Video Tracking Pada Praktikum Bandul Matematis Untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah periode. Dengan demikian, secara

USAHA dan ENERGI 1. USAHA Usaha oleh Gaya Konstan

FIsika USAHA DAN ENERGI

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

KERJA DAN ENERGI. r r. kx untuk pegas yang teregang atau ditekan, di mana. du dx. F x

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun

HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK.

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons

II LANDASAN TEORI. Besaran merupakan frekuensi sudut, merupakan amplitudo, merupakan konstanta fase, dan, merupakan konstanta sembarang.

LAPORAN PRA PRAKTIKUM FISIKA DASAR I MOMENTUM DAN IMPULS

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI. andhysetiawan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME VIBRATION ENERGY HARVESTING DENGAN METODE PIEZOELECTRIC UNTUK PEMBEBANAN FRONTAL DAN LATERAL

Kinematika Sebuah Partikel

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

Gerak Harmonis. Sederhana SUB- BAB. A. Gaya Pemulih

KONSEP USAHA DAN ENERGI

ABSTRAK. Dewasa ini kemajuan teknologi sudah berkembang pesat dengan

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 78 JAKARTA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

MODUL 4. Energi yang Berusaha

19:25:08. Fisika I. mengenal persamaan matematik. harmonik sederhana. osilasi harmonik Mahasiswa. Mahasiswa. Kompetensi: Osilasi

Jawaban OSK (nilai 10) Pada kasus ini ada dua objek yang bergerak, yaitu bola dan orang. (nilai 2)

Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI

SELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

Analisis koefisien gesek statis dan kinetis berbagai pasangan permukaan bahan pada bidang miring menggunakan aplikasi analisis video tracker

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mahasiswa memahami konsep tentang usaha energi, jenis energi, prinsi usaha dan energi serta daya

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

BAB USAHA DAN ENERGI

SOAL TRY OUT FISIKA 2

BAB II DASAR SISTEM. Masing- masing besaran diatas menentukan persamaan tenaga, sehingga hukum kekekalan tenaga adalah sebagai berikut:

Antiremed Kelas 11 FISIKA

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH FREKUENSI DAN AMPLITUDO GETARAN PADA MATERIAL MULTILAYER PIEZOELECTRIC TERHADAP ENERGI YANG DIBANGKITKAN

BAB VI Usaha dan Energi

Transkripsi:

PENGGUNAAN LOGGER PRO UNTUK ANALISIS GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA SISTEM PEGAS MASSA DANDAN LUHUR SARASWATI dandanluhur09@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI Abstrak. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui grafik gerak harmonik sederhana dengan memanfaatkan metode video based laboratory. Pengambilan data dengan menggunakan video osilasi sistem pegas massa, kemudian video dianalisis dengan Logger Pro. Hasil analisis dipresentasikan dalam bentuk data dan grafik. Berdasarkan analisis dan fitting data menggunakan Logger Pro diperoleh nilai sebagai berikut A = 0,2397 m, ω = 4,888 rad/s, k = 7,168 N/m. Nilai energi kinetik, energi potensial, dan energi mekanik dapat ditentukan besarnya dan disajikan dalam bentuk grafik dengan menggunakan Ms. Excel. Analisis bentuk grafik hasil penelitian adalah mendekati teori. Sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran untuk menggambarkan dan membuktikan grafik gerak harmonik sederhana. Kata Kunci: gerak harmonik sederhana, sistem pegas massa, Logger Pro Abstract. There have been research which aims to know a graph of simple harmonic motion by using video based laboratory. Data collection is using video recording oscillation the mass spring system, then the video is analyzed with Logger Pro. Results of the analysis were presented with data and graph. Based on the analysis and fitting the data using Logger Pro value obtained as A = 0.2397 m, ω = 4.888 rad/s, k = 7.168 N/m. The value of kinetic energy, potential energy, and mechanical energy can be determined the magnitude and presented in graph by using Ms. Excel. Analysis of the shape graph is approaching theory. Thus the results of this research can be used as a medium of learning to describe and prove the graph of simple harmonic motion. Key words: simple harmonic motion, mass spring system, Logger Pro PENDAHULUAN Osilasi pada sistem pegas massa merupakan materi penting dalam mempelajari konsep gerak harmonik sederhana (GHS). Ketika sebuah benda bermassa m digantungkan diujung pegas maka pegas akan meregang (bertambah panjang). Gerak periodik atau osilasi dapat terjadi jika gaya pemulih F berbanding lurus dengan gaya perpindahan dari posisi keseimbangan y. Jika benda tersebut mencapai posisi setimbangnya, maka energi kinetik (EK) benda bernilai maksimum, sehingga energi potensial (EP) sama dengan nol dan saat benda berhenti EK bernilai nol maka EP bernilai maksimum. Bila diasumsikan tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem pegas, maka berlaku hukum Hooke. Penghitungan besarnya EP pegas data yang diperlukan adalah besarnya simpangan pegas tiap waktu. Sementara untuk dapat menghitung besarnya EK pegas data yang diperlukan adalah kecepatan osilasi pegas yang dihitung berdasarkan gerak beban yang tergantung dengan pegas saat bergerak tiap waktu. Sehingga besaran kecepatan dan simpangan harus dicatat dalam waktu bersamaan. Berdasarkan hal tersebut peneliti - 119 -

merasa perlu dibuat model eksperimen sistem pegas massa dengan memanfaatkan video based Laboratory (VBL) yaitu merekam peristiwa osilasi pada pegas dan analisis dengan Logger Pro serta Ms. Excel untuk mengetahui hubungan EK, EP dan EM. METODE Prosedur Penelitian 1. Melakukan pengambilan video osilasi pegas massa dengan menggunakan handycam. 2. Merubah ekstensi video dalam bentuk AVI atau MOV dengan menggunakan Software Youtube Converter agar video dapat terbaca oleh Logger Pro. 3. Mengaktifkan software Logger Pro. 4. Memasukkan video osilasi pegas ke layar aktif Looger Pro, melalui Insert - Movie, sehingga muncul tampilan movie player. 5. Mengaktifkan video osilasi pegas. 6. Mencatat infomasi awal video yang tertampil dilayar. 7. Menjalankan video dan melihat lintasan objek. 8. Membuat titik koordinat pada video dengan cara klik Set Origin kemudian dalam layar video gerakan kursor hingga membentuk titik koordinat X-Y yang mencangkup semua daerah obyek video yang diteliti. 9. Menentukan skala jarak/lintasan gerak obyek video dengan cara klik Scale, kemudian memasukan besaran skalanya. 10. Melakukan tracking pada setiap gerakan beban yang terikat pada pegas massa. 11. Hasil tracking menunjukkan bahwa grafik untuk sumbu Y terdiri dari empat variabel, yaitu X (m), Y (m), Vx (m/s) dan Vy (m/s). Untuk kepentingan analisis kali ini, hanya memerlukan data Y (m). 12. Mencari sumbu / titik setimbang gerak osilasi, yaitu dengan cara menggeser sumbu origin. Prosedur Analisis Data 1. Mencari variabel persamaan simpangan yaitu dengan mengklik pojok kanan atas grafik pada Logger Pro, drag mouse dan geser ke kanan sehingga semua gambar / grafik terblok semua. Lalu klik kurva fit pada toolbar Logger Pro dan memilih fungsi sinus kemudian klik try fit. 2. Menyalin data video analysis ke Ms. Excel. 3. Menghitung EK, EP, dan EM dengan menggunakan persamaan (11) 4. Membuat grafik energi GHS pada osilasi pegas, sebagai sumbu X yaitu fungsi waktu t(s) sebagai dan sebagai sumbu Y adalah data EK, EP dan EM. Alat dan bahan 1. Statip 2. Pegas 3. Massa beban 4. Handycam 5. Software Logger Pro 6. Ms. Excel 7. Software Youtube Converter HASIL DAN PEMBAHASAN Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerakan bolak balik benda disekitar titik kesetimbangannya yang terjadi berulang dalam selang waktu yang sama terjadi secara teratur. Apabila benda melakukan gerak periodik dengan lintasan yang sama maka - 120 -

geraknya disebut dengan osilasi/getaran (Sutrisno, 1984). Contoh sederhana gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas. Ketika sebuah benda bermassa m digantungkan diujung pegas maka pegas akan meregang (bertambah panjang). Gerak periodik atau osilasi dapat terjadi jika gaya pemulih F berbanding lurus dengan gaya perpindahan dari posisi keseimbangan y. Jika benda tersebut mencapai posisi setimbangnya, maka energi kinetik (EK) benda bernilai maksimum, sehingga energi potensial (EP) sama dengan nol dan saat benda berhenti EK bernilai nol maka EP bernilai maksimum. Bila diasumsikan tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem pegas, maka berlaku hukum Hooke F = ky, dimana k adalah konstanta pegas dan selalu bernilai positif, tanda negatif berarti adanya gaya pemulih oleh pegas yang selalu mengembalikannya ke posisi semula. Peristiwa tersebut menjelaskan bahwa osilasi yang terjadi adalah GHS dan karena tidak ada gaya luar yang bekerja, maka berlaku hukum kekekalan energi mekanik pada pegas yaitu energi mekanik (EM) sama dengan EP dan EK saat bergerak. Dalam menghitung besarnya EP pegas masss data yang diperlukan adalah besarnya simpangan pegas tiap waktu. Sementara untuk dapat menghitung besarnya EK pegas data yang diperlukan adalah kecepatan osilasi pegas yang dihitung berdasarkan gerak beban yang tergantung dengan pegas saat bergerak tiap waktu. Sehingga besaran kecepatan dan simpangan harus dicatat dalam waktu bersamaan. Berdasarkan hal tersebut peneliti merasa perlu dibuat model eksperimen sistem pegas dengan memanfaatkan video based Laboratory (VBL) yaitu merekam peristiwa osilasi pada pegas dan analisis dengan software Logger Pro serta Ms. Excel. Sehingga dapat diketahui hubungan EK, EP dan EM. Kajian GHS meliputi aspek kinematika, dinamika dan energitika. Pembahasan tentang kinematika diawali dengan menurunkan persamaan simpangan sebagai fungsi waktu x(t). Model yang digunakan untuk menurunkan persamaan simpangan dan konsep GHS adalah gerak proyeksi partikel yang bergerak melingkar beraturan pada diameter lingkaran. Proyeksi gerak partikel yang bergerak melingkar beraturan ke sumbu horizontal atau sumbu vertikal merupakan GHS dengan persamaan : x t = Acos(ωt + φ) (1) dengan : A = amplitude, φ = sudut phase, x t = simpangan partikel terhadap titik x=0 (titik kesetimbangan) Dari persamaan simpangan ini besaran kecepatan dan percepatan dapat diturunkan. v x t = dx = Aωsin (ωt + φ) (2) dt a x t = dv x = Aω 2 cos ωt + φ dt a x t = ω 2 x (3) Gambar 1. Grafik (a) simpangan (x), (b) kecepatan (v), dan (c) percepatan (a) dari GHS (Sumber : Giancoli, 1998) Sebuah beban bermassa m yang dihubungkan secara horizontal pada pegas dengan konstanta k dan panjang l di atas papan luncur (f gesek = 0), akan berada dalam keadaan setimbang apabila tidak ada gaya luar yang mengganggu sistem tersebut. Pemberian gaya sebesar F pada beban menyebabkan pegas mengalami perubahan panjang sebesar x. Gaya - 121 -

ini akan diimbangi oleh adanya gaya pengembali pada pegas atau dapat dinyatakan bahwa besarnya gaya pengembali yang dialami oleh pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum Hooke (Tim Praktikum Fisika Dasar, 2009). Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan eksperimen adalah penarikan beban (Kurniawan dan Handayanto, 2014). Pegas hanya boleh memanjang maksimum sampai 2 kali panjangnya semula, karena jika penarikan melampaui batas akan menyebabkan pegas mengalami deformasi (tidak dapat kembali seperti semula) (Staf Lab. Fisika Dasar, 2007). Berdasarkan Hukum II Newton diperoleh persamaan : F x = ma x = mω 2 x (4) kx = mω 2 x (5) Dengan frekuensi sudut ω, frekuensi f dan periode T adalah : ω = 2πf = f = 1 2π Τ = 2π k m m k k m (6) (7) (8) Tampak bahwa besarnya frekuensi osilasi bergantung pada konstanta pegas dan massa beban yang diberikan. Jika tidak ada gaya disipatif, maka EM (jumlah EK dan EP) sistem akan konstan : E m = E k + E p = konstan atau 1 2 mv x 2 + 1 2 kx2 = konstan (9) Pada simpangan maksimum (x = A), EM total sistem osilasi sama dengan : E = 1 2 ka2 (10) 1 2 mv x 2 + 1 2 kx2 = 1 2 ka2 (11) Setelah pengambilan rekaman maka dilakukan perubahan format video agar dapat terbaca oleh Logger Pro. Selanjutnya dilakukan pengetrackan pada beban yang tergantung pada pegas yang berosilasi. Hasil tracking dengan Logger Pro ditunjukkan pada Gambar 2 sedangkan hasil fitting data persamaan simpangan ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 2. Hasil tracking dengan Logger Pro (sumber : output logger pro) - 122 -

Gambar 3. Hasil fitting data persamaan simpangan (sumber : output logger pro) Data yang dihasilkan dari tracking dengan software Logger Pro dipindah ke Ms.Excel. Penentuan besarnya nilai energi kinetik, energi potensial dan energi mekanik menggunakan persamaan (11) dan ditampilkan dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 4. Gambar 4. Grafik hubungan EK, EP dan EM (sumber : output Ms.Excel) Berdasarkan hasil pengolahan data ternyata hasil analisis bentuk grafik tidak mulus dan sama persis dengan teori (Halliday dan Resnick, 1985), hal ini disebabkan oleh gaya luar yang bekerja pada pegas. PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis dan fitting data dengan menggunakan Logger Pro diperoleh nilai A = 0,2397 m, ω = 4,888 rad/s. Setelah ω diperoleh maka didapatkan nilai k = 7,168 N/m dan dapat ditentukan besarnya nilai EP, EK dan EM, sehingga diperoleh keberlakuan hukum kekekalan energi mekanik pada peristiwa osilasi pegas dengan menggunakan persamaan (9). Hasil analisis bentuk grafik tidak mulus dan sama persis dengan teori (Halliday dan Resnick, 1985), hal ini disebabkan oleh gaya luar yang bekerja pada pegas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa grafik hasil penelitian mendekati dengan teori. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran untuk menggambarkan dan membuktikan grafik gerak harmonik sederhana. - 123 -

Saran Saran untuk penelitian selanjutnya dianjurkan untuk mencatat spesifikasi pegas dan modifikasi rangkaian pegas yang dimungkinkan akan mendapatkan data dengan hasil lebih baik dan dapat mengetahui pengaruh spesifikasi dan rangkaian pegas terhadap pembuktian grafik hubungan EK, EP dan EM. DAFTAR PUSTAKA Giancoli, D.C.. 1998. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Halliday, David & Robert Resnick. 1985. Fisika. Jakarta : Erlangga. Kurniawan, Wawan dan Agung Handayanto. 2014. Pengembangan Alat Peraga Gerak Harmonis pada Pegas. Prosiding Mathematics and Sciences Halaman 61. ISBN 978-602-0960-00-5 Staf Lab. Fisika Dasar, 2007. Panduan Praktikum Fisika Dasar Semester 1, Laboratorium Fisika Dasar. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. Sutrisno, 1984. Fisika Dasar Mekanika. Bandung : ITB. Tim Praktikum Fisika Dasar, 2009, Petunjuk Praktikum Fisika Dasar I untuk Mahasiswa FMIPA dan PMIPA, Laboratorium Fisika Dasar. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan. - 124 -