BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Pendekatan yang dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh. Menurut Lexy Moleong dalam bukunya Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Adanya keberhasilan dalam suatu penelitian dapat ditentukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Keberhasilan penelitian akan berjalan dan sesuai dengan tujuan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas metode dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. yang sesuai, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsismi ( 2005 ) menyatakan bahwa :Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian di MTs Negeri Mranggen tepatnya dijalan karangboyo. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran sepak bola di

BAB III METODE PENELITIAN. proses pembelajaran dalam kelas menggunakan model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan dalam suatu penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

untuk dipahami secara memuaskan. Dimana kaitan dengan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti, yaitu terletak pada permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa siswa kelas XI Agribisnis Produksi

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 2 Salatiga. Jumlah siswa kelas XI IPS-1

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB. III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.menuru Sugiyono (2011: 7)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

Transkripsi:

42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ialah suatu kajian yang menggunakan metode yang ilmiah dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Pendekatan yang dilakukan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dimana penelitian dilakukan dengan lebih menekankan pada data yang alamiah yaitu data yang terdapat pada subyek penelitian. Sugiono dalam bukunya yang berjudul Memahami Penelitian Kualitatif (2005 : 1) mengungkapkan bahwa : Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabugan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. Pendapat lain mengenai penelitian kualitatif juga diungkapkan oleh Lexy (2010 : 6) mengatakan bahwa : Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi tindakan, secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk memahami fenomena yang alamiah pada suatu kondisi yang alamiah pula. Pada penelitian kualitatif

43 peneliti lebih berperan penting karena peneliti merupakan instrumen kunci, penelitian dilakukan dengan cara deskriptif dengan menggunakan kata-kata yang dapat menggambarkan temuan dari penelitian tersebut. Dalam pendekatan kualitatif penulis dapat menguraikan beberapa data yg diperoleh. Sedangkan pendekatan kuantitatif dilakukan untuk melihat perkembangan kemampuan siswa dalam motivasi belajar yang diukur melalui aktivitas belajar siswa di kelas yakni bertanya, menjawab maupun menanggapi. Mengenai pendekatan kuantitatif, Sugiono (2009:7) menyebutkan bahwa data kuantitatif berbentuk angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Analisis data kuantitatif disini hanyalah statistik sederhana yaitu mempresentasikan peningkatan motivasi belajar siswa dari siklus I sampai siklus III. 2. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan alat dan teknik tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau biasa dikenal dengan sebutan Classroom Action Research. Penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian tindakan kelas diperkuat oleh Rochiati dalam Kunandar ( 2008 : 47) mengatakan bahwa : Penelitian Tindakan Kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, dimana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrumen pertama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk

44 Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode PTK. Metode PTK ini merupakan suatu aksi, kaji tindakan, dan riset tindakan yang dilakukan di kelas. Metode ini bertujuan untuk melakukan perbaikan, peningkatan dan perubahan ke arah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah. Siklus dalam PTK diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Supardi (2010 : 104) ialah penelitian tindakan sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipasif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi dan situasi. Pendapat lain mengenai PTK dikemukakan pula oleh Arikunto (2010 : 3) yang mengungkapkan bahwa PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Arikunto membagi kedalam empat tahapan yang harus dilalui dalam PTK yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (2010 : 16). Keempat tahapan itu dapat digambarkan sebagai berikut : Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan

45 Refleksi SIKLUS II Pengamatan Pelaksanaan? Gambar 3.1 (Model Penelitian Tindakan Kelas, Arikunto, 2010 : 16) Pada tahap pertama peneliti menyusun perencanaan tindakan dalam pembelajaran yang dilakukan berdasarkan studi pendahuluan. Hasil studi pendahuluan diketahui bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sangat kurang. Oleh karena itu, peneliti membuat perencanaan yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Penggunaan media yang dapat menumbuhkan motivasi belajar yaitu dengan menggunakan media komik. Pada perencanaan tindakan ini, peneliti melakukan kerjasama dengan guru di sekolah yang menjadi tempat penelitian. Hal ini dilakukan agar penelitian dapat dilakukan dengan teliti. Tahap kedua ialah tahap pelaksanaan, dalam tahap ini peneliti bekerjasama dengan guru dan menyerahkan pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru yang bersangkutan. Guru melakukan tindakan berupa penerapan media komik dalam proses pembelajaran. Sedangkan peneliti bertugas sebagai observer. Tahap selanjutnya ialah tahap pengamatan dimana dalam tahap ini yang bertugas mengamati jalannya pembelajaran dengan menggunakan media komik

46 adalah peneliti saat guru sedang melakukan tindakan. Hal ini dilakukan agar guru dan peneliti dapat menjalankan tindakan dan pengamatan sebaik mungkin dan mendapatkan hasil yang akurat. Tahap berikutnya ialah tahap refleksi yang merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini dilakukan setelah melakukan tindakan, guru dan peneliti mendiskusikan implementasi hasil dari rancangan tindakan. Kemudian mendiskusikan rencana untuk mengulang kembali tahapan-tahapan agar menghasilkan hasil yang diinginkan. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kemudian kembali ke langkah sebelumnya. Jadi, dalam satu siklus terdapat empat tahapan tersebut. B. Tahap Penelitian 1. Prosedur Penelitian Administratif a. Persiapan Penelitian Dalam tahapan ini, peneliti mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, serta menentukan fokus permasalahan serta subjek penelitian dan tempat penelitian.

47 b. Perizinan Penelitian Perizinan ini dilakukan agar peneliti dapat dengan mudah melakukan penelitian yang sesuai dengan objek serta subyek penelitian. Adapun perizinan tersebut ditempuh dan dikeluarkan oleh : 1) Mengajukan surat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada Ketua Jurusan untuk mendapatkan surat rekomendasi untuk disampaikan kepada Dekan FPIPS UPI 2) Mengajukan surat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada Pembantu dekan I atas nama Dekan FPIPS UPI untuk mendapatkan surat rekomendasinya untuk disampaikan kepada rektor UPI 3) Dengan membawa surat rekomendasi dari UPI, penulis meminta izin penelitian kepada Lembaga Kesatuan Bangsa (Dinas Pendidikan) untuk memberikan izin untuk mengadakan penelitian 4) Setelah mendapatkan izin kemudian penulis melakukan penelitian di tempat yang telah ditentukan yaitu SMA Negeri 4 Cimahi c. Tahap Pelaksanaan Penelitian 1) Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan pembicaraan dengan guru PKn di SMA Negeri 4 cimahi. Peneliti menanyakan masalah yang dihadapi oleh guru tersebut dan mencoba menawarkan solusi atas permasalahan tersebut.

48 2) Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti mengadakan wawancara dengan siswa dan guru tentang penerapan media komik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas pada mata pelajran PKn. Kemudian kegiatan utama dari penelitian ini adalah menerapkan media komik di kelas dengan menggunakan beberapa siklus. Selanjutnya membuat RPP dan skenario pembelajaran, membuat lembar observasi dan membuat format wawancara guru dan siswa. C. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Sugiono (2005 : 72) mengatakan bahwa : Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam Esterberg dalam Sugiono (2005 : 73) mengatakan beberapa macam wawancara yaitu terstruktur, semistruktur, dan tidak terstruktur. a. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. b. Wawancara semistruktur digunakan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.

49 c. Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa wawancara dapat dilakukan dengan berbagai jenis teknik wawancara. Dengan melakukan wawancara informasi mengenai permasalahan yang ingin diketahui oleh peneliti dapat dengan mudah didapatkan tentunya dengan menggunakan berbagai macam teknik wawancara baik itu secara terstruktur, semiterstruktur maupun tidak terstruktur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur dan teknik wawancara tidak terstruktur. 2. Observasi Salah satu teknik penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi. Nasution dalam Sugiono (2005 : 64) mengatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang dilakukan melalui observasi. Sugiono (2009 : 203) mengatakan : Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Jika wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.

50 Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa observasi meupakan suatu proses penelitian yang tidak terbatas pada orang tetapi juga meliputi objek yang ada disekitarnya. Atas dasar itulah peneliti menggunakan teknik observasi dalam penelitian ini. Dalam pengumpulan data penulis mecari data-data yang berkenaan dengan siswa baik itu berbentuk absen siswa, daftar nilai siswa dan data-data lain yang diperlukan untuk menunjang penelitian. Selain itu, penulis membuat kriteria penilaian dalam tahap observasi ini yang dibuat dalam lembar observasi untuk menilai kegiatan saat proses penelitian. 3. Studi Dokumentasi Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan semakin baik bila dilengkapi pula dengan foto-foto atau karya tulis akademis yang telah ada, agar hasil dari penelitian tersebut semakin berkualitas, untuk itu peneliti juga menggunakan studi dokumentasi dalam penelitian ini. Studi dokumentasi adalah dokumen yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiono, 2005 : 82). Atas dasar itulah, penelitian ini dilengkapi pula dengan studi dokumentasi yang akan diperoleh pada saat penelitian ini berlangsung. Dokumentasi akan berguna untuk melengkapi berbagai temuan yang terjadi pada proses pembelajaran.

51 D. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian adalah SMA Negeri 4 Cimahi yang terletak di Jl. Kihapit Barat No. 323, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. SMA Negeri 4 Cimahi dipilih sebagai tempat penelitian karena merupakan sekolah yang mempunyai rata-rata nilai yang sedang dalam bidang pendidikan. Selain itu, penerapan media komik belum pernah diterapkan di sekolah ini. Oleh karena itu penulis memilih SMA Negeri 4 Cimahi sebagai tempat penelitian untuk menerapkan media komik tersebut. 2. Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi. Jumlah siswa yang menjadi sasaran penelitian adalah 41 orang siswa dengan 19 orang siswa perempuan dan 22 orang siswa laki-laki bersama mitra guru. Alasan pemilihan kelas XI IPA 1 karena mitra guru yang merekomendasikan kelas tersebut dijadikan sebagai subyek penelitian, kelas tersebut adalah kelas yang mempunyai motivasi kurang dalam pembelajaran PKn dibandingkan dengan kelas yang lainnya. Selain itu, kelas tersebut merupakan kelas IPA yang menganggap bahwa pelajaran PKn hanyalah pelajaran tambahan dan tidak ada dalam Ujian Nasional (UN). Untuk itu dipilihlah kelas XI IPA 1 sebagai subyek penelitian.

52 E. Teknik Pengolahan Data 1. Analisis Data Analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, saat dilapangan sampai selesai di lapangan. Nasution dalam Sugiono (2005 : 89) menyatakan bahwa analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Dalam proses analisis data penulis menggunakan : a. Reduksi Data Reduksi data ialah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiono, 2005 : 92). Hal tersebut dilakukan karena jumlah data yang banyak oleh karena itu diperlukan pencatatan secara teliti agar menghasilkan data yang akurat. b. Penyajian Data Dalam penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk bagan, uraian singkat maupun hubungan antar kategori (Sugiono, 2005 : 95) 2. Validasi Data a. Member check, merupakan salah satu alat validasi data. Pada tahap ini peneliti memeriksa kembali keterangan ataupun informasi data yang diperoleh dari observasi dan wawancara.

53 b. Triangulasi merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengetahui dan memeriksa kebenaran dari analisis yang dibuat oleh peneliti dan membangdingkannya dengan pendapat orang lain. Triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yaitu sudut pandang guru, sudut pandang siswa dan sudut pandang peneliti/observer atau mitra peneliti. c. Audit trial, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan cara meminta bantuan kepada mitra guru yang memahami prosedur penelitian tindakan kelas untuk memeriksa keabsahan di dalam metode atau proses yang dipakai peneliti dalam pengambilan keputusan, audit trial juga dilakukan untuk memeriksa catatan yang ditulis peneliti atau mitra peneliti selama penulisan.