TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PENGATURAN SUHU INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB III PROSES PERANCANGAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III METODOLOGI PENULISAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

TUGAS AKHIR SIMULASI PENGAMAN RUMAH PADA MALAM HARI MELALUI PENDETEKSIAN PINTU DAN JENDELA. Oleh: NYOMAN AGUS KARMA

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini.

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

Bab IV Pengujian dan Analisis

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat

BAB IV ANALISA DAN PENGUKURAN. 4.1 Analisa dan Pengukuran Perangkat Keras (Hardware)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan

BAB III PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ini merupakan nilai asli yang didapat oleh mikrokontroler tanpa perkalian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM. 0605031010 JURUSAN D III TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2010

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Untuk membuat alat yang bekerja baik dan optimal diperlukan suatu rancangan yang terstruktur dalam perancangan dan pembuatan Simulasi Water Level Control Berbasis PC ini. Adapun langkah-langkahnya apat dilihat di gambar dibawah.

A Perancangan dan uji coba rangkaian driver motor DC Kecepatan motor DC dapat diatur? Analisa dan Perbaikan Rangkaian Pembuatan Jalur pada papan PCB Perakitan pada jalur papan PCB Analisa jaur PCB Pengujian Rangkaian Keseluruhan Apakah rangkaian bekerja normal? Pembuatan konsruksi Pengujian Konstruksi dengan rangkaian Rangkaian menghasilkan cacahan sesuai dengan ketinggia air B

Gambar 3.1 Flowchart Rancangan Penelitian a. Perancangan Dan Pembuatan Rangkaian Catu Daya Dalam perancangan catu daya ini tahapan yang harus dilalui adalah sebagi berikut : Penentuan tegangan ouput yang diinginkan dan tegangan input, sehingga tidak timbul kerusakan pada rangkaian. Penentuan komponen regulator dan filter sehingga output yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan. Pembuatan jalur PCB dan merangkai komponen.

b. Pengujian Rangkaian Catu Daya Pengujian rangkaian catu daya dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran dari rangkaian catu daya dengan menggunakan multimeter. Jika tegangan yang keluar sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan maka alat dianggap berhasil. c. Perancangan Dan Pembuatan Rangkaian Pengolah Sinyal Dalam perancangan dan pembuatan rangkaian pengolah sinyal hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: Mengamati keluaran sensor optocoupler untuk menentukan tegangan output yang diinginkan. Menentukan komponen yang dipakai sesuai dengan perancangan rangkaian. Membuat jalur PCB dan merangkai komponen pada PCB yang dibuat. d. Pengujian Rangkaian Pengolah Sinyal Pengujian rangkaian pengolah sinyal dengan menggunakan osiloskop untuk mengamati keluaran sensor dan keluaran gelombang kotak pada rangkaian pengolah sinyal. Jika gelombang yang dihasilkan sudah berbetuk kotak gelombang digital maka alat dianggap berhasil. e. Perancangan Dan Pembuatan Konstruksi Perancangan dan pembuatan meliputi pembuatan tanki sebagai plant dan dudukannya, serta pembuatan sistem katrol dan pelampung.

f. Pengujian Konstruksi Pengujian meliputi pengisian air dan pergerakan sistem pelampung apakh sudah sesuai dengan putaran piringan pada optocoupler. g. Perancangan dan Pembuatan Program Kontrol Pembuatan program harus mengacu pada keluaran dari rangkaian pengolah sinyal, tinggi air yang ditranformasi dalam bentuk cacahan dan keputusan program berupa pengoperasian pompa. Program yang dibuat dibagi menjadi dua bagian yaitu program kontrol level air dan program visualisasi. Pogram Kontrol Level Air Program kontrol meliputi pendeteksian cacahan yang kemudian dikonversi menjadi tinggi air (cm) dan penentuan kondisi air pada saat tertentu( inisialisasi ketinggian). Program Visualisasi Level Air Program Visualisasi adalah program yang menampilkan tinggi air melalui animasi sesuai dengan tinggi air sebenarnya. h. Pembuatan jalur pada papan PCB Dalam pembuatan papan PCB tercetak adapun pertimbangan yang harus diperhatikan seperti: Penentuan tata letak komponen yang akan digunakan sehingga lebih efisien tempat. Penyablonan adalah hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan papan PCB tercetak sehingga gambar yang disablon benar-benar tampak jelas pada papan PCB.

Pelarutan dan pengeboran dalam melarutkan papan yang PCB yang telah tergambar perlu diperhatikan bahan pelarut, dan air yang digunakan. Pada pengeboran harus sesuai dengan tata letak komponen yang digunakan dan besar lubang yang dibutuhkan untuk pemasangan komponen yang digunakan. i. Pengujian Alat Pengujian alat dilakukan di Jln. Wijaya Kusuma no.19 Singaraja yang dilakukan secara acak yaitu pada tanggal 14 Agustus 2009 dan tanggal 21 agustus 2009 jika terdapat kejanggalan- kejanggalan seperti alat tidak bekerja dengan normal dan terjadi error yang berlebih maka alat harus dilakukan pengecekan perblok apakah sudah sesuai dengan rancangan jika terdapat permasalahan maka harus dilakukan perbaikan sampai alat bekerja dengan normal maka baru bisa dilakukan pengambilan data. j. Pembuatan Laporan Setelah alat berjalan dengan normal maka pengambilan data dapat dilakukan. Setelah melakukan pengambilan data maka langkah selanjutnya adalah pembuatan laporan yang isinya adalah langkah-langkah dalam perancangan dan pembuatan alat hingga alat tersebut bekerja, serta menganalisa permasalahan yang mungkin terjadi pada alat tersebut.

3.2 Langkah Perancangan dan Pembuatan Alat Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengerjaan alat meliputi : A. Perancangan Rangkaian Gambar 3.2 Diagram alur Perancangan Rangkaian Water Level Control Gambar 3.2 diatas merupakan penggambaran dari alur kerja dalam perancangan simulasi dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Tahap pertama adalah menentukan input yang digunakan. Sinyal input akan dihasilkan oleh suatu sensor optocoupler dimana sensor ini dirancang dalam suatu sistem katrol dan pelampung. 2. Tahap kedua adalah tahap proses. Tahap proses ini dibagi menjadi beberapa tahap antara lain pengkondisi sinyal, detektor fase, dan perancangan sofware kontrol.

a. Pengkondisi sinyal berfungsi untuk mengubah atau memperbaiki keluaran sinyal input dari sensor. Karena keluaran dari sensor optocoupler yang digunakan masih berupa gelombang sinus, maka sinyal ini perlu diubah menjadi gelombang kotak ( digital) sehingga dapat dibaca oleh komputer b. Detektor beda fase berfungsi untuk menentukan beda fase dari dua gelombang kotak yang dihasilkan oleh sensor, sehingga dapat ditentukan nilai cacahan naik dan turun (up and down bit). c. Software kontrol berfungsi menentukan keputusan yang diambil sesuai dengan input sensor dan output yang diinginkan melalui sofware di komputer. 3. Tahap ketiga adalah output berupa ketinggian air yang direalisasikan melalui pengoperasian pompa. B. Perancangan Konstruksi Adapun desain dari perangkat keras atau konstruksi dari alat ini adalah 1. Desain konstruksi sensor. Sensor ini menggunakan suatu konstruksi katrol dan pelampung. Sensor yang digunakan adalah sensor optocoupler. Untuk mengkonversi gerakan naik turun ketinggian air menjadi gerakan rotasi putaran piringan optocoupler, digunakan suatu sistem pelampung dan pemberat yang dirangkai dalam sistem katrol seperti yang terlihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Desain Konstruksi Sensor 2. Desain tangki dan pompa. Dalam simulasi ini terdiri dari 2 tanki, yaitu tanki plant dan tanki reservoir. Tanki plant memilki satu keran untuk pembuangan air dan menurunkan ketinggian air. Tangki reservoir sebagai tempat pompa dan penyaluran air ke tanki plant seperti pada gambar 3.4. Gambar 3.4 Desain Tanki Dan Pompa C. Perencanaan Perangkat Lunak Pada umumnya perangkat lunak yang dibuat bertugas memantau keadaan air, melakukan proses kontrol, dan mengoperasikan pompa. Program dibuat

berdasarkan input yang diterima dan output yang diinginkan. Input diperoleh dari sensor dan output yang dihasilkan adalah berupa pengoperasian pompa, yang terlihat seperti gambar 3.5. Gambar 3.5 Desain Input Output Sistem Input masuk ke komputer melalui interface port paralel dan output berupa data yang dikirimkan ke driver pompa. Program yang dirancang mengggunakan Delphi 7.0. D. Pembuatan

Gambar 3.6 Diagram alur pembuatan rangkaian Water Level Control Adapun penjelasan dari tahapan-tahapan dari gambar 3.6 adalah sebagai berikut: 1. Tahap pertama adalah mempersiapkan komponen-komponen yang diperlukan sesuai dengan nilai perhitungan yang didapat pada saat perancangan. 2. Tahap kedua adalah memasang komponen pada PCB lubang untuk melakukan uji coba rangkaian. Hal yang perlu diperhatikan adalah penempatan komponen dan penjaluran sehingga tidak terjadi hubung singkat. 3. Tahap ketiga adalah memeriksa kembali rangkaian dari segi penempatan komponen, pembuatan jalur dan penyolderan. Jika rangkaian bekerja maka lan jut ke proses selanjutnya, jika tidak maka lakukan pengecekan ulang sesuai dengan langkah diatas. 4. Tahap keempat adalah pembuatan jalur PCB pada PCB halus, perancangan jalur PCB ini menggunakan program Diptrace. Hal- hal yang perlu diperhatikan antara lain penempatan komponen, penjaluran, dan ukuran dari desain rangkaian yang dibuat. 5. Tahap kelima adalah pengujian rangkaian. Rangkaian yang sudah jadi tersebut diuji untuk memeperoleh output yang diinginkan. Jika belum bekerja lakukan pemeriksaan terhadap komponen yang digunakan dan jalur yang dibuat. Jika sudah selesai maka rangkaian dianggap beroperasi.

3.3 Perancangan Alat Dalam perancangan ini tentunya harus diperhatikan dalam perencanaan masing- masing blok rangcangan sehingga rangkaian yang dibuat menghasilkan output yang diinginkan. Masing-masing blok harus dibuat saling mendukung dan terkait sehingga mampu bekerja secara optimal. 3.3.1 Deskripsi Water Level Control System Secara umum rangkaian Water Level Control terdiri dari beberapa blok, yaitu : 1). Sensor Optocoupler. 2). Pengolah Sinyal 3). Detektor Beda Fase 4). Filter Gerbang AND 5). CPU 6). Driver Pompa 7) PWM Adapun alur kerja diagram blok kontrol dan rangkaian seperti pada gambar 3.7 dan gambar 3.8

Gambar 3.7 Diagram blok rangkaian input Kontrol Driver Pompa Pompa output error Tinggi air Detektor Beda Fase Pengolah Sinyal Sensor Gambar 3.8 Diagram Blok Kontrol Adapun penjelasan dari diagram blok diatas adalah sebagai berikut. Sensor yang dipakai dalam alat ini terdiri dari 2 phototransistor, piringan, dan LED infrared. Perbedaan letak phototransistor ini akan menimbulkan beda fase gelombang yang dihasilkan sensor. Beda fase gelombang ini diperlukan untuk menentukan up pulse dan down pulse. Setelah diamati ternyata gelombang yang dhasilkan masih lemah dan masih berupa gelombang sinus. Karena itu diperlukan suatu rangkaian untuk menguatkan dan mengubah gelombang sinus menjadi gelombang kotak, sehingga nilai cacahan tersebut dapat dibaca oleh komputer. Rangkaian yang digunakan adalah suatu rangkaian detektor taraf tegangan untuk menjatuhkan nilai tegangan histerisis sehingga didapat gelombang kotak yang sempurna. Dimana tegangan antara puncak dan dasar akan dijatuhkan menuju tegangan histerisis sehingga didapatkan gelombang kotak sempurna. Pada sensor yang digunakan pada simulasi ini memanfaatkan sensor optocoupler yang terdapat

pada wheel mouse. Sensor ini terdiri dari dua fototransistor yang terletak berdampingan sehingga terdapat beda fase pada gelombang yang dihasilkan sebesar 90 0. Keluaran dari sensor optocoupler, detektor taraf tegangan dan beda fase gelombang dapat diamati secara lengkap pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Grafik Beda Fase Gelombang Untuk mendeteksi beda fase ini diperlukan suatu rangkaian detektor beda fase yang kemudian keluaran dari dari rangkaian digunakan sebagai acuan untuk menentukan cacahan naik dan turun untuk diinputkan ke komputer untuk diolah. Rangkaian filter gerbang AND digunakan sebagai pemilih sinyal untuk diinputkan ke dua port status yang digunakan. Selanjutnya nilai cacahan dari sensor tersebut akan diolah software kontrol berbasis Delphi 7.0 untuk menentukan keputusan yang berupa pengoperasian pompa melalui driver pompa dan pompa berdasarkan nilai error yang masuk ke komputer. Output pada diagram blok adalah berupa ketinggiaan air dan set point adalah data ketinggian yang dimasukkan ke komputer Rangkaian PWM berfungsi sebagai driver motor DC yang digunakan dalam proses inisialisasi ketinggian air. Motor DC akan menarik pelampung ke atas konstruksi sehingga diketahui tinggi air pada saat itu. 3.3.2 Perancangan Rangkaian Apabila kita hendak membuat suatu rangkaian elektronika langkah yang paling penting dilakukan adalah menentukan komponen-komponen yang dibutuhkan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari beberapa kendala yang terjadi diantaranya yaitu kesulitan dalam mencari komponen dan harga komponen yang sulit dijangkau. 3.3.2.1 Catu Daya DC 5 Volt Dan 12 Volt Stabil

Untuk mensupply tegangan ke rangkaian water level control diperlukan suatu rangkaian catu daya 5 volt dan 12 volt yang stabil. Rangkaian ini bersumber dari sebuah transformator CT step down yang berfungsi menurunkan tegangan AC ke nilai variabel yang diinginkan. Selanjutnya akan disearahkan dengan penyearah setengah gelombang seperti yang terlihat di gambar 3.10. Gambar 3.10 Catu Daya Stabil 5 Volt Dan 12 Volt Rangkaian diatas berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC dengan variabel yang diinginkan. Tegangan AC akan diturunkan riak amplitudo melalui transformator step down CT. Kemudian keluaran disearahkan melalui rangkaian penyearah setengah gelombang yang terdiri dari dioda 2 A. Keluaran dari penyearah ini masih beriak sehingga perlu difilter dengan kapasitor 2200 μf/35 volt. Untuk mendapatkan nilai tegangan yang stabil maka keluaran kapasitor perlu dimasukkan ke IC LM 78xx dan memasukkan keluaran IC regulator ke kapasitor 100 μf/35 volt. 3.3.2.2 Rangkaian Sensor Sensor merupakan komponen penting dalam suatu alat karena melalui sensor besaran-besaran lingkungan dapat diolah oleh suatu rangkaian atau

software. Secara sederhana sensor menghasilkan pulsa melalui perpotongan berkas sinar infrared ke transistor cahaya yang kemudian akan menghasilkan tegangan yang akan diinputkan ke computer untuk diolah. Di dalam Water Level Control System ini memanfaatkan sensor optocoupler yang terdapat pada rangkaian wheel mouse beserta piringannya sperti pada gambar 3.11. Gambar 3.11 Rangkaian Sensor Sensor optocoupler pada whel mouse yang dipakai terdiri 2 fototransistor 1 infrared. Fungsi dari 2 fototransistor ini adalah menghasilkan 2 pulsa yang memiliki beda fase sehingga dapat ditentukan arah putaran atau nilai cacahan yang dihasilkan apakah turun atau naik. Pada percobaan yang telah dilakukan ketika sensor optocoupler dipotong akan menghasilkan tegangan sebesar 0.6 volt sedangkan ketika terbuka akan menghasilkan tegangan sebesar 1.2 volt. Gambar 3.12 menunjukkan bentuk dari wheel mouse yang digunakan.

Gambar 3.12 Wheel Mouse 3.3.2.3 Rangkaian Detektor Taraf Tegangan Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa keluaran sensor optocoupler ternyata masih sangat kecil yaitu ketika keadaan tertutup sebesar 0.6 volt dan ketika terbuka sebesar 1.2 volt sementara output yang diinginkan adalah output digital yaitu 0 dan 5 volt. Sehingga tegangan perlu diolah untuk menghsilkan tegangan yang diinginkan. Pada perancangan alat ini rangkaian yang digunakan adalah rangkaian detektor taraf tegangan seperti yang terlihat pada gambar 3.13. Prinsip kerja dari alat ini adalah menjatuhkan tegangan dengan bergantung pada Vref yang digunakan. Ketika tegangan melewati Vref maka tegangan akan langsung dibawa ke puncak yaitu 5 volt dan ketika tegangan berada dibawah Vref maka tegangan akan bernilai 0 volt.

Gambar 3.13 Rangkaian Detektor Taraf Tegangan