ARIS SETIAWAN B

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOORDINASI DAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN TERHADAP KUALITAS PRODUK PADA CV. PERMATA 7 WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu perusahaan tak luput oleh peran sumber daya

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. jasa adalah bentuk organisasi dengan tujuan utama untuk menghasilkan laba

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam berorganisasi. Komunikasi

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

UMIYATI A

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MONDRIAN KLATEN

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam. kreatifitas dan dorongan. Tujuan merupakan arah yang hendak dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, KONFLIK PERAN, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB5 PENUTUP. Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh dari penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. manusia ke era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan

BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi penting

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi dipengaruhi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Semangat Kerja. Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh: M. ASOLIHUN B S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan

PENGARUH TINDAKAN SUPERVISI, KECERDASAN EMOSI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. ASURANSI KESEHATAN DI CABANG SURAKARTA SKRIPSI

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

KEPUASAN KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI ASPEK GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA BAGIAN GUDANG PT. MARGONO DIAN GRAHA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. usaha bagi siapa saja yang terlibat didalamnya. Berbicara tentang pariwisata, hotel

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dunia maka kebutuhan akan fasilitas-fasilitas yang mendukung kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. menjawab tantangan tersebut, maka tantangan yang muncul merupakan. ancaman serius yang harus diupayakan metode penyelesainnya.

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat menimbulkan menurunnya motivasi kerja.

PENGARUH KOMPENSASI, PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA SURAKARTA

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN INTERAKSI KERJA TERHADAP INTENSITAS KONFLIK KARYAWAN DI CV. DWI KARYA NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. mereka, mengingat kinerja karyawan yang tinggi dan disiplin kerjalah yang

Bab 9 Memotivasi & Memimpin Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN. (Studi Kasus Pada PT Macanan Jaya Cemerlang di Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai individu maupun hubungannya dengan manusia lain. Dikatakan

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. KAWAN KITA KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor

TEGUH SETYA NUGROHO B

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KUESIONER. 2. Jenis Kelamin : ( ) Laki-Laki ( ) Perempuan. 3. Usia Anda sekarang: ( ) < 20 tahun ( ) tahun ( ) tahun ( ) > 40 tahun

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang diikuti oleh setiap orang tersebut juga pasti terdapat seorang

Materi 11 Memotivasi & Memimpin Karyawan. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Kompetisi lingkungan bisnis terkini tengah membutuhkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Jika seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNIE TEXINDO INDUSTRI DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Iklim usaha yang berubah cepat dan situasi yang berubah-ubah. dipergunakan oleh perusahaan yang mampu mengendalikan jalannya

BAB I PENDAHULUAN. tanpa adanya sebuah struktur organisasi maka suatu lembaga tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SAHABAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

PERILAKU KEORGANISASIAN

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, PELATIHAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. KOSOEMA NANDA PUTRA KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah nasional yang sedang dihadapi oleh bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting saat ini bahkan dimasa yang akan datang, karena perusahaan tidak akan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN DI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Oleh : SUGIYARTA, SH NIM : P NIRM :

PENGARUH KOORDINASI PIMPINAN DAN EFEKTIFITAS KERJA KARYAWAN GUNA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PADA CV. PERMATA 7 WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah faktor penting dalam kelangsungan hidup

KEMAMPUAN MANAJERIAL, KEMAMPUAN MOTIVATORIAL, GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 WONOGIRI TESIS

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan

BAB II URAIAN TEORITIS. berpengaruh positif dan signifikan terhadap iklim komunikasi organisasi. 57,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam segala aktivitas perusahaan karena manusia adalah faktor yang dapat Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output yang

Transkripsi:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK DI PT TAINESIA JAYA WONOGIRI SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: ARIS SETIAWAN B 200 030 290 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan atau organisasi agar dapat berjalan lancar diperlukan seorang pemimpin, yaitu orang yang mampu mempengaruhi orang lain dan sekaligus mempunyai wewenang manajerial dalam organisasi atau perusahaan. Seorang pemimpin dalam memimpin anggotanya memerlukan gaya kepemimpinan, sebab setiap gaya dalam kepemimpinan mempunyai ciri dan perilaku khas yang membedakan antara gaya kepemimpinan satu dengan lainnya. Gaya atau perilaku pemimpin tergantung pada sejauh mana pemimpin mampu menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi. Kegiatan menyesuaikan diri berkaitan erat dengan keadaan emosi dalam diri individu sebagai seorang pimpinan. Tidak adanya keseimbangan emosi berakibat seorang pimpinan tidak memiliki kestabilan emosi. Kestabilan emosi berhubungan dengan kesehatan fisik, kesehatan emosi dan penyesuaian emosi (Yulianti, 2000). Keban (2004) berpendapat bahwa seorang pimpinan memilih bentuk atau gaya kepemimpinan agar menghasilkan efektivitas pemimpin. Pilihan yang benar dalam menentukan gaya kepemimpinan dapat menunjang pencapaian tujuan individu maupun organisasi secara sekaligus. Gaya kepemimpinan kurang tepat akan menimbulkan gangguan dalam mencapai tujuan organisasi, selain itu gangguan juga dapat terjadi pada para pegawai

yaitu merasakan frustasi, kebencian, kegelisahan, dan ketidakpuasan atas gaya kepemimpinan yang digunakan oleh pimpinan perusahaan. Gaya kepemimpinan dibedakan menjadi tiga, yaitu otokrasi, demokrasi, dan kebebasan berusaha. Ketiga gaya kepemimpinan tersebut kesemuanya memberikan keadaan yang menguntungkan dan merugikan. Seorang pemimpin harus pandai-pandai memilih dalam mengeterapkan gaya yang dipilih demi kepentingan dalam memajukan perusahaan. Sebab ketepatan dalam memilih gaya kepemimpinan akan melancarkan hubungan atau komunikasi antara atasan dan bawahan. Gaya kepemimpinan yang tepat membuat lingkungan menjadi harmonis sehingga para karyawan ada kemungkinan besar merasakan kepuasan saat melaksanakan kegiatan kerja. Sebaliknya gaya kepemimpinan yang tidak tepat dapat menimbulkan suasana yang kurang harmonis dan secara langsung dapat menimbulkan ketidakpuasan kerja para karyawan (Mansoer, 1999). Gaya kepemimpinan yang disukai oleh karyawan pada pimpinannya adalah gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan yang demokratis adalah suatu gaya kepemimpinan yang mendorong anggota untuk menentukan kebijakan sendiri, memberi pandangan tentang langkah dan hasil yang diperoleh, memberi kebebasan untuk memulai tugas, mengembangkan inisiatif, memelihara komunikasi dan interaksi yang luas, menerapkan hubungan suportif dan lain-lain (). Pemimpin yang demokratis dapat menentukan pola organisasi, saluran komunikasi, struktur peran dalam pencapaian tujuan organisasi dan cara

pelaksanaan. Demokrasi perlu diterapkan dalam dunia industri, sebab dengan menerapkan pola demokrasi dapat mengembangkan tiap bidang pengelolaan secara optimal. Kemampuan dan kreativitas individu atau kelompok dalam tugas dan wewenangnya menjadi lebih tampak sehingga dapat dijadikan suatu acuan secara objektif terhadap kemampuan serta kreativitas terhadap kemampuan individu. Arikunto (1998: 54) berpendapat bahwa sikap demokratis dalam suatu organisasi perusahaan merupakan sikap pimpinan yang dapat menciptakan iklim psikis yang aman bagi anggota kelompok. Kepemimpinan demokratis cenderung mengikuti pertukaran pendapat antara orang-orang yang terlibat, selalu memberikan perintah secara jelas, memaparkan masalah secara terperinci. Pemimpin yang demokratis senantiasa memberikan informasi mengenai kemajuan perusahaan dan rencana-rencana untuk mengembangkan kemajuan perkembangan perusahaan sehingga tindakan dari pimpinan akan memperoleh tanggapan positif dari bawahan atau karyawan dan karyawan merasakan kepuasaan dalam pekerjaannya. Salah satu perusahaan yang menggunakan gaya kepemimpinan demokrasi berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis adalah PT Tainesia laya, yaitu sebuah perusahaan yang memproduksi tepung tapioka di kabupaten Wonogiri. Gaya kepemimpinan yang dipilih oleh perusahaan tersebut dalam kenyataannya masih ada permasalahan yang ditemui sehingga komunikasi yang terjadi dalam organisasi perusahaan kurang komunikatif partisipatif, dan efektif. Kurangnya komunikatif organisasi, partisipatif para

karyawan, dan keefekiifan komunikasi antara pimpinan dan bawahan dimungkinkan masih adanya ketidakterusterangan atau transparansi pimpinan terhadap bawahan sehingga menimbulkan persepsi yang negatif bagi bawahan dan dapat menimbulkan konflik kerja karyawan. Konflik dapat terjadi di dalam situasi di mana seseorang terancam dari orang lain, kemudian berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan kepentingannya. Konflik dalam suatu organisasi memungkinkan sering terjadi sebab organisasi merupakan kumpulan orang banyak yang masing-masing mempunyai sifat unik. Pribadi masing-masing berbeda sehingga tidak aneh andaikata timbul ketidaksamaan atau pertentangan kepentingan. Pertentangan inilah yang disebut dengan konflik (Nitisemito, 1996: 124). Konflik terjadi antara pihak yang mempunyai tujuan yang sama dan salah satu pihak atau keduanya merasa dirugikan. Dalam batas-batas tertentu konflik dapat mengakibatkan pengaruh yang positif atau menguntungkan. Namun, apabila lewat batas tertentu konflik dapat menimbulkan hal yang negatif atau merugikan. Contoh konflik yang menimbulkan efek positif adalah dengan adanya konflik dapat menimbulkan persaingan sehat dalam suatu perusahaan sehingga dapat mencegah timbulnya konflik-konflik yang dapat merugikan. Konflik menurut March dan Simon (dalam Arikunto, 1993: 235) dibedakan menjadi tiga macam, yaitu konflik individual, konflik organisasional, dan konflik inter organisasional. Konflik individual terjadi dalam diri pribadi individu, misalnya ketidaksenangan menerima perlakuan

dari pimpinan yang kurang adil. Konflik organisasional termasuk ke dalamnya konflik antarindividu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Konflik interorganisasional adalah konflik antar kelompok yang melibatkan dua unit atau lebih yang berbeda dan terkait dalam ketergantungan. Kenyataan yang sering terjadi dalam perusahaan, konflik-konflik yang timbul dalam perusahaan berdampak negatif pada karyawan. Sebab seringkali konflik yang terjadi merupakan konflik yang menyudutkan karyawan, Faktorfaktor yang mengakibatkan terjadinya konflik dalam aktivitas kerja antara lain: beban kerja yang berlebihan, peran ganda dalam kewajiban, pelaksanaan jam kerja berlebihan, sikap pimpinan yang kurang adil, kebijakan perusahaan, penempatan kerja yang kurang tepat, dan sikap karyawan yang tidak dapat bekerjasama dengan karyawan lain atau pertentangan pendapat antar individu (antar karyawan) atau karyawan dengan pimpinan. Konflik yang terjadi dalam suatu perusahaan harus secepatnya diselesaikan. Apabila konflik yang terjadi tidak cepat diselesaikan dapat mengakibatkan kurangnya efektivitas kerja atau menurunkan produktivitas kerja organisasi dalam perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam peneltian ini dipilih judul: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK DI PT TAINESIA WONOGIRI.

B. Pembatasan masalah Untuk memfokuskan penelitian ini, maka pembatasan masalah akan dibatasi pada gaya kepemimpinan dan konflik kerja, dengan penjelasannya sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan demokratis merupakan suatu gaya kepemimpinan yang mendorong anggota untuk menentukan kebijakan sendiri, memberi pandangan tentang langkah dan hasil yang diperoleh, memberi kebebasan untuk memulai tugas, mengembangkan inisiatif, memelihara komunikasi dan interaksi yang luas, dan menerapkan hubungan suportif. 2. Penyelesaian konflik dibatasi pada konflik individual, konflik organisasional, dan konflik inter organisasional. C. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam suatu penelitian penting dilakukan bagi peneliti, sebab dengan adanya perumusan masalah penelitian dapat difokuskan pada satu permasalahan pokok. Perumusan masalah yang dikemukakan sebagai berikut: Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap penyelesaian konflik? D. Tujuan Penelitian Searah dengan perumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan dalam penelitian ini, yaitu ingin mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap penyelesaian konflik.

E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi perusahaan sebagai tambahan pengetahuan dan sekaligus dapat membantu perusahaan dalam menentukan gaya kepemimpinan yang digunakan sehingga dapat memudahkan dalam menyelesaikan konflik yang mungkin terjadi dalam perusahaan. 2. Bagi karyawan dapat dijadikan sebagai informasi pentingnya pimpinan memiliki gaya kepemimpinan demokratis sehingga memudahkan karyawan dalam mengajukan ide-ide atau pikiran-pikiran untuk kemajuan perusahaan. 3. Bagi peneliti lain dapat dipergunakan sebagai tambahan referensi dalam melakukan penelitian dengan permasalahan yang sama. F. Sistematika Skripsi Sistematika skripsi dibagi dalam lima bab dan masing-masing terbagi menjadi beberapa sub bab lagi. Di dalam penyusunan skripsi ini akan dibahas hal-hal sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka ini berisi tentang mengertian teoritis yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan dan penyelesaian konflik dalam organisasi, penelitian terdahulu dan hipotesis, serta kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini berisi definisi variabel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan sebagai objek dalam penelitian dan analisis data yang membahas uji instrumen, analisis data, dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Berisi tentang kesimpulan, saran-saran, dan keterbatasan penelitian.