HAKEKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA DR. DYAH KUMALASARI ILMU PENDIDIKAN PERTEMUAN 1

dokumen-dokumen yang mirip
Sejarah pendidikan Indonesia 1. Dyah Kumalasari

KEHARUSAN DAN KEMUNGKINAN, SERTA BATASAN PENDIDIKAN. Ismail Hasan

HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA. Imam Gunawan

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANGKUMAN Penggolongan Filsafat Pendidikan menurut Theodore Brameld: 1. Tradisi filsafat klasik yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh dari teori Plato,

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pendidikan manusia menjadi lebih mampu beradaptasi dengan

DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA ( ) MOHAMAD RISTYO NUGROHO ( ) NOVI TRISNA ANGGRAYNI ( ) YOSSY MAHALA CHRISNA S

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

Pendidikan Kewarganegaraan (IPB 105) TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN

etika kebijakan publik Dra. Ayun Sriatmi, M.Kes

BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat,

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS

Etika P rofesi s Tinjauam Umu m m Etika

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

2. Dimensi-dimensi hakikat manusia serta Potensi, Keunikan, dan Dinamikanya

MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (MBB)

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar

MEMAHAMI HAKIKAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

FALSAFAH PENDIDIKAN PANCASILA. Imam Gunawan

PENDIDIKAN PANCASILA (2 SKS)

PENDIDIKAN PANCASILA PENDAHULUAN LATAR BELAKANG DASAR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI.

FILSAFAT PENDIDIKAN. Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER KI HADJAR DEWANTARA DENGAN AL- GHAZALI

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

KODE ETIK GURU INDONESIA

KONSEP PENDIDIKAN. Imam Gunawan

BAB III LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA

Aliran Pendidikan di Indonesia

SEGI TIGA KESEIMBANGAN: TUHAN, MANUSIA DAN ALAM RAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Etika dan Filsafat. Komunikasi

KEPUTUSAN KONGRES XXI PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA Nomor : VI /KONGRES/XXI/PGRI/2013. Tentang KODE ETIK GURU INDONESIA

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab 12MKCU. Fakultas. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen

LANDASAN PERJUANGAN ANGKATAN MUDA PEMBAHARUAN INDONESIA PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

NOVIA KENCANA, S.IP, MPA

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

PENDAHULUAN PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Abstrak. Kata kunci : Tujuan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini mengenai hubungan antara variabel Kecerdasan Spiritual,

PANCASILA DALAM IMPLEMENTASI SILA DUA DAN TIGA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO

PENGANTAR ETIKA KEPERAWATAN

PENDIDIKAN PANCASILA

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA PASAL 1

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila. Pancasila sebagai sistem Etika (etika, aliran etika dan etika Pancasila) Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke:

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

PANTUN FILSAFAT ADA ORANG YG TDK TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG YANG TAHU DI TIDKTAHUNYA ADA ORANG YANG TIDAK TAHU DI TIDAK TAHUNYA

hiryanto pls TUJUAN PENDIDIKAN Ilmu Pendidikan

harapan masyarakat. Keluhan-keluhan dalam berbagai bidang

BAB V PENUTUP. yang dirasa relevan dan perlu, dengan harapan dapat menjadi sebuah kontribusi

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

: Tiga Asas Luhur dalam Kehidupan Manusia Terdiri dari 2 kegiatan belajar. 1. Asas Keutuhan Watak dan Asas Kesusilaan 2. Asas Keadilan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh: Achmad Dardiri. (Dosen FIP IKIP YOGYAKARTA) A. Pendahuluan. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pendidikan adalah fenomena universal.

SILABI. Jenis Penilaian Aktivitas. Alokasi Waktu. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran. Sumber Bahan. Indikator Pencapaian

SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Nama : Diana Lusi Rinasari NIM : Makul : Ilmu Pendidikan BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari tiga definisi yaitu secara luas, sempit dan umum.

PENGARUH ASPEK TANNAS THD KEHIDUPAN NASIONAL. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta,M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. selaku Pimpinan Yayasan Persatuan Perguruan Tamansiswa mempunyai

TUMBUH KEMBANG ANAK YUSI RIKSA YUSTIANA


BAB V PEMBAHASAN. A. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) Perspektif Ki Hadjar

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6:

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

Ruang Lingkup dan Proses Pembelajaran IPS

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Dewasa ini kesadaran moralitas multikultur semakin pudar. Kondisi yang

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Transkripsi:

HAKEKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA DR. DYAH KUMALASARI ILMU PENDIDIKAN PERTEMUAN 1

MENGAPA MEMPELAJARI HAKEKAT MANUSIA? untuk mengetahui gambaran yang jelas dan benar tentang manusia, agar dapat memberi arah yang tepat kemana peserta didik harus dibawa.

SIFAT HAKEKAT MANUSIA Ciri-ciri karakteristik manusia, yang secara prinsipil membedakan manusia dari hewan dan makhluk Tuhan lainnya Akal pikiran KHD: cipta, rasa, karsa

Pendidikan Bersifat Filosofis Filosofis berarti berdasarkan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukum, termasuk termasuk teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan (berintikan logika, estetika, metafisika, epistemology dan falsafah)

Untuk mendapatkan landasan pendidikan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar, sistematis dan Universal tentang ciri hakiki manusia

Pendidikan Bersifat Normatif Normatif berarti bersifat norma atau mempunyai tujuan/aturan Pendidikan mempunyai tugas untuk menumbuhkembangkan sifat hakikat manusia sebagai sesuatu yang bernilai luhur, dan hal itu menjadi keharusan

WUJUD SIFAT HAKEKAT MANUSIA Kemampuan Menyadari Diri Kemampuan Mengeksplorasi potensi yang ada, dan mengembangkannya ke arah kesempurnaan dan menyadarinya sebagai kekuatan Kemampuan Bereksistensi Manusia bersifat aktif dan manusia dapat menjadi manejer terhadap lingkungannya

Pemilikan Kata Hati Kemampuan membuat keputusan tentang baik/benar dengan yang buruk/salah bagi manusia Cara meningkatkan : melatih akal/kecerdasan dan kepekaan emosi Moral (etika) Perbuatan yang dilakukan/nilai-nilai kemanusiaan Bermoral sesuai dengan kata hati yang baik bagi manusia, dan sebaliknya Etiket hanya sekedar kemampuan bersikap/mengenai sopan santun

Kemampuan Bertanggung Jawab Suatu perbuatan harus sesuai dengan tuntutan kodrat manusia Rasa Kebebasan (Kemerdekaan) Kebebasan yang terikat(bertanggung jawab) Tugas pendidikan membuat peserta didik merasa merdeka dalam menjalankan tuntutan kodrat manusia.

Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan Menyadari Hak Dapat ditempuh dengan pendidikan disiplin: Disiplin Rasional -> dilanggar -> rasa Salah Disiplin Afektif -> dilanggar -> rasa Gelisah Disiplin Sosial -> dilanggar -> rasa Malu Disiplin Agama -> dilanggar -> rasa Berdosa

Kemampuan Menghayati Kebahagiaan berkaitan dengan 3 hal : 1. Usaha, 2. norma-norma, dan 3. Takdir

DIMENSI-DIMENSI HAKEKAT MANUSIA Keindividualan (pribadi yang berbeda dari yang lain) Kesosialan (ketergantungankebutuhan pada orang lain) Kesusilaan (menyangkut etika dan etiket) Keberagaman (keyakinan ada kekutan yang mengendalikan seluruh aspek kehidupan di luar kemampuan makhlup hidup di dunia) Intelektual(mengembangkan wawasan dan iptek, terampil mengkomunikasikan pengetahuan dan memecahkan masalah) Produktivitas (Kesanggupan memilih pekerjaan sesuai dengan kemampuan, keserasian hidup bekeluarga, pandai menempatkan diri sebagai konsumen dan produsen, serta kreatif dan berkarya)

PENGEMBANGAN DIMENSI HAKEKAT MANUSIA Pengembangan yang utuh Aspek Jasmani : fisik Aspek Rohani : Pandai, wawasan Luas, Pendirian teguh, tenggang rasa, dinamis, keratif Dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan dan keberagama Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik

Pengembangan yang tidak utuh Terabaikannya dimensi hakekat manusia Terbentuknya kepribadian yang pincang & tidak mantap

UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN PENDIDIK ORANG TUA; GURU; PEMIMPIN/TOKOH MASYARAKAT PESERTA DIDIK/ANAK DIDIK SETIAP ANAK MPY POTENSI

UNSUR2 YANG PERLU DIPERHATIKAN DLM PENDIDIKAN KOMUNIKASI KESENJANGAN KEWIBAWAAN NORMATIF UNSUR ANAK/KONDISI ANAK UNSUR KEDEWASAAN (PHISIK/PSIKIS)

Landasan Pendidikan Filosofis PANCASILA Sosial masy majemuk, bhineka tunggal ika Historis Budaya/kultural Ekonomi Antropologis pendidikan adl enkulturasi menginisiasikan siswa ke cara hdp masy Politik dan hukum

Asas Pendidikan Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani Pendidikan sepanjang hayat Asas semesta (menyeluruh/terpadu) Asas manfaat Asas usaha bersama (antar tri pusat pendidikan) Asas demokratis Asas adil dan merata

Asas perikehidupan dalam keseimbangan (agama, kesehatan, intelektual, kemasyarakatan) Asas kesadaran hukum (baik di keluarga, sekolah, masy) Asas kepercayaan pada diri sendiri (pendidik dan anak didik) Asas efisiensi dan efektivitas Asas mobilitas (aktif, kreatif, trampil, lincah=pakem) Asas fleksibilitas (materi maupun caranya)

Lingkungan Pendidikan Keluarga Sekolah Masyarakat KI HADJAR DEWANTARA: TRI PUSAT PENDIDIKAN

ALIRAN-ALIRAN KLASIK DLM PENDIDIKAN EMPIRISME :John Locke (Inggris: 1632-1704). perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu ditentukan oleh lingkungannya, atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil manusia dilahirkan putih bersih seperti kertas putih, tidak membawa potensi apa-apa. Perkembangan selanjutnya tergantung dari pendidikan dan atau lingkungannya

NATIVISME :Tokoh aliran ini adalah Schopenhauer /Jerman: 1788-1860 perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa manusia sejak lahir; pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah yang menentukan hasil perkembangannya//pendidikan tidak dapat mengubah sifat bawaan anak peserta didik

NATURALISME: JJ. Rousseau, Prancis: 712-1778 Nature artinya adalah alam atau apa yang dibawa sejak lahir. Pada hakikatnya semua anak (manusia) sejak dilahirkan adalah baik. Perkembangannya kemudian sangat ditentukan oleh alam/pendidikan yang diterimanya atau yang mempengaruhinya

KONVERGENSI: William Stern Jerman: 1871-1939 anak sejak lahir telah potensi-potensi, namun perkembangan selanjutnya ditentukan bersama baik oleh pembawaan maupun lingkungan atau pendidikan. pembawaan tidak akan berkembang dengan baik jika tidak ada dukungan pendidikan dan atau lingkungan. Sebaliknya pendidikan dan atau lingkungan tidak akan berhasil baik manakala pada diri anak tidak ada pembawaan yang mendukungnya

ALIRAN-ALIRAN BARU DLM PENDIDIKAN PROGRESSIVISME PENDIDIKAN BERPUSAT PD SISWA/CHILD CENTERED REKONSTRUKSIONALISME SOSIAL (JOHN DEWEY) PENDIDIKAN: REKONSTRUKSI PENGALAMAN2 YG BERLANGSUNG TRS DLM KEHIDUPAN ESENSIALISME GRKN PENDIDIKAN MELAWAN SKEPTISISME & SINISME DR GRKN PROGRESIVISME THD NILAI2 YG TERTANAM DLM WARISAN BUD&SOCIAL

PERENNIALISME GRKN PENDIDIKN YG MEMPROTES GRKN PENDIDIKN PROGRESIVISME YG MENGINGKARI SUPERNATURAL, MEMPERTHNKN BHW NILAI2 UNIVERSAL ITU ADA, HENDAKNYA PENDIDIKAN MRPKN PENCARIAN DAN PENANAMAN KEBENARAN2 DAN NILAI2 TSB

DEVELOPMENTALISME PERKEMBANGAN ALIRAN NATURALISME ROMANTIK JJ. ROSSEAU PENGEMBANGAN PEMBAWAAN (NATURE) + ASUHAN YG BAIK (NURTURE) PENDIDIKN DIDSRKN PD STUDI TTG KARAKTERISTIK PERKEMB ANAK MELL OBSERVASI&EKSPERIMEN

ALIRAN2 BARU DLM PENDIDIKAN RENAISSANCE (ABAD 15) KELAHIRAN KBL SMGT THD KEBUD KUNO. MENENTANG SIKAP HDP ABAD TENGAH (5-14) YG TUJ PENDIDIKNNYA UTK MENCAPAI HDP ABADI (KEKAL), UTK MENGATASI PENDIDIKN SEBELMNYA YG BERORIENTASI PD KEHIDPN AKHERAT SJ

HUMANISME LAHIR PASCA RENAISSANCE YG MEMUNCULKN MNS SBG INDIVIDU YG MENUNTUT HAK DAN PENDPT SENDIRI: MENENTANG ATURAN2 YG BERLAKU, MENGUBAH SIKAP HDP THD HAL2 ROHANI: AGAMA, KESENIAN, ILMU DAN FILSAFAT

PERMASALAHAN DALAM PENDIDIKAN PEMERATAAN PENDIDIKAN KUALITAS/MUTU PENDIDIKAN EFISIENSI PENDIDIKAN (pengangkatan, penempatan, pengembgn tenaga)

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Landasan sistem pendidikan nasional pancasila ; UUD 45 (Pasal 31 ayat1: tiap warga neg berhak mendpt pengajaran; ayat 2 pemrth menyelengrkn sist pengajrn nas yg diatur dg UU) Tujuan pendidikan nasional UU sisdiknas no 20 th 2003: pendidikan Indonesia bertujuan agar masyarakat Indonesia mempunyai pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN Pendidikan menyiapkan manusia sbg sumber daya pembangunan membangun lingkungannya Keberhasilan pembangunan sangat bergantung kepada manusianya Pendidik memegang peranan penting ujung tombak sbg