Definisi LOGIKA FUZZY. Himpunan Fuzzy. Himpunan Fuzzy(contd) 3/13/2012. Budi Rudianto

dokumen-dokumen yang mirip
Logika Himpunan Fuzzy

Crisp Logic. Crisp logic is concerned with absolutes-true or false, there is no in-between. Contoh:

Ci Crisp Logic. Crisp logic is concerned with absolutes-true or false, there is no in-between. Contoh:

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

Fuzzy Set Logika Fuzzy Fuzzy System

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Logika Fuzzy. Farah Zakiyah Rahmanti 2016

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Model keseimbangan air pada waduk (Sumber : Noor jannah,2004)

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Himpunan Tegas (Crisp)

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Inferensi Fuzzy

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENALARAN FUZZY SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR FUZZY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

LOGIKA FUZZY FUNGSI KEANGGOTAAN

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

KOTAK HITAM. Pemetaan input-output pada masalah produksi Diberikan data persediaan barang, berapa jumlah barang yang harus diproduksi?

Metode Fuzzy. Analisis Keputusan TIP FTP UB

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

DENIA FADILA RUSMAN

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika Diskrit Fuzzy Inference System Prodi T.Informatika

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic

MENENTUKAN HARGA MOBIL BEKAS TOYOTA AVANZA MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO

PEMODELAN SISTEM FUZZY DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

KASUS PENERAPAN LOGIKA FUZZY. Fuzzy tsukamoto, mamdani, sugeno

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sebelumnya... Penalaran pada Sistem Pakar. Ketidakpastian dalam Sistem Pakar. Contoh forward chaining & backward chaining

LOGIKA FUZZY (Lanjutan)


Penerapan Fuzzy Mamdani Pada Penilaian Kinerja Dosen (Studi Kasus STMIK Kaputama Binjai)

LOGIKA SAMAR (FUZZY LOGIC)

Contoh Kasus. Bagus Ilhami HIdayat

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Logika Fuzzy

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

Prediksi Jumlah Produksi Mebel Pada CV. Sinar Sukses Manado Menggunakan Fuzzy Inference System

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

BAB VII LOGIKA FUZZY

Bab 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN KUALITAS CABE MERAH VARIETAS HOT BEAUTY DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TSUKAMOTO

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMU DENGAN LOGIKA FUZZY

BAB II TEORI PENUNJANG

ke dalam suatu ruang output. Orang yang belum pernah mengenal logika fuzzy pasti

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS DI TOKO KENCANA KEDIRI)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S-1, S-2, atau S-3) maupun nongelar (D-

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS & DESAIN SISTEM FUZZY. Menggunakan TOOLBOX MATLAB

STUDY TENTANG APLIKASI FUZZY LOGIC MAMDANI DALAM PENENTUAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDY KASUS: SMP PEMBANGUNAN NASIONAL PAGAR MERBAU)

Sebelumnya... Penalaran pada Sistem Pakar. Ketidakpastian dalam Sistem Pakar. Contoh forward chaining & backward chaining

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI DAN SUGENO DALAM MEMPREDIKSI TINGGINYA PEMAKAIAN LISTRIK ( STUDI KASUS KELURAHAN XYZ)

Penggunaan Mamdani Fuzzy Expert System untuk Mengevaluasi Kinerja Dosen

BAB III METODE FUZZY MAMDANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Elin Haerani. Kata Kunci : Defuzzifikasi, COA (center of area), bisektor, MOM (mean of maximum) LOM

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penentuan Jumlah Produksi Kue Bolu pada Nella Cake Padang dengan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

manusia diantaranya penyakit mata konjungtivitis, keratitis, dan glaukoma.

Transkripsi:

3/3/22 Definisi LOGIKA FUY Budi Rudianto http://rizaldi.web.id/repo/fuzzy/logikafuzzy-.ppt Logika Fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang mengenalkan konsep kebenaran sebagian. Di mana logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary ( atau, hitam atau putih, ya atau tidak), logika fuzzy menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat kebenaran. Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara dan, tingkat keabuan dan juga hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti "sedikit", "lumayan", dan "sangat". Dia berhubungan dengan set fuzzy dan teori kemungkinan. Dia diperkenalkan oleh Dr. Lotfi adeh dari Universitas California, Berkeley pada 965. 2 Himpunan Fuzzy Pada himpunan tegas (crisp set), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A (ditulis A [x]) memiliki 2 kemungkinan : Satu (), artinya x adalah anggota A Nol (), artinya x bukan anggota A Contoh : Jika diketahui : S={,2,3,4,5,6} adalah semesta pembicaraan A={,2,3} B={3,4,5} maka : Nilai kaanggotaan 2 pada A, A [2] =, karena 2 A Nilai kaanggotaan 4 pada A, A [4] =, karena 4 A 3 Himpunan Fuzzy(contd) Contoh 2: Jika suhu lebih tinggi atau sama dengan 8 o F, maka suhu disebut panas, sebaliknya disebut tidak panas Kasus : Suhu = o F, maka Panas Suhu = 8. o F, maka Panas Suhu = 79.9 o F, maka tidak panas Suhu = 5 o F, maka tidak panas If Suhu 8 of, disebut panas If Suhu < 8 of, disebut tidak panas Fungsi keanggotaan dari himpunan tegas gagal membedakan antara anggota pada himpunan yang sama Ada problem-problem yang terlalu kompleks untuk didefinisikan secara tepat 4

3/3/22 Himpunan Fuzzy(contd) Contoh 3 : Misal variable umur dibagi menjadi 3 katagori : MUDA umur <35 tahun PAROBAYA 35 umur 55 tahun TUA umur > 55 tahun [x] Muda 35 [x] Parobaya 35 55 Apabila seseorang berusia 34 tahun, maka ia dikatakan MUDA Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan TIDAK MUDA Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan PAROBAYA Apabila seseorang berusia 35 tahun kurang hari, maka ia dikatakan TIDAK PAROBAYA Apabila seseorang berusia 55 tahun, maka ia dikatakan TIDAK TUA Apabila seseorang berusia 55 tahun lebih ½ hari, maka ia dikatakan TUA 55 Gambar 2a. Keanggotaan himpunan biasa (crisp) umur muda dan parobaya [x] Tua 5 Himpunan Fuzzy(contd) Dari sini bisa dikatakan bahwa pemakaian himpunan crisp untuk menyatakan umur sangat tidak adil, adanya perubahan kecil saja pada suatu nilai mengakibatkan perbedaan katagori yang cukup signifikan Himpunan fuzzy digunakan untuk mengantisipasi hal tersebut. Sesorang dapat masuk dalam 2 himpunan yang berbeda. MUDA dan PAROBAYA, PAROBAYA dan TUA, dsb. Seberapa besar eksistensinya dapat dilihat pada nilai/derajat keanggotaannya. Gambar berikut menunjukkan himpunan fuzzy untuk variabel umur : [x],5,25 Muda Parobaya 25 35 4 45 5 55 65 Tua Gambar 2b. Himpunan Fuzzy untuk variable umur 6 ATRIBUT HIMPUNAN FUY FUNGSI KEANGGOTAAN HIMPUNAN FUY (MEMBERSHIP FUNCTION) Adalah suatu fungsi (kurva) yang menunjukkan pemetaan titiktitik input data ke dalam nilai keanggotaannya (derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara sampai. Ada beberapa fungsi yang bisa digunakan :. Linier 2. Segitiga 3. Trapesium 4. Sigmoid 5. Phi 7 8 2

3/3/22 Fungsi Keanggotaan: Fungsi Linier Fungsi Keanggotaan: Segitiga... a Domain Linier Naik [x]= ; x a (x-a)/(b-a); a < x b ; x > b b a Domain Linier Turun [x]= (b-x)/(b-a); a x < b ; x b b [x] = ; x a atau x c (x-a)/(b-a); a < x b (c-x)/(c-b); b < x < c a b Segitiga c 9 Fungsi Keanggotaan: Trapesium Fungsi Keanggotaan: Sigmoid.. a [x]= ; x a atau x d (x-a)/(b-a); a < x b ; b < x c (d-x)/(d-c); c < x < d b Trapesium c d a b Sigmoid [x;a,b,c] sigmoid = ; x a 2 ((x - a)/(c - a)) 2 ; a < x b - 2((c - x)/(c - a)) 2 ; b < x < c ; x c c 2 3

3/3/22 Fungsi Keanggotaan: Phi Operasi Logika (Operasi Himpunan Fuzzy). c-b c-b/2 c c+b/2 c+b Phi Operasi logika adalah operasi yang mengkombinasikan dan memodifikasi 2 atau lebih himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan baru hasil operasi dua himpunan disebut firing strengthatau αpredikat, terdapat 3 operasi dasar pada himpunan fuzzy : OR (Union) AND (Intersection) NOT (Complement) [x;a,b,c] phi = [x;c-b,c-b/2,c] sigmoid ; x c [x;c,c+b/2,c+b] sigmoid ; x > c 3 4 OR (Union) Fuzzy union ( ): union dari 2 himpunan adalah maksimum dari tiap pasang elemen element pada kedua himpunan Contoh: A = {.,.2,.75} B = {.2,.45,.5} A B = {MAX(.,.2), MAX(.2,.45), MAX(.75,.5)} = {.,.45,.75} OR (Union) Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah MUDA[27] =,6 dan nilai keanggotaan 2 juta pada himpunan penghasilan TINGGI adalah GAJITINGGI[2juta] =,8 maka α -predikat untuk usia MUDA atau berpenghasilan TINGGI adalah nilai keanggotaan maksimum : MUDA GAJITINGGI = max(muda[27], GAJITINGGI[2juta]) = max (,6 ;,8) =,8 5 6 4

3/3/22 AND (Intersection) NOT (Complement) Fuzzy intersection ( ): irisan dari 2 himpunan fuzzy adalah minimum dari tiap pasang elemen pada kedua himpunan. contoh. A B = {MIN(.,.2), MIN(.2,.45), MIN(.75,.5)} = {.2,.2,.5} Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah MUDA[27] =,6 dan nilai keanggotaan 2 juta pada himpunan penghasilan TINGGI adalah GAJITINGGI[2juta] =,8 maka α -predikat untuk usia MUDA dan berpenghasilan TINGGI adalah nilai keanggotaan minimun : MUDA GAJITINGGI = min( MUDA[27], GAJITINGGI[2juta]) = min (,6 ;,8) =,6 7 Komplemen dari variabel fuzzy dengan derajat keanggotaan=x adalah (-x). Komplemen ( _ c ): komplemen dari himpunan fuzzy terdisi dari semua komplemen elemen. Contoh A c = {.,.2,.75} = {.,.8,.25} Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah MUDA[27]=,6 maka α -predikat untuk usia TIDAK MUDA adalah : MUDA [27] = - MUDA[27 = -,6 =,4 8 Contoh Nilai keanggotaan sebagai hasil dari operasi 2 himpunan: fire strength atau α-predikat AND A B [x] = min( A [x], B [x]) Misalkan nilai keanggotaan IP 3.2 pada himpunan IPtinggi adalah.7 dan nilai keanggotaan 8 semester pada himpunan LulusCepat adalah.8 maka α-predikat untuk IPtinggi dan LulusCepat: IPtinggi LulusCepat = min( IPtinggi [3.2], LulusCepat [8]) = min(.7,.8) =.7 OR A B [x] = max( A [x], B [x]) α-predikat untuk IPtinggi atau LulusCepat: A B IPtinggi LulusCepat = max( IPtinggi [3.2], LulusCepat [8]) = max(.7,.8) =.8 NOT (Complement) A [x] = - A [x] α-predikat untuk BUKAN IPtinggi : IPtinggi = - IPtinggi [3.2] = -.7 =.3 A B A B A 9 2 5

3/3/22 A A B 2 22 A B Penalaran monoton (Aturan Fuzzy If Then) Metode penalran secara monoton digunakan sebagai dasar untuk teknik implikasi fuzzy. Meskipun penalaran ini sudah jarang sekali digunakan, namun kadang masih digunakan untuk penskalaan fuzzy. Jika 2 variabel fuzzy direlasikan dengan implikasi sederhana sebagai berikut : If x is A Then Y is B atau y=f((x,a),b) maka sistem fuzzy dapat berjalan tanpa harus melalui komposisi dan dekomposisi fuzzy. Nilai output dapat diestimasi secara langsung dari nilai keanggotaan yang berhubungan dengan antesendennya 23 24 6

3/3/22 Contoh Implementasi FUNGSI IMPLIKASI a. b. A A 2 B X X 2 Y If X is A and X 2 is A 2 Then Y is B A A 2 B X X 2 Y If X is A and X 2 is A 2 Then Y is B Aplikasi fungsi implikasi Min Aplikasi fungsi implikasi Dot Bentuk umum aturan yang digunakan dalam fungsi implikasi : IF x is A THEN y is B dengan x dan y adalah skalar, A dan B adalah himpunan fuzzy. Proposisi yang mengikuti IF disebut anteseden, sedangkan proposisi yang mengikuti THEN disebut konsekuen. Gambar 4. (a) Aplikasi fungsi implikasi menggunakan operator min. (b) Aplikasi fungsi implikasi menggunakan operator dot. 25 26 Fuzzy Inference Systems Secara umum, ada dua fungsi implikasi, yaitu :. Min (minimum), fungsi ini akan memotong output himpunan fuzzy 2. Dot (product), fungsi ini akan menskala output himpunan fuzzy Model Fuzzy Mamdani Model Fuzzy Sugeno Model Fuzzy Tsukamoto 27 28 7

3/3/22 Fuzzy Inference Systems Pengantar Operasi dari sistem pakar fuzzy tergantung dari eksekusi 4 fungsi utama: Fuzzification: definisi dari himpunan fuzzy dan penentuan derajat keanggotaan dari crisp input pada sebuah himpunan fuzzy Inferensi: evaluasi kaidah/aturan/rule fuzzy untuk menghasilkan output dari tiap rule Composisi: agregasi atau kombinasi dari keluaran semua rule Defuzzification: perhitungan crisp output 29 3 Model Mamdani Sering dikenal dengan nama Metode Max- Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 975. Untuk mendapatkan output diperlukan 4 tahapan :.Pembentukan himpunan fuzzy Variabel input maupun output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan 2.Aplikasi fungsi implikasi Fungsi implikasi yang digunakan adalah Min 3 Model Mamdani(Contd) 3. Komposisi aturan Ada tiga metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy : a. Metode Max b. Metode Additive (SUM) c. Metode Probabilistik OR 4. Penegasan (defuzzy) Input dari defuzzifikasi adalahsuatu himpunan yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. 32 8

3/3/22 Beberapa metode defuzzifikasi aturan MAMDANI : a. Metode Centroid (Composite Moment) b. Metode Bisektor c. Metode Mean of Maximun (MOM) d. Metode Largest of Maximum (LOM) e. Metode Smallest of Maximum (SOM) Model Fuzzy Mamdani Contoh: persoalan sederhana dengan 2 input, output dan 3 rules Rule: Rule: IF x is A3 IF project_funding is adequate OR y is B OR project_staffing is small THEN z is C THEN risk is low Rule: 2 Rule: 2 IF x is A2 IF project_funding is marginal AND y is B2 AND project_staffing is large THEN z is C2 THEN risk is normal Rule: 3 Rule: 3 IF x is A IF project_funding is inadequate THEN z is C3 THEN risk is high 33 34 Mamdani fuzzy inference Fuzzifikasi: menentukan derajat keanggotaan input x dan y pada himpunan fuzzy Model Fuzzy Mamdani Inferensi: apikasikan fuzzified inputs, (x=a) =.5, (x=a2) =.2, (y=b) =. and (y=b2) =.7, ke anteseden dari aturan fuzzy.5.2 Crisp Input x A A2 A3 x (x = A) =.5 (x = A2) =.2 X.7. B Crisp Input y y (y = B) =. (y = B2) =.7 B2 Y Untuk aturan fuzzy dengan anteseden lebih dari, operator fuzzy (AND atau OR) digunakan untuk mencapai sebuah nilai tunggal yang merepresentasikan hasil rule fuzzy. Nilai ini kemudian diaplikasikan ke fungsi keanggotaan konsekuen 35 36 9

3/3/22 Model Fuzzy Mamdani Model Fuzzy Mamdani A3 B C.. OR. (max) x X y Y Rule : IF x is A3 (.) OR y is B (.) THEN z is C (.) A2 x X.2.7 B2 y Y AND (min).2 C C2 C2 C3 C3 Dua teknik yang umum digunakan untuk mengaplikasikan hasil evaluasi anteseden ke fungsi keanggotaan konsekuen: Degree of Membership. C2 Degree of Membership. C2 Rule 2: IF x is A2 (.2) AND y is B2 (.7) THEN z is C2 (.2).2.2 A.5.5 C x X Rule 3: IF x is A (.5) THEN z is C3 (.5) C2 C3. clipping. scaling 37 38 Model Fuzzy Mamdani Composisi: agregasi keluaran semua rule ke dalam himpunan fuzzy tunggal. Model Fuzzy Mamdani Defuzzifikasi: konversi dari himpunan fuzzy yang dihasilkan dari komposisi ke dalam crisp value. C. z is C (.).2 C2 z is C2 (.2).5 z is C3 (.5) C3.5.2. Teknik yang paling populer adalah centroid technique. Metoda ini mencari centre of gravity (COG) dari aggregate set: COG b a = b a A ( x ) A ( x ) x dx dx 39 4

3/3/22 Model Fuzzy Mamdani Centre of gravity (COG): mencari titik yang membagi area solusi menjadi 2 bagian yang sama ( + + 2 ). + (3 + 4 + 5 + 6 ).2 + (7 + 8 + 9 + ).5 COG = = 67.4. +. +. +.2 +.2 +.2 +.2 +.5 +.5 +.5 +.5 D e g r e e o f M e m b e r s h ip..8.6.4.2. 2 3 4 5 6 7 8 9 6 7.4 Model Fuzzy Sugeno Inferensi Mamdani tidak efisien karena melibatkan proses pencarian centroid dari area 2 dimensi. Michio Sugeno mengusulkan penggunaan singleton sebagai fungsi keanggotaan dari konsekuen. Singleton adalah sebuah himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan: pada titik tertentu mempunyai sebuah nilai dan di luar titik tersebut. Penalaran ini hampir sama dengan penalaran Mamdani, hanya saja output (konsekuen) sistem tidak berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta atau persamaan linear. 4 42 Model Fuzzy Sugeno Orde-Nol Bentuk Umum : IF (X is A ) (X is A ) (X is A ) (X is A ) THEN z = k dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan k adalah konstanta (tegas) sebagai konsekuen Orde-satu Bentuk Umum : IF (X is A ). (X is A ) THEN z = p dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan pi adalah suatu konstanta ke-i dan q merupakan konstanta dalam konsekuen Model Fuzzy Sugeno Perbedaan antara Mamdani dan Sugeno ada pada konsekuen. Sugeno menggunakan konstanta atau fungsi matematika dari variabel input: IF x is A AND y is B IF x is A THEN z is f(x, y) AND y is B THEN z is k dimana x, y dan z adalah variabel linguistik; A dan B himpunan fuzzy untuk X dan Y, dan f(x, y) adalah fungsi matematik. 43 44

3/3/22 Model Fuzzy Sugeno Evaluasi Rule Model Fuzzy Sugeno Komposisi A3 B.. O R. x X y Y (m ax) Rule : IF x is A3 (.) A2 x X.2 O R y is B (.) TH EN z is k (.).7 B2 y Y AN D (m in) Rule 2: IF x is A2 (.2) AN D y is B2 (.7) TH EN z is k2 (.2).2 k k2.5.5.2..2. k k2 k3 k k2 k3 z is k (.) z is k2 (.2) z is k3 (.5) A.5.5 x X Rule 3: IF x is A (.5) THEN z is k3 (.5) k3 45 46 Model Fuzzy Sugeno Defuzzifikasi z Crisp O utput z Weighted average (WA): ( k) k+ ( k2) k2+ ( k3) k3. 2+.2 5+.5 8 WA= = = 65 ( k) + ( k2) + ( k3).+.2 +.5 Model Fuzzy Sugeno: Contoh Mengevaluasi kesehatan orang berdasarkan tinggi dan berat badannya Input: tinggi dan berat badan Output: kategori sehat - sangat sehat (SS), index=.8 - sehat (A), index=.6 - agak sehat (AS), index=.4 - tidak sehat (TS), index=.2 47 48 2

3/3/22 L: Fuzzification () L2: Rules Evaluation (). fungsi keanggotaan untuk tinggi pendek Pendek Sedang Tinggi 5 2 4 45 6 65 8 85 tinggi Ada 3 variabel fuzzy yang dimodelkan: tinggi, berat, sehat Tentukan rules T I N G G I Tabel Kaidah Fuzzy kurus B E R A T Kurus Biasa Berat berat pendek SS S AS TS TS Pendek S SS S AS TS Sedang AS SS SS AS TS. fungsi keanggotaan untuk berat kurus Kurus Biasa Berat berat Tinggi TS S SS S TS tinggi TS AS SS S AS 4 45 5 55 6 65 8 85 Dalam bentuk if-then, contoh: If sangat pendek dan sangat kurus then sangat sehat 49 5 L2: Rules Evaluation (2) L2: Rules Evaluation (3) Contoh: bagaimana kondisi kesehatan untuk orang dengan tinggi 6.5 cm dan berat 4 kg?. pendek Pendek Sedang Tinggi tinggi..8 kurus Kurus Biasa Berat berat.7.3 5 2 4 45 6 65 8 85.2 4 45 55 sedang [6.5] = (65-6.5)/(65-6) =.7 tinggi [6.5] = (6.5-6)/(65-6) =.3 sangatkurus [4] = (45-4)/(45-4) =.8 kurus [4] = (4-4)/(45-4) =.2 5 52 3

3/3/22 B E R A T.8.2 Biasa Berat berat L3: Defuzzification T I N G G I pendek SS S AS TS TS Pendek S SS S AS TS.7 AS SS SS AS TS.3 TS S SS S TS tinggi TS AS SS S AS L2: Rules Evaluation (4) Diperoleh: f = {TS, AS, S, SS} = {.3,.7,.2,.2} Penentuan hasil akhir, ada 2 metoda:. Max method: index tertinggi.7 hasil Agak Sehat Pilih bobot minimum krn relasi AND T I N G G I B E R A T.8.2 Biasa Berat berat pendek SS S AS TS TS Pendek S SS S AS TS.7.7.2 SS AS TS.3.3.2 SS S TS 2. Centroid method, dengan metoda Sugeno: Decision Index = (.3x.2)+(.7x.4)+(.2x.6)+(.3x.8) / (.3+.7+.2+.2) =.4429 Crisp decision index =.4429 Fuzzy decision index: 75% agak sehat, 25% sehat tinggi TS AS SS S AS 53 54 Model Fuzzy Tsukamoto Karakteristik: Konsekuen dari setiap aturan if-then fuzzy direpresentasikan dengan himpunan fuzzy monoton [EMD Fuzzy Logic, 24] Contoh: Sebuah pabrik elektronik dapat berhasil mencapai permintaan terbesar sebanyak 5 barang/hari. Namun pernah pabrik tersebut hanya mencapai permintaan barang sebanyak barang/hari. Persediaan barang di gudang dapat mencapai titik tertinggi yaitu 6 barang/hari dan titik terendahnya barang/hari. Dengan semua keterbatasannya, pabrik tersebut dapat memproduksi barang maksimum 7 barang/hari dan minimalnya 2 barang/hari. Apabila proses produksi pabrik tersebut menggunakan aturan fuzzy sebagai berikut Model Fuzzy Tsukamoto [A] IF Permintaan BANYAK And Persediaan BANYAK THEN Produksi Barang BERTAMBAH ; [A2] IF permintaan SEDIKIT And persediaan SEDIKIT THEN Produksi Barang BERKURANG ; [A3] IF Permintaan SEDIKIT And Persediaan BANYAK THEN Produksi Barang BERKURANG ; [A4] IF permintaan BANYAK And persediaan SEDIKIT THEN Produksi Barang BERTAMBAH ; Berapa barang elektronik tersebut harus diproduksi jika jumlah permintaannya sebanyak 4 barang dan persediaan di gudang masih 3 barang? 55 56 4

3/3/22 Contoh (2) Permintaan; terdiri atas 2 himpunan fuzzy, yaitu BANYAK dan SEDIKIT [x] SEDIKIT BANYAK.75 Contoh (3) Persediaan; terdiri atas 2 himpunan fuzzy, yaitu BANYAK dan SEDIKIT [x] SEDIKIT BANY AK.6.25.4 4 5 3 6 Permintaan (barang/hari) Persediaan (barang/hari) Nilai Keanggotaan : PmtSEDIKIT [4] = (5-4)/(5-) =.25 PmtBANYAK [4] = (4-)/ (5-) =.75 57 Nilai Keanggotaan : PsdSEDIKIT [3] = (6-3)/(6-) =.6 PsdBANYAK [3] = (3-)/(6-) =.4 58 Contoh (4) Contoh (5) Produksi Barang [x] BERKURANG BERTAMBAH PER SE DIAAN PERMINTAAN B:.75 S:.25 B:.4 Bertambah Berkurang S:.6 Bertambah Berkurang Nilai Keanggotaan : Pr BrgBERKURA NG Pr BrgBERTAMB AH 2 7 Produksi Barang (barang/hari), 7 z [ z] =, 7 2, z 2 [ z] = 7 2 z 2 2 < z < 7 z 7 z 2 2 < z < 7 z 7 59 PER SE DIAAN PER SE DIAAN PERMINTAAN B:.75 S:.25 B:.4.4.25 S:.6.6.25 PERMINTAAN B:.75 S:.25 B:.4 4 575 S:.6 5 575 6 5

3/3/22 α _ pred * + α _ pred 2 * = α _ pred + α _ pred Contoh (6) Defuzzification: mencaria nilai z. Dapat dicari dengan metoda centroid Tsukamoto : 2 2 + α _ pred + α _ pred 3 3 * 3 + α _ pred + α _ pred 4 4 *.4 * 4 +.25 * 575 +.25 * 575 +.6 * 5 =.4 +.25 +.25 +.6 = 4983 Jadi barang elektronik yang harus diproduksi sebanyak 4983 4 Summary Ada 4 tahapan utama sistem pakar fuzzy: fuzzifikasi, inferensi, komposisi, defuzzifikasi. 2 metoda yang paling banyak dipakai: Mamdani dan Sugeno. Metoda Mamdani menggunakan himpunan fuzzy sebagai konsekuen rule, Metoda Sugeno menggunakan fungsi matematik atau konstanta. Mamdani: komputasi lebih berat, human-like inference, Sugeno: komputasi lebih efisien tetapi kehilangan interpretabilitas linguistik. 6 62 Latihan Praktikum VI () Mengevaluasi mahasiswa berdasarkan GPA dan nilai GRE. Fungsi Keanggotaan untuk GRE GRE Low Medium High. Latihan Praktikum VI (2) 2. Fungsi Keanggotaan untuk GPA GPA Low Medium. High 8 2 8 GRE 2.2 3. 3.8 GPA 63 64 6

3/3/22 Latihan Praktikum VI (3) 2. Fungsi Keanggotaan Nilai Decision P F G VG. E Latihan Praktikum VI (4) Berdasarkan fungsi keanggotaan pada slide sebelumnya dan berdasarkan tabel berikut: G P A GRE H M L H E VG F M G G P L F P P 6 7 8 9 Decision 65 Untuk GRE dan GPA yang dihadiahkan untuk kelompok anda tentukan hasil evaluasi mahasiswa tesebut (gunakan Mamdani, Sugeno dan Tsukamoto) 66 Tugas Rumah VI Cari/bwt impelementasi yang menerapkan FuzzyLogic, kemudian kirimkan hasil analisisnya ke imel yang telah ditentukan Sifat: Kelompok (3-5 orang) Deadline: 4 April 22 jam 24: waktu mail server 67 7