BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana terlihat secara umum, kedudukan dan peranan Pegawai Badan Usaha Milik Daerah PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar adalah penting dan menentukan, karena pegawai BUMN adalah unsur penting untuk menyelenggarakan kegiatan di sebuah perusahaan. Pegawai BUMN PTPN IX adalah sebagai pekerja atau karyawan negara yang seperti karyawan swasta tetapi hak-hak atau tunjangannya seperti Pegawai Negeri Sipil. Pegawai BUMN adalah pekerja atau karyawan yang bekerja di perusahaan negara dan pembiayaannya berkaitan langsung dengan anggaran dasar perusahaan. Sistem penggajiannya BUMN PTPN IX setiap tanggal 25 di akhir bulan beda dengan Pegawai Negeri Sipil yang digajinya setiap awal bulan. Jika masa kerja berakhir pegawai BUMN ini akan diberi pesangon bukan uang pensiun seperti Pegawai Negeri Sipil. Pengangkatan, Pemindahan, Penerimaan, Promosi, Penghargaan Pemberhentian Pegawai BUMN PTPN IX merupakan kewenangan Direksi berdasarkan UU No 40 Th 2007 yang tertuang dalam SP BUN (Serikat Pekerja Perkebunan) di PTPN IX PG Tasikmadu. Menurut pasal 13 buku Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2014-2015 antara PT Perkebunan Nusantara IX dengan SP BUN Nusantara IX yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang pegawai dalam susunan kepegawaian dan yang digunakan sebagai dasar penggajian. Oleh karena itu setiap pegawai diangkat dengan pangkat tertentu. Penerimaan karyawan ditentukan oleh Direksi sesuai kebutuhan yang berpedoman kepada standar formasi efisien sesuai perkembangan organisasi perusahaan. Ketentuan lebih lanjut mengenai penerimaan karyawan diatur dan ditetapkan oleh perusahaan. Penetapan struktur organisasi dan jenjang golongan merupakan wewenang Direksi juga. Syarat-syarat mengenai 1
2 golongan ditetapkan oleh Direksi dan dinyatakan secara tertulis untuk kepentingan pembinaan karier karyawan. Penetapan pegawai dilakukan oleh Direksi secara transparan dan mengikuti peraturan yang berlaku. Setiap Pegawai diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan kariernya guna memperoleh kenaikan golongan di Perusahaan. Pegawai berhak dipromosikan untuk dapat menduduki kedudukan yang lebih tinggi setelah mempertimbangkan beberapa hal. Bagi pegawai yang mendapatkan kenaikan golongan diberikan gaji yang lebih tinggi dari gaji yang diterima sebelumnya. Promosi atau kenaikan golongan diberikan kepada pegawai yang meenduduki jabatan sebelumnya minimal 1 (satu) tahun masa kerja. Kemudian juga bagi pegawai yang dimungkinkan mendapat penilaian khusus lebih dari 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun masa kerja. Dan bagi pegawai yang menunjukkaan prestasi kerja sangat baik sehingga ia patut menjadi teladan terhadap rekanrekan kerjanya, dapat diberikan kenaikan golongan atau kenaikan berkala istimewa. Pegawai golongan ID, IID, dan IIID yang MKG-nya sudah maksimal dan tidak dimungkinkan naik golongan, maka kepadanya dapat diberikan tunjangan kompensasi yang besarnya diatur oleh perusahaan. Kenaikan golongan pengabdian diberikan kepada karyawan yang akan memasuki Masa Bebas Tugas (MBT) setingkat lebih tinggi sepanjang masih dalam strata jenjang jabatan yang ketentuannya diatur oleh perusahaan. Disisi lain, Direksi dapat menurunkan atau mencabut golongan yang disandang pegawai yang bersangkutan ke posisi atau kedudukan yang lebih rendah, bila pegawai yang memangku jabatan tersebut sudah tidak sesuai atau tidak memenuhi syarat lagi untuk menduduki posisi jabatan tersebut atas dasar evaluasi maupun prestasi dari karyawan yang bersangkutan. Pelaksanaan penurunan atau pencabutan golongan tersebut berikut fasilitas yang diterimanya ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi. Berdasar uraian di atas yang telah dikemukakan, penulis ingin mengetahui bagaimana prosedur kenaikan golongan pegawai administrasi keuangan dan umum di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar.
3 Dalam kenaikan pangkat/golongan di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, ada masalah yang harus dibahas karena ada karyawan yang dalam jangka waktu bertahun-tahun tidak mempunyai kesempatan untuk dinaikkan pangkat/golongannya karena kinerja yang monoton dan terkesan biasa saja. Meskipun begitu, tergantung dari diri masingmasing karyawan. Untuk dinaikkan pangkat/golongannya harus ada syarat tertentu, misalnya adanya prestasi yang sangat menunjang perusahaan kedepannya. Bertitik tolak dari uraian tersebut, penulis mengambil judul Tugas Akhir SISTEM KENAIKAN PANGKAT/GOLONGAN KARYAWAN TETAP PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah : 1. Bagaimanakah Sistem Kenaikan Pangkat/Golongan Karyawan Tetap PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar? 2. Apa saja hambatan dalam Kenaikan Pangkat/Golongan Karyawan Tetap PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar? 3. Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam Kenaikan Pangkat/Golongan Kayawan Tetap PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar? C. Tujuan Pengamatan Adapun tujuan pengamatan adalah sebagai berikut : 1. Operasional Memperoleh gambaran yang jelas tentang Sistem Kenaikan Pangkat/Golongan Karyawan Tetap PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar.
4 2. Fungsional Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan dalam Sistem Kenaikan Pangkat/Golongan Karyawan Tetap PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. Diharapkan hasil dari pengamatan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan dan memerlukannya, dan khususnya bagi PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karangayar. 3. Individual Untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh sebutan Profesional Ahli Madya ( A.Md ) Program Studi DIII Manajemen Administrasi. D. Manfaat Pengamatan 1. Bagi Instansi Dapat memberikan sumbangan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai kenaikan pangkat/golongan di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. 2. Bagi Penulis a. Memperluas wawasan dan gambaran mengenai hal-hal yang terjadi dalam dunia kerja, serta memberikan pengalaman kerja. b. Sebagai tolok ukur dalam meningkatkan potensi diri dan dapat mempermudah pemahaman tentang dunia kerja. c. Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari perusahaan. d. Memperoleh pengetahuan tentang kenaikan pangkat/golongan untuk karyawan di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Tasikmadu Karanganyar. e. Dapat menilai kemampuan diri dalam penyelesaian tugas selama masa pemagangan. 3. Bagi Perguruan Tinggi Menjalin kerjasama antara perguruan tinggi dengan instansi yang bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan serta memperluas informasi
5 dan memperoleh kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan.