BAB III PENGHITUNGAN TABEL ANGSURAN PADA PEMBIAYAAN MURA{>BAH{AH DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG PEMBANTU SYARI AH GRESIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung

BAB II. PT, BANK RAKYAT INDONESIA ( Persero ) Tbk, CABANG BARUS JAHE. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

AL MURABAHAH DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI ( ) DHYKA RACHMAENI ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS JUAL BELI

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI)

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB III METODELOGI PENULISAN. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dan diskusi terfokus.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bukanlah sebuah pabrik atau produsen yang menghasilkan uang

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur. 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Tengah oleh Raden Aria Wiriatmaja, Patih Banyumas dengan nama hut p-en

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

BAB II PROFIL INSTANSI. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian, Dasar Hukum, Rukun Dan Syarat Murabahah. satunya adalah akad murabahah. Akad Murabahah sama dengan bentuk

BAB IV ANALISIS. Ny.Indah yang beralamat di JL. Beruang Raya No. 102 Kecamatan. Gayamsari Semarang Timur ingin membeli sepeda motor Supra X 125 yang

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD BAI BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI BMT AL-FATAA ULUJAMI, PEMALANG

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

BAB IV. Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS SEWA

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

Transkripsi:

BAB III PENGHITUNGAN TABEL ANGSURAN PADA PEMBIAYAAN MURA{>BAH{AH DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG PEMBANTU SYARI AH GRESIK A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Latar belakang berdirinya Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang pembantu Syariah Gresik. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Wirjaatmaja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spearbank der Inlandshe Hoofdeen atau Bank bantuan dan simpanan milik kaum priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Bank ini berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran Bank Rakyat Indonesia. Bank Rakyat Indonesia Mengalami periode masa perubahan antara lain sebagai berikut : a. Periode 1945-1965 Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal disebutkan bahwa BRI adalah Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. 31

32 Dengan adanya perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Serikat. Pada waktu itu, melalui PERPU No. 41 tahun 1960, dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Naatchappij (NHM). Kemudian bersarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia Urusan Koperasi dan Nelayan. 39 b. Periode 1992 2000 Setelah berjalan satu bulan, Pemerintah mengeluarkan Penetapan Presiden No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (Eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II bidang Rurel, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia Unit II bidang Ekspor Impor (Exim) berdasarkan Undang-undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang Undang Pokok Perbankan dan Undang Undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang undang Bank Sentral. Bank Indonesia dikembalikan ke fungsinya semula sebagai Bank Sentral, dan Bank Negara Indonesia Unit II bidang Rurel dan Ekspor 39 Buku Pedoman Bank Rakyat Indonesia

33 Impor Indonesia. Dan berdasarkan Undang undang No. 21 tahun 1968, tugas tugas pokok BRI ditetapkan kembali. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 Tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan kepemilikannya masih 100% di tangan pemerintah. Perubahan BRI menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) tersebut dituangkan dalam akta pendirian No. 113 tanggal 31 Juli 1992, yang dibuat dihadapan Muhani Salim, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6584.HT.01.01 TH.92 tanggal 12 Agustus 1992 dan telah didaftarkan dalam buku register pada kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2155/1992 pada tanggal 15 Agustus 1992, serta telah diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 73, tambahan No. 3A 11 September 1992. 40 c. Periode 2000-2002 Pada bulan Desember 2000 dibentuk TIM pengembangan Bank Syari ah BRI untuk mempersiapkan berdirinya Unit Usaha Syari ah di BRI. RUPS luar biasa pada juni 2001 berhasil merubah anggaran dasar BRI dengan menambah atau mencantumkan kalimat kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari ah. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 07 40 Ibid

34 Desember 2001 keluar surat keputusan Direksi mengenai struktur organisasi Unit Usaha Syari ah BRI. Struktur organisasi kantor cabang dan kantor cabang pembantu syari ah. Unit Usaha Syari ah BRI yang terbentuk pada tanggal 07 Desember 2001 berhasil membuka kantor cabang BRI Syari ah yang pertama pada tanggal 17 April 2002 di Jakarta dan Serang. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan syari ah yang semakin pesat maka sampai saat ini Unit Usaha Syari ah Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah berhasil membuka 27 kantor cabang dan 18 kantor cabang pembantu diantaranya di kota Gresik yang didirikan pada tanggal 20 Desember 2002. 41 2. Unit Usaha Syariah Unit Usaha Syariah adalah salah satu dari divisi bisnis yang ada di organisasi BRI, yang mana sesuai dengan perubahan anggaran dasar bank BRI tersebut diatas, BRI dapat diizinkan mendirikan Unit Usaha Syariah oleh Bank Indonesia sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 4/1/PBI/2002, tentang kegiatan Bank Umum Konvensional menjadi Bank umum berdasarkan prinsip Syariah dan pembukaan kantor Bank berdasarkan prinsip Syariah oleh Bank Umum Konvensional. PT. BRI (Persero) Kantor Cabang pembantu Syariah Gresik keberadaannya 41 Ibid

35 berdasarkan Surat Keputusan Direksi BRI No. 41-DIR/OPS/08/2002, tanggal 20 desember 2005. 42 3. Lokasi Perusahaan Salah satu unsur yang perlu dipertahankan dalam rangka mendirikan suatu perusahaan adalah pemilihan lokasi perusahaan itu sendiri. Pemilihan lokasi perusahaan harus mendapatkan perhatian yang utama dalam pendirian perusahaan karena pemilihan lokasi yang kurang tepat dapat menimbulkan hambatan-hambatan dalam menjalankan aktivitas perusahaan Lokasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Syariah Gresik terletak di jalan panglima sudirman No. 8. Pemilihan lokasi pada perusahaan ini cukup strategis karena terletak di Jalur lalu lintas, pusat perdagangan,pelabuhan, dan juga dekat dengan makam Waliyullah Syekh Maulana Malik Ibrahimin yang sudah tersohor dimanamana, sehingga mudah dijangkau dengan transportasi atau kendaraan umum. 43 4. Badan Hukum Perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. kantor cabang pembantu syariah Gresik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan 42 Ibid 43 Ibid

36 jasa perbankan dan bentuk hukum perusahaan adalah PT. BRI (Persero) Tbk. 44 5. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan kerangka yang menunjukkan segenap tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan antara fungsifungsi serta wewenang dan tanggung jawab setiap tugas pekerjaan itu. Dengan demikian struktur organisai mempunyai unsur-unsur sebagai berikut : a. Adanya kerangka yang menunjukkan tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi b. Adanya hubungan antara fungsi organisasi c. Adanya wewenang dan tanggung jawab Apabila dilihat struktur organisasi yang ada pada PT. BRI (Persero) Kantor Cabang Pembantu Syariah Gresik, maka dapat diketahui bahwa struktur organisasinya adalah garis. Dalam bentuk organisasi.garis kekuasaan dan tanggung jawab tertinggi terletak di tangan satu pimpinan. Segala perintah dari pimpinan tertinggi mengalir melalui garis kepada bawahannya lagi, sampai akhirnya pada tingkat bawahan yang paling rendah. 44 Ibid

37 Adapun skema dari struktur organisasi PT.BRI kantor cabang pembantu syariah Gresik adalah seperti yang ada pada gambar. 45 GAMBAR.I STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PEMBANTU SYARIAH GRESIK 6. Visi dan misi Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang pembantu Syariah Gresik 45 Data Bank Rakyat Indonesia kantor cabang pembantu Syariah Gresik 2009

38 Visi bank menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Misi melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat dan memberikan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance dan memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan, dan menjadikan bank sehat dari salah satu lima bank terbesar dalam asset dan keuntungannya. 46 7. Produk-produk Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Syariah Gresik Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Pembantu Syariah Gresik adalah unit sehat PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. yang bergerak secara khusus melayani jasa perbankan berdasarkan prinsip syariah. Keberadaan Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Syariah Gresik selain karena tuntutan pasar, juga dikarenakan kebebasan suatu produk diperlukan dalam rangka menjadi komitmen terhadap prinsip-prinsip syariah, terutama kemaslahatan umat, kondisi ini menunjukkan bahwa selain karena orientasi bisnis, Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu 46 Buku Pedoman Pembiayaan Bank Rakyat Indonesia Syari ah Gresik

39 Syariah Gresik juga berorientasi pada Syariah Islam, hal inilah yang menjadikan Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Syariah Gresik dituntut lebih aktif, kreatif dan inovatif terhadap berbagai perkembangan di masyarakat, berbagai produk yang ditawarkan kepada masyarakat, antara lain: 1. Giro wadiah yaitu sarana penyimpanan dana dengan pengelolaan dengan prinsip Wadiah Yad Dhamanah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan media cek atau bilyet giro 2. Tabungan Mudharabah yaitu salah satu jenis simpanan berdasarkan prinsip Mudarabah Mutlaqah dan diperuntukkan bagi nasabah yang menginginkan dananya diinvestasikan secara syariah. 3. Deposito Mudharabah yaitu salah satu jenis simpanan berdasarkan prinsip Mudharabah Mutlaqah dan diperuntukkan bagi nasabah yang menginginkan dananya diinvestasikan secara Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu (jatuh tempo) dengan mendapatkan bagi hasil. 4. Pembiayaan yaitu pihak bank memberikan dana modal kepada nasabah yang ingin mendirikan suatu usaha dengan menggunakan prinsip Syariah dalam bermuamalah Adapun produk-produk pembiayaan antara lain: - Mura>bah}ah (jual beli barang bayar tangguh) - Salam (jual beli dengan penyerahan yang ditangguhkan) - Istisna> (jual beli dengan pesanan bayar tangguh)

40 - Ijarah (sewa atau leasing) - Mudh>arabah (bagi hasil) - Musya>rakah (usaha bersama) - Rahn Emas (gadai emas) produkini baru ada sekitar satu bulanan di Bank Rakyat Indonesi Kantor Cabang Pembantu Syariah Gresik 5. Wakalah (transfer, kliring). 47 B. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah 1. Perjanjian Pembiayaan Murabahah Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah yang berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah. 48 Penerapan pembiayaan murabahah di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu syari ah Gresik diterapkan dalam bentuk Bisaman Ajil (tangguh tempo) yang pembayarannya dicicil. dan Murabahah yang naqdan (pembayaran secara tunai) tidak ada. 49 Bai Bisaman Ajil (BBA) merupakan salah bentuk akad jual beli (Bai Al Murabahah) disamping Ba>i As-Salam 47 Ibid 48 Ibid 49 HasilWawancara dengan Ibu Rulita Indra Puspita,tanga l 30 juni2009 pukul 09.30 WIB

41 dan Bai Al istisna. 50 Produk pembiayaan murabahah yang ada di bank BRI Kantor Cabang Pembantu Syari ah Gresik adalah murabahah yang Bai Bitsaman Ajil, hal ini sesuai dengan pasal 1 ayat 1 dan 2 tentang akad pembiayaan jual beli (Al Murabahah) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Syari ah Gresik yang menyatakan bahwa : (1) Akad pembiayaan jual beli murabahah adalah kesepakatan antara para pihak dimana pihak pertama membiayai pembelian barang yang dipesan oleh Pihak Kedua dan menjualnya kepada Pihak Kedua sebesar harga perolehan barang ditambah biaya yang telah dikeluarkan dan keuntungan yang telah disepakati dengan pembayaran secara tunai. (2) Pembiayaan adalah sejumlah dana yang disediakan pihak pertama yang akan digunakan untuk membeli barang yang dibutuhkan oleh pihak kedua. 51 Dalam pasal 1 ayat 1 dan 2 tentang akad pembiayan (Bai Bitsaman Ajil), Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Syari ah Gresik yang menyatakan : (1) Akad Pembiayaan jual beli Bai Bis aman Ajil adalah kesepakatan antara para pihak dimana pihak pertama membeli barang yang dipesan oleh pihak kedua dan menjualnya kepada pihak kedua sebesar harga pembelian barang ditambah biaya yang dikeluarkan dan keuntungan dengan pembayaran secara angsuran dalam jangka waktu yang telah disepakati. 50 Buku Pedoman Pembiayaan Bank Rakyat Indonesia Syari ah.gresik 51 Ibid

42 (2) Pembiayaan adalah plafon yang disediakan pihak pertama yang akan digunakan untuk membeli barang yang dipesan oleh pihak kedua). Akad mura>bah}ah adalah perjanjian / sighat (ijab qabul) antara pihak bank dengan nasabah atau pihak bank dengan supplier berkaitan dengan transaksi jual beli suatu objek, yang memenuhi rukun dan syarat mura>bah}ah. dan tidak ada perbedaan antara pembiayaan Mura{>bah{ah dan pembiayaan Bai Bis aman Ajil di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Syari ah Gresik. 52 Adapun implementasi ba>i bisaman a>jil dalam perbankan dapat diilustrasikan sebagai berikut: a. Nasabah membutuhkan rumah, gedung, kendaraan, alat berat, mesinmesin. b. Bank membeli terlebih dahulu objek yang dibutuhkan nasabah. c. Bank membayar objek pembelian pada supplier. d. Bank menjual objek kepada pembeli / nasabah. e. Jangka waktu pembayaran dan besarnya cicilan disepakati bersama. f. Pada akhir periode setelah pembayaran lunas nasabah sah menjadi pemilik objek, Yaitu setelah obyek tersebut tidak lagi dibebani hak tanggungan atau tidak lagi diikat sebagai agunan oleh bank. 53 52 Ibid 53 Ibid

43 2. Syarat-Syarat Pembiayaan Mura{>bah{ah Persyaratan umum pembiayaan di BRI KCP Syariah Gresik meliputi: Pembiayaan tanpa agunan dapat dilayani dengan adanya perjanjian kerjasama antara BRI Syariah dengan instansi/perusahaan, formulir pembiayaan disediakan oleh BRI Syariah, SK asli pengangkatan pegawai tetap, SK asli kenaikan pangkat atau jabatan, slip gaji dan keterangan gaji yang sudah dilegalisir oleh perusahaan, identitas suami-istri, foto berwarna 4x6 (diusahakan berwarna). Ada beberapa ketentuan persyaratan sebagai berikut: a. Ketentuan umum mura{>bah{ah dalam BRI Syariah : 1) Bank dan nasabah harus melakukan akad mura{>bah{ah yang bebas riba 2) Barang yang diperjual-belikan tidak diharamkan oleh syariah Islam 3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya 4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba 5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang 6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan

44 ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan 7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati 8) Untuk mencegah terjadinya penyalah gunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah. 9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli mura{>bah{ah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank. 54 b. Ketentuan Mura}>bah{ah kepada nasabah 1) Nasabah mengajukan permohonan dengan perjanjian pembelian suatu barang atau asset kepada bank. 2) Dalam perjanjian pesanan bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan. 3) Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu asset yang dipesannya secara sah dari pedagang yang bonafide sesuai dengan syarat-syarat dalam perjanjian. 54 Ibid

45 4) Bank kemudian menawarkan asset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus menerima dan membelinya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat, kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli. 5) Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut karena barang tidak sesuai, bank menanggung biaya resiko. Dan apabila nasabah menolak membeli barang tersebut padahal barang sudah sesuai dengan pesanan, maka biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut. 6) Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah. 7) Jika kontrak jual beli menggunakan uang muka atau memakai sistim kontrak (urbun) sebagai alternatif maka: (a) Jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga (b) Jika nasabah batal membeli barang tersebut, uang muka menjadi milik bank maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat pembatalan pembelian; dan jika uang muka tidak

46 mencukupi, nasabah wajib melunasai kekurangannya. Jika lebih bank wajib mengembalikan sisa uang muka kepada nasabah. 55 c. Jaminan dalam mura{>bah{ah : 1) Jaminan dalam mura>bah}ah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya, 2) Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat dipegang, antara lain dalam bentuk barang yang telah dibeli dari bank. 56 d. Hutang dalam Mura{>bah{ah : 1) Secara prinsip, penyelesaian hutang nasabah dalam transaksi mura>bah}ah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban untuk menyelesaikan hutangnya kepada bank, 2) Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya, 55 Ibid 56 Ibid

47 3) Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah tetap harus menyelesaikan hutangnya sesuai kesepakatan awal. Ia tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan. 4) Ketentuan diskon dalam mura>bah{ah : 1) Harga dalam jual beli adalah suatu jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak, baik sama dengan nilai (qimah) benda yang menjadi obyek jual beli, lebih tinggi maupun lebih rendah, 2) Harga dalam jual beli mura>bahah adalah harga beli dan biaya yang diperlukan ditambah keuntungan sesuai dengan kesepakatan. 3) Jika dalam jual beli murabahah bank mendapat diskon dari supplier, harga sebenarnya adalah harga setelah diskon; karena itu, diskon adalah hak nasabah. 4) Jika pemberian diskon terjadi setelah akad, pembagian diskon tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian (persetujuan) yang dimuat dalam akad. 5) Dalam akad, pembagian diskon setelah akad hendaklah diperjanjikan dan ditandatangani. 57 e. Penundaan pembayaran dalam mura>bahah : 57 Ibid

48 1) Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda penyelesaian hutangnya. 2) Apabila nasabah tidak dapat memenuhi atau menyelesaikan hutangnya sesuai yang diperjanjikan, bank berhak mengenakan denda kecuali jika dapat dibuktikan bahwa nasabah tidak mampu melunasi. Besarnya denda sesuai dengan yang diperjanjikan dalam akad dan dana yang berasal dari denda diperuntukkan sebagai dana sosial (qard>>}hul hasan). 3) Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja, atau jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. 58 f. Bangkrut dalam mura>bahah : 58 Ibid

49 Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan hutangnya, bank harus menunda tagihan hutang sampai ia menjadi sanggup kembali atau berdasarkan kesepakatan. 59 g. Bank dapat memberikan muqa>>sah (potongan) apabila nasabah mempercepat pembayaran cicilan, atau melunasi piutang murabahah sebelum jatuh tempo. Prosedur pembiayaan mura{{{>bah{ah yaitu sebelum memberikan realisasi pembiayaan, bank melakukan analisis (penilaian) pembiayaan kepada calon nasabahnya, yaitu untuk mengetahui kondisi calon nasabah. Paling tidak memuat asas pemberian kredit yang terdapat dalam prinsip 5 C, character (watak atau kepribadian), capacity (kemampuan), capital (modal), collateral (jaminan), condition of economy (kondisi ekonomi). 60 Ada beberapa tahapan dalam proses pengajuan permohonan pembiayaan mu{>bah{{{{{{{{{ah di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Syariah Gresik dari proses pengajuan pembiayaan hingga pada penyelesaian pembiayaan. Prosedur permohonan pembiayaan tersebut tercantum dibagan dibawah ini: GAMBAR II Tahap Pengajuan Permohonan Pembiayaan Mura{>bah}}}}}}ah 59 Ibid 60 Ibid

50 Nasabah Tahap Pendaftaran Tahap Penilaian dan Putusan Tahap Realisasi Bila nasabah menginginkan untuk mengajukan pembiayaan murabahah di Bank rakyat Indonesia syariah cabang pembantu Gresik harus melalui tahap sebagai berikut: 1. Tahap Pendaftaran Tahap ini nasabah mengajukan kepetugas UPN (unit pelayanan nasabah) dan oleh UPN diproses kelengkapan persyaratan nasabah setelah persyaratan diproses semua petugas UPN memberikan ke PINCAPEM (pimpinan cabang pembantu) untuk diperiksa kelengkapan persyaratan nasabah, setelah itu memberikan disposisi dengan mencantumkan instruksi disetujui atau di tolak untuk diproses lebih lanjut dan setelah itu PINCAPEM menyerahkan ke ADP (administrasi pembiayaan) lalu pihak ADP mencatat data calon nasabah dalam register nasabah dan apabila disetujui untuk diproses lebih lanjut maka permohonan pembiayaan tersebut diserahkan AO (account officer). 61 2. Tahap Penilaian dan Putusan Tahap ini AO memproses permohonan nasabah setelah itu meminta konfirmasi kepada supplier tentang tersedianya barang yang diinginkan 61 Ibid

51 nasabah lalu menyampaikan hasil analisa calon nasabah kepada PINCAPEM melalui ADP setelah itu ADP menerima permohononan pembiayaan yang telah dilengkapi dengan analisa AO dan setelah itu membawa berkas permohonan kepada PINCAPEM. Lalu PINCAPEM membeikan keputusan tentang usulan pembiayaan murabahah itu, setelah PINCAPEM memberikan keputusan berkas-berkas itu diberikan lagi ke ADP untuk dicatat dan diproses sampai selesai. 62 3. Tahap Realisasi Tahap ini ADP menerima instruksi realisasi pembiayaan yang telah disetujui dan menyiapkan akad murabahah antara nasabah dan bank setelah itu meminta masing-masing pihak mempelajari materi akad dan apabila sudah setuju nasabah diminta membubuhkan tanda tangan lalu diserahkan ke supervisor pelayanan untuk memeriksa kebenaran pengisian dan bila sudah benar supervisor membubuhkan tanda tangan pada kuitansi sebagai fiat bayar lalu kuitansi itu diserahkan kepada teller setelah itu teller mencocokan semua lalu petugas teller memberikan sejumlah uang yang tertera di kwitansi tersebut, lalu petugas ADP mencatat dan menyusun seluruh perjanjian dalam bentuk dokumen perjanjian. 63 4. Tahap Nasabah Menerima Uang dari Bank 63 Ibid 62 Ibid

52 Nasabah membawa bukti kuitansi yang sudah ditanda tangani ke bagian teller dan setelah itu teller membaca kuitansi lalu teller memberikan sejumlah uang yang disebutkan dalam kuitansi. 64 C. Bentuk Aplikasi Penghitungan Pelunasan Angsuran Murabahah di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Syariah Gresik 1. Bentuk penghitungan pelunasan angsuran murabahah yang menggunakan sistem flat (sesudah jatuh tempo) Contoh tabel flat sebagaimana pada lampiran I Penghitungan angsuran dalam akad jual beli pembiayaan murabahah di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Syariah Gresik sudah ditentukan pada awal akad pembiayaan. Penghitungan yang digunakan adalah penghitungan flat, yakni penghitungan margin keuntungan terhadap nilai harga pokok pembiayaan secara tetap dari satu periode ke periode lain. 65 GAMBAR III BAGAN FLAT. Bagan Flat 64 Ibid Tetap 65 Hasil Wawancara dengan Bapak Omang solehudin dan Ibu Rulita Indra Puspita, tgl 6 Juli 2009 pkl.09.00 WIB. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Angsuran Pokok Margin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

53 2. Bentuk penghitungan pelunasan angsuran murabahah yang menggunakan sistem efektif (sebelum jatuh tempo). Contoh kasus pembiayaan pada pembelian mobil: Nama Alamat Harga Pokok Jangka waktu Margin : Ibu Miftah : Jl. Jaksa Agung Suprapto Gresik : Rp.100.000.000,- : 12 bulan : 15 % pertahun Besar angsuran pokok perbulan : Rp. 8.333.400,- Tabel Angsuran Flat ke Efektif B ulan Pokok Angsuran Margin Total Angsuran Saldo Pinjaman - 1.620.000 100.000.000

54 1. 8.333.400 1.620.000 9.953.400 90.046.600 2 8.333.400 1.620.000 9.953.400 80.093.200 3 8.333.400 1.620.000 9.953.400 70.139.800 4 8.333.400 1.620.000 9.953.400 60.186.400 6 8.333.400 1.620.000 9.953.400 50.233.000 7 8.333.400 1.620.000 9.953.400 40.279.600 8 8.333.400 1.620.000 9.953.400 30.326.200 9 8.333.400 1.620.000 9.953.400 20.372.800 10 8.333.400 1.620.000 9.953.400-11 8.333.400 1.620.000 9.953.400-12 8.333.400 1.620.000 9.953.400 - Rumus perubahan penghitungan dari sistem flat ke efektif sebagai berikut: Sisa angsuran pada pelunasan + margin bulan berjalan + biaya admiistrasi(apabila waktunya lebih dari jangka waktu dikenai 5 % bila tidak dikenai 1%) Diketahui : sisa angsura pada pelunasan sebesar Rp. 20.372.800 + 1.620.000 + 5 % dari sisa margin (6.480.000 x 5% = 324.000) Jawab : Rp. 20.372.800 + Rp.1.620.000 + Rp.324.000 = Rp.22.316.800

55 Apabila nasabah ingin menyelesaikan pelunasan lebih awal atau belum waktu jatuh tempo (pelunasan maju). Bank tidak lagi menggunakan penghitungan tabel angsuran flat, melainkan menggunakan penghitungan tabel angsuran pola target efektif. yakni penghitungan margin keuntungan terhadap nilai harga pokok pembiayaan tidak tetap dari satu periode ke periode lain. Angsuran pokok tiap bulan semakin naik sedangkan margin keuntungan semakin menurun. 66 GAMBAR IV BAGAN EFEKTIF. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Angsuran Pokok Margin Tidak Tetap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Adapun prosedur pelunasan maju adalah sebagai berikut: a. Minta perhitungan ke AO (Account Officer) kemudian diserahkan kepada AMO (Asisten Manajer Operasional) b. AMO mencocokkan/memeriksa perhitungan dari AO 66 Data Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Syariah dan hasil wawancara dengan Ibu Rulita Indra Puspita selaku Account Officer,tgl 10 juli 2009 pukul 10:00 WIB.

56 c. Disetujui oleh PINCAPEM untuk diserahkan ke ADP (Administrasi pembiayaan) d. Dibuatkan pembukuan oleh ADP e. Nasabah melunasi ke bagian teller. 67 Jadi, penghitungan angsuran di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Syariah Gresik memakai 2 metode, yaitu penghitungan sistem flat dan penghitungan sistem pola target efektif. 67 Data Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Syariah dan hasil wawancara dengan Ibu Rulita Indra Puspita selaku Account Office, tgl juli 2009 pukul 10:00 WIB.