Bahasa adalah salah satu kemampuan dasar dan alamiah yang dianugerahkan. pada umat manusia. Umat manusia tidak akan mungkin mempunyai budaya atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar (2003), perkembangan. diartikan sebagai perluasan; pertumbuhan; kemajuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bahasa memegang peranan penting, karena dengan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi paling utama di dunia. Tanpa adanya bahasa, tidak akan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-nya. Dan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh orang di dunia berdasarkan data dari UNESCO yang dirilis pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu,

BAB 3 ANALISIS DATA. Sejak dahulu orang China mulai merantau ke daerah-daerah di luar negara

BAB I PENDAHULUAN. dan tersebar di berbagai pulau. Setiap pulau memiliki ciri khas dan

BAB I PENDAHULUAN. gunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar, dimana media tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan ekonomi Negara RRC.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pemerintahan Orde Baru, keberadaan etnis Tionghoa merupakan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Identitas Nasional. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman seperti ini, peranan bahasa sangat

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA DISKRIMINASI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kebutuhan seseorang, yaitu untuk mengekspresikan diri, untuk

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya

BAB I PENDAHULUAN. cepat seseorang menguasai bahasa tersebut. Pengertian bahasa itu sendiri, bahasa

I. PENDAHULUAN. kelompok-kelompok perorangan dengan jumlah kecil yang tidak dominan dalam

TUGAS KELOMPOK PKN 1 ORDE REFORMASI TAHUN 1998-SEKARANG. DosenPengampu: Ari Wibowo, M.Pd. Kelompok 12: MadinatulMunawaroh ( )

PERLINDUNGAN HAK-HAK MINORITAS DAN DEMOKRASI

Tiongkok, Cina dan China Dalam Diplomasi Indonesia

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ras, etnis, bahasa dan juga agama yang beragam, karena itulah Indonesia disebut sebagai

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam menunjang era baru ini. Selain Bahasa Inggris, Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan bahasa (Kushartanti, 2005). Bahasa sangat diperlukan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Berdasarkan data dari Forum Internasional Bahasa Mandarin di

Oleh: Kartika Cahya Pertiwi 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI BEALAJAR BAHASA MANDARIN. Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere yang berarti bergerak

KONVENSI DASAR ILO dan PENERAPANNYA DI INDONESIA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

BAB IV PANDANGAN ETNIS TIONGHOA DI SURABAYA TERHADAP KONSEP PLURALISME KH. ABDURRAHMAN WAHID

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional,Negara,Dan Daerah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

I. Pendahuluan Bahasa adalah salah satu alat perhubungan paling utama untuk berkomunikasi karena dengan adanya bahasa seseorang akan mampu

Menanggapi Seruan Bubarkan Perkumpulan Tionghoa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan wisatawan muslim ke berbagai dunia, perlu adanya sebuah konsep baru

BAB I PENDAHULUAN. etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia ini penuh dengan adat istiadat yang sangat beraneka ragam, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kecamatan ini dilalui oleh

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tersebar di berbagai pulau. Kondisi negara maritim dengan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. namun akhirnya menetap di Indonesia. Mereka berbaur dengan penduduk

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu bangsa yang menganut paham demokrasi, didalam

Bab V. Kesimpulan. adat, sehingga memunculkan istilah biar mati anak, asal jangan mati adat.

BAB 5 RINGKASAN. keatas dari penduduk Indonesia yang beragama Islam, masih terdapat agama Kristen,

I. PENDAHULUAN. oleh Indonesia adalah suku Cina atau sering disebut Suku Tionghoa.

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

the Right of Indigenous Peoples, melalui suatu pemungutan suara (roll-call vote),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Written by Imam S. Arizal Sunday, 06 February :39 - Last Updated Sunday, 06 February :49

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Membangun Nasionalisme kebangsaan tidak bisa dilepas pisaahkan dari konteks

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Indonesia adalah Negara yang Memiliki Kekayaan Budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Hong Kong adalah sebuah daerah administrasi khusus di bawah

BAB I PENDAHULUAN. berdampingan dengan berbagai latarbelakang budaya, ras, dan agama yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

TERBUKANYA KRAN DEMOKRASI ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA

Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. bahasa Inggris dan dijadikan alat komunikasi oleh beberapa negara. Bahasa

SURAT PERJANJIAN KAWIN ADAT DAYAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDATA ISLAM DI INDONESIA *)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN SINGKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV BENTUK RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN. TENTANG. (Nama Undang-Undang)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1. Pendahuluan. kemajemukan yang tampak dari masyarakat Indonesia. Suryadinata (1997:9)

BAB I P E N D A H U L U A N. tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Peningkatan taraf hidup tersebut telah. tersebut terlihat dalam perkembangan metode pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PELAKSANA HARIAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA SOSIALIASASI 4 PILAR KEBANGSAAN BAGI HAMONG PROJO KABUPATEN SEMARANG

K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata adversity berasal dari bahasa Inggris yang berarti kegagalan atau kemalangan

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa adalah salah satu kemampuan dasar dan alamiah yang dianugerahkan pada umat manusia. Umat manusia tidak akan mungkin mempunyai budaya atau peradaban yang di dalamnya termasuk agama, ilmu pengetahuan, dan teknologi tanpa bahasa, karena hampir semua aktivitas manusia memerlukan bahasa (Kushartanti & Multamia RMT Lauder..et.al, 2005). Seperti di Indonesia, bahasa resmi yang dipakai adalah Bahasa Indonesia yang diputuskan berdasarkan ikrar Sumpah Pemuda tahun 1928. Sumpah Pemuda tahun 1928 menelurkan "Satu Nusa", "Satu Bangsa", "Satu Bahasa"; pada kata "Satu Bahasa" bukan berarti mengarah ke paham kebangsaan yang sempit, namun yang tersirat adalah setiap etnik atau suku bangsa mempunyai satu bahasa persatuan yang sama, menetapkan bahasa persatuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang bisa diterapkan di seluruh negeri bukan berarti meniadakan penggunaan bahasa ibu dari masing-masing suku bangsa, juga bukan berarti meniadakan bahasa asing. Tidak seperti bahasa asing pada umumnya (Bahasa Inggris, Bahasa Arab), di Indonesia perkembangan Bahasa Mandarin menjadi terhambat ketika pemerintah Orde Baru membatasi segala hal yang berbau China dan Bahasa Mandarin pernah dilarang

2 penggunaannya. Hal ini secara tidak langsung juga menghapus hak-hak mereka. Kejadian ini berlangsung dari tahun 1966-1998, yang diperkuat dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan RI Nomor 016 Tanggal 16 juli 1966 tentang penutupan sekolah yang berbahasa pengantar China. Akibat dikeluarkannya keputusan ini, semua sekolah maupun kursus-kursus berbahasa pengantar China terpaksa dibubarkan dan diperkirakan banyak China peranakan yang sama sekali tidak bersekolah. Selain itu Presiden Soeharto juga mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 14 Tanggal 6 Desember 1967 tentang Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat China yang berisi larangan bagi etnik China di Indonesia melaksanakan tata cara ibadat dan adat istiadat di depan umum. Pada tahun 2000, Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang pencabutan Inpres No 14 Tahun 1967. Peraturan ini memperbolehkan China peranakan untuk kembali melaksanakan kepercayaan dan adat istiadat mereka secara bebas. Dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden ini membuat Eksistensi China peranakan semakin diakui dan China peranakan mendapatkan kembali kebebasan dalam menggunakan Bahasa Mandarin dan melaksanakan kepercayaan dan adat istiadat mereka. Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 2002 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional.

3 Sejalan dengan perkembangan kebudayaan China, Bahasa Mandarin juga mengalami perkembangan pesat. Saat ini Bahasa Mandarin tidak hanya diminati oleh Warga Negara Indonesia keturunan China saja, tetapi juga sangat diminati oleh masyarakat Pribumi. Hal ini disebabkan banyaknya perusahaan asing yang berasal dari Negara China membuka cabang atau kantor perwakilan dagangnya di Indonesia. Selain itu Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa resmi PBB. Bahasa Mandarin adalah bahasa resmi negara China, Taiwan, Singapura. Komunitas masyarakat China yang cukup banyak tersebar luas hampir di seluruh negara dan kemajuan ekonomi dari Negara China membuat Bahasa Mandarin menjadi sangat penting untuk dikuasai. Oleh karena itu tidak sedikit negara menggunakan Bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua setelah Bahasa Nasional mereka. Hal inilah yang menyebabkan sekarang ini banyak orang-orang dari berbagai negara mulai belajar Bahasa Mandarin, khususnya adalah Indonesia. Semenjak Era Reformasi Bahasa Mandarin di Indonesia semakin lama semakin berkembang. Hal ini dapat ketahui dari banyaknya sekolah-sekolah yang memasukkan pelajaran Bahasa Mandarin, banyak didirikannya tempat-tempat kursus, baik yang resmi maupun tidak resmi, seperti les privat. Saat ini sekolah-sekolah di daerah Jelambar sudah memasukkan Bahasa Mandarin menjadi kurikulum atau pun ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh murid-murid sekolah tersebut. Hal ini menarik perhatian penulis untuk mengetahui bagaimana perkembangan Bahasa Mandarin di bidang Pendidikan khususnya di daerah Jelambar.

4 1.2 Identifikasi Permasalahan Dalam penulisan skripsi ini penulis ingin meneliti mengenai perkembangan pendidikan Bahasa Mandarin sejak era reformasi di sekolah-sekolah daerah Jelambar. 1.3 Ruang Lingkup Penulis akan membatasi penelitian dengan masalah perkembangan pendidikan Bahasa Mandarin di sekolah-sekolah jelambar sejak era reformasi baru sampai Mei 2006 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penulisan penelitian ini adalah menggambarkan perkembangan Bahasa Mandarin jaman era reformasi sampai saat ini di daerah Jelambar. Selain itu juga memprediksi perkembangan Bahasa Mandarin di masa yang akan datang. Manfaat penulisan penelitian ini diharapkan agar hasil penelitian ini dapat digunakan dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan perkembangan Bahasa Mandarin, sehingga Bahasa Mandarin dapat terus berkembang dan dapat digunakan oleh masyarakat umum. 1.5 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan cara memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan skripsi ini, baik dari buku, internet, wawancara dari sekolah-sekolah di daerah Jelambar.

5 1.6 Sistematika Penulisan Penulis membagi skripsi ini menjadi lima bab. Berikut ini adalah gambaran susunan skripsi yang akan disusun oleh penulis. Bab 1 : Pendahuluan Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup yang membatasi permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian yang ingin dicapai penulis, metode penulisan, serta sistematika penulisan. Bab 2 : Landasan Teori Bab ini membahas teori dan definisi mengenai perkembangan Bahasa Mandarin, pendidikan dan era reformasi. Bab 3 : Analisis Data Bab ini membahas mengenai sejarah masyarakat China di Indonesia, perkembangan sekolah berbahasa pengantar China setelah Indonesia merdeka, faktor pendukung dan penghambat perkembangan Bahasa Mandarin dari era orde baru sampai era reformasi, Perkembangan Bahasa Mandarin sejak era reformasi dan pengaruhnya terhadap masyarakat Indonesia, dan perkembangan Bahasa Mandarin di sekolah-sekolah Jelambar.

6 Bab 4 : Simpulan dan Saran Bab ini akan membahas kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang berguna bagi mahasiswa. Bab 5 : Ringkasan Bab ini akan membahas ringkasan isi skripsi dari bab-bab sebelumnya.