ASPEK PERANCANGAN KENIKMATAN FISIK BANGUNAN TERHADAP PENGARUH IKLIM. Kemala Jeumpa* Bambang Hadibroto * Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

RESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema

SAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur

Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/

PENGARUH IKLIM DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG

PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB

BAB III TINJAUAN PELINGKUP BANGUNAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Di susun oleh : FERIA ETIKA.A.

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada 6 08 LU sampai LS sehingga memiliki

KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI

PENGARUH ANGIN PADA BANGUNAN. 1. Perbedaan suhu yang horisontal akan menimbulkan tekanan.

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

Iklim, karakternya dan Energi. Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk

PENDEKATAN PEMBENTUKAN IKLIM-MIKRO DAN PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI USAHA TERCAPAINYA MODEL PENDIDIKAN LINGKUNGAN BINAAN YANG HEMAT ENERGI

INFO TEKNIK Volume 9 No. 1, Juli 2008 (36-42)

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Pendekatan Pembentukan Iklim-Mikro dan Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Usaha Tercapainya Model Desain Rumah Susun Hemat Energi

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

BAB III KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang akan dilakukan pada pemahaman judul Desain Arsitektur. Tropis dalam Kaitannya dengan Kenyamanan Thermal pada Rumah

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB III TINJAUAN KHUSUS

Konstruksi Atap. Pengertian, fungsi dan komponen konstruksi atap

BAB V KESIMPULAN UMUM

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

SOLUSI VENTILASI VERTIKAL DALAM MENDUKUNG KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH DI PERKOTAAN

PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN. Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi

OPTIMASI SHADING DEVICES RUMAH TINGGAL (STUDI KASUS : PERUMAHAN LOH AGUNG VI JATEN KARANGANYAR)

SANITASI DAN KEAMANAN

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas, ada masalah-masalah terkait kenyamanan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 14 Kenyamanan Termal. Kenyaman termal

BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

Iklim Perubahan iklim

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BUILDING PHYSIC Aplication : Topic : Daftar Isi Session : Source :

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini diberi judul Perencanaan dan Pemasangan Air. Conditioning di Ruang Kuliah C2 PSD III Teknik Mesin Universitas

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikim Kota Daerah Tropis

Evaluasi Climate Responsive Building Design pada Gedung Perkuliahan di FT UNNES dengan Menggunakan Tabel Mahoney

BANGUNAN PERTANIAN SYARAT MUTU RUMAH TANAMAN GREENHOUSE

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

5/4/2015. Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

Pengembangan RS Harum

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night

Matahari dan Kehidupan Kita

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran. 159

ARTIKEL ILMIAH PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Diajukan oleh : Kurnia N

BANGUNAN BALAI KOTA SURABYA

BAGIAN III PRINSIP-PRINSIP ESTIMASI BEBAN PENDINGIN TATA UDARA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Perbedaan GH di daerah Tropis dan Sub Tropis. Keunggulan Tanaman dalam GH

Adaptasi Gedung Museum Kota Makassar Terhadap Iklim Tropis Lembab

DAMPAK PENGGUNAAN DOUBLE SKIN FACADE TERHADAP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN DI RUANG KULIAH FPTK BARU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA:

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar Arsitektur Bioklimatik.

PENERUSAN PANAS PADA DINDING GLAS BLOK LOKAL

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1. tetap

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah populasi manusia di Jakarta,

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM PEMBAYANGAN MATAHARI

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Self Dryer dengan kolektor terpisah. (sumber : L szl Imre, 2006).

Transkripsi:

ASPEK PERANCANGAN KENIKMATAN FISIK BANGUNAN TERHADAP PENGARUH IKLIM Kemala Jeumpa* Bambang Hadibroto * Abstrak Perencanaan serta tata letak suatu bangunan harus disesuaikan dengan keadaan iklim sesuai dengan keadaan serta kondisi daerahnya masing-masing. Pengaruh-pengaruh yang tidak menguntungkan dari iklim terhadap kesehatan dan kenyamanan bangunan secara umum terdiri dari: 1. Sinar Matahari; 2. Hujan dan kelembaban; 3. Angin.Oleh karena itu kondisi serta prinsipprinsip penyelesaian masalah bangunan di Indonesia harus memperhatikan faktor-faktor iklim tersebut untuk mendapatkan kenikmatan fisik, kesehatan dan kenyamanan bangunan. Aspek perancangan antara lain, terhadap sinar matahari harus diperhatikan: dari sisi mana saja sinar matahari masuk, dimensi ketinggian lubang cahaya dan kedalaman ruangan. Bangunan yang berhubungan dengan kelembaban tanah harus diberi isolasi sedangkan kebasahan yang datang dari hujan dapat dilawan oleh lapisan dinding. Pemanfaatan angin bagi bangunan dapat dilakukan dengan membuat 3 lubang bukaan pada dinding yaitu ventilasi atas, ventilasi tengah dan ventilasi bawah. Kata kunci: sinar matahari, hujan, kelembaban, angin, kenikmatan fisik, bangunan, aspek perancangan. Pendahuluan Dalam membangun suatu bangunan salah satu tujuan utama yang harus diperhatikan yaitu Guna dari bangunan tersebut. Perkataan guna menunjuk pada keuntungan atau pemanfaatan yang diperoleh dari bangunan tersebut, antara lain susunan tata ruangnya, pengaturan fisik yang tepat dan efisiensi, kenikmatan (comfort) yang dirasakan dari bangunan tersebut dan sebagainya. Lebih lanjut bangunan yang dibangun tersebut memiliki daya yang dapat membuat penghuninya merasa hidupnya lebih meningkat dan lebih sehat. Bila udara panas tetap sejuk di dalamnya, demikian juga bila malam dingin tetap merasa hangat di dalam bangunan tersebut. Permasalahan Indonesia termasuk kawasan yang beriklim tropik panas dan lembab, sehingga masalah bangunan di Indonesia tidak hanya harus berhadapan dengan faktor iklim panas, hujan dan angin tetapi juga masalah kelembaban yang tinggi. Oleh karena itu kondisi serta prinsip-prinsip penyelesaian masalah bangunan di Indonesia harus memperhatikan faktor-faktor iklim tersebut untuk mendapatkan kenikmatan fisik, kesehatan dan kenyamanan bangunan. Pembahasan Bahwasanya perencanaan serta tata letak suatu bangunan harus disesuaikan dengan keadaan iklim setempat adalah *)Ir. Kemala Jeumpa, MT adalah Dosen Jurusan Teknik Sipil FT Unimed Bambang Hadibroto,ST., MSi, MT adalah Dosen Jurusan Teknik Sipil FT Unimed 68

Majalah Ilmiah Bina Teknik Fakultas Teknik Unimed suatu hal yang sejak lama sudah dikenal manusia secara universal. Berabad-abad lamanya hingga kini dalam sejarah manusia, mereka belajar, meneliti dan berusaha melindungi rumah-rumah ataupun bangunan-bangunannya terhadap pengaruh-pengaruh yang tidak menguntungkan dari iklim sesuai dengan keadaan serta kondisi daerahnya masingmasing. Pengaruh iklim pada kesehatan dan kenyamanan bangunan secara umum terdiri dari: 1. Sinar Matahari; 2. Hujan dan kelembaban; 3. Angin. I. Pengaruh Iklim A. Sinar Matahari Iklim sangat dipengaruhi oleh perputaran bumi pada sumbunya yang selalu berubah-rubah dalam perjalanannya mengelilingi matahari, maka masing-masing lintang pada bumi menerima panas matahari yang banyaknya berbeda-beda. Permukaan bumi mengalami pemanasan dan pendinginan yang diakibatkan adanya energi matahari, dan kita maklumi bahwa energi ini adalah konstan. Jumlah panas yang diterima oleh suatu tempat/daerah di permukaan bumi ini tergantung pada : a. Lamanya tempat/daerah tersebut terkena sinar matahari. b. Sudut datang dari sinar matahari yang mengenai bumi B. Pengaruh Sinar Matahari Pada Bangunan Terang Alami yang berasal dari matahari yang masuk ke dalam bangunan: 1. Sinar matahari langsung 1) Cahaya langsung dari matahari pada bidang kerja. 69 2) Cahaya pantulan dari benda sekitar 3) Cahaya pantulan dari halaman yang dipantulkan lagi oleh dinding/langit-langit ke bidang kerja 4) Cahaya yang jatuh di lantai dipantulkan lagi oleh langit-langit 2. Sinar matahari secara tidak langsung 5) Sinar matahari refleksi luar: hasil pantulan dari benda-benda di luar bangunan (gedung-gedung tinggi) yang masuk melalui lubang cahaya 6) Sinar matahari refleksi dalam: hasil pantulan cahaya dari bendabenda di dekat bangunan dan elemen ruangan misal, tanah, rumput, dinding dll 7) Sinar matahari yang berasal dari pantulan awan C. Hujan dan kelembaban Indonesia beriklim tropis dengan curah hujan tinggi menyebabkan kelembaban juga tinggi sehingga Indonesia berciri daerah tropis lembab. Ciri Iklim Tropis Lembab: a. Tidak ada perbedaan jelas antara musim kering (kemarau dan hujan) b. Suhu udara relatif tinggi dengan amplitudo suhu siang-malam kecil (24 C 32 C) c. Kecepatan angin rendah (terutama pagi dan malam) d. Kelembaban udara tinggi (60% - 95%) e. Radiasi matahari cukup tinggi (> 900 W/m²) walau sering tertutup mendung (< 100 W/m²) f. Curah hujan turun dlm beberapa hari berturut-turut g. Hampir selalu berawan dan menyilaukan h. Berdebu

Aspek Perancangan Kenikmatan Fisik Bangunan terhadap Pengaruh Iklim i. Karat logam dan pelapukan organic mudah terjadi D. Pengaruh hujan dan kelembaban terhadap bangunan Pengaruh ini menyebabkan kerusakan pada bangunan: 1. Akibat fisikalis - kerusakan akibat hujan yang disertai anginkencang, banjir, tanah longsor dll - jika bangunan dibangun pada tanah yang menurun, aliran air hujan akan menekan berat pada bangunan atau pondasi. -terjadi pembekuan air/embun menjadi es di malam hari pada daerah dataran tinggi, esakan mengembang dan merusak unsur bangunan 2. Akibat kimia - CO2 buangan akan bersenyawa dengan air hujan dan membentuk asam dan dapat merusak bahan bangunan - kelembaban menyusup dan menyerang bahan besi dan baja terutama di pantai dimana hawa udara mengandung kadar garam tinggi yang akan bersenyawa dengan air danzat asam menyebabkan karatan. 3. Akibat biologis - kelembaban menimbulkan penjamuran dan pembusukanbahan bangunan terutama kayu Kelembaban pada bangunan dapat terjadi akibat: > dari hujan (dari atas dan samping) > dari kelembaban udara (dari berbagai sisi) > dari bawah (dari tanah) > dari dalam - kondensasi (pengembunan) - difusi (penyebaran) E. Angin. Angin adalah udara yang bergerak, gaya penggerak angin disebabkan karena adanya perbedaan tekanan (ΔP) dan perbedaan suhu (ΔT). Angin bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Tempat yang dingin relatif bertekanan lebih tinggi daripada tempat yang panas. Arus angin mengalir dari tempat yang bersuhu rendah ke tempat bersuhu tinggi, pada siang hari angin mengalir dari laut/danau ke darat; dan dari lembah ke gunung, sedangkan pada malam hari angin mengalir dari darat ke laut/danau; dan dari gunung ke lembah. F. Pengaruh angin terhadap bangunan Arah dan kecepatan angin adalah pertimbangan penting pada sebuah tapak disemua iklim. Variasi angin musiman dan harian harus dipertimbangkan secara hati-hati dalam mengevaluasi potensi untuk ventilasi ke interior ruangan dan halaman luar gedung pada saat cuaca panas, menyebabkan kehilangan panas pada saat cuaca dingin dan akan mempengaruhi beban lateral pada struktur bangunan. Ada dua kekuatan yang dapat mengena rumah dari angin, yaitu tekanan angin (beban positif) dan hisapan angin (beban negatif). Tekanan angin bisa dirasakan di sebelah sisi angin datang dan hisapan terasa pada sisi angin pergi. Akibat desakan angin pada bagian dinding yang mendesak terus kerangka balok, nok kuda-kuda atap dan pendukung. II. Aspek Perancangan 70

Majalah Ilmiah Bina Teknik Fakultas Teknik Unimed Berdasarkan pengaruh iklim, yang sifatnya sesuai dengan daerahnya, menyebabkan perancang selalu berusaha menghindari pengaruhnya yang tidak menguntungkan terhadap fisik dan psikis penghuni bangunan. Dengan memperhatikan sifat-sifat iklim Indonesia seperti tersebut diatas, suatu perencanaan bangunan dalam dasardasar pemecahan dan pemikirannya perlu diselaraskan dengan hal-hal tersebut diatas untuk tercapainya kenikmatan fisik dalam suatu bangunan yang erat kaitannya dengan pengaruh antara lain: sengat dan silau sinar matahari; kalor dan suhu; kelembaban dan pergantian hawa-udara. A. Kenikmatan fisik bangunan terhadap sinar matahari 1. Orientasi Posisi Bangunan terhdp arah Radiasi Matahari Daerah Panas- Lembab Bentuk bangunan memanjang arah timur-barat dengan bidang timur dan barat sekecil mungkin Mengurangi pemanasan matahari Memanfaatkan angin agar terjadi pendinginan karena penguapan Memasang kisi peneduh matahari pada jendela dan outdoor 2. Orientasi Bangunan dan Bukaan Jendela > orientasi bangunan Timur- Barat berarti sisi bangunan terbesar menghadap arah timur barat (lebih panas) > orientasi bangunan Utara- Selatan berarti sisi bangunan terbesar menghadap arah utaraselatan (lebih nyaman) 3. Elemen Pembayangan >elemen permanen misalnya: tritisan atap, balok leuvel diatas jendela, pohon, dll > elemen yang dapat diaturmisal: tenda, pergola, blind, tirai, tanaman, dll 4. Material yang tidak tembus cahaya/dapat menahan cahaya dan permukaan yang transparan Gambar 1. Elemen pada bukaan 5. Dalam pemanfaatan sinar matahari dalam perancangan harus diperhatikan: > dari sisi mana saja sinar matahari masuk >perhatikan dimensi ketinggian lubang cahaya > perhatikan dimensi kedalaman ruangan, daerah paling jauh dari sisi lubang cahaya akan terjadi daerah yang relatif paling gelap 6. Untuk mengatasi kelemahan pencahayaan satu sisi, dapat diciptakan pencahayaan multi sisi bahkan dari sisi atas ruangan agar mengurangi daerah gelap 71

Aspek Perancangan Kenikmatan Fisik Bangunan terhadap Pengaruh Iklim 1. Perlindungan bangunan terhadap hujandan kelembaban Gambar 2. Daerah terang dan gelap 7. Olahan khusus sinar atas ini dilakukan dengan tujuan > memperlunak sinar masuk sehingga tidak terlalu tajam, baik panasnya maupun sinarnya > mengarahkan sinar yang masuk, baik langsung maupun pantul >mendapatkan efek khusus bagi suasana ruangan > membantu penerangan ruangan secara keseluruhan sehingga didapat derajat terang yang merata Gambar 3. Olahan sinar dari atas B. Kenikmatan fisik bangunan terhadap hujan dan kelembaban. Kelembaban (basah) dari bawah Terjadi akibat daya kapiler pori dinding yang menyedot air tanah ke atas. Oleh karena itu bagian bangunan yang berhubungan dengan kelembaban tanah harus diberi isolasi. Kelembaban kapiler selalu berjalan dari bahan yang berpori besar ke arah bahan yang berpori kecil Kebasahan yang datang dari hujan dapat dilawan oleh lapisan dinding yang berfungsi sebagai perisai air misal dari sirap kayu, aluminium, eternit, plesteran beton rapat air, dengan syarat dinding di belakang lapisan masih bisa bernafas Untuk melindungi dinding terhadap air hujan dari arah atas dan samping dapat dipasang overstek dan tritisan dan dapat dipasang bahan isolasi pada dinding, dengan syarat harus ada lapisan atau celah bebas yang memungkinkan ventilasi pernafasan untuk dinding yang dilindungi maupun untuk bahan isolasi Dapat dipasang dinding rangkap yang tidak saling menghimpit, dinding luar berfungsi sebagai pelindung kebasahan dan sekaligus sebagai isolasi terhadap panas/dingin 72

Majalah Ilmiah Bina Teknik Fakultas Teknik Unimed Gambar 4. Perlindungan kebasahan dari bawah Gambar 5. Perlindungan dinding yang berfungsi sebagai perisai Gambar 6. Perlindungan air hujan dari atas dan samping Gambar 7. Dinding rangkap C. Kenikmatan fisik bangunan terhadap angin 1. Manfaat angin sebagai pengudaraan alami bagi bangunan dapat dilakukan dengan cara: >membuka bangunan ke arah angin datang > membelokkan angin masuk ke bangunan dengan penghalang pepohonan > membuat 3 lubang bukaan pada dinding yang berbatasan dengan ruang luar: ventilasi atas, ventilasi tengah dan ventilasi bawah > ventilasi atas untuk mengeluarkan udara panas yang terjebak di bagian atas ruangan, ventilasi tengah (jendela) untuk memasukkan udara agar mengenai tubuh, ventilasi bawah untuk melepaskan udara lembab yang terjebak di bagian bawah ruangan 73

Aspek Perancangan Kenikmatan Fisik Bangunan terhadap Pengaruh Iklim Gambar 8. Membelokkan angin dengan penghalang pohon Gambar 9. Ventilasi atas, tengah dan bawah perhatikan dimensi kedalaman ruangan. 4. Bangunan yang berhubungan dengan kelembaban tanah harus diberi isolasi sedangkan kebasahan yang datang dari hujan dapat dilawan oleh lapisan dinding yang berfungsi sebagai perisai air. 5. Manfaat angin sebagai pengudaraan alami bagi bangunan dapat dilakukan dengan cara membuat 3 lubang bukaan pada dinding yang berbatasan dengan ruang luar: ventilasi atas, ventilasi tengah dan ventilasi bawah. Daftar pustaka Hananto, Sidik, (2010), Handout Perkuliahan Fisika Bangunan Mangunwijaya, Y B, (2000), Pengantar Fisika Bangunan, Djambatan Satwiko, Prasasto, (2008), Fisika Bangunan, Andi Yogyakarta Soepadi, Setyo Soetiadji, (1986), Anatomi Utilitas Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan tersebut adalah: 1. Pengaruh iklim pada kesehatan dan kenyamanan bangunan secara umum terdiri dari pengaruh sinar Matahari, hujan dan kelembaban serta angin. 2. Suatu perencanaan bangunan dalam dasar-dasar pemecahan dan pemikirannya perlu diselaraskan dengan mengurangi pengaruh iklim yang tidak menguntungkan untuk tercapainya kenikmatan fisik dalam suatu bangunan. 3. Dalam pemanfaatan sinar matahari dalam perancangan harus diperhatikan: dari sisi mana saja sinar matahari masuk, perhatikan dimensi ketinggian lubang cahaya dan 74