MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
|
|
- Shinta Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARSITEKTUR TROPIS LEMBAB Disusun Oleh: Violetta V. Rondonuwu 1), P. H. Gosal 2) 1) 2) Mahasiswa Pro Arsitektur Unsrat Staf Pengajar Pro Arsitektur Unsrat Abstrak Sebagian besar Indonesia rancang tanpa memperhatikan beberapa aspek seperti suhu kelembaban relatif. Akibatnya manusia tinggal dalam bangunan tersebut merasa nyaman untuk melakukan aktivitas kesehariannya. Tulisan ini maksudkan untuk menganalisis berbagai aspek yakni iklim, lingkungan, perancang, berkaitan perancangan terja Indonesia. Beberapa strategi pemecahan problematik dari aspek tersebut akan kemukakan dalam penulisan ini. Kata kunci : iklim,, lingkungan, perancang. 1. tropis telah beradaptasi iklim PEMBAHASAN tropis. Ter 2 macam iklim tropis, yakni 1.1 DAERAH TROPIS Tropis merupakan kata berasal dari bahasa Yunani, yaitu tropikos berarti garis balik meliputi sekitr tropis kering (Dry Tropic) tropis basah (Wet Tropic). a. Daerah tropis kering 40% dari luas seluruh permukaan bumi. Pag pasir sangat kering, hampir Garis-garis balik ini adalah garis lintang mengenal hujan. Kalaupun hujan, Utara Selatan. Daerah tropis maka sangat teratur. Daerah ini definisikan sebagai daerah terletak pada siang hari memiliki temperature antara garis isotherm 20 sebelah bumi potensi penguapan tinggi. Utara Selatan (Lippsmeier, 1994). Sungai-sungai kering aliran air Dengan tropis menunjukkan bahwa kag-kag merupakan arsitektur berada daerah turun hujan sangat lebat. Tetapi kata lain, arsitektur Gunung Sahara, Afrika 131
2 karena airnya terlalu cepat mangalir hampir manfaatkan untuk bermukim melangsungkan aktifitas kehidupan manusia. Tumbuhan rendah kerja sehari-hari adalah sebagai berikut: poho-pohon rendah kurus sebagai Raasi Matahari ini. Matahari Daerah lembab manusia 1. Pemanasan timbulkan oleh tumbuh jarang merupakan cirri daerah b. Daerah tropis basah tempat memancarkan panasnya melalui raasi ke permukaan bumi. mencakup savana Panas pancarkan oleh matahari lembab, daerah angin musim ke permukaan bumi tergantung hutan hujan tropis. Daerah savana apakah lembab daerah bermusim hujan berupa urban () atau rural (desa), memiliki satu atau dua musim hujan tapi lebih bergantung pada sudut batas jelas. Tumbuhan jatuh raasi akan mencapai jumlah daerah ini lebat mampu melewati maksimum apabila sudut jatuhnya 90, musim kering panjang tanpa akibat demikian juga bergantung pada konsi berarti. Ciri khas daerah ini awan adalah perbedaan pemancaran raasi tersebut. Implikasi temperature harian tahunan; pada raasi matahari ke permukaan bumi kelembaban tinggi akan temperature selalu hampir sama rendahnya permukaan bumi berbeda tersebut menghalangi ketika permukaan tersebut memiliki perbedaan karakter sepanjang tahun. kekayaan tumbuhan dalam hal penyerapan daerah sangat lembab sangat pemantulannya luar biasa. Ter lebih dari tersebut. Permukaan keras cenderung jenis tumbuhan berbunga. Beberapa akan menyerap panas lebih banyak, jenis pohon menjulang tinggi sampai pada saatnya akan pantulkan 60 m dari tinggi rata-rata hutan tropis kembali. khatulistiwa mencapai sekitar 20 m. menentukan terhadap Warna permukaan jumlah panas raasi juga serap, warna terang cenderung akan lebih banyak memantulkan, sementara warna gelap cenderung lebih banyak menyerap panas raasi tersebut. Ciri menonjol pada iklim tropis adalah tingginya suhu rata-rata harian banng pada iklim lain. Persoalan timbulkan oleh iklim ini dalam kaitannya 132
3 2. Terjanya heat urban island Akibat tertutupnya permukaan tanah oleh beton ( berupa bangunan atau perkerasan permukaan tanah) serta aspal (jalan parkir), raasi matahari jatuh pada permukaan tersebut sebagian besar serap lepaskan lagi ke atas sekitarnya. Pelepasan panas serap oleh material keras sebagaimana beton atau aspal akan jauh lebih besar banng terja pada tumbuhan. Karena sebagian besar area tertutup oleh material keras, maka suhu menja lebih tinggi banng sekelilingnya masih bersifat rural (pedesaan). 4. Berkurangnya vegetasi Seperti uraikan atas, cirikan menurunkan jumlah vegetasi tertentu masih per banng bersifat satuan rural/desa. kemampuan luas Karena tumbuhan untuk menyerap mengeliminir panas pancarkan oleh matahari, maka suatu banyak tutup oleh tumbuhan (misalnya desa) cenderung memiliki suhu lebih rendah banng banyak tertutup oleh material keras, seperti halnya urban. 1.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN 3. Berkurangnya kecepatan angin pada urban Kawasan cirikan kerapatan bangunan lebih tinggi kurangnya penyeaan ruang terbuka hijau. Dengan kepadatan bangunan tinggi; berarti mengecilnya ruang terbuka, kecepatan angin dalam berkurang secara mencolok banng pada rural masih terbuka. a) Faktor-faktor mempengaruhi kemampuan kenyamanan mental fisik penghuni: Raasi matahari Raasi matahari sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Kekuatan efektifnya tentukan oleh energy raasi matahari, pemantulan pada permukaan bumi, berkurangnya raasi oleh penguapan, arus raasi atmosfir. 133
4 Kesilauan Pencemaran Temperatur perubahan b) Faktor-faktor mempengaruhi keselamatan bangunan temperatur Gempa bumi Presipitasi (curah hujan) Presipitasi terbentuk oleh kondensasi Badai uap air. Hujan tropis bias tiba-tiba Hujan lebat banjir turun intensitas sangat Gelombang pasang tinggi biasanya jumlah air Bahan biologis dating tiba-tiba itu, selalu c) Faktor-faktor menyebabkan menimbulkan bahaya banjir karena kerusakan bangunan pelapukan air bahan bangunan lebih awal: mencari Kekuatan jalannya aliran air senri. juga Faktor-faktor telah sebutkan menyebabkan erosi tanah, merusak jalan, lapangan pondasi bangunan. pada butir b Intensitas raasi matahari kuat Kelembaban kondensasi Kelembaban tinggi Kadar kelembaban, berbeda unsur-unsur lain, mengalami fluktuasi tinggi tergantung terutama pada perubahan temperatur. Semakin tinggi temperatur, semakin tinggi pula kemampuan menyerap air. Gerakan Gerakan merupakan factor perencanaan penting karena sangat mempengaruhi konsi iklim, baik untuk setiap rumah maupun seluruh. Arah angin sangat menentukan orientasi bangunan. Jika daerah lembab perlukan sirkulasi terus-menerus, daerah kering orang cenderung membiarkan sirkulasi hanya pada waktu ngin atau malam hari. Karena itu daerah tropika basah, nng-nng luar sebuah bangunan terbuka untuk sirkulasi lebih besar daripada butuhkan untuk pencahayaan. 134 Badai debu pasir Kandungan garam dalam 1.3 DAERAH TROPIS LEMBAB Di daerah tropis lembab rata-rata kelembaban suhu relative tahunan tinggi, menuntut terciptanya ventilasi silang dalam bangunan untuk mencapai konsi nyaman bagi penghuninya. Menurut pen Fanger, kombinasi suhu kelembaban mempunyai pengaruh kuat terhadap kualitas dalam ruangan, hal ini menentukan standar ventilasinya. Besaran pola aliran dalam ruangan hanya tergantung dari kecepatan luar tetapi juga tentukan oleh elemen-elemen desain arsitektur lainnya seperti posisi orientasi bangunan, bentuk atap, perletakan balkon, desain jendela, susunan ruang dalam perletakan furniture, bahkan bentuk desain partisinya.
5 Problematika timbulkan 1.4 KAWASAN TROPIS LEMBAB oleh iklim tropis basah, seperti halnya curah DALAM KAITANNYA DENGAN hujan, suhu umumnya berada LINGKUNGAN atas toleransi raasi Manusia tinggal wilayah kelembaban beriklim tropis sering anggap tinggi serta aliran relative lambat beruntung oleh mereka beram bagi pencapaian kenyaman termis, wilayah beriklim empat musim (sub tropis). banyak antisipasi oleh perencana maupun Pertama, perancang. Perencana kurang tropis (basah) hanya layak sebagai memikirkan bagaimana melengkapi habitat flora (tumbuhan) fauna (hewan). permukiman Berjuta matahari kenyamanan, menyengat, fasilitas-fasilitas mereka jenis beranggapan tumbuhan bahwa tumbuh pendukung, seperti kantor pos, bank, klinik berkembang subur pada ini. kesehatan, telpon umum, sekolah, pasar/mini Demikian market, sebagainya, sehingga setiap berkembang biak secara penduduk permukiman konsi iklim semacam ini. Kombinasi tersebut perlu menempuh jarak jauh, faktor iklim (suhu, raasi matahari tempuh berjalan kelembaban) pada iklim tropis basah kaki. Banyak jumpai, bahwa penghuni anggap sebagai kombinasi optimal bagi suatu permukiman atau tepi berlangsungnya harus menggunakan kendaraan hanya untuk perkembangbiakan berjuta jenis flaura menuju kantor pos, menuju bank, bahkan fauna muka bumi ini. Namun anggap hanya rambut kurang sesuai bagi habitat manusia, karena sekalipun. Penempatan fungsi-fungsi bagi kombinasi faktor iklim serta berkembangnya aktivitas penduduk rencanakan berbagai serangga dalam banyak hal sedemikian penghuni mengganggu kelangsungan hidup manusia, melakukan seperti nyamuk malaria, serangga berbisa, aktivitas kesehariannya dalam raus reptil berbisa, binatang buas lainnya. Kombinasi suhu kelembaban akan pada untuk sekedar rupa sehingga permukiman tempuh potong berjalan kaki. pula berjuta jenis binatang optimal pada kehidupan Dengan demikian kenyamanan mempercepat akibatkan oleh iklim tropis basah bahan-bahan organik, dari aspek lingkungan kurangi, sebenarnya hal ini menguntungkan, namun apalagi jika penyelesaian sisi proses pembusukan rancangan arsitektur tersebut dari buat sedemikian rupa mengacu seringkali pada antisipasi terhadap problematik iklim Pembusukan tropis basah, misalnya, jalur-jalur pedestrian organik lain baik itu terja permukaan terlindung dari hujan sengatan tanah matahari. genangan air akan mudah menimbulkan atau kehidupan manusia ini menguntungkan. sampah, dalam hal dari daun, sungai, jasad-jasad rawa serta berbagai gangguan kesehatan bagi manusia. Melimpahnya air hujan pada musim tertentu 135
6 serta mengeringnya lahan pertanian, sungai, Indonesia mengadop konsep dari au sebagainya, pada musim negara sub tropis, terutama Amerika Serikat, lain, secara langsung atau langsung membuat menja nyaman secara akan menimbulkan persoalan tertentu termis, tanpa penggunaan energi secara berkaitan masalah lingkungan pada signifikan. Kota rancang jalan- beriklim tropis. jalan lebar serta ruang-ruang terbuka perkeras, tanpa cukup beri peneduh 1.5 KAWASAN TROPIS LEMBAB pohon. Bangunan-bangunan DALAM KAITANNYA DENGAN sedemikian PENGGUNAAN ENERGI nyaman rupa sehingga tanpa rancang akan pengkonsian, Suhu relatif tinggi mengakibatkan peningkatan suhu (hangat atau panas) dalam banyak hal cukup semula sudah tinggi akibat pemanasan menguntungkan manusia tinggal aspal, beton, serta pembuangan panas oleh wilayah tropis, jika lihat dari sudut mesin-mesin pang energi. Manusia tinggal senri. Kemuan tambah panas daerah tropis memerlukan energi untuk akibatkan oleh kendaraan bermotor pemanas ruang sebagaimana sanya menggunakan AC. Akibat suhu tinggal pada iklim sub tropis atau iklim tinggi, orang-orang tinggal ngin. cenderung menggunakan kendaraan tertentu suhu bermotor meskipun untuk menempuh jarak tolerir, Meskipun mereka pada konsi memerlukan peralatan pengkonsian relatif pendek sekalipun. itu Dari pengkonsian mengkonsumsi persoalan-persoalan terakumulasi ini, energi. Pada kehidupan masih bertaraf ketergantungan manusia tinggal dasar, manusia hidup pada iklim tropis terhadap penggunaan energi menja tinggi. (basah) cenderung memerlukan energi Hal (listrik) untuk mempertahankan hidupnya. perancang Mereka hidup tanpa bantuan alat perancangan pemanas ataupun penngin. Mereka mengaplikasikan menggunakan lampu penerang benar, menggunakan timbulkan oleh iklim tersebut. tumbuhan, bahan misalnya bakar tumbuh- minyak kelapa. Sementara orang-orang berada pada iklim sub tropis melangsungkan sulit hidup untuk tanpa 1.6 ini hanya mungkin sesuai atasi memahami jika strategi tropis rancangannya secara persoalan KONSEP PERANCANGAN KAWASAN TROPIS LEMBAB bantuan Guna mengantisipasi problematik pemanas pada musim ngin. Singkat kata, ketergantungan manusia tropis terhadap perencana maupun perancang perlu energi (listrik) sebetulnya relatif jauh lebih memperhatikan rendah banng mereka berada pada berkaitan pemecahan perancangan iklim sub tropis tersebut. Perancangan tropis. 136 timbulkan oleh beberapa iklim aspek tropis,
7 1. Perlindungan terhadap cuaca (hujan terhenti pada saat hujan turun. Dengan raasi matahari) pemikiran semacam ini wujud Manusia tinggal pada iklim tropis tropis akan berbeda wujud basah cenderung untuk menghindari pada iklim non tropis. Bahwa dalam hujan sengatan matahari. Dalam beriklim tropis lembab, kehidupan aktifitas sehari-hari menjumpai kita bagaimana sering harus mungkinkan payung berlangsung tanpa terhenti gunakan bukan saja pada saat hujan, konsi cuaca, misalnya hujan. namun juga pada saat cuaca terang 2. Penghutanan Kota: karena meminimalkan sengatan matahari terik. penyerapan panas permukaan ruang Sementara cuaca mendung, mana luar. Untuk mengantisipasi suhu memerlukan payung, relatif sangat jarang terja. Dalam waktu relative satu tahun atau 365 hari, perkirakan sedemikan keadaan langit mana langsung terhadap permukaan keras manusia atau (bangunan, aspal jalan atau parkir, kepanasan, hanya terja sekitar 30 beton atau perkerasan pada ruang hingga Dengan terbuka) harus hindari semaksimal mempertimbangkan keadaan semacam mungkin. Dengan kata lain, setiap ini, konsep perancangannya harus perkerasan perlu lindungi oleh pohon arahkan atau 40 mendung; hari kehujanan penuh. agar pejalan kaki tinggi, perlu rupa vegetasi. rancang mana Vegetasi raasi menyerap manapun mereka berada, perlu panas dalam jumlah sangat besar, harus sementara memantulkan kembali panas menggunakan payung, atau berteduh pada saat turun hujan atau pada saat matahari bersinar teriknya. Pedestrian perlu berikan koridor-koridor terlindung pada bagian atasnya. Setiap bangunan, baik secara langsung atau, harus terhubungkan satu lain, sehingga kegiatan manusia tersebut dalam jumlah sangat kecil. Sehingga sebagian besar tertutup oleh tumbuhan (misalnya pedesaan), memiliki suhu relative rendah banng terbuka perkeras (misalnya pusat-pusat ). Bahan keras 137
8 gunakan sebagai pelapis permukaan mengoptimalkan tanah (aspal, beton lainnya) akan banyak namun bangunan. Pergerakan atau angin akan akan terja bilamana ter ruang terbuka menerus mengakibatkan menghalangi laju aliran tersebut. menyerap kemuan panas pancarkan tersebut kembali atasnya, pemanasan Dengan panas, pemikiran ke sekitarnya. dalam Ruang terbuka menerus hanya bangunan terlalu rapat, dalam arti pada penghijauan secara merata masih ada ruang antara bangunan menyeluruh, kata lain, terbangun. Dalam konsep perlu hutankan agar suhu penataan tersebut jaga terlalu terbuka atau ruang antara antara tinggi bangunan memegang arti penting bagi batas ambang suhu mengoptimalkan aliran massa bangunan, ruang terjanya aliran atau angin sekitar bangunan. Hal ini harapkan manfaatkan oleh bangunan sekitar bangunan untuk menciptakan ventilasi silang Salah satu cara untuk mengurangi sehingga efek ngin dalam bangunan kenyamanan capai (pada bangunan termis pada beriklim tropis lembab adalah 138 konsep tropis harus mengarah 3. Penataan Massa Bangunan mungkin tersea apabila penempatan nyaman manusia penghuninya. 1.7 sekitar aliran ini, luar semacam terjanya berpengkonsi ). STUDI KASUS Daerah Tropis Nan High School(Malaysia)
9 Gambar atas merupakan contoh bangunan berada pada daerah sub-tropis Ketebalan nngnya pun hanya sekitar 15 Daerah Sub-tropis Dua gambar atas memiliki ciri cm. merupakan Berbeda ketebalan nng daerah pada gambar (b) yakni bangunan tropis(khususnya tropis lembab), lihat dari berada pada daerah sub-tropis, memiliki bentuk karakter bangunan tersebut, yaitu nng tebal untuk berlindung dari bukaan-bukaan, luar sangat ngin pada waktu beratap miring, juga terlihat aya tumbuh- tertentu. Terlihat juga pada gambar bahwa tumbuhan aya bangunan tersebut memiliki timbrisan timbrisan selebar 1 m, berfungsi karena memiliki curah hujan rendah. sebagai pelindung air hujan cahaya Warna pepohonan hijau kemerah- matahari agar secara langsung masuk merahan membuktikan bahwa bangunan ke dalam bangunan. Bangunan tersebut tersebut berada pada daerah sub-tropis. berbeda. Pada bangunan gambar aya hijau. (a) bercirikan banyak Terlihat juga memiliki penghawaan alami aya bukaan-bukaan pada jendela ventilasi. Gambar-gambar atas merupakan contoh-contoh bangunan berada pada daerah tropis yaitu Indonesia. 139
10 2. benar, PENUTUP timbulkan 2.1 KESIMPULAN Pembangunan sesuai terja oleh persoalan iklim tersebut. Memperhatikan suhu nya, kelembaban Indonesia kian maraknya. Para perancang relative pun berlomba-lomba mengambil bagian pencahayaan alam cukup, pergerakan dalamnya. Tapi sanya, para perencana ( angin) memadai, terhindar dari hujan terhindar dari terik matahari. perancang sering kali terlalu tinggi, memperhatikan konsi lingkungan ada, apakah rancangan tersebut sanggup DAFTAR PUSTAKA mengatasi problematic iklim tropis lembab, Lippsmeier, terik raasi matahari, suhu Georg. Bangunan Tropis, 1994, ERLANGGA relative tinggi, kelembaban tinggi (untuk Vale, B. Vale, R., Green tropis basah) ataupun kecepatan angin Architecture, Thomas and Hudson, relative rendah. London, REKOMENDASI Untuk Beal, Gillian, Tropical Style mengantisipasi permasalahan iklim tropis sebaiknya para ITEKTUR_TROPIS_BANGUNAN_TR perancang ADISIONAL_INDONESIA.pdf perancangan mengaplikasikan 140 memahami strategi tropis rancangannya secara onsep-arsitektur-tropis-sertai.html
WUJUD KOTA TROPIS: SUATU PENDEKATAN IKLIM, LINGKUNGAN DAN ENERGI DALAM MERENCANAKAN DAN MERANCANG KOTA DI INDONESIA
WUJUD KOTA TROPIS: SUATU PENDEKATAN IKLIM, LINGKUNGAN DAN ENERGI DALAM MERENCANAKAN DAN MERANCANG KOTA DI INDONESIA Tri Harso Karyono School of Architecture, Tanri Abeng University, Jakarta, Indonesia
Lebih terperinciCut Nuraini/Institut Teknologi Medan/
Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/16-09-2014 APA ITU ARSITEKTUR TROPIS? TROPIS tropikos artinya : Garis Balik Garis lintang utara 23 0 27 adalah garis balik cancer dan matahari pada tanggal 27 Juni
Lebih terperinciWUJUD KOTA TROPIS DI INDONESIA: SUATU PENDEKATAN IKLIM, LINGKUNGAN DAN ENERGI
WUJUD KOTA TROPIS DI INDONESIA: SUATU PENDEKATAN IKLIM, LINGKUNGAN DAN ENERGI (Tri Harso Karyono) WUJUD KOTA TROPIS DI INDONESIA: SUATU PENDEKATAN IKLIM, LINGKUNGAN DAN ENERGI Tri Harso Karyono Staf Pengajar
Lebih terperinciGambar Proporsi penggunaan sumber energi dunia lebih dari duapertiga kebutuhan energi dunia disuplai dari bahan bakan minyak (fosil)
ARSITEKTUR DAN ENERGI Tri Harso Karyono Harian Kompas, 21 September 1995, Jakarta, Indonesia. Pengamatan para akhli memperlihatkan konsumsi energi dunia meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir ini.
Lebih terperinciPEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu
BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR
LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi
Lebih terperinciPemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas
Pemanasan Bumi Meteorologi Suhu dan Perpindahan Panas Suhu merupakan besaran rata- rata energi kine4k yang dimiliki seluruh molekul dan atom- atom di udara. Udara yang dipanaskan akan memiliki energi kine4k
Lebih terperinciSAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur
SAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur Disusun oleh : Yudi Leo Kristianto (0951010014) Dosen : JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciAssAlAmu AlAyku m wr.wb
AssAlAmu AlAyku m wr.wb BIOMA Bioma adalah wilayah yang memiliki kondisi iklim tertentu dan batas-batas yang sebagian besar dikendalikan di daratan oleh iklim dan yang dibedakan oleh dominasi tertentu,
Lebih terperinciPengembangan RS Harum
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR PENINGKATAN DENGAN GREEN ARCHITECTURE Dari penjabaran prinsi prinsip green architecture beserta langkahlangkah mendesain green building menurut: Brenda dan Robert
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT lingkungan yang mampu menyembuhkan SUASANA Menghubungkan ruang luar dengan ruang dalam terutama pada area yang difokuskan untuk kesembuhan pasien.
Lebih terperinciGeografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn
KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PERANCANGAN
BAB 6 HASIL PERANCANGAN Perancangan Hotel Resort Kota Batu yang mengintegrasikan konsep arsitektur tropis yang mempunyai karakter beradaptasi terhadap keadaan kondisi iklim dan cuaca di daerah Kota Batu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG. I Latar Belakang Perancangan. Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan primer.
BAB I PNDAHULUAN I. 1. LATAR BLAKANG I. 1. 1. Latar Belakang Perancangan Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan primer. Diantaranya yaitu tempat tinggal. Tempat tinggal atau rumah merupakan kulit ke
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Airconditioning Engineers, 1989), kenyamanan termal merupakan perasaan dimana seseorang merasa nyaman dengan keadaan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Dalam perencanaan rumah susun sederhana sewa yang sesuai dengan iklim tropis, ada beberapa kriteria yang diterapkan yaitu : 1. Sesuai dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Cahaya merupakan kebutuhan dasar manusia dalam menghayati ruang dan melakukan berbagai kegiatan dalam ruang pada bangunan serta sebagai prasyarat bagi penglihatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA TAPAK
BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah
Lebih terperinciBAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah sebagai tempat menerima pendidikan dan mengasah keterampilan yaitu mengambil
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU
BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU 3.1. Tinjauan Tema a. Latar Belakang Tema Seiring dengan berkembangnya kampus Universitas Mercu Buana dengan berbagai macam wacana yang telah direncanakan melihat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA STUDI KASUS
BAB IV ANALISA STUDI KASUS IV.1 GOR Bulungan IV.1.1 Analisa Aliran Udara GOR Bulungan terletak pada daerah perkotaan sehingga memiliki variasi dalam batas-batas lingkungannya. Angin yang menerpa GOR Bulungan
Lebih terperinciPendekatan Pembentukan Iklim-Mikro dan Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Usaha Tercapainya Model Desain Rumah Susun Hemat Energi
ABSTRAK Pendekatan Pembentukan Iklim-Mikro dan Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Usaha Tercapainya Model Desain Rumah Susun Hemat Energi Oleh : Erna Krisnanto Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Arsitektur merupakan bidang studi yang selalu berkaitan dengan kegiatan manusia, serta kebutuhannya terhadap sebuah ruang. Secara garis besar, ruang untuk kegiatan
Lebih terperinciSkema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi
Lebih terperinciPENDEKATAN PEMBENTUKAN IKLIM-MIKRO DAN PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI USAHA TERCAPAINYA MODEL PENDIDIKAN LINGKUNGAN BINAAN YANG HEMAT ENERGI
ABSTRAK PENDEKATAN PEMBENTUKAN IKLIM-MIKRO DAN PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI USAHA TERCAPAINYA MODEL PENDIDIKAN LINGKUNGAN BINAAN YANG HEMAT ENERGI Oleh : Erna Krisnanto Jurusan Pendidikan Teknik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikim Kota Daerah Tropis
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikim Kota Daerah Tropis Menurut Petterssen (1941), iklim merupakan rata-rata atau kondisi normal cuaca dalam jangka waktu panjang, 30 tahun atau lebih. Iklim suatu wilayah ditentukan
Lebih terperinciRESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diusung dalam pengerjaan proyek Resort Dengan Fasilitas Meditasi ini adalah Arsitektur Tropis yang ramah lingkungan. Beberapa alasan
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
Lebih terperinciBAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS
BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS Langkah kami setelah mencari tahu dan segala informasi tentang Pulau Nias adalah survey langsung ke lokasi site untuk Tugas Akhir ini. Alangkah
Lebih terperinciKAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG
KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG Ertin Lestari Adhi Widyarthara Gaguk Sukowiyono Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAKSI Malang sebagai
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan Konsep dasar pada perencanaan Pangkalan Pendaratan Ikan Tambak Mulyo Semarang ini didasari dengan pembenahan fasilitas
Lebih terperinciASPEK PERANCANGAN KENIKMATAN FISIK BANGUNAN TERHADAP PENGARUH IKLIM. Kemala Jeumpa* Bambang Hadibroto * Abstrak
ASPEK PERANCANGAN KENIKMATAN FISIK BANGUNAN TERHADAP PENGARUH IKLIM Kemala Jeumpa* Bambang Hadibroto * Abstrak Perencanaan serta tata letak suatu bangunan harus disesuaikan dengan keadaan iklim sesuai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium
14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;
Lebih terperinciIV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota
IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pembentukan Taman Kupu-Kupu Gita Persada Taman Kupu-Kupu Gita Persada berlokasi di kaki Gunung Betung yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan
Lebih terperinciAR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN
BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya
Lebih terperinciGEDUNG KEDUTAAN BERPALING DARI JALAN UTAMA. Tidak lazim bagi bangunan di koridor Thamrin, Jakarta, memalingkan wajahnya dari jalan.
GEDUNG KEDUTAAN BERPALING DARI JALAN UTAMA Tri Harso Karyono Majalah Konstruksi, Desember-Januari 2007 Tidak lazim bagi bangunan di koridor Thamrin, Jakarta, memalingkan wajahnya dari jalan protokol termewah
Lebih terperinciBAB III KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang akan dilakukan pada pemahaman judul Desain Arsitektur. Tropis dalam Kaitannya dengan Kenyamanan Thermal pada Rumah
RUMAH TRADISIONAL (Studi Kasus Rumah Tradisional Kejang Lako Dirantau Panjang Provinsi Jambi) KAJIAN PUSTAKA 3.1. Pemahaman Judul Kajian yang akan dilakukan pada pemahaman judul Desain Arsitektur Tropis
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1 Program Ruang Rekapitulasi Ruang Dalam No Jenis Ruang Luas 1 Kelompok Ruang Fasilitas Utama 2996 m2 2 Kelompok Ruang Fasilitas
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Sentra Agrobisnis Anjuk Ladang menggunakan konsep Power of Climate, dengan konsep tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan tema dari Working With Climate
Lebih terperinciANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
56 ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan hasil inventarisasi maka dari faktor-faktor yang mewakili kondisi tapak dianalisis sehingga diketahui permasalahan yang ada kemudian dicari solusinya sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY
81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini merupakan hasil temuan dan hasil analisa terhadap kawasan Kampung Sindurejan yang berada di bantaran sungai
Lebih terperinciINFO TEKNIK Volume 9 No. 1, Juli 2008 (36-42)
INFO TEKNIK Volume 9 No. 1, Juli 2008 (36-42) ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN THERMAL WEBB DI RUMAH TINGGAL T-45 PADA MUSIM KEMARAU Studi Kasus: Rumah Tinggal di Komplek HKSN Permai Banjarmasin M. Tharziansyah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Central Business District (CBD) Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 mengenai penataan ruang, pada Pasal 1 disebutkan bahwa kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar ini adalah adanya kebutuhan hunian
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1 Latar Belakang Tema Tema Green Architecture dipilih karena mengurangi penggunaan energi dan polusi, serta menciptakan hunian dengan saluran, penyekatan, ventilasi, dan material
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan
BAB V KONSEP V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan Gambar 34. Zoning dan Pola Sirkulasi Main entrance berada pada bagian selatan bangunan. Warna biru menunjukan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu: mengetahui karakteristik
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PELINGKUP BANGUNAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS
BAB III TINJAUAN PELINGKUP BANGUNAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS III.1 TROPIS Iklim tropis merupakan iklim yang terjadi pada daerah yang berada pada 23,5 lintang utara hingga 23,5 lintang selatan.
Lebih terperinciMENDEFINISIKAN KEMBALI ARSITEKTUR TROPIS DI INDONESIA
MENDEFINISIKAN KEMBALI ARSITEKTUR TROPIS DI INDONESIA Tri Harso Karyono Desain Arsitektur, vol. 1, April, 2000, pp.7-8. Satu di antara sederet alasan mengapa manusia membuat bangunan adalah karena kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel menjadi salah satu solusi tempat sementara seseorang/kelompok untuk menginap selama mereka pelakukan keperluannya di daerah/kota tersebut. Tidak heran di jaman
Lebih terperinciKomponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.
MINGGU 3 Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 1 Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian ekosistem b. Karakteristik ekosistem c. Klasifikasi ekosistem Pengertian Ekosistem Istilah ekosistem merupakan kependekan dari
Lebih terperinciIklim Perubahan iklim
Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP PERANCANGAN
BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1 Green Arsitektur Green Architecture ialah sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Iklim tropis yang ada di Indonesia diakibatkan karena letak Indonesia berada tepat di garis ekuator, yang berarti dekat dengan matahari. Dipengaruhi letaknya ini, matahari
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 TEMA PENGEMBANGAN DESAIN Proses merancang bangunan untuk mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan peningkatan efisiensi, mengurangi
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2 1. Berikut ini yang tidak termasuk kegiatan yang menyebabkan gundulnya hutan adalah Kebakaran hutan karena puntung
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.
Lebih terperinciSANITASI DAN KEAMANAN
SANITASI DAN KEAMANAN Sanitasi adalah.. pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil olah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah populasi manusia di Jakarta,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah populasi manusia di Jakarta, ketersediaan tempat tinggal menjadi perhatian utama bagi semua pihak bagi pemerintah maupun
Lebih terperinciBAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi
BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek
Lebih terperinciberfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Solusi-solusi desain yang diterapkan oleh biro Kas+Architecture dalam perancangan rumah tinggal Bukit Gading Mediterania dan rumah tinggal Langsat, sejalan dengan kajian teori
Lebih terperinciBAB V. Konsep. bangunan. memaksimalkan potensi angin yang dapat mengembangkan energi
BAB V Konsep 5.1 Konsep Perancangan Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan sekolah kejuruan desain grafis adalah Optimalisai hemat energi terhadap bangunan dan tapak, yang merupakan pengembangan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa ini adalah hasil analisis pada bab sebelumnya yang kemudian disimpulkan. Konsep ini merupakan konsep turunan dari
Lebih terperinciII. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI
II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI 1. PENGERINGAN Pengeringan adalah suatu proses pengawetan pangan yang sudah lama dilakukan oleh manusia. Metode pengeringan ada dua,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang kemudian disintesis. Sintesis diperoleh berdasarkan kesesuaian tema rancangan yaitu metafora
Lebih terperinciDampak pada Tanah, Lahan dan Ruang Dampak pada Komponen Udara Dampak pada Kualitas Udara Dampak pada Komponen Iklim Dampak pada Fauna dan Flora
AMDAL (AGR77) Dampak pada Tanah, Lahan dan Ruang Dampak pada Komponen Udara Dampak pada Kualitas Udara Dampak pada Komponen Iklim Dampak pada Fauna dan Flora Dampak pada Komponen Iklim Dampak pada Hidroorologis
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciPENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB
PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB (ANALISA METODE PENGUKURAN MANUAL DAN METODE LUX-METER) PENULIS : HAJAR SUWANTORO, ST. NIP. 132 30 6868 DEPARTEMEN ARSITEKTUR
Lebih terperinciGambar 1. Peta Prakiraan Cuaca Hujan Mei 2018 (Sumber : Stasiun Klimatologi Karangploso Malang)
PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MEI 2018 Pada bulan Mei 2018, sebagian wilayah di Jawa Timur mulai memasuki masa peralihan dari musim penghujan menuju kemusim kemarau. Namun sebagian kecil wilayah Jawa Timur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ditingkatkan dengan penerapan teknik pasca panen mulai dari saat jagung dipanen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman jagung ( Zea mays L) sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Berdasarkan urutan
Lebih terperinciSOLUSI VENTILASI VERTIKAL DALAM MENDUKUNG KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH DI PERKOTAAN
SOLUSI VENTILASI VERTIKAL DALAM MENDUKUNG KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH DI PERKOTAAN Ronim Azizah, Qomarun Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol
Lebih terperinciVegetasi Alami. vegetasi alami adalah vegetasi atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh secara alami tanpa adanya pembudidayaan.
Vegetasi Alami vegetasi alami adalah vegetasi atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh secara alami tanpa adanya pembudidayaan. Aspek Praktis Kajian Vegetasi Studi vegetasi merupakan ilmu pengetahuan, yang sering
Lebih terperinciSTRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar
STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju
Lebih terperinciPerubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?
Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Oleh : Imam Hambali Pusat Kajian Kemitraan & Pelayanan Jasa Transportasi Kementerian Perhubungan Pada awal Februari 2007 yang lalu Intergovernmental Panel on Climate
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan menguraikan kesimpulan studi yang merupakan ringkasan hasil studi yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan sasaran dalam melakukan studi, serta saran-saran
Lebih terperincitetap akan memberikan kontribusi besar terhadap penurunan konsumsi energi secara nasional. Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Umum Perkembangan teknologi, khususnya di Indonesia, cukup mengalami kemajuan yang signifikan dari waktu ke waktu. Meskipun begitu, Indonesia
Lebih terperinciJenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan mixed use building adalah kebutuhan akan hunian yaitu rumah susun bagi masyarakat menengah
Lebih terperinciIII. RUANG DAN FUNGSI TANAMAN LANSKAP KOTA
Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) III. RUANG DAN FUNGSI TANAMAN LANSKAP KOTA Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Siti Nurul Rofiqo Irwan, S.P., MAgr, PhD. Tujuan Memahami bentuk-bentuk ruang dengan tanaman
Lebih terperinciBAB V KAJIAN TEORI Kajian Teori Penekanan Desain. Arsitektur Tropis. Arsitektur tropis dipilih sebagai tema desain pada pondok retret di
BAB V KAJIAN TEORI 5.1. Kajian Teori Penekanan Desain Arsitektur Tropis Arsitektur tropis dipilih sebagai tema desain pada pondok retret di Kabupaten Magelang ini karena, kondisi alam di Kab. Magelang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
PRINSIP TEMA Keindahan Keselarasan Hablumminal alam QS. Al-Hijr [15]: 19-20 ISLAM BLEND WITH NATURE RESORT HOTEL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP DASAR KONSEP TAPAK KONSEP RUANG KONSEP BENTUK KONSEP STRUKTUR
Lebih terperinciTanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala
Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan sentra industri batu marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum dalam Three Dimension Sustainability:
Lebih terperinciSAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Di Susun Oleh : AHMAD NIDLOM ( )
SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS Di Susun Oleh : AHMAD NIDLOM (0951010016) Dosen Pembimbing : HERU SUBIYANTORO ST. MT. UPN VETERAN JAWA TIMUR
Lebih terperinciJurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB
IKLlM INDONESIA HANDOKO Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB Secara umum, daerah tropika terletak di antara lintang 23,5O LU (tropika Cancer) sampai 23,5O LS (tropika Capricorn). Batasan ini berdasarkan
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cahaya matahari secara tetap setiap tahunnya hanya memiliki dua tipe musim
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa yang mendapat cahaya matahari secara tetap setiap tahunnya hanya memiliki dua tipe musim yaitu musim penghujan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. TINJAUAN UMUM II. 1. 1. Pengertian Apartemen Tempat tinggal, (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dsb) yang berada pada satu lantai bangunan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menjadi suatu kawasan hunian yang berwawasan ligkungan dengan suasana yang
TINJAUAN PUSTAKA Penghijauan Kota Kegiatan penghijauan dilaksanakan untuk mewujudkan lingkungan kota menjadi suatu kawasan hunian yang berwawasan ligkungan dengan suasana yang asri, serasi dan sejuk dapat
Lebih terperinciBAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa
BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya
165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa
BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Hotel Resort ini saya menggunakan kosep dasar adalah Arsitektur Hijau dimana bangunan ini hemat energi, minim menimbulkan dampak negatif
Lebih terperinciPokok Bahasan : Konsep Ekologi 2 Sub Pokok Bahasan : a. Lingkungan alamiah dan buatan b. Ekologi kota c. Ekologi kota sebagai lingkungan terbangun
MINGGU 4 Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 2 Sub Pokok Bahasan : a. Lingkungan alamiah dan buatan b. Ekologi kota c. Ekologi kota sebagai lingkungan terbangun Lingkungan Alamiah Dan Buatan Manusia Para dipahami
Lebih terperinciProgram Kunjungan Sekolah Kampanye Bangga Hutan Geumpang
PENGETAHUAN MENGENAI ALAM DAN LINGKUNGAN DI SEKITAR KITA Nama Sekolah: Kelas : Nama Siswa : Berilah tanda silang ( x ) pada pernyataan - pernyataan di bawah ini: No. Pernyataan Benar Salah 1. 2. 3. 4.
Lebih terperinciKAJIAN FUNGSI TRITISAN PADA RUMAH DESAIN MINIMALIS
ENCLOSURE Volume 6 No. 2. Juni 2007 Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman KAJIAN FUNGSI TRITISAN PADA RUMAH DESAIN MINIMALIS Bambang Supriyadi ABSTRAKSI Indonesia terletak pada daerah hutan hujan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinci