b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

dokumen-dokumen yang mirip
KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

ANALISIS DAN KONSEP PENGEMBANGAN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

BAB V. akan. Pembahasan. dianalisa. adalah: data untuk. di Ujung Berung. PGRI, terletak. Gambar 11 Bagan

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

DINDING DINDING BATU BUATAN

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KAJIAN ASPEK KECEPATAN DALAM TEKNOLOGI MEMBANGUN GEDUNG DI INDONESIA Studi Kasus : Perumahan

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

Pengembangan Modul Konstruksi Bambu Plester Sebagai Alternatif Kulit Bangunan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

BAB IV METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Metode yang digunakan dalam suatu proyek konstruksi sangat

Daftar Isi. 1. Latar Belakang 2. Referensi 3. Desain dan Spesifikasi Rumah T30 Perumnas 2016

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

M-System & Proses Instalasi PT. DUTA SARANA PERKASA

Rencana Anggaran Biaya

MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH 2 LANTAI

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT

Untuk rumah lantai dua, dimensi sloof yang sering digunakan adalah, lebar 20 cm tinggi30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 10 cm.

PSD III Desain Ars Undip TA 31

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

KERJA PRAKTEK PEMASANGAN PANEL PRECAST PADA LANTAI APARTEMEN CASABLANCA EAST RESIDENCES JAKARTA TIMUR

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN LITERATUR Pembangunan Secara Massal Melalui Industrialisasi

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.

MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

REKAPITULASI BIAYA. JUMLAH NO. U R A I A N P E K E R J A A N HARGA (Rupiah)

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

ZONE 1 ZONE 2 ZONE 3 PEMBAGIAN ZONING

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM FLAT SLAB DAN SHEAR WALL

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

Struktur dan Konstruksi II

BAB II SEMEN WHITE MORTAR TR30

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

HARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp )

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan bangunan semakin meningkat. Hal

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

EBOOK PROPERTI POPULER

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

PT. WIKA REALTY BIRO TEKNIK dan PENGEMBANGAN USAHA SPESIFIKASI BAHAN

Gedung Kantor Kepala Desa KATA PENGANTAR

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN LAPORAN KERJA PRAKTIK... iv

BAB VIII TAHAP PELAKSANAAN

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

Teknis Menggambar Desain Interior

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PEMBAGUNAN RUMAH 2 LANTAI Bag 1

BAB II STUDI PUSTAKA. Batu bata adalah bahan bangunan yang digunakan untuk membuat dinding atau

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2016 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dr. Ir. M Basuki Hadimoeljono, MSc

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

BILL OF QUANTITY (BQ)

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

6 a) Kelebihan 1) Merupakan bahan tahan panas dan dapat menjadi perlindungan terhadap api/kebakaran. 2) Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasan

Bab IV Simulasi IV.1 Kerangka Simulasi

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

STUDI DESAIN DINDING PREFABRIKASI RUMAH MASSAL DARI ASPEK KECEPATAN MEMBANGUN TESIS. DINA OLIVIA NIM Program Studi Arsitektur

RINCIAN KEGIATAN DAN ALOKASI PERTEMUAN DALAM SEMESTER

Transkripsi:

1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen D1 Berat komponen D1 adalah 30, 48 kg. Gambar 65. Komponen D1 b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 66. Komponen D2 100

c. Komponen D3 Gambar 67. Komponen D3 d. Komponen D4 Gambar 68. Komponen D4 2. Varian 2 Varian II memiliki empat buah komponen, yaitu tipe D1 dan D2 sebagai panel dinding utama, serta tipe L dan tipe T sebagai komponen penyambung. Varian II juga dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. 101

a. Komponen D1 Berat komponen adalah 27,29 kg Gambar 69. Komponen D1 b. Komponen D2 Berat komponen adalah 18,99 kg Gambar 70. Komponen D2 102

c. Komponen L Berat komponen adalah 18,38 kg. Gambar 71. Komponen L d. Komponen T Berat komponen adalah 22,53 kg Gambar 72. Komponen T 103

3. Kusen Pintu dan Jendela Konsep pintu dan jendela adalah prefabrikasi dan mudah dalam pemasangan, oleh karena itu kusen pintu dan jendela juga memakai kusen precast dengan bahan GRC. Untuk kusen jendela terdiri dari dua jenis ukuran, yaitu 60 cm untuk kusen horizontal dan 70 cm untuk kusen vertikal. Hal ini untuk mengakomodasi dimensi jendela terkecil, yaitu ukuran 70 x 60 cm. Gambar 73. Kusen Pintu dan Jendela Pemasangan kusen pintu dan jendela pada dinding dengan menggunakan sambungan kait dan diperkuat dengan menggunakan baut dan plat. Antar kusen dibuat dengan sambungan kait. Pemasangan daun pintu dan jendela dengan menggunakan baut, daun pintu dan jendela dapat terbuat dari bahan kayu, alumunium atau PVC. 5.1.2.2.Varian Rancangan Bangunan Untuk mensimulasikan pemakaian komponen panel dinding tersebut, dirancang dua buah tipe rancangan bangunan. Karena fokus adalah tipe 36, maka rancangan bangunan adalah tipe 36 dan alternatif pengembangannya. Proses simulasi menggunakan dua varian komponen. 104

1. Denah Alternatif I Gambar 74. Denah Alternatif 1 (Varian 1) Rancangan bangunan dengan menggunakan varian 1 membutuhkan komponen tipe D1 sebanyak 136 buah, komponen tipe D2 sebanyak 66 buah, komponen D3 sebanyak 7 buah dan komponen D4 sebanyak 6 buah. 105

Gambar 75. Tampak Depan dan Samping 106

Gambar 76. Perspektif Pada desain bangunan dengan menggunakan varian 2 dengan modul 70 x 60 cm membutuhkan komponen D1 sebanyak 193 buah, komponen D2 sebanyak 56 buah, komponen tipe L sebanyak 28 buah dan komponen tipe T sebanyak 20 buah. 107

Gambar 77. Denah Alternatif I (Varian 2) Gambar 78. Tampak Depan 108

2. Denah Alternatif II (Pengembangan) Merupakan pengembangan dari varian 1, dengan penambahan ruangan berupa sebuah kamar tidur. Gambar 79. Denah Alternatif 2 (Varian 1) Untuk penggunaan komponen varian 1 dengan modul 70 x 60 cm dibutuhkan komponen D1 sebanyak 151 buah, komponen D2 sebanyak 62 buah, komponen D3 sebanyak 6 buah dan komponen D4 sebanyak 6 buah. 109

Gambar 80. Tampak Depan Gambar 81. Tampak Samping 110

Apabila menggunakan komponen varian 2 dengan modul 70 x 60 cm, dibutuhkan komponen D1 sebanyak 127 buah, komponen D2 sebanyak 77 buah, komponen L sebanyak 44 buah dan komponen T sebanyak 28 buah. Gambar 82.Denah Alternatif 2 (Varian 2) Gambar 83. Tampak 111

Gambar 84. Perspektif 112

5.1.3. Kajian Arsitektural 5.1.3.1.Konfigurasi dan Tampilan Dinding panel ini harus dapat menampung berbagai macam fungsi, seperti halnya sistem yang digunakan oleh RISHA. Pada sistem RISHA, selain sebagai komponen pembentuk rangka, dapat digunakan untuk pondasi, rangka atap, dan lain-lain. Karena ditujukan untuk pembangunan rumah sehat dan sederhana, komponen harus dapat berfungsi pula sebagai meja dapur, bahkan tangga apabila memungkinkan, sehingga menjadi satu kesatuan dengan bangunan yang dimilikinya. Selain itu dinding panel harus dapat memberikan kebebasan dalam rancangan dan bentuk ruang. Dinding panel harus dapat mudah dibongkar dan dipasang kembali apabila diperlukan perluasan pada bangunan. Kebebasan desain dan kemudahan perluasan dapat dicapai dengan penggunaan panel dinding ini. Panel dapat mengakomodasi berbagai bentuk dan dimensi ruang. Keuntungan dengan menggunakan dinding panel dibandingkan dengan pasangan bata adalah jika akan mengembangkan bangunan yaitu komponen dinding dapat dipakai ulang. Dinding hanya perlu dibongkar dengan melepaskan baut-bautnya dan kemudian dapat digunakan untuk ruangan baru. Karena dapat pakai ulang, limbah konstruksi menjadi sedikit, atau tidak ada sama sekali. Dibandingkan dengan pasangan bata yang menghasilkan banyak limbah, karena diperlukan bongkaran dan bata tidak dapat atau hanya sedikit sekali yang dapat digunakan kembali. Penghematan terjadi karena tidak diperlukan terlalu banyak tambahan biaya, terutama untuk membeli bahan. Biaya diperlukan hanya untuk biaya tenaga kerja saja. Selain itu penghematan didapat dari pengurangan waktu kerja, karena beberapa item pekerjaan seperti pembuatan kolom-balok serta plesteran acian dinding dapat dihilangkan dan penggunaan dry joint. Konsep dinding pendukung beban tidak perlu lagi menggunakan kolom dan balok, serta material GRC yang digunakan dapat langsung diberi finishing sehingga tidak perlu lagi diberi plesteran dan acian. 113

Kelebihan dinding panel adalah penghematan waktu kerja, tenaga kerja dan bahan, limbah konstruksi sedikit serta dari segi industri dinding panel dapat diproduksi massal. Kekurangannya dinding panel ini adalah pada biaya material dan cetakan yang masih cukup mahal, sehingga harga satuan pekerjaan menjadi lebih mahal daripada pasangan bata. Diharapkan bila dinding panel ini diproduksi massal biaya dapat jauh lebih murah. Dari segi tampilan, akibat dari pola pemasangan seperti pola pemasangan dinding bata, maka tampilan dinding seperti pasangan bata biasa. Akan tetapi apabila dinding sudah diberi finishing, tampilan ini tidak akan terlihat. Alternatif lain adalah pemasangan alumunium pada nat bila dinding ini diekspos. 5.1.3.2. Finishing Bahan yang digunakan sebagai komponen dinding adalah GRC. GRC dapat difinish dengan berbagai cara, yaitu dengan dicat, diberi tekstur, ditempel dengan batu alam atau diekspos dengan menonjolkan warna aslinya. GRC sendiri dapat diberi pigmen warna dalam proses pencetakan sehingga menghasilkan komponen yang berwarnawarni. GRC dapat digabungkan pemasangannya dengan bahan lain, misalnya gypsum board atau calsiboard. GRC dapat juga digabungkan dengan insulasi thermal untuk meningkatkan kinerja thermalnya. Untuk daerah basah, seperti kamar mandi GRC dapat dilapis oleh keramik biasa, karena GRC bersifat tahan air. 5.1.4. Metoda Pencetakan Pencetakan GRC dapat menggunakan dua cara, yaitu dengan cara disemprot (spray) atau dengan adukan biasa (premix). Selain itu, komposisi serat kaca yang digunakan juga berbeda, pada metoda semprot kandungan serat kaca adalah 5 % dari setiap 100 kg PC, sementara pada metoda premix, kandungan serat kaca adalah 2.0-3.5 % dari setiap 100 kg PC. Perbedaan kandungan serat kaca menghasilkan kekuatan GRC yang berbeda pula. 114

Untuk membentuk GRC menjadi bentuk yang diinginkan diperlukan cetakan. Cetakan dapat terbuat dari besi, kayu, plastik, karet, polyurethane atau silikon, resin, atau GRC sendiri. Pencampuran mortar dilakukan dengan menggunakan mixer dengan daya potong (shear) yang tinggi. Setelah mortar tercampur rata serat kaca kemudian dicampurkan ke dalam adukan. Penambahan serat dapat dilakukan denga tiga cara, yaitu premix; dengan menggunakan serat yang telah dipotong seukuran 10-35 mm, pada proses spray dengan menggunakan gulungan serat atau diratakan secara manual dengan menggunakan lembaran serat yang telah digunting. Proses pembentukan dengan metoda semprot, GRC harus disemprot dan dibentuk dalam lapisan tipis setebal 3-4 mm sampai dicapai ketebalan yang diinginkan. Sebelum menambahkan lapisan baru, lapisan lama harus diratakan dengan handroller. Ketika lapisan terakhir selesai disemprot, dilakukan pemeriksaan ketebalan menggunakan alat pengukur. Proses pengeringan memakan waktu 7 hari, dengan sebelumnya membiarkan GRC pada cetakan dan ditutupi oleh lembaran polythene untuk menghindari hilangnya kelembaban. Cetakan harus diletakkan pada permukaan yang rata dan disangga sedemikan rupa sehingga terhindar dari tekuk dan puntir. Cetakan tidak boleh dilepas sampai GRC mencapai kekuatan yang cukup untuk dipindahkan dari cetakan dan diangkut tanpa menimbulkan over-stressed. Pelepasan cetakan harus dilakukan secara berhati-hati agar tidak merusak komponen. Apabila komponen terlalu besar untuk dilepas dengan menggunakan tangan, lubang khusus untuk melepaskan harus ditambahkan. 115

5.1.5. Metoda Pemasangan Pemasangan panel GRC dilakukan setelah pemasangan sloof selesai, panel yang pertama adalah panel tipe D1, pemasangan dilakukan dari arah atas kemudian digeser ke arah kanan. Setelah terpasang, kemudian dibaut. Gambar 85. Pemasangan Panel D1 dan D2 Pemasangan pada lapis kedua dimulai dari pemasangan panel D2, yang terletak pada bagian pinggir. Pola pemasangan seperti pola pemasangan bata, yang dilakukan bersilang, sehingga menghasilkan tampilan seperti pasangan bata. Pemasangan selanjutnya adalah panel D1, yang kemudian diperkuat dengan baut. Gambar 86. Pekerjaan Kusen Tahapan selanjutnya adalah pemasangan kusen dan dilanjutkan dengan pemasangan dinding bagian atas. Kusen yang digunakan terbuat dari GRC pula dan dipasang dengan baut. 116

Gambar 87. Penyelesaian Dinding Atas Setelah pemasangan kusen selesai kemudian dilanjutkan dengan pemasangan dinding bagian atas, yang kemudian diteruskan dengan pemasangan rangka atap dan atap. Pada bagian akhir, dilakukan finishing dinding dengan dicat atau diplester dan aci dan pemasangan daun pintu dan jendela. Gambar 88. Tahap Pemasangan Atap 5.2. Interpretasi Hasil Kajian Dari hasil analisis diketahui kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem. Kelebihan-kelebihan tersebut yang dijadikan kriteria perancangan dan usulan rancangan. Kelebihan dari masing-masing sistem tersebut adalah dari segi dimensi dan modul komponen yaitu karakter dimensi komponen yang dapat menunjang kecepatan 117

membangun, adalah seperti yang digunakan oleh RISHA dan Smart Modula. RISHA menggunakan dimensi komponen dinding panel 120 x 240 m dan komponen rangka adalah 120 x 30 cm. Smart Modula menggunakan dimensi komponen dinding 90 x 70 cm. Adanya kesederhanaan jenis pekerjaan merupakan salah satu hal yang dapat mempercepat proses konstruksi. Hal ini terlihat pada Perumahan Gempol, yaitu dengan tidak adanya sloof dan pekerjaan dinding yang dirangkap oleh rangka. Selain itu komponen harus dapat menampung berbagai macam fungsi, seperti halnya sistem yang digunakan oleh RISHA. Untuk menunjang kecepatan membangun, bentuk komponen sederhana dan memiliki bobot relatif ringan, karena bobot mempengaruhi kecepatan membangun, seperti yang ditunjukan oleh RISHA dan Smart Modula. Dari hasil analisis, dapat terlihat sistem sambungan yang dapat menunjang kecepatan membangun adalah sistem sambungan kering (dry joint). Sistem sambungan kering tersebut adalah sistem sambungan dengan baut dan plat yang digunakan oleh RISHA dan Smart Modula serta sistem sambungan plus-minus yang digunakan oleh Perumahan Gempol. Selain itu hal yang dapat mempercepat proses konstruksi adalah kemudahan sistem pemasangan komponen, seperti yang terdapat pada Smart Modula, RISHA dan Perumahan Gempol. Dari kriteria perancangan tersebut kemudian disusun suatu usulan desain pengembangan sistem prefabrikasi baru, yaitu : 1. Komponen Penggunaan dimensi komponen 70 x 60 cm yang merupakan modifikasi dari dimensi komponen dinding yang digunakan oleh Smart Modula. Hal ini dilakukan setelah mempertimbangkan berat komponen agar dapat mudah diangkat oleh satu atau dua orang. Penggunaan modul komponen 120 x 240 terkendala oleh berat komponen, yaitu berkisar antara 90-120 kg sehingga dibutuhkan peralatan khusus dalam pemasangan serta tidak dapat diangkat oleh 1 atau 2 orang. 118

Dimensi komponen dapat mengakomodasi modul ruang 3.00 x 3.00 m dengan ketinggian ruang 2.80 m. Selain itu dapat mengakomodasi modul bukaan, yang menggunakan modul dasar 30 cm. Penggunaan sistem sambungan kering (dry joint) yaitu kombinasi antara sambungan baut-plat dengan sambungan plus-minus. Penggunaan low skilled labor dengan kemudahan dalam pemasangan dan berat komponen tidak lebih dari 30 kg, dapat diangkut oleh 1-2 orang serta tidak dibutuhkan peralatan khusus dalam pemasangan. Berat komponen dengan dimensi 70 x 60 cm adalah berkisar antara 27-30 kg 2. Dari segi sistem dan joint : Penggunaan sistem panel kombinasi, yaitu kombinasi antara sistem rangka dan sistem block. Sistem panel tersebut berfungsi sebagai load-bearing wall, sehingga tidak diperlukan lagi rangka (kolom-balok) Penggunaan sistem panel kombinasi ini dapat menyederhanakan jenis pekerjaan, sehingga konstruksi dapat berlangsung lebih cepat. Penggunaan sistem sambungan kombinasi, yaitu kombinasi antara baut-plat dengan sambungan plus-minus (interlocking). Dari usulan rancangan tersebut kemudian dikembangkan komponen panel dinding. Komponen tipe 1 (varian 1) terdiri dari tiga jenis komponen, yang berfungsi sebagai dinding pendukung beban dan dinding pengisi. Komponen tipe 1 adalah : Tipe D1, ukuran 70 x 60 cm Tipe D2, ukuran 30 x 60 cm Tipe D3, ukuran 70 x 60, berfungsi sebagai penyambung pada pertemuan tegak lurus (T) Tipe D4, ukuran 30 x 60 cm Sedangkan tipe 2 (varian 2 ) terdiri dari empat jenis komponen, yaitu : Tipe D1, ukuran 70 x 60 cm Tipe D2, ukuran 30 x 60 cm 119

Tipe T, ukuran 30 x 10 x 70 cm, sebagai penyambung dinding pada pertemuan tegak lurus (T) Tipe L, ukuran 20 x 10 x 70 cm, sebagai penyambung dinding pada pertemuan tegak lurus (L) Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari sistem panel ini adalah : Tidak diperlukan lagi rangka kolom dan balok Penunjang kecepatan membangun, karena adanya pengurangan jenis pekerjaan Kemudahan dalam handling dan pemasangan, karena dimensinya yang kecil dan bobotnya yang ringan, sehingga tidak diperlukan peralatan khusus dalam pemasangan Dapat diproduksi massal Penggunaan panel dapat menghemat waktu dan tenaga kerja Penghematan material, karena dinding panel ini dapat dipakai ulang (reuse) Melalui penggunaan panel ini dapat mengurangi limbah konstruksi Kekurangan panel ini adalah harga bahan dan cetakan yang masih mahal, sehingga diharapkan apabila diproduksi massal harga menjadi lebih murah. 120