Beragam aktivitas manusia menyebabkan tingginya tingkat polusi atau pencemaran udara. Di Kota Surabaya emisi karbon yang ditimbulkan terlihat pada aktivitas manusia, pertambahan penduduk mengakibatkan banyaknya aktivitas yang dapat menimbulkan CO 2. Diadakan penelitian untuk mengetahui jumlah emisi karbon yang dihasilkan pada kegiatan atau aktivitas rumah tangga di suatu pemukiman di Surabaya bagian timur dan utara.
Berapakah jumlah emisi karbon dari kegiatan Rumah tangga di dearah Surabaya bagian timur dan utara? Bagaimana pemetaan emisi karbon di Surabaya timur dan utara? Bagaimana hubungan emisi karbon dengan daya listrik Surabaya bagian timur dan utara?
Menentukan jumlah emisi karbon dari kegiatan permukiman Membuat peta hubungan emisi karbon dengan daya listrik Surabaya bagian timur dan utara Menentukan hubungan emisi karbon dengan daya listrik Surabaya bagian timur dan utara
Penelitian dilakukan di Surabaya timur dan utara Penelitian ini menggunakan variabel sebanyak dua, yaitu : Variabel daya listrik di setiap rumah : R1 (450 2200 va) R2 (2200 6600 va) R3 (>6600 va) Variabel kluster tipe rumah : Rumah sederhana (54-200 m2) Rumah menengah (200 m2-600 m2) Rumah mewah (600 m2-2000m2) Penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan titik sampling yang telah disesuaikan. Dilakukan juga perhitungan terhadapemisi karbon dari bahan bakar rumah tangga, yaitu : LPG dan Minyak Tanah Dilakukan perhitungan emisi karbon dari penggunaan peralatan peralatan elektronik rumah tangga. Dilakukan Pemetaan terhadap emisi karbon dari kegiatan atau aktivitas rumah tangga di Kota Surabaya Timur dan Utara.
Permukiman Menurut Undang-undang nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan permukiman. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
Emisi Emisi adalah pencemar udara yang keluar melalui gas gas seperti CO 2 yang berasal dari peralatan elektronik yang menggunakan daya listrik(emisi karbon sekunder) dan bahan bakar(emisi karbon primer). Emisi yang keluar ke udara tersebut berasal dari proses berlangsungnya kegiatan atau aktivitas rumah tangga yang dapat menimbulkan emisi.
Carbon footprint Carbon footprint (CF) adalah tapak karbon berarti jumlah tertentu emisi gas yang relevan dengan iklim perubahan dan manusia yang berhubungan dengan produksi atau kegiatan konsumsi.
Carbon footprint dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Carbon footprint primer Carbon Footprint Primer adalah jejak karbon yang dihasilkan dari bahan bahan bakar rumah tangga seperti LPG dan minyak tanah. Setiap kegiatan atau aktivitas rumah tangga yang menggunakan bahan bakar ini dapat menghasilkan jejak karbon yang berbeda-beda tergantung dari lama atau tidaknya penggunaan bahan bakar tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.
Carbon footprint sekunder Carbon Footprint sekunder adalah jejak carbon yang dihasilkan dari peralatanperalatan elektronik rumah tangga dimana peralatan elektronik ini dapat difungsikan dengan menggunakan daya listrik yang disalurkan dalam peralatan tersebut.
Faktor emisi Faktor emisi primer Faktor emisi dan NCV bahan bakar LPG Bahan Bakar Faktor emisi NCV LPG 17,2 48,85 Sumber : IPCC 1996 Rumus perhitungan CO 2 bahan bakar LPG : Pey = Fcy x EF CO2 x NCV LPG
Dimana : Pey = total emisi CO 2 ( g Carbon ). Fcy = jumlah emisi CO 2 yang dikonsumsi (kg). EF CO2 = faktor emisi LPG 17,2 g Carbon/MJ. NCV = net calorific value LPG 48,852 MJ/kg.
Faktor emisi dan NCV bahan bakar Minyak Tanah Bahan Bakar Faktor emisi NCV Minyak Tanah 19,4 44,75 Sumber : Pertamina Rumus perhitungan CO 2 bahan bakar Minyak Tanah : Bey = EF kero x FC kero x NCV kero
Dimana : Bey = total emisi CO 2 ( g Carbon ). EF kero = faktor emisi minyak tanah 19,4 (g Carbon/MJ). FC kero = konsumsi kerosene ( kg ). NCV kero = net calorific value 44,75 MJ/kg.
Faktor emisi sekunder No Pembangkit Jenis Pembangkit Bahan Bakar Pembakaran efisien (t CO2/Gwh) 1 PLTU OC Barubara 1.006,88 2 PLTU OC MFO 641,10 3 PLTU OC Gas 404,27 4 PLTGU CC HSD 546,16 5 PLTGU CC Gas 392,86 6 PLTGU OC HSD 647,51 7 PLTGU OC Gas 404,27 8 PLTG OC HSD 647,51
Dimana : SFC NCV CEF Oxid EF=SFC.NCV.CEF.Oxid.44/12 = Konsumsi bahan bakar yang pada pembangkit dalam menghasilkan produksi listrik (ton fuel/mwh) = Net Calorific value (GJ/MWh) = Carbon emission factor = Oxidation factor
Faktor emisi: 586,32 (tco2/gwh) 0,00058632 (tco2/gwh) Maka Perhitungan emisi CO2 : Emisi CO 2 = EF. Produksi Listrik
STUDI CARBON FOOTPRINT (CO 2 )DARI KEGIATAN PERMUKIMAN DI SURABAYA TIMUR DAN UTARA Baku mutu udara ambien Studi Pustaka Survey Pendahuluan Gambaran Umum Wilayah Studi Penentuan kuota sampling Variabel yang digunakan Sumber carbon footprint permukiman Teknik pengukuran carbon footprint dari jumlah dan jenis peralatan rumah tangga yang digunakan Pemetaan carbon footprint yang dihasilkan dari kegiatan permukiman Bahan bakar yang dipergunakan dalam rumah tangga Pengumpulan Data Primer Pendataan tentang jenis bahan bakar dan juga peralatan elektronik di Surabaya timur dan utara dilakukan dengan cara pembuatan kuisioner dan wawancara Pengumpulan Data Sekunder -Datademografi Surabaya -Peta kawasan Surabaya timur dan utara -Klasifikasi daya listrik -Klasifikasi tipe rumah -Faktor emisi CO2 B A
B A -Perhitungan emisi CO2 -Uji Korelasi -Pemetaan Pengolahan Data Primer Analisa dan pembahasan Kesimpulan dan saran Penyusunan Laporan
Perhitungan faktor emisi primer LPG Pey = Fcy x EF CO2 x NCV LPG Pey = 24 kg x 17,2 g Carbon/MJ x 48,852 MJ/kg = 2,02 g Carbon/rumah/bulan
TERIMA KASIH