BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

dokumen-dokumen yang mirip
2016 PENGARUH KOMUNIKASI HIPERPERSONAL TERHADAP PEMELIHARAAN HUBUNGAN JARAK JAUH (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) MAHASISWA DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhannya. Salah satu tugas perkembangan seorang individu adalah

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa dewasa awal telah melewati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di zaman yang semakin maju dan modern, teknologi semakin canggih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dimana ponsel dapat terhubung dengan internet sehingga kita dapat mengakses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. tidak tinggal bersama (Long Distance Relationship) dalam satu rumah karena

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dan citra diri (Studi Fenomenologi pada Jama ah Wanita Masjid Imam Ahmad

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP. yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode wawancara dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. hubungan yang intim merupakan tugas perkembangan yang penting pada masa dewasa awal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN KONFLIK PADA ISTRI YANG MENGALAMI LONG DISTANCE RELATIONSHIP. Nama : Aisyah NPM : Pembimbing : Nurul Qomariyah, Msi.Psi.

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. mencari dan menemukan pasangan hidup yang akhirnya akan. (Huvigurst dalam Hurlock, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB I PENDAHULUAN. suami-istri yang menjalani hubungan jarak jauh. Pengertian hubungan jarak jauh atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah individu yang menempuh perkuliahan di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kearah kehidupan yang sangat kompetitif. Andersen (2004) memprediksi situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jauh (SLJJ). Konteks ini dimaksudkan bagi setiap pribadi yang. Jika tak bisa percaya pada pasangan akan berdampak pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. struktur nilai dan norma-norma pada masyarakat. Salah satunya, terjadi pada

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baru, seperti definisi pernikahan menurut Olson dan Defrain (2006)

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya, terutama kebutuhan interpersonal dan emosional. Selain bertumbuh secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005).

Sumber : diakses pada 18 November pukul WIB

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

PERBEDAAN SELF DISCLOSURE TERHADAP PASANGAN MELALUI MEDIA FACEBOOK DI TINJAU DARI JENIS KELAMIN

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. antar manusia menjadi lebih luas dan tidak lagi mengenal batas-batas wilayah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan dengan berbagai kesempurnaan.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman manusia yang paling umum. Menurut Sternberg (dalam Tambunan,

BAB I PENDAHULUAN. cinta, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan individu dewasa.

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan disajikan tabel-tabel yang menggambarkan

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan dalam berkomunikasi itu sangat penting untuk kehidupan kita

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Dalam sejarah manusia, belum. ditemukan seorang manusia yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Pengertian dari pacaran itu sendiri adalah hubungan pertemanan antar lawan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi telah mendorong timbulnya komunitas baru yakni

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi Antar Pribadi Pada Pasangan Romantis Pasca Perselingkuhan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menginterpretasikan makna (Wood, 2007:3). baik, contohnya adalah individu yang menyandang autisme.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir

BAB I PENDAHULUAN. (Papalia, 2009). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

BAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah

I. PENDAHULUAN. Perkawinan didefinisikan sebagai suatu ikatan hubungan yang diakui secara

BAB I PENDAHULUAN. dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan yang kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting mempengaruhi kesehatan psikologis suatu individu. Ketika individu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah.

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. Mahasiswa masuk pada tahapan perkembangan remaja akhir karena berada pada usia 17-

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR. v. DAFTAR ISI.ix. DAFTAR SKEMA... xii. DAFTAR TABEL xiii. DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi keluarga adalah komunikasi interpersonal yang sangat penting.

1. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sebagai makluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayat

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL

sebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang dasar, dengan berkomunikasi manusia melakukan hubungan karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan satu sama lain dan saling membutuhkan. Hubungan antara individu yang satu dengan yang lainnya dapat dibina dengan berkomunikasi. Komunikasi menjadi sendi dasar terjadinya proses interaksi sosial. Melalui komunikasi kita dapat mengenal serta mengevaluasi diri sendiri bahkan mengungkapkan perasaan kita terhadap orang lain, mengembangkan gagasan baru, serta berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan orang lain. Seluruh kegiatan manusia di manapun berada, selalu tersentuh dengan komunikasi, begitu juga dalam salah satu bentuk hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis. Menurut Bennet yang dikutip oleh Wisnuwardhani (2011:83), di Indonesia pacaran adalah hubungan pra nikah antara pria dan wanita yang dapat diterima oleh masyarakat. Ketika seseorang menjalani hubungan berpacaran, maka seseorang berusaha untuk memperoleh fungsi dan pengharapan sebagai pacar. Fungsi utama pacaran adalah agar dapat mengembangkan hubungan interpersonal individu pada hubungan heteroseksual, bahkan pernikahan. Namun demikian fungsi lainnya adalah individu secara tidak sadar juga ingin menambah kemampuan dalam hubungan interpersonal untuk belajar satu sama lain.

Selain fungsi dan pengharapan, pria dan wanita dalam hubungan berpacaran memiliki tujuan dan arti yang bermacam macam. Misalnya jika diamati dari sisi masyarakat, pertama pacaran merupakan tanda signifikan dalam mendapatkan pasangan hidup untuk menikah. Kedua, berpacaran memiliki aturan yang umumnya datang dari orangtua yang penting untuk melindungi keperawanan wanita, kehormatan keluarga, dan pernikahan yang tidak diinginkan. Ketiga, pacaran memiliki peran yang penting bagi wanita dalam menunjukkan bagaimana peran gender harus dilakukan ketika wanita berinteraksi dengan pria. Selain itu, peran lainnya adalah memberikan kesempatan bagi wanita untuk menunjukkan kepribadian sebagai syarat utama untuk menikah. Salah satu fenomena yang unik dalam berpacaran yaitu menjalin hubungan LDR (Long Distance Relationship). LDR atau yang disebut dengan pacaran jarak jauh ini dapat terjadi apabila pasangan tersebut berada di tempat yang berbeda dan berjauhan dan dipisahkan oleh jarak fisik yang tidak memungkinkan adanya kedekatan fisik untuk periode waktu tertentu. Banyak faktor yang membuat seseorang menjalani LDR seperti keharusan pasangan yang ingin studi diluar kota atau bahkan di negara yang berbeda, bisa juga karena harus bekerja atau tuntutan pekerjaan yang memaksa individu tinggal dalam jarak jauh dengan pasangannya.

Hambatan yang mendasar pada pasangan LDR adalah keleluasaan dalam berkomunikasi dan frekuensi pertemuan tatap muka yang minim. Komunikasi tatap muka yang intensif diperlukan untuk mendalami dan lebih mengenal karakter masing-masing pasangan serta percakapan kecil sehari-hari dibutuhkan untuk kelangsungan sebuah hubungan. Karena pada dasarnya, percakapan dengan kualitas penting seperti penyelesaian konflik, rencana masa depan, dan masalah pribadi akan lebih nyaman untuk dibicarakan dengan kondisi tatap muka. Di sisi lain, menjalani pacaran jarak jauh juga akan mengakibatkan munculnya konflik yang dapat memberikan pengaruh langsung pada suatu hubungan. Adanya konflik yang terjadi mungkin disebabkan adanya ketidaksepahaman, misalnya pasangan selalu memberikan perhatian yang lebih, hal tersebut dapat mengakibatkan konflik apabila salah satu dari mereka tidak senang terlalu diperhatikan, atau misalnya kecurigaan terhadap pasangan yang berkepanjangan dapat membuat hubungan semakin renggang. Konflik juga dapat terjadi karena kurangnya rasa kepercayaan dan keterbukaan, karena ketika terpisah oleh jarak masing-masing individu akan hidup dalam dunianya sendiri dan pasangannya hanya bisa tahu tentang cerita kehidupannya tanpa bisa mengetahui kebenarannya secara pasti, sedangkan hubungan jarak jauh hanya bisa berpegang pada rasa percaya.

Namun sebuah penelitian dari hasil studi yang dilakukan oleh Crystal Jiang dari City University of Hongkong dan Jeffrey Hancock dari Cornell University dalam Journal of Communication menemukan bahwa pasangan yang menjalani LDR akan memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan mereka yang tidak. Tim peneliti studi mengatakan bahwa pasangan yang menjalani LDR memiliki keintiman yang lebih besar. Paling tidak ada dua faktor yang berperan, yaitu mereka cenderung tidak menutupi tentang diri mereka dan lebih mengerti perilaku pasangan mereka. Selain itu para pasangan LDR pun umumnya lebih berusaha keras untuk mengusahakan sebuah hubungan daripada mereka yang tidak dengan menjalin komunikasi yang baik. Dalam beberapa waktu terakhir, LDR menjadi fenomena yang lebih umum terjadi. Bukan hanya berbeda kota, bahkan banyak pasangan yang berpisah benua. Teknologi komunikasi yang semakin canggih memungkinkan sebuah pasangan dapat menjaga ikatan mereka. Para pasangan yang menjadi LDR, imbuhnya, umumnya lebih berusaha keras untuk mengusahakan sebuah hubungan daripada mereka yang tidak. Mereka mengusahakannya dengan menjalin komunikasi yang baik dan menjaga keintiman. Menurut DeVito (2013:5), komunikasi antarpribadi atau interpersonal communication adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang yang terhubung, yang artinya bahwa apa yang dilakukan salah satu pihak akan berdampak pada yang lainnya. DeVito juga menyebutkan bahwa keinginan untuk berhubungan adalah universal dimana kualitas yang dihasilkan oleh

komunikasi interpersonal tersebut sangatlah berkaitan, aksi dari individu akan mempengaruhi yang lainnya dan ada konsekuensi yang timbul. Komunikasi interpersonal juga merupakan suatu proses yang dinamis menyangkut konteks dan isi sebuah hubungan dalam dimensi yang berbeda-beda, yang pada penelitian ini difokuskan pada jarak yang membatasi pemeliharaan hubungan LDR mereka. Komunikasi interpersonal akan selalu terjalin karena untuk memelihara hubungan pacaran yang baik dibutuhkan untuk kualitas komunikasi yang baik. Masing-masing elemen dalam komunikasi interpersonal saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Semakin efektif komunikasi yang dihasilkan oleh kedua belah pihak, akan terdapat keterbukaan, support, dan rasa positivisme yang lebih baik. Secara umum, pengikatan dalam sebuah hubungan pacaran membutuhkan interaksi, kebersamaan, dan intimasi yang tinggi dan menjadi sangat fundamental bagi fondasi hubungan LDR. Oleh karena itulah peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pemeliharaan hubungan LDR, terutama pada cara dan proses komunikasi pasangan untuk menyelesaikan konflik yang seringkali timbul. Dalam penelitian ini, peneliti memilih tiga pasangan dengan latar belakang yang berbeda, dimana pasangan pertama adalah sudah dewasa dan bekerja, pasangan kedua masih berstatus mahasiswa dan pasangan ketiga yang sudah menikah. Pemilihan informan juga melibatkan kriteria lama berpacaran, karena menurut Gamble (2005:363) menyebutkan bahwa hubungan yang

memiliki makna pastilah membutuhkan perhatian yang signifikan jika mereka ingin bertahan. Secara umum, semakin lama hubungan pacaran mereka, kesempatan hubungan untuk berkembang menjadi lebih baik semakin besar dan semakin lama hubungan tersebut akan bertahan dan saling mengerti. Dari pemilihan informan ini, peneliti akan menangkap pola komunikasi interpersonal yang sesuai dengan situasi dan kondisi khusus setiap informan. Selama ini banyak yang beranggapan negatif terhadap hubungan LDR. Sebagian besar orang banyak yang meragukan keberhasilannya dikarenakan oleh keterbatasan waktu untuk saling bertemu dan berkomunikasi secara langsung. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi, jarak tidak menjadi hambatan dalam menjalin hubungan dengan pasangan. Komunikasi antar pribadi yang sebelumnya merupakan komunikasi tatap muka secara langsung, kini dapat dimediasi oleh alat, sehingga seseorang tidak harus selalu bertatap muka dengan lawan bicaranya pada saat berkomunikasi yang seringkali menjadi kekurangan dari penggunaan media online. Dalam menjalani hubungan LDR, para pasangan tentunya membutuhkan strategi pengelolaan komunikasi yang baik dan upaya pertahanan komitmen untuk tetap berada dalam hubungan. Internet menjadi salah satu media alternatif komunikasi pasangan LDR yang bisa dijadikan sebagai upaya membangun hubungan, maka dari itu penelitian ini akan menggunakan konsep Computer Mediated Communication (CMC) dengan Social Information Processing yang membahas bahwa isyarat verbal dalam pesan yang

disampaikan melalui media komunikasi mempunyai pengaruh kuat terhadap pembentukan kesan dan hubungan interpersonal yang terjalin sehingga menjadi kelebihan yang dapat mendukung hubungan LDR. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimanakah manajemen konflik pasangan long distance relationship? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui manajemen konflik pasangan long distance relationship. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan referensi pada komunikasi interpersonal dapat bertambah, dan mempraktekkan komunikasi antarpribadi dalam kehidupan nyata. Selain itu juga dapat menjadikan komunikasi antarpribadi menjadi komunikasi yang efektif. Strategi manajemen konflik dalam hubungan pacaran jarak jauh ini menjadi sangat penting dalam kelangsungan hubungan mereka ke depannya. Sehingga konsep yang dihasilkan oleh penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian lebih lanjut mengenai strategi

manajemen konflik pada pasangan berpacaran jarak jauh yang telah menikah. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dari pentingnya pengetahuan mengenai pola komunikasi ketika individu yang terlibat didalamnya haruslah menyampaikan komunikasi mereka dengan efektif agar dapat diterima dengan baik. Selain itu juga dapat digunakan sebagai referensi untuk pihak-pihak yang akan atau sedang didalam proses berpacaran jarak jauh.