HukumAdat WARIS. Joeni Arianto Kurniawan. Universitas Airlangga Fakultas Hukum Departemen Dasar Ilmu Hukum

dokumen-dokumen yang mirip
ÉÄx{M. Joeni Arianto Kurniawan, S. H.

Persekutuan Unsur Status kelengkapan. ada. Famili di Minangkabau. Merupakan persekutuan hukum. Pengurus. Bernama Penghulu Andiko. Harta benda sendiri

HUKUM. wtätå Hukum Adat. Subyek Hukum dlm Hukum Adat. Joeni Arianto Kurniawan

Universitas Airlangga Fakultas Hukum Departemen Dasar Ilmu Hukum

Pengantar. Hukum PERDATA. ÉÄx{M. Joeni Arianto Kurniawan, S. H. Joeni Arianto K - Pengantar Hukum Perdata

KULIAH WARDAT 10 April 2012 Pertemuan ke 9

Pengantar Hukum Pidana Joeni Arianto Kurniawan,S.H.

Joeni Arianto Kurniawan. Departemen Dasar Ilmu Hukum FH Unair 1

Joeni Arianto Kurniawan, S. H. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana

ÉÄx{ Joeni Arianto Kurniawan

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. lainnya dalam satu kesatuan yang utuh (Abdulsyani, 1994:123).

Peranan Pendidikan dan Lingkungan dalam Pelaksanaan Hukum Waris Adat Minangkabau pada Masyarakat Perantauannya di Kota Bandung

KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM KEWARISAN

KEDUDUKAN JANDA TERHADAP HARTA BERSAMA MENURUT HUKUM WARIS ADAT JAWA

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)

PARENTAL SISTEM WARIS ADAT PARENTAL. Perhitungan sistem Parental 06/10/2016

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia didalam perjalanannya di dunia mengalami tiga peristiwa

PERBANDINGAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ADAT DAN MENURUT BW DI INDONESIA

Hukum Waris Kekeluargaan Adat Kelas B Pak Afdol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Hukum Waris Adat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Adat

Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan usahanya seperti untuk tempat perdagangan, industri, pendidikan, pembangunan sarana dan perasarana lainnya.

BAB IV PRAKTEK PEWARISAN HARTA PUSAKA TINGGI TIDAK BERGERAK DALAM MASYARAKAT ADAT MINANGKABAU DI NAGARI PARIANGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

HUKUM ADAT (Pasca Mid Semester)

HUKUM KELUARGA DAN KEWARISAN ADAT. Oleh: Fokky Fuad, SH, MH

HUKUM WARIS DI INDONESIA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT

c. Politik Hukum Materiil 2/28/2013 2:03 PM

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan kematian. Peristiwa hukum tersebut menimbulkan akibat

HASIL WAWANCARA. Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat senantiasa mengalami perubahan dan yang menjadi pembeda

HUKUM ADAT. Oleh : PUJI WULANDARI, M.Kn

KARAKTERISTIK HUKUM ADAT

Diskusi Mata Kuliah Perkumpulan Gemar Belajar Pengertian Hukum Adat, Waris dan Kedewasaan dalam Hukum Adat

dalam pembagian harta warisan apabila ada anak kandung menurut hukum waris adat

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat batak toba menganut sistem kekeluargaan patrilineal yaitu

BAB V PARA AHLI WARIS

PEMODELAN SISTEM. Pemodelan & simulasi TM05

TUGAS MATA KULIAH HUKUM WARIS ADAT PERBEDAAN IMPLEMENTASI HUKUM WARIS ADAT DI BERBAGAI SUKU SUKU ADAT DI INDONESIA. Disusun oleh :

BAB IV HUKUM DAN SISTEM PE WARISAN ADAT

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran untuk dapat memanfaatkan isi dunia ini. Selain itu manusia. yang dilalui untuk dapat mempertahankan dirinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Hukum adat merupakan salah satu sumber penting untuk memperoleh bahan-bahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Tiap-tiap hukum merupakan suatu sistem yaitu peraturan-peraturannya

BAB IV ANALISIS HUKUM WARIS ISLAM TERHADAP PRAKTEK PEMBAGIAN WARIS DI KEJAWAN LOR KEL. KENJERAN KEC. BULAK SURABAYA

PERJANJIAN JUAL BELI

HUKUM ACARA PIDANA. DOSEN PENGASUH MATA KULIAH: DRS. ZAINUL AKHYAR M. ELMY, S.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Sistem hukum waris Adat diperuntukan bagi warga Indonesia asli yang pembagiannya

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Peraturan Perundang-undangan lainnya yang terkait Peraturan Pelaksanaan (PP dst.)

BAB I PENDAHULUAN. Barat, sistem Hukum Adat dan sistem Hukum Islam. 1 Sebagai sistem hukum,

HUKUM TENTANG PERSEROAN TERBATAS. Dr. Budi S. Purnomo, SE., MM., MSi.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suku bangsa atau kelompok etnik yang ada. Akan tetapi ahli hukum adat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Republik Indonesia (NRI) memiliki wilayah yang sangat luas

BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR. A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor

BAB III PELAKSANAAN PENGANGAKATAN ANAK TERHADAP BAPAK KASUN YANG TERJADI DI DESA BLURI KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB II PENGATURAN HUKUM PENGALIHAN TANAH YANG DIPEROLEH KARENA PEWARISAN BAGI AHLI WARIS YANG BERSTATUS DI BAWAH UMUR

PENGERTIAN PERIKATAN HUKUM PERIKATAN PADA UMUMNYA. Unsur-unsur Perikatan 3/15/2014. Pengertian perikatan tidak dapat ditemukan dalam Buku III BW.

Pertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM WARIS. (BW). Ketiganya mempunyai ciri dan peraturan yang berbeda-beda, berikut

HUKUM KEKERABATAN A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Adat istiadat merupakan salah satu perekat sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu masyarakat. Hal ini disebabkan karena hukum waris itu sangat erat kaitannya

Kedudukan Anak Angkat Yang Berasal Dari Anak Saudara Kandung Menurut Hukum Adat di Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar Propinsi Bali

BAB I PENDAHULUAN. beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan baik itu oleh masyarakat sendiri

ASPEK YURIDIS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN NURFIANTI / D

BAB IV ANALISIS DATA A. Persamaan dan Perbedaan Hukum Islam dan Hukum Perdata Indonesia Tentang Hibah dalam Keluarga

KONSELING KELOMPOK.

BAB I PENDAHULUAN. pusaka peninggalan mayit kepada ahli warisnya. 1

TEORI-TEORI KOMUNIKASI PERSUASIF

HAMBATAN INTERAKSI DAN KOMUNIKASI

PERKAWINAN ADAT SUMBAWA DAN PERMASALAHAN HAK WARIS BILA DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN Soemali, SH., M.Hum. 1

Struktur Pemerintahan. Kedudukan, fungsi, dan kewenagan lembaga-lembaga negara. UUD 1945 dan amandemennya

PERUSAHAAN MENURUT MAHKAMAH AGUNG (HOGE RAAD) : PERUSAHAAN ADALAH SESEORANG YG MEMPUNYAI PERUSAHAAN JIKA IA BERHUBUNGAN DGN KEUNTUNGAN KEUANGAN DAN

I. PENDAHULUAN. defenisi mengenai kebudayaan sebagai berikut (terjemahannya):

BAB I PENDAHULUAN. Antara laki-laki dengan perempuan mempunyai rasa ketertarikan dan saling

BAB I PENDAHULUAN. lain. Dengan demikian setiap orang tidak mungkin hidup sendiri tanpa

BAB II PENGERTIAN HAK WARIS SERTA PEMBAGIAN HAK WARIS ANAK MURTAD MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN HUKUM ISLAM


BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial dan merupakan kelompok masyarakat terkecil yang

PENERUSAN KEBUDAYAAN GENERASI LAMA MEWARISKAN KEBUD KPD GENERASI BARU MELALUI PENDIDIKAN FORMAL/INFORMAL KEBUDAYAAN: JAWABAN ATAS PERTANYAAN DAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PERADIGMA. Digunakannya istilah hukum waris adat dalam skripsi ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh : Arie.Muhyiddin. SH., MH

Seorang pria yang telah 18 tahun dan wanita yang telah 15 tahun boleh

Diskusi Mata Kuliah Gemar Belajar Perjanjian dan Waris

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu

keluarga,atau dalam adat Minang disebut paruik, hingga lingkungan hidup

SUATU TELAAH TENTANG KEBERADAAN ANAK SUMBANG DALAM MEWARIS DI LIHAT DARI ASPEK HUKUM ADAT. Oleh : H. Iman Hidayat, SH.MH

ASURANSI JIWA. 12/11/2012 MK. Aktuaria Darmanto, S.Si.

Rangkaian RL dan RC Dengan Sumber

TINJAUAN YURIDIS TENTANG KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN DALAM PEMBAGIAN WARISAN I WAYAN ADIARTA / D

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan patrilinial yang menyebabkan sistem pertalian kewangsaan

Kedudukan Perempuan dalam Hukum Waris Adat Batak Toba

DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan)

TINJAUAN YURIDIS AHLI AHLI WARIS AB INTESTATO MENURUT HUKUM PERDATA

Transkripsi:

HukumAdat WARIS Universitas Airlangga Fakultas Hukum Departemen Dasar Ilmu Hukum

Terhaar: Hukum Adat Waris meliputi peraturanperaturan hukum yang bersangkutan dengan proses yang sangat mengesankan serta yang selalu akan terus berjalan tentang penerusan dan pengoperan kekayaan materiil dan immateriil dari suatu generasi ke generasi berikutnya.

Soepomo: Hukum Adat Waris memuat peraturan-peraturan yg mengatur proses meneruskan serta mengoperkan barang-barang harta benda dan barang-barang yg tidak berwujud benda(immateriele goederen) dari suatu angkatan manusia(generasi) kepada keturunannya. Proses tersebut tidak secara mendadak akibat meninggalnya orang tua. Meninggalnya bapak&/ibu adalah peristiwa penting, tp tdk mempengaruhi secara radikal proses penerusan dan pengoperan harta benda dan hanrta bukan benda tersebut. Universitas Airla Departemen angga Fakultas Hukum ndasarilmuhukum

Soerojow: Hukum Adat Waris meliputi norma-norma hukum yang menetapkan harta kekayaan baik yang materiilmaupunyang immateriilyang manakah yang dapat diserahkan kepada keturunannya serta yang sekaligus juga mengatur saat, cara, dan proses peralihannya.

Sehingga: Harta warisan meliputi: -harta/ bendamateriil - harta immateriil(cth: gelar) Pewarisan prosespengoperan/ penerusan(harta) kepada keturunan Prosesnya tidak berlangsung scr mendadak(bisa dimulai sejak orang tua masih hidup kemudian lebih disebut sbg HIBAH) Sangatberkaitdengansifatkekeluargaan/ genealogisnya(apakah patrilineal, matrilineal, atau parental)

Universitas Airlangga Fakultas Hukum DepartemenDasarIlmuHukum Unsur-unsurwarisan: 1. Pewaris 2. Ahliwaris 3. Harta warisan/ harta penginggalan

3 sistemkewarisan: 1. Sistem kewarisan INDIVIDUAL Harta warisan dpt dibagi-bagi di antara ahli waris. Cth: Masy Jawa, Sunda, dan Madura 2. Sistem kewarisan KOLEKTIF Harta warisan tidak dibagi, melainkan diwaris secara bersamasama. berkaitan dengan harta pusaka. Cth: masy Minangkabau(matrilineal), Minahasa(parental) 3. Sistem kewarisan MAYORAT Harta warisan(baik keseluruhan maupun sebag. besar) hanya diteruskan oleh seorang anak saja(biasanya anak tertua) Cth: Masy Bali dan Tanah Semendo Sumsel(patrilineal), Masy Dayak di Kalbar(parental) Universitas Airla Departemen angga Fakultas Hukum ndasarilmuhukum

Hartapeninggalanygtdkdptdibagibagi Tjd karena kemungkinan alasan: 1. Karenasifatnyaygmemangtdkutkdibagi harta pusaka 2. Karenakedudukannyaterikatkpdsuatutempat/ jabatan tertentu. Cth: barang keraton, tanah bengkok 3. Karena pembagiannya utk sementara ditunda ahli waris masih belum cakap mengurus harta 4. Karenaahliwarisnyahnysatuorang sistem kewarisan mayorat 5. Karenabelumbebasdarikekuasaanpersekutuan. Cth: hak perseorangan yg masih dikuasai hak ulayat(hak ulayat masih kuat) Universitas Airla Departemen angga Fakultas Hukum ndasarilmuhukum

Hartapusakadiminangkabau Dibagi menjadi: 1. Harta Pusaka Tinggi Hartayang telahturun-temurundlmbbrpketurunan, atau harta dari nenek moyang yg membangun nagari Dikuasai persekutuan, mll Penghulu Andiko 2. Harta Pusaka Rendah Dikuasai oleh keluarga Pada dasarnya, di Minangkabau harta waris tidak dibagibagi proses pewarisan bukan dari individu ke individu, ttp dari keluarga ke keluarga. Kecuali atas kasus gadang menyimpang(pembelahan harta pusaka akibat adanya pemecahan kerabat yg sudah terlalu besar) Peristiwa kematian tidak mengurangi harta, melainkan malah menambah harta keluarga

Hibah Harus dilihat berdasarkan sifat genealogisnya a. Hibah pd masy PARENTAL Hibah adl bagian dari proses pewarisan(yg dilakukan sbl si orang tua/ pewaris meninggal) b. Hibah pd masy MATRILINEAL Hibah pada dasarnya tidak dikenal, shg mrp bentuk penyimpangan(koreksi) atas ketentuan adat. Cth: Dilakukan oleh ayah kepada anak-anaknya pd masyminangkabau. c. Hibah pd masy PATRILINEAL Pemberian(sebagian kecil) harta kepada anak perempuan Bukan bagian dari waris

Hibahwasiat Suatu pesan terakhir(wekasan atau welingan) dari orang tua menjelang akhir hayatnya perihal pembagian harta peninggalan Tidak boleh bertenteangan dg ketentuan materiil hukum adat waris Bertujuan: 1. Agar para ahli waris dapat membagi harta peninggalan secara layak menurut ukuran si pewaris, atau 2. Mencegah perselisihan di antara ahli waris dlm melakukan pembagian harta waris, atau 3. Untuk menetapkan sifat/ status dari harta peninggalan (manayghartapusakashgtdkbisadibagidanmana harta yang bisa dibagi)

Hartapeninggalan Harus dilihat status, sifat, dan jenis harta peinggalan ybs: Apakah termasuk harta yg bisa dibagi-bagi atau tidak(cth: harta pusaka tdk bisa dibagi) Apakah dikenal pembagian harta perkawinan atau tidak(berdasarkan ketentuan pasal 35 UU No. 1 Th1974, makaterhadapsemuagol. penduduk diadakan pembagian harta perkawinan) Universitas Airla Departemen angga Fakultas Hukum ndasarilmuhukum

Pasal35 uuno. 1 th74 Harta perkawinan dibedakan mjd: 1. Harta Bersama/ Gono-Gini 2. Harta Asal/ Harta Bawaan Prinsippasal35 UUNo. 1 Th74 inipada hakekatnya mengacu pada ketentuan materiil hukum adat waris ttg harta peninggalan pada masyarakat Jawa. Universitas Airla Departemen angga Fakultas Hukum ndasarilmuhukum

Konsekuensidariadanyapembagian hartaperkawinan Prinsip dasarnya: HartaAsalKembalikeAsal Harta bersama berada dalam kekuasaan bersama

Kedudukanahliwaris Berdasarkan definisi dari waris menurut hukum adat, maka ahli waris = keturunan(keturunan yang lebih dekat ke bawah menutup kedudukanketurunanlainnyayang lebihjauh. DiperkuatolehKep. MA No. 351 K/Sip/1958) Harus dilihat susunan kekeluargaan(genealogi) nya. 1. Matrilineal. Anak-anak adalah ahli waris dari ibunya saja, dan bukan merupakan ahli waris dari ayahnya. Harta pencarian seorang suami jatuh kepada saudara-saudara kandungnya 2. Patrilineal. Anak perempuan bukan ahli waris. 3. Parental. Anak adalah ahli waris dari kedua orang tuanya.

Penggantianwaris Seorang cucu dapat menggantikan kedudukan orang tuanya yang telah meninggal terlebih dahulu sebagai ahli waris dari kakekneneknya. Dasar hukum: Kep. MA No. 351 K/Sip/1958 Kep. MA No. 141 K/Sip/1959: Dimungkinkan penggantian waris dalam gariskeatasdenganpertimbanganrasa keadilan dari masyarakat y.b.s.

Kedudukananakluarkawin Pada umumnya(terutama untuk keluarga Jawa) hanya berkedudukan ahli waris dari ibu(&kerabatnya)

Kedudukananakangkat Dilihat tujuan pengangkatan anak y.b.s masyarakatnya 1. Berkedudukan sebagai ahli waris jika kedudukan anak angkat tsb sbg pengganti anak kandung(ex: utk meneruskan garis keturunan pada masy Batak) 2. Bukansbgahliwaris jkkedudukananakangkattsb tidak utk menggantikan kedudukan anak kandung (hnysebatasbertujuanmenafkahianakybs. Ex: masy. Jawa). Khusus untuk poin 2. ini, dalam perkembangannya tdp yurisprudensi yang menyatakan bahwa anak angkat berkedudukan sbg ahli waris hanya sebatas harta gono-gini(harta bersama) orang tua angkatnya. Universitas Airla Departemen angga Fakultas Hukum ndasarilmuhukum

Kedudukananaktiri Anak tiri hanya berkedudukan sebagai ahli waris dari orang tua kandung, sedangkan dalam hub.nya dengan orang tua tiri tidak berkedudukan sbg ahli waris.

Kedudukanjanda Pada masyarakat MATRILINEAL: Janda bukan ahli waris suami, karena suami tidak satu kerabat dengan istri. Pada masyarakat PATRILINEAL: Jandabukanahliwariskarenatetapberadadi kerabat suami. Pada masyarakat PARENTAL: idem matrilineal. Namun dalam perkembangannya tdp yurisprudensi(putusan MA) yang menetapkan bahwa janda berkedudukan sbg ahli waris sebatas harta gono-gini.

Contohkasus(kel. Jawa) Pada tahun 1972, Mardianto kawin dengan Indahwati. Dalam perkawinannya dikaruniai 2(dua) orang anak: Santo dan Neny. Santo tlh meninggal dan meninggalkan 3 (tiga) org anak: Dony, Dina, dan Danar yg sekarang tinggal bersama ibunya, Susanti. Sebelum kawin dg Mardianto, Indahwati mempunyai tabungan BNI sebesar Rp.200 juta, dan mendapat perhiasan emas senilai Rp.40 juta dari ibunya. Pada tahun 1976, Mardianto menerima warisan dari ayahnya berupa 2 (dua) hektar tanah sawah senilai Rp.300 juta. Selama perkawinan, mereka membeli sebuah rumah seharga Rp.700 juta dan 1 (satu) mobil Honda seharga Rp.240 juta. Tahun1988, Indahwati meninggal dunia, 2 (dua) tahun kemudian Mardianto kawin lagi dengan seorang janda bernama Sartika dengan membawa 2 (dua) orang anak yaitu Dessy dan Aryo. Selama perkawinan mereka, Mardianto dan Sartika dikaruniai 2 (dua) orang anak: Yanto dan Yanti. Dalam perkawinan mereka, Mardianto dan Sartika menempati rumah Sartika dari perkawinannya yang pertama seharga Rp.400 juta. Sebelum kawin dengan suami pertamanya Sartika membeli sebuah mobil seharga Rp.160 juta. Selama perkawinan dengan Mardianto, Sartika berhasil membeli sebuah mobil seharga Rp.280 juta. Tahun 2000, Maridianto meninggal dunia. 1 (satu) tahun kemudian Sartika juga meninggal dunia. Akibat kematian Sartika, semua ahli waris sepakat untuk membagi harta peninggalan.

Pertanyaan: 1. Harta apa sajakah yang ada pada perkawinan tersebut? Rincilah dg tepat! 2. Bagaimanakah penyelesaian kasus di atas? Siapakahahliwarisnya? Berapakah bagian masing-masing?

Gambar: Perkawinan sebelumnya (2001) PerkawinanII (1990) (2000) PerkawinanI (1972) (1998) Sartika Mardianto Indahwati Dessy Aryo Yanto Yanti Neny Santo Susanti Doni Dina Danar

Jawab: 1. a. Harta asal Indahwati: (1) Tabungan BNI Rp. 200 juta (2) PerhiasanemasRp. 40 juta Rp. 240 juta b. Harta asal Mardianto: warisansawah2ha Rp. 300 juta c. Harta gono-gini I: (1) Rumah Rp. 700 juta (2) 1 mobilhonda Rp. 240 juta Rp. 940 juta d. Harta asal Sartika: 1 mobil Rp. 160 juta e. Harta gono-gini II: 1 mobil Rp. 280 juta f. Harta gono-gini perkaw. Sartika sblnya: rumah Rp. 400 juta

2. Pembagian warisnya: a. HartaasalIndahwati NenydanSanto @1/2. Santo meninggal digantikandony, Dina, Danar@1/2 : 3 = 1/6 b. HartaasalMardiyanto Neny, Santo, Yanto, dan Yanti@1/4 Santo meninggal digantikandony, Dina, Danar@1/4 : 3 = 1/12 c. Hartagono-giniI NenydanSanto @1/2 Santo meninggal digantikandony, Dina, Danar@1/2 : 3 = 1/6 d. Hartagono-giniII YantodanYanti@1/2 e. Harta asal Sartika Dessy, Aryo, Yanto, Yanti @1/4 f. Hartagono-giniSartikapadaperkaw. Sebelumnya Dessy dan Aryo@1/2

Bagian masing-masing ahli waris: a. Neny: ½ H.AIndahwati+ ¼ H.AMardianto+ ½ H.GGI = ½ x 240 juta+ ¼ x 300 juta+ ½ x 940 juta = 120 juta+ 75 juta+ 450 juta= 665 juta b. Santo = Neny= 665 juta Santo meninggal digantikandony, Dina, Danar= 1/3 x 665 juta. c. Yanto: ¼ H.ASartika+ ½ H.GGII + ¼ H.AMardianto = ¼ x 160 juta+ ½ x 280 juta+ ¼ 300 juta = 40 juta+ 140 juta+ 75 juta= 255 juta d. Yanti= Yanto= 255 juta e. Dessy: ¼ x H.ASartika+ ½ H.GGSartikadg perkw. sblmnya = ¼ x 160 juta+ ½ x 400 juta = 40 juta+ 200 juta= 240 juta f. Aryo= Dessy= 240 juta

Sekian& TerimaKasih Â`xÇâ}â exäéäâá [â~âå \ÇwÉÇxá t `xçâ}â exäéäâá UtÇzát \ÇwÉÇxá tê