IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di UPR Citomi Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), karena lokasi tersebut merupakan salah satu sentra produksi ikan nila di Kabupaten Subang. Selain itu daerah ini juga berpotensi untuk membudidayakan Ikan nila gesit. Pengumpulan data dilakukan pada bulan September-Oktober 2009. 4.2. Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan bagi penelitian ini dapat dipilah dalam kategori data primer dan data sekunder baik data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan, wawancara langsung dan pengisian kuisioner kepada responden. Wawancara dilakukan dengan Pimpinan UPR Citomi, menejer peroduksi dan pemasaran dan supervisor produksi. Data sekunder dikumpulkan dari literatur literatur yang releven seperti buku, surat kabar, dan dinas atau instansi yang terkait, seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, situs resmi departemen terkait, perpustakaan IPB dan instansi lainnya yang dapat membantu untuk ketersediaan data. 4.3. Metode Pengumpulan Data dan Jumlah Responden Data yang terkumpul diperoleh dari berbagai responden yang terkait dengan kajian penelitian yang akan dilakukan. Pengambilan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan sengaja (purposive). Dasar pemilihan responden oleh Dinas Perikanan Kabupaten Subang adalah responden yang bersangkutan merupakan satu-satunya petani ikan yang melakukan pembenihan ikan nila gesit di Kabupaten Subang. 4.4. Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis aspek pasar, teknis, manajemen, hukum, lingkungan, finansial dan sensitivitas. Analisis 29
aspek pasar, teknis, manajemen, hukum dan lingkungan dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis finansial sehingga memberikan informasi yang lengkap mengenai kelayakan usaha pembenihan ikan nila gesit. Setelah analisis finansial, kemudian dilakukan analisis sensitivitas untuk menguji kelayakan usaha bila terjadi perubahan harga produk, biaya dan jumlah produksi. Tahapan pengolahan data meliputi pengumpulan data (di lapang), pemasukkan data, editing data, lalu penghitungan dengan menggunakan kalkulator dan komputer dengan program microsoft excel 2007. 4.4.1 Analisis Aspek Pasar Aspek Pasar di analisis secara deskriptif. Analisis aspek pasar dilakukan untuk mengetahui permintaan, penawaran, dan strategi pasar 4P (product, price, place, promotion) yang diterapkan di UPR Citomi. Usaha pembenihan ikan nila dikatakan layak ditinjau dari aspek pasar bila terdapat permintaan penawaran. Ditambah dengan pemaparan tentang strategi pemasaran yang dapat mendukung usaha ini. 4.4.2 Analisis Aspek Teknis Aspek teknis dianalisis secara deskriptif. Analisis ini meliputi lokasi proyek, luas produksipemilihan jenis teknilogi dan equipment. 4.4.3 Analisis Aspek Manajemen Analisis aspek manajemen dilakukan secara deskriptif. Analisis ini menjelaskan mengenai pengelolaan usaha pembenihan ikan nila Gesit meliputi struktur organisasi, spesipikasi tenaga kerja, wewenang dan tanggungjawabnya, serta pelaksanaan kegiatan dan jadwal kegiatannya. 4.4.4 Analisis Aspek Hukum Aspek hukum dianalisis secara deskriptif, aspek hukum yang dianalisis meliputi bentuk badan dan izin usaha pembenihan ikan nila Gesit di UPR Citomi. 4.4.5 Analisis Aspek Lingkunan Analisis aspek lingkungan dilakukan secara deskriptif. Aspek lingkungan yang dianalisis mengenai pengaruh proyek terhadap lingkungan sosial, ekonomi, 30
maupun lingkungaan hidup (ekosistem) di sekitar UPR Citomi. Hasil dari analisis ini dapat bersifat positif maupun negatif. 4.4.6 Analisis Aspek Finansial Analisis aspek finansial dalam proyek atau usaha yang dijalankan UPR Citomi dilakukan dengan mengerjakan serangkaian perhitungan kuantitatif. Kegiatan yang dianalisis adalah pembenihan ikan nila gesit. Analisis yang dilakukan dalam aspek finansial mencakup analisis biaya dan manfaat, nilai arus tunai (cash flow), kemudian dilakukan dengan perhitungan beberapa kriteria investasi, yaitu Net Present Value (NPV) Net Benefit Per Cost (B/C Ratio), Internal Rate Return (IRR) dan Payback Period (PP). Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kelayakan proyek dilihat dari segi keuangan pelaku proyek. Analisis dilanjutkan dengan analisis sensitivitas menggunakan metode switching value. Analisis sensitivitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kelayakan proyek apabila terjadi perubahan. Metode switching value dilakukan dengan cara mengubah beberapa bagian dalam arus tunai sampai proyek yang dijalankan tidak layak. Untuk setiap aspek yang tersebut di atas terdapat suatu macam analisis yang menitikberatkan aspek itu. Tetapi dalam rangka ilmu proyek biasanya ditekankan hanya dua macam analisis, yaitu : aspek finansial dan ekonomis. Menurut Kadariah et al. (1978), analisis finansial merupakan bentuk penilaian kelayakan proyek dilihat dari sudut badan-badan atau ornag-orang yang menanam modalnya dalam proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek. Sedangkankan analisis ekonomis melihat kelayakan proyek dari sisi makro. Namun dalam penelitian ini analisis ekonomis termasuk dalam analisis lingkungan, sehingga tidak dibahas dalam analisis finansial. Kadariah et al. (1978) mengemukakan bahwa suatu usaha atau poyek dikatakan layak atau tidak untuk dilaksanakan jika sesuai dengan ukuran kriteria investasi yang ada. Beberapa metode pengukuran dalam kriteria investasi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : 1) Net Present Value (NPV) NPV adalah nilai kini dari keuntungan bersih yang akan diperoleh pada masa mendatang, merupakan selisih nilai kini dari benefit dengan nilai kini dari 31
biaya (Kadariah et al. 1978). Secara matematis Net Present Value dapat dirumuskan sebagai berikut : NPV = ( B C ) n t t t t= 0 (1 + i). (1) Keterangan : B t = Benefit yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t C t = Biaya tahunan yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t i = Tingkat suku bunga pinjaman t = Umur proyek suatu usaha (t = 0, 1, 2, 3,, n) 1 (1 + i) t = Discount Rate Kriteria kelayakan pada metode NPV adalah : NPV > 0 ; maka usaha layak dijalankan NPV = 0 ; maka usaha tersebut mengembalikan sama besarnya nilai uang yang ditanamkan NPV < 0 ; maka usaha tidak layak dijalankan 2) Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) Net B/C merupakan perbandingan sedemikian rupa, sehingga pembilangnya terdiri atas present value (PV) total dari benefit bersih dalam tahuntahun dimana benefit bersih tersebut bersifat positif, sedangkan penyebutnya terdiri atas present value (PV) total dari biaya (cost) bersih dalam tahun-tahun di mana benefit bersih (B t C t ) bersifat negatif, yaitu biaya kotor lebih besar dari benefit kotor (Kadariah et al. 1978). Secara umum rumus perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut : Net... (2) 32
Keterangan : B t = Benefit yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t C t i = Biaya tahunan yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t = Tingkat suku bunga t = Umur proyek suatu usaha (t = 0, 1, 2, 3,, n) 1 = Discount Rate t (1 + i) Kriteria kelayakan pada metode Net B/C adalah : Net B/C 1 ; maka usaha layak dilakukan Net B/C 1 ; maka usaha tidak layak dilakukan 3) Internal Rate of Return (IRR) Menurut Kadariah et al. (1978) IRR adalah nilai discount rate (i) yang membuat NPV (Net Present Value) dari suatu proyek sama dengan nol. IRR juga dapat digunakan untuk mendiskonto seluruh net cash flow dan salvage value, sehingga akan menghasilkan jumlah present value yang sama dengan investasi proyek. Nilai IRR yang lebih besar atau sama dengan bunga yang berlaku menunjukkan bahwa usaha layak untuk dilaksanakan. Secara matematis IRR dapat dirumuskan sebagai berikut : IRR Keterangan : " " i = Tingkat suku bunga yang menyebabkan nilai NPV > 0 i = Tingkat suku bunga yang menyebabkan nilai NPV < 0 Kriteria yang berlaku : IRR i ; maka usaha layak dilanjutkan IRR i 4) Payback period ; maka usaha tidak layak dilanjutkan atau lebih baik dihentikan Menurut Husnan dan Muhamad (2000) Payback period adalah alat analisis untuk mengukur seberapa cepat investasi dapat kembali, Paybeck period dirumuskan sebagai berikut ; PP = I Ab.. (3)..(4) 33
Keterangan : PP = Jumlah waktu (tahun/periode) yang diperlukan untuk untuk mengembalikan modal investasi I = Jumlah modal investasi Ab = Benefit atau hasil bersih pertahun/ periode Semua perhitungan di atas akan dimuat dalam tabel cashflow. Contoh tabel cashflow (aliran dana) dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Contoh Tabel Cashflow No Keterangan Waktu Proyek (Tahun/Semester) 1 2 3 4 5 A. Inflow 1) Penerimaan 2) Nilai Sisa 3) Pinjaman Total Inflow B. Outflow 1. Investasi 2. Biaya Pra Investasi 3. Sunkcost 4. Biaya Tetap 5. Biaya Variabel Total Outflow C Benefit.....(A-B) D DF 1.. (1/(1+i 1 ) n ) E PV 1....(C x D) F PV +. (PV 1 Positif) G PV....(PV 1 Negatif) H NPV. ( F + G) I Net B/C. ( F : G) J DF 2.. (1/(1+i 2 ) n ) K PV 2....(C x J) L PV + (PV 2 Positif) M PV...(PV 2 Negatif) N NPV....( L + M) O Net B/C......( L : M) P IRR...( i 1 +(N/(H-N)) x (i 2 - i 1 ) Q PP....(B1/C) 34
4.4.7 Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas adalah suatu analisis yang dilakukan untuk menelaah kembali, sehingga dapat diketahui pengaruh-pengaruh yang terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah. Analisis sensitivitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat tingkat kepekaan usaha tersebut apabila terjadi perubahan-perubahan terhadap variabel-variabel harga dan perhitungan biaya maupun benefit (Kadariah et al. 1978). Metode analisis sensitivitas yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode switching value. Metode switching value adalah metode mengubah salah satu atau lebih nilai variabel yang dianggap paling sensitif dalam usaha pembenihan ikan nila sampai usaha tidak layak dijalankan atau variabel-variabel kelayakan telah melewati titik impas usaha seperti berikut ; NPV = 0 Net B/C = 1 IRR = i (Discont Rate) Apabila dalam proses perhitungan telah diperoleh hasil seperti di atas, maka analisis sensitifitas dihentikan dan artinya usaha yang sedang dianalisis tidak layak dijalankan. Pada umumnya variabel yang diubah dalam switching value adalah harga input dan output, kuantitas produksi dengan cara menaikkannya. Berikutnya adalah perubahan waktu proyek dan penurunan permintaan. 35