PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA & KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
INTERAKSI KEBUDAYAAN

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

BAB II PEMBAHASAN. Kamajaya,Karkono,Kebudayaan jawa:perpaduannya dengan islam,ikapi,yogja,1995 2

ZAMAN INDIA KUNO Pada zaman India kuno, Mohenjodaro yang Harappa bangsa Dravida

BAB I PENDAHULUAN. memikat perhatian para peneliti, salah satunya adalah kakawin yang merupakan

BAB 5 KESIMPULAN PENELITIAN

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.3

DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN KABUPATEN MIMIKA TAHUN PELAJARAN 2008/2009. BAB 5 = Kerajaan dan Peninggalan Hindu, Budha, dan Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersemayam para dewa (Fontein, 1972: 14). Dalam kamus besar

Perkembangan Arsitektur 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

lebih cepat dan mudah dikenal oleh masyarakat luas daripada teks. Membaca teks

BAB I PENDAHULUAN. Majapahit merupakan kerajaan terbesar yang pernah dimiliki Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah

AGUS SANTOSO PERNIKAHAN ARJUNA. Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Mpu Kanwa

M, 2016 PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Copyright :

LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

AGUS SANTOSO PERNIKAHAN ARJUNA. Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Mpu Kanwa

Kelas V Semester 1. I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang paling benar!

Rekonstruksi Arsitektur Kerajaan Majapahit dari Relief, Artefak dan Situs Bersejarah

BAB 1 PENDAHULUAN. penggambaran proses budaya masa lalu (Binford, 1972: 78-79). 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Candi merupakan istilah untuk menyebut bangunan monumental yang

PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA

diunduh dari

AGAMA-AGAMA DI MALAYSIA NAMA : VISALNI A/P GUNASEELAN NO MATRIK : NAMA PENSYARAH: AHMAD TARMIZI ZAKARIA

MASUKNYA HINDU-BUDHA KE INDONESIA

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB 5 PENUTUP. 245 Universitas Indonesia. Tempat duduk..., Yulie Pusvitasary, FIB UI, 2009

Sejarah Kerajaan Majapahit

BAB 2: SEJARAH KEBUDAYAAN HINDU

Gb 3.9 Denah Candi Jiwa

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS LIFE SKILL

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

BAB 2 : KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA HINDU-BUDDHA Nurul Layyina X IIS 2

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan serta menggalakan dunia kepariwisataan kini semakin giat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masuk dan berkembangnya Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

beragam adat budaya dan hukum adatnya. Suku-suku tersebut memiliki corak tersendiri

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

BAB I PENDAHULUAN. Banyak hal yang diungkapkan melalui relief. Ada yang berhubungan

TEORI MASUKNYA AGAMA HINDU-BUDHA KE INDONESIA Ufi Saraswati

BAB 2 DATA DAN ANALISA. - Buku Rupa Wayang Dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia. - Buku Indonesian Heritage Performing Arts.

1. Menurut pendapat kamu teori atau pendapat mana yang paling kuat terkait dengan

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO :

SMA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

di JAW A TE N GAH S E LATAN

8.Raja Mulawarman dalam agamanya menyembah dewa siapa? Jawab: Dewa shiwa.

BAB I PENDAHULUAN. pembentukannya setiap budaya yang dimunculkan dari masing-masing daerah

Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional (SK1)

PENGANTAR ILMU PERPUSTAKAAN. Pertemuan 2 Sejarah Perpustakaan

Kutai Tsabit Azinar Ahmad Jurusan Sejarah, Universitas Negeri Semarang

JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A. Dimensi obyek = 5m x 2m 1 :1. diorama 1 : 1. Dimensi 1 vitrin B = 1,7 m x 1,2 m 1 : 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Gambar 1.2

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menjaga dan melestarikan museum. 2.2 Kajian Empiris, dan 2.3 penelitian

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB III. TINJAUAN KHUSUS

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam buku Tri Widiarto yang berjudul Psikologi Lintas Budaya

MUNCULNYA AGAMA HINDU

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

SEJARAH DAN PENINGGALANNYA

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA BEJIJONG KECAMATAN TROWULAN MOJOKERTO DAN KEBEBERDAAN CANDI BRAHU

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

Alkulturasi Budaya Hindu-Budha pada Arsitektur Masjid Gedhe Mataram

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun pertama masehi, Lampung telah dihuni oleh manusia. Hal ini dibuktikan

BAB I PENDAHULUAN. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta, agama yang berarti "tradisi".

BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I

A. Kertanegara B. Raden Wijaya C. Jayawardhana D. Hayam Wuruk E. Tribuanatunggadewi 8. Kitab Sutasoma dikarang oleh seorang pujangga Kerajaan

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sistem konvensi sastra tertentu yang cukup ketat. Geguritan dibentuk oleh pupuh

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

Akulturasi Kebudayaan Hindu, Buddha, Islam & Modern di Indonesia

Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB VII RAGAM SIMPUL

BAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Candi Cetho

CAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN. Berakhirnya Kerajaan Majapahit pada awal abad ke 16, rupanya tidak

Data kongkrit tentang lahir asal usul wayang sedikit jumlahnya. Perbedaan adanya disiplin ilmu untuk mendekati masalah dan konsep tentang maksud

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.4. Pasasti Yupa

PURUSADA SANTHA (BABAK I)

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 18 /KPTS/013/2015 TENTANG

Transkripsi:

PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA & KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

PROSES MASUK & BERKEMBANGNYA AGAMA & KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI KEPULAUAN INDONESIA Disebut juga Indianisasi. Di dalamnya antara lain mencakup penghinduan dan pembudhaan. Di Indonesia keduanya ( penghinduan & pembudhaan ) kemudian tumbuh dalam bentuk sinkritis, yaitu Siwa-Budha

PERAN PASIF INDONESIA (Orang-orang India-lah yang menyebarkan pengaruh agama & budaya Hindu-Budha di Indonesia) Hipotesa Brahmana (Bahwa yang berperan besar dalam Indianisasi Indonesia bukanlah para ksatria (prajurit) ataupun pedagang, tetapi peran besar para Brahmana India yang datang ke Indonesia. J. C. Van Leur adalah sejarawan yang mengeluarkan hipotesa ini Hipotesa Ksatria (Telah terjadi kolonialisasi (baik di bidang politik, budaya, ekonomi) oleh orang-orang India di Indonesia. Dalam proses kolonialisasi tersebut, peranan utama berada di tangan golongan prajurit/kelompok ksatria. Dikemukakan oleh F. D. K. Bosch & Majumdar)

Hipotesa Waysa (Dikemukakan oleh Sejarawan N. J. Krom. Dasar hipotesanya adalah bahwa pembawa & penyebar Hinduisme & Budhisme ke Indonesia adalah para pedagang) Perdagangan Asia Tenggara abad 1 M

PERAN AKTIF INDONESIA (TEORI ARUS BALIK ) Adanya peran aktif bangsa Indonesia. Setelah hubungan dagang antara Indonesia dengan India terjalin, banyak pedagang Indonesia yang pergi ke India. Mereka mendatangi tempat2 penting di India & pusat kebudayaannya. Setelah pulang mereka menyebarkan Hinduisme di Indonesia

PENGARUH PERKEMBANGAN TRADISI HINDUBUDHA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT PADA MASA KERAJAAN2 HINDU-BUDHA DI INDONESIA o Dikenalnya stratifikasi sosial dalam bentuk kasta (Brahmana, Ksatria, Waysa, Sudra) o Sistem dan struktur sosial terbesar dalam masyarakat berbentuk kerajaan dengan raja (devaraja dalam istilah Hindu &cakravartin dalam Budha) sebagai penguasa tertinggi karena dianggap sebagai kepanjangan tangan dari dewa. Jadi bukan lagi primus inter pares

PENGARUH PERKEMBANGAN TRADISI HINDUBUDHA TERHADAP PENDIDIKAN PADA MASA KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA o Lembaga2 pendidikan (utamanya pendidikan agama) telah ada di Indonesia sejak periode permulaan masuknya Hindu-Budha: Lee Kam Hing (berdasarkan sumber berita Marcopolo)

o Banyak kuil-kuil Budha di Sumatera pada abad ke-7 M dimana di dalamnya berdiam para cendekiawan (Sakyakirti, Dharmapala, Djnanabhadra) yang mengajarkan beragam ilmu. Tidak saja menjadi pusat transmisi etika & nilai-nilai keagamaan, tetapi juga seni & ilmu pengetahuan. Lebih dari seribu biksu Budha yang tinggal di Sriwijaya menyebarkan ajaran seperti yang dikembangkan para biksu di Madhyadesa (India): catatan I-Ching (peziarah dari China) o Materi pelajaran yang diberikan: masalah teologi, bahasa & sastra, ilmu kemasyarakatan, ilmu eksakta seperti perbintangan, ilmu pasti, perhitungan waktu, seni bangunan, seni rupa dan lain-lain

o Pola pendidikannya mengambil model asrama khusus, dengan fasilitas belajar seperti ruang diskusi dan seminar o Beberapa karya intelektual yang sempat lahir antara lain: Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa (Kediri, 1019), Bharatayudha karya Mpu Sedah (Kediri, 1157), Hariwangsa karya Mpu Panuluh (Kediri, 1125), Gatotkacasraya karya Mpu Panuluh, Smaradhahana karya Mpu Dharmaja (Kediri, 1125), Negara Kertagama karya Mpu Prapanca (Majapahit, 1331-1389), Arjunawiwaha karya Mpu Tantular (Majapahit), Sotasoma karya Mpu Tantular, dan Pararaton

PENGARUH PERKEMBANGAN TRADISI HINDUBUDHA TERHADAP KESENIAN PADA MASA KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA Seni Tari Ada perbedaan antara seni tari di kalangan atas (bangsawan & orang kaya) dengan tarian di kalangan rakyat biasa. Tarian bagi kalangan atas mengacu pada kaidah tari klasik Hindu, sebagaimana dipaparkan dalam kitab Natyasastra. Sikapsikap tungkai, lengan, serta tangan, kaki, dan kepala mengikuti kaidah-kaidah sebagaimana diajarkan dalam tradisi tari Hindu

Tarian di kalangan bawah umumnya memperlihatkan posisi/gerak yang menyimpang dari ketentuan dalam kitab Natyasastra Adegan/gerakan dalam tarian menunjukkan simbol, perlambang/merupakan gambaran cerita atau kisah tertentu relief adegan tarian kalangan atas pada candi Borobudur Sumber: Indonesia Heritage: Seni Pertunjukan, 2002

Sebuah relief adegan tarian rakyat biasa pada candi Borobudur Sumber: Indonesia Heritage: Seni Pertunjukan, 2002

Relief di atas menunjukkan kisah yang menggambarkan bagaimana perjalanan hidup Sidharta Gautama sebelum menjadi Budha. Dalam adegan tersebut sang calon Budha sedang khusuk bersemedi di atas gunung. Disekelilingnya banyak gadis-gadis cantik datang menggoda untuk menghalangi Gautama mencapai pencerahan Sumber: Indonesia Heritage: Seni Pertunjukan, 2002

Seni Arca/Patung Merupakan seni pahat yang biasanya menggunakan media batu keras yang dibuat atau dipahat sedemikian rupa sehingga membentuk makluk tertentu (manusia, binatang, atau gabungan keduanya, juga tokoh dewa atau makluk mistis tertentu dalam kepercayaan Hindu-Budha Arca Siwa: memiliki mata ketiga di dahi, tangannya empat yang masing-masing membawa aksamala (tasbih), camara (penghalau lalat), kamandala (kendi berisi air kehidupan), dan trisula (tombak bercabang tiga); upawitanya berbentuk ular

Arca Brahma memiliki ciri bermuka empat, tangannya empat yang dibelakang memegang aksamala dan camara, dan berkendaraan angsa Arca Wisnu memiliki ciri bertangan empat yang masingmasing memegang gada, cakra, syangka (kerang bersayap), dan buah atau kuncup teratai; kendaraannya adalah garuda Arca Dwarapala sebagai penjaga pintu gerbang pada Candi Singasari Arca Airlangga dalam bentuknya sebagai Dewa Wisnu yang sedang menunggang garuda

Arca Kertanegara/Joko Dolok dalam wujud Amoghapasa Arca Kertarajasa dalam wujud Dewa Siwa Arca Ken Dedes dalam wujud Dewi Prajnaparamitha Seni arca Kutai Sumber: Indonesia Heritage: Seni Rupa, 2002

Arca Kertarajasa Arca Airlangga Arca Ken Dedes Sumber: Indonesia Heritage: Seni Rupa, 2002

Arca Wisnu Arca Budha Sumber: Indonesia Heritage: Seni Rupa, 2002

Seni Sastra (Diawali dengan pengenalan pengetahuan tentang tulisan atau tradisi tulis) Tulisan asli masyarakat Indonesia periode klasik menurut J. L. A. Brandes merupakan hasil interaksi bangsa Indonesia dengan budaya India. Tulisan yang pertama kali dikenal adalah yang menggunakan aksara Pallawa Dalam perkembangannya, aksara Pallava itu kemudian dinasionalisasikan oleh berbagai etnis Indonesia, maka muncullah antara lain aksara Jawa Kuno, Bali Kuno, Sunda Kuno, Lampung, Batak, dan Bugis

Prasasti (Merupakan piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama, umumnya batu) Sumber: Indonesia Heritage:Bahasa dan Sastra, 2002

Kitab (Merupakan hasil tulisan atau karangan yang ditulis pada lembaran-lembaran daun tal atau rontal atau media lain yang telah dibukukan yang memuat tentang berbagai cerita, catatan-catatan atau laporan tentang suatu peristiwa. Alur cerita dalam kitab dibuat dalam bentuk puisi atau kakawin) Contoh: o Bharatayuda karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh o Hariwangsa & Ghatotkacasraya gubahan Mpu Panuluh o Smaradahana karya Mpu Dharmaja o Kresnayana karya Mpu Triguna o Bhomantaka o Arjunawiwaha karya Mpu Tantular o Sutasoma karya Mpu Tantular o Negarakrtagama karya Mpu Prapanca o Pararaton

Kakawin Smaradahana dalam sebuah lontar. Serat Bharatayuda dalam bentuk kakawin Sumber: Indonesian Heritage:Language and Literature, 2002 Sumber: Indonesian Heritage:Language and Literature, 2002

Teks Arjunawiwaha Arjunawiwaha digubah pada masa Yasadipura I dan II Sumber: Indonesian Heritage: Language and Literature, 2002

Seni Relief (penggambaran suatu cerita atau kisah atau adegan tertentu yang dipahatkan pada dinding-dinding candi baik pada kaki candi maupun tubuh candi serta bagian-bagian yang lain) Contoh: relief pada Candi Borobudur Relief kehidupan masyarakat Relief perdagangan

Relief yang menggambarkan aktivitas pertanian Relief yang menggambarkan aktivitas pemujaan

Letak Relief Pada Candi Borobudur Sumber: Indonesian Heritage: Sejarah Awal, 2002

o Karmawibhangga, relief yang dipahatkan pada bagian kaki candi. Menceritakan tentang sebab akibat perbuatan baik & buruk manusia o Jatakamala Awadana, relief dipahatkan pada dinding sebagian lorong pertama & kedua candi. Berupa kumpulan sajak yang menceritakan perbuatan Sang Budha Gautama & para Boddhisatva semasa hidupnya

o Lalitavistra, relief yang dipahatkan pada dinding sebagian lorong pertama candi. Menceritakan riwayat Sang Budha Gautama o Gandawyuha Bhadracari, yang dipahatkan pada dinding lorong kedua hingga keempat. Menceritakan upaya Sudhana mencari ilmu yang tinggi sampai ia bersumpah mengikuti Boddhisatva Samanthabhadra

Contoh: Relief pada Candi Prambanan Salah satu bagian relief yang menceritakan cerita Ramayana pada Candi Prambanan

Relief pada candi Prambanan menceritakan tentang dua kisah terkenal yaitu Ramayana dan Kresnayana. Relief cerita Ramayana dipahatkan pada pagar langkan yaitu bagian serambi atas Candi Siwa dan candi Brahma. Sementara relief cerita Kresnayana dipahatkan pada pagar langkan candi Wisnu

PENGARUH PERKEMBANGAN TRADISI HINDU-BUDHA TERHADAP TEKNOLOGI PADA MASA KERAJAAN2 HINDU-BUDHA DI INDONESIA Pengaruh tradisi Hindu-Budha terhadap teknologi di nusantara pada masa perkembangan kerajaan Hindu-Budha tidak bersifat dominan. Perkembangan teknologi di nusantara merupakan perkembangan lebih lanjut dari penerapan teknologi masa sebelumnya, termasuk masa prasejarah atau lebih tepatnya lagi adalah masa perundagian

Pengaruh terbesar tradisi Hindu-Budha terhadap perkembangan teknologi di nusantara terlihat pada kemampuan membuat bangunan candi beserta segenap ornamentasinya, termasuk pembentukan relief Contoh arca perunggu sebagai bentuk pengaruh perkembangan teknologi masa HinduBudha Sumber: Indonesian Heritage, 2002

BUKTI-BUKTI TERJADINYA PROSES INTERAKSI MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH INDONESIA DENGAN TRADISI HINDU-BUDHA Bidang Agama Pendirian bangunan suci di tempat2 tinggi seperti candi Sukuh merupakan perkembangan lebih lanjut terjadinya interaksi keagamaan kepercayaan JawaHindu

Susunan batu berundak seperti yang terdapat di situs Hindu-Budha di Kosala, gunung Dangke, Argopuro, Ceto dan Gunung Butak pada dasarnya adalah tempat pemujaan bagi kepala suku dan berkembang menjadi tempat pemujaan arwah orang yang telah meninggal atau orang lain yang dianggap berjasa terhadap masyarakat yang merupakan kepercayaan asli masyarakat lokal nusantara

Pemberian sesajen. Salah satu bentuk tradisi keagamaan Hindu Sumber: Indonesian Heritage:Religion and Ritual, 2002 Air suci yang dipakai dalam tradisi upacara umat hindu. Sumber: Indonesian Heritage: Religion and Ritual, 2002

Bidang Sosial Struktur sosial masyarakat Hindu Indonesia, khususnya di Bali didasarkan pada sistem kasta. Meskipun sistem kasta itu sekarang tidak lagi seketat dibanding dengan masa sebelumnya, tetapi warisan tersebut masih terpelihara dalam masyarakat tradisional di Bali

Bidang Arsitektur Dalam hal pendirian bangunan suci, tidak ada bangunan keagamaan Hindu-Budha dalam masyarakat Jawa Kuna yang mirip sama sekali dengan kuil-kuil pemujaan dewa di India. Dengan demikian terdapat perpaduan antara pengaruh arsitektur lokal dengan pengaruh arsitektur Hindu-Budha (India) di nusantara

Situs-situs Arsitektur Hindu-Budha di Jawa Tengah Sumber: Indonesian Heritage:Architectu re, 2002

Contoh ornamentasi pada seni arsitektur masa klasik awal Sumber: Indonesian Heritage:Architecture, 2002

Contoh ragam hias arsitektur pada pintu masuk sebuah candi Sumber: Indonesian Heritage: Architecture, 2002

Contoh ragam hias arsitektur pada masa Klasik Muda Sumber: Indonesian Heritage: Architecture, 2002

Peninggalan seni bangunan bercorak Hindu-Budha di Indonesia Candi Bangunan candi di Indonesia berbeda dengan candi di India. Candi di Indonesia adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau penanaman abu jenazah seorang raja. Sementara candi di India berfungsi sebagai kuil untuk melakukan ibadah bersama-sama

Secara garis besar tipe candi di Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu candi Budha dan candi Hindu. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada ada tidaknya stupa. Pada candi Hindu tidak terdapat stupa, sedangkan candi Budha terdapat stupa. Contoh candi Hindu adalah candi Prambanan. Contoh candi Budha adalah candi Borobudur

Atap candi (swarloka ) Tubuh candi (bhuwarloka) Kaki candi (bhurloka) struktur bangunan sebuah candi Sumber: Indonesian Heritage: Sejarah Awal, 2002

Candi Prambanan Sumber: Indonesian Heritage: Sejarah Awal, 2002

Stupa (Bangunan yang berkaitan dengan agama Budha yang berfungsi sebagai dhatugarbha (menyimpan peninggalan keramat Budha Gautama) dan caitya (tempat memperingati kejadian penting dalam kehidupan Budha Gautama). Misalnya, stupa Borobudur dan stupa Kalasan di Yogyakarta)

Stupa Sumber: Indonesian Heritage: Sejarah Awal, 2002

Wihara (tempat tinggal bhiksu sekaligus tempat sembahyang) yang umumnya dibuat dari kayu. Misalnya, wihara di dekat stupa Kalasan) Keraton (rumah tempat tinggal ratu atau raja. Misalnya, keraton kuno Majapahit yang terletak di daerah Trowulan, Mojokerto) Petirtaan (tempat pemandian yang sering digunakan oleh kalangan istana kerajaan. Misalnya, petirtaan di Jotolondo & Tirtha Empul di Bali)

Gapura (bangunan yang berupa pintu gerbang; ada yang beratap serta berdaun pintu dan ada yang menyerupai candi yang terbelah dua. Misalnya, gapura candi Bentar, gapura di Belahan, gapura di Jombang, Wringin Lawang di Trowulan) Pertapaan (bangunan yang dicerukkan pada suatu goa baru & difungsikan sebagai tempat tinggal para pertapa. Misalnya, goa Selomangleng yang terletak di Kediri & Goa Gajah di Bedulu, Bali)

Gapura Candi Bentar Sumber: Indonesian Heritage:Architecture, 2002