BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKESINAMBUNGAN. Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII

dokumen-dokumen yang mirip
BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Badan Pelaksana PKB PII 2018

Kepada Yth, Pemegang Sertifikat Insinyur Profesional Persatuan Insinyur Indonesia Di tempat. Perihal : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

FORMULIR LAPORAN PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKESINAMBUNGAN (Form PKB) Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI (menurut Perlem no 13 tahun 2014)

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI (menurut Perlem no 13 tahun 2014) BAPEL Lembaga Pengembangan jasa Konstruksi Nasional

Continuing Profesional Development - Ir. Soeradji, Dipl.HE

MEMUTUSKAN PERATURAN LEMBAGA JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI BAB I KETENTUAN UMUM.

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

BERITA NEGARA. KEMENPU-PR. Keprofesian Berkelanjutan. Tenaga Ahli. Konstruksi Indonesia. Pengembangan.

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

FORMULIR APLIKASI INSINYUR PROFESIONAL (FAIP) Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PANDUAN PESERTA SELEKSI PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

dengan ketentuan tanggung jawab penyelenggaraan tetap berada

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA

SELEKSI ANGGOTA MAJELIS AKREDITASI DAN DEWAN EKSEKUTIF BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI TAHUN 2016

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

Jenis Karya Tulis Ilmiah. Makalah Laporan Buku Anotasi Bibliografi Skripsi Tesis Disertasi Artikel

D. PENELITIAN KOMPETENSI

ib RESEARCH GRANT PROGRAM 2017

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN PROGRAM PASCASARJANA

FORMULIR APLIKASI INSINYUR PROFESIONAL I. DATA PRIBADI

Departemen Perbankan Syariah. ib RESEARCH FELLOWSHIP PROGRAM

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENGEMBANGAN INDIVIDUAL DOSEN (PID)

BORANG UJI-DIRI PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PERDOKLA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KELAUTAN (PERDOKLA)

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TOR PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

INSTRUMEN AKREDITASI MINIMUM PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Revisi Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF DANA DIPA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2016

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

Lampiran I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KARYA AKHIR PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 865/SK/R/UI/2008 TENTANG TRANSFER KREDIT DAN PEMBEBASAN MATA KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

Pengalaman Memulai Mengelola JURNAL ILMIAH

PEDOMAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT

oleh Harry H.B.Mailangkay Tim Penilai Jabatan Akademik Kopertis Wilayah III Jakarta Penataran tanggal 29 Juni dan 1 Juli 2010

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Oleh: TIM PENYUSUN PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PENELITIAN BERBASIS KOMPETENSI (HIKOM) Direktorat Riset Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2016

BAB 13 PENELITIAN KOMPETENSI

Karya kreatif, inovatif dalam membuka peluang usaha 2 Materi kegiatan Semua bidang ilmu atau yang relevan

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB 8 PENELITIAN DISERTASI DOKTOR

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek;

LOG BOOK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) DOKTER Edisi II

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM BANTUAN SEMINAR INTERNASIONAL DI LUAR NEGERI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Tahun 2014

BUKU PRESENSI KERJA PRAKTEK (KP)

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017

BUKU LOG DAN BORANG PENILAIAN DIRI

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

C. Hibah Penelitian Utama

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

PANDUAN PENELITIAN PEMULA TAHUN 2017/2018

PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

LAMPIRAN I: RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN

BAPETEN. Petugas Tertentu. Bekerja. Instalasi. Sumber Radiasi Pengion. Bekerja. Surat Izin. Pencabutan.

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN PROGRAM PASCASARJANA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

Transkripsi:

BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKESINAMBUNGAN Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII

DAFTAR ISI Halaman 1. KEGIATAN-KEGIATAN YANG DIAKUI DALAM PROGRAM PKB...1 1.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal... 1 1.2. Pendidikan Tidak Formal...1 1.3. Partisipasi Dalam Pertemuan Profesi:...1 1.4. Paparan Dan Karya Tulis...1 1.5. Kegiatan Penunjang...2 2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FORMAL...3 2.1. Pendidikan Strata Lanjut...3 2.2 Pendidikan Singkat:...4 2.3. Pelatihan Kerja Formal:...4 3. PENDIDIKAN TIDAK FORMAL... 6 3.1. Pembelajaran Mandiri...6 3.2. Pembelajaran Sehubungan dengan Penugasan Kerja:... 7 4. PARTISIPASI DALAM PERTEMUAN PROFESI...8 4.1. Peserta Pertemuan Profesi:...8 4.2. Partisipasi Dalam Kepanitiaan...8 5. PAPARAN DAN KARYA TULIS...9 5.1. Paparan dan Laporan Teknis Internal:...9 5.2. Paparan Pada Pertemuan Teknis... 9 5.3. Penulisan Makalah Untuk Pertemuan Profesi...10

5.4. Penulisan Untuk Majalah:...10 5.5. Penulisan Buku:...11 5.6. Pengajaran Sebagai Pengajar/Instruktur:...11 6. KEGIATAN PENUNJANG...13 6.1. Sebagai Pakar atau Narasumber...13 6.2. Sebagai Pengurus Organisasi Profesi atau Pimpinan Lembaga...13 6.3. Sebagai Penerima Tanda Jasa; Award; dan sejenisnya...14

1. KEGIATAN-KEGIATAN YANG DIAKUI DALAM PROGRAM PKB Secara ringkas, kegiatan-kegiatan yang dapat diakui dalam program PKB adalah sebagai berikut : 1.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal 1.1.1. Pendidikan Strata Lanjut. 1.1.2. Pendidikan Singkat. 1.1.3. Pelatihan Kerja Formal. 1.2. Pendidikan Tidak Formal 1.2.1. Pembelajaran Mandiri. 1.2.2. Pembelajaran Sehubungan Dengan Penugasan Kerja. 1.3. Partisipasi Dalam Pertemuan Profesi: 1.3.1. Peserta Pertemuan Profesi. 1.3.2. Partisipasi Dalam Kepanitiaan. 1.4. Paparan Dan Karya Tulis 1.4.1. Paparan Dan Laporan Teknis Internal. 1.4.2. Paparan Pada Pertemuan Teknis. 1.4.3. Penulisan Makalah Untuk Pertemuan Profesi. 1.4.4. Penulisan Untuk Majalah. 1.4.5. Penulisan Buku. 1.4.6. Pengajaran Sebagai Pengajar/Instruktur. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 1 dari 14

1.5. Kegiatan Penunjang: 1.5.1. Sebagai Pakar atau Narasumber. 1.5.2. Sebagai Pengurus Organisasi Profesi atau Pimpinan Lembaga. 1.5.3. Sebagai Penerima Tanda Jasa; Award; dan sejenisnya. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 2 dari 14

2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FORMAL Yang dimaksud dengan pendidikan dan pelatihan formal adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu lembaga pendidikan. 2.1. Pendidikan Strata Lanjut Yang dimaksud dengan pendidikan strata lanjut adalah kegiatan untuk mencapai gelar spesialis atau magister dengan subjek tugas akhir yang relevan dengan bidang profesinya. Catatan: a. Perolehan gelar Doktor tidak diberi nilai PKB, karena program doktor diarahkan pada pendalaman aspek ilmiah dan akademik. b. Namun demikian kegiatan dalam penelitian untuk mencapai gelar Doktor yang relevan dengan bidang profesinya, dapat dimasukkan kedalam penilaian kegiatan Pembelajaran Mandiri (2.1). c. Perolehan gelar strata lanjut pada bidang bukan keinsinyuran, tidak diberi nilai PKB. 2.1.1. Sifat kegiatan: Pilihan yang dianjurkan (recommended). 2.1.2. Nilai PKB disesuaikan dengan jumlah SKS di dalam pendidikan strata lanjut. 2.1.3. Kelengkapan pada formulir isian: Ijazah. Transkrip akademik. Abstrak tugas akhir. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 3 dari 14

2.2 Pendidikan Singkat: Yang dimaksud dengan pendidikan singkat adalah kegiatan pembelajaran satu arah (dari pengajar kepada peserta), dengan materi yang relevan dengan bidang profesinya. Materi pendidikan harus spesifik; mendalam untuk meningkatkan pengetahuan; dan terstruktur, yang ditunjukkan oleh jadwal pendidikan dan silabusnya. 2.1.4. Sifat kegiatan: Wajib. 2.1.5. Nilai PKB disesuaikan dengan lamanya pendidikan. 1 (satu) hari pendidikan minimum 7 (tujuh) jam. 2.1.6. Kelengkapan pada formulir isian: Jadwal pendidikan dan silabus (atau ringkasan materi yang ditulis sendiri oleh pemohon) yang mencerminkan bidang dan kedalaman materi pendidikan singkat. Informasi tentang lembaga penyelenggara pendidikan, terutama nama dan alamat lembaga penyelenggara, serta nama pengajar. Sertifikat lulus atau surat keterangan telah menyelesaikan kegiatan pendidikan dengan baik. 2.3. Pelatihan Kerja Formal: Yang dimaksud pelatihan kerja formal adalah kegiatan pelatihan satu arah (dari instruktur kepada peserta) dengan materi yang relevan dengan bidang profesinya. Materi pendidikan harus spesifik; mendalam untuk meningkatkan ketrampilan kerja; dan terstuktur, yang ditunjukkan oleh jadwal pelatihan dan silabusnya. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 4 dari 14

2.3.1. Sifat kegiatan : Pilihan. 2.3.2. Nilai PKB disesuaikan dengan lamanya Pelatihan Kerja Formal. 1 (satu) hari pelatihan minimum 7 (tujuh) jam. 2.3.3. Kelengkapan pada formulir isian: Jadwal pelatihan kerja dan silabus. Informasi tentang lembaga penyelenggara pelatihan, terutama nama dan alamat lembaga penyelenggara, serta nama instruktur. Sertifikat lulus atau surat keterangan telah menyelesaikan kegiatan pelatihan dengan baik. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 5 dari 14

3. PENDIDIKAN TIDAK FORMAL Yang dimaksud dengan pendidikan tidak formal adalah pendidikan yang tidak diselenggarakan oleh lembaga pendidikan. Pendidikan tidak formal adalah kegiatan untuk meningkatkan kompetensi yang tidak terstruktur. Pendidikan tidak formal ini mencakup kegiatan dengan atau tanpa penugasan dari tempat kerja. 3.1. Pembelajaran Mandiri: Yang dimaksud dengan pembelajaran mandiri adalah segala kegiatan pembelajaran perorangan dengan atau tanpa instruktur, yang relevan dengan bidang profesinya. Bentuk kegiatan pembelajaran mandiri antara lain: a) Membaca artikel untuk memperluas wawasan tentang perkembangan ilmu dan teknologi. b) Membaca artikel untuk memperdalam suatu ilmu pengetahuan. c) Mempelajari informasi dari media elektronik, termasuk internet. d) Memahami prosedur kerja (peralatan, standard and code, dll) dan software. e) Kegiatan dalam penelitian untuk mencapai gelar Doktor yang relevan dengan bidang profesinya (lihat 1.1.b). Topik berbagai kegiatan pembelajatan mandiri ini harus konsisten agar mencapai tujuan pengembangan keprofesian dan kemutakhiran ilmu dan teknologi. 3.1.1. Sifat kegiatan: Wajib, minimum satu kali setiap tahun. 3.1.2. Nilai PKB disesuaikan dengan relevansi bidang profesi dan kemutahiran ilmu dan teknologi. 3.1.3. Kelengkapan pada formulir isian: Tulisan ringkas berupa extended abstract atau executive summary, minimum diketik dalam 2 (dua) halaman A4, spasi tunggal, Times New Roman # 12 atau yang setara. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 6 dari 14

3.2. Pembelajaran Sehubungan dengan Penugasan Kerja: Yang dimaksud dengan pembelajaran sehubungan dengan penugasan kerja adalah kegiatan mandiri dalam rangka menyelesaikan tugas kerja yang sekaligus dapat memberikan peningkatan keprofesionalan. 3.2.1. Sifat Kegiatan: Pilihan. 3.2.2. Nilai PKB disesuaikan dengan relevansi terhadap bidang keprofesionalan dan manfaat pada bidang kerja. 3.2.3. Kelengkapan pada formulir isian: Tulisan ringkas berupa extended abstract atau executive summary, yang diketik dalam dua halaman A4, spasi tunggal, Times New Roman # 12 (atau yang setara). Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 7 dari 14

4. PARTISIPASI DALAM PERTEMUAN PROFESI 4.1. Peserta Pertemuan Profesi: Yang dimaksud dengan peserta pertemuan profesi adalah keikut-sertaan dalam pertemuan profesi yang topiknya relevan dengan bidang profesinya, yaitu sebagai peserta dengan tanpa melakukan paparan. Pertemuan tersebut dihadiri oleh minimum 20 (dua puluh) orang peserta. 4.1.1. Sifat Kegiatan: Wajib, minimum dua kali dalam 5 (lima) tahun, pada tahun yang berbeda. 4.1.2. Nilai PKB disesuaikan dengan jumlah jam kegiatan pada pertemuan profesi. 4.1.3. Kelengkapan pada formulir isian: Sertifikat dan/atau keterangan lain (brosur atau undangan) yang mencantumkan topik; materi dan jadwal; serta nama dan alamat penyelenggara. 4.2. Partisipasi Dalam Kepanitiaan Yang dimaksud dengan partisipasi dalam kepanitiaan adalah keterlibatan dalam kepanitiaan yang mendorong terselenggaranya pengembangan keprofesionalan. 4.1.4. Sifat Kegiatan: Pilihan. 4.1.5. Nilai PKB disesuaikan dengan kedudukan dalam kepanitiaan dan sifat kegiatan. 4.1.6. Kelengkapan pada formulir isian: Surat keputusan penugasan, brosur yang menampilkan susunan kepanitiaan atau dokumen lain yang membuktikan hal itu. Sertifikat resmi, ucapan terima kasih, atau dokumen lain yang menunjukkan telah melaksanakan kegiatan. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 8 dari 14

5. PAPARAN DAN KARYA TULIS 5.1. Paparan dan Laporan Teknis Internal: Yang dimaksud dengan paparan dan laporan teknis internal adalah kegiatan paparan dan penulisan laporan teknis yang sesuai dengan bidang profesinya, sehubungan dengan penugasan kerja. Termasuk dalam jenis kegiatan ini, antara lain : a) Penyelesaiaan masalah atau peningkatan kinerja di tempat kerja. b) Konsultasi keprofesionalan. c) Inspeksi lapangan. 5.1.1. Sifat Kegiatan: Pilihan. 5.1.2. Nilai PKB disesuaikan dengan kedudukan di dalam kelompok penyusun paparan dan laporan teknis internal, serta kedalaman materi. 5.1.3. Kelengkapan pada formulir isian: Surat penugasan. Executive summary atau fotokopi laporan teknis. 5.2. Paparan Pada Pertemuan Teknis Yang dimaksud dengan paparan pada pertemuan teknis adalah keikut-sertaan sebagai pemapar dalam pertemuan profesi yang relevan dengan bidang profesinya. Pertemuan tersebut dihadiri oleh minimum 20 (dua puluh) orang peserta. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 9 dari 14

5.2.1. Sifat Kegiatan: Wajib, minimum 2 (dua) kali dalam 5 (lima) tahun dan tidak pada tahun yang sama. 5.2.2. Nilai PKB disesuaikan dengan kedudukan di dalam kelompok penyusun paparan pada pertemuan teknis, kedalaman materi, dan relevansi dengan bidang profesi. 5.2.3. Kelengkapan pada formulir isian: Surat keputusan penugasan, brosur yang menampilkan susunan kepanitiaan atau dokumen lain yang membuktikan hal itu. Sertifikat resmi, ucapan terima kasih, atau dokumen lain yang menunjukkan telah melaksanakan kegiatan. 5.3. Penulisan Makalah Untuk Pertemuan Profesi: Yang dimaksud dengan penulisan makalah untuk pertemuan profesi adalah penyampaian makalah dalam pertemuan profesi. Pertemuan tersebut dihadiri oleh minimum 20 (dua puluh) orang peserta. 2.1.1. Sifat Kegiatan: Wajib, minimum 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. Tetapi dapat digantikan dengan Penulisan Untuk Majalah (lihat 4.4). 2.1.2. Nilai PKB disesuaikan dengan jenjang seminar (lokal, nasional atau internasional), kedalaman materi, dan relevansi dengan bidang profesinya. 2.1.3. Kelengkapan pada formulir isian: Cover dan daftar isi prosiding. Fotokopi makalah. 5.4. Penulisan Untuk Majalah: Yang dimaksud dengan penulisan untuk majalah adalah penyampaian karya tulis pada suatu penerbitan berkala yang terpublikasi. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 10 dari 14

5.4.1. Sifat Kegiatan: Wajib, minimum 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. Tetapi dapat digantikan dengan Penulisan Makalah (lihat 4.3). 5.4.2. Nilai PKB disesuaikan dengan jenjang penerbitan (jurnal nasional tidak terakreditasi; jurnal nasional terakreditasi; atau jurnal internasional), kedalaman materi, dan relevansi dengan bidang profesinya. 5.4.3. Kelengkapan pada formulir isian: Nomor contoh atau fotokopi majalah. 5.5. Penulisan Buku: Yang dimaksud dengan penulisan buku adalah termasuk penulisan monograf, Standard and Code, Patent, dan penyuntingan Prosiding Seminar, dengan jumlah halaman sekitar 100 (seratus) untuk buku dan sekitar 20 (dua puluh) untuk monograf. 5.5.1. Sifat Kegiatan: Pilihan. 5.5.2. Nilai PKB disesuaikan dengan bobot penilaian terhadap buku yang terdiri dari: Relevansi dengan bidang profesinya. Kedalaman materi. Kemutakhiran ilmu dan teknologi. Inovasi dan kreatifitas. Sistematika dan penampilan. 5.5.3 Kelengkapan pada formulir isian: Nomor contoh atau fotokopi buku. 5.6. Pengajaran Sebagai Pengajar/Instruktur: Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 11 dari 14

Yang dimaksud dalam pengertian pengajar/instruktur adalah pengajar; dosen tamu (bukan dosen sebagai profesi tetap); pelatih/instruktur; serta mentor/pembimbing dalam kegiatan pembelajaran/pelatihan yang diikuti oleh minimum 10 (sepuluh) orang peserta (kecuali mentor dan pembimbing). Materi pelajaran harus relevan dengan bidang profesinnya. 5.6.1. Sifat Kegiatan: Pilihan. 5.6.2. Nilai PKB disesuaikan dengan jumlah kegiatan sebagai pengajar/instruktur, serta lamanya kegiatan. Minimum 4 (empat) jam / kegiatan, termasuk persiapan dan kedalaman materi. 5.6.3 Kelengkapan pada formulir isian: Surat Penugasan. Jadwal kegiatan pengajar/instruktur dan silabusnya. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 12 dari 14

6. KEGIATAN PENUNJANG 6.1. Sebagai Pakar atau Narasumber: Yang termasuk dalam kegiatan ini adalah bertugas sebagai pakar atau narasumber dalam topik yang relevan dengan bidang profesinya. Penugasan itu antara lain: a) Sebagai saksi ahli dalam peradilan. b) Sebagai pembicara dalam talk show. c) Sebagai anggota dewan pakar dalam organisasi profesi. d) Sebagai anggota tim ahli dalam suatu kegiatan. 6.1.1. Sifat Kegiatan: Pilihan. 6.1.2. Nilai PKB disesuaikan dengan jumlah kegiatan sebagai pakar atau narasumber. 6.1.3. Kelengkapan pada formulir isian: Sertifikat. Surat penugasan, undangan, atau bukti administratif lainnya. Surat ucapan terima kasih telah mengikuti kegiatan atau bukti administratif lainnya. 6.2. Sebagai Pengurus Organisasi Profesi atau Pimpinan Lembaga 6.2.1. Sifat Kegiatan: Pilihan. 6.2.2. Nilai PKB disesuaikan dengan jenis organisasi profesi atau lembaga, dan relevansi dengan bidang profesinya. 6.2.3. Kelengkapan: sertifikat atau surat penugasan. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 13 dari 14

6.3. Sebagai Penerima Tanda Jasa; Award; dan sejenisnya 6.3.1. Sifat Kegiatan: Pilihan. 6.3.2. Nilai PKB disesuaikan dengan jumlah tanda jasa; award; dan sejenisnya. 6.3.3. Kelengkapan dalam formulir isian: sertifikat penerima tanda jasa; award; dan sejenisnya. Bakuan Kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan Halaman 14 dari 14