Pengaruh core campuran sampah daun kering, kertas koran dan plastik hdpe pada komposit sandwich UPRS Cantula 3D terhadap nilai sound transmission loss

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. bunyi dengan melakukan perhitungan koefisien penyerapan bunyi. Doelle pada

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan

I. PENDAHULUAN. atmosfer. Untuk memaksimalkan limbah sekam padi, sangat perlu untuk dicari

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menahan kelembaban, tidak mudah terbakar, tidak. mudah berjamur, tidak berbau dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah memberikan manfaat yang besar terhadap

Resonator Rongga Individual Resonator rongga individual yang dibuat dari tabung tanah liat kosong dengan ukuran-ukuran berbeda digunakan di gereja- ge

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-101

Akustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT

DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA

KARAKTERISTIK ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK SERAT ALAM AMPAS TAHU (GLYCINE MAX) MENGGUNAKAN METODE TABUNG

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sambungan material komposit yang telah. banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia semakin meningkat. Baik peralatan tersebut berupa sarana informasi,

BAB I PENDAHULUAN. ternak, satwa, dan sistem alam (Kusuma, 1996). Menurut WHO (Word Healt

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 60 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class (STC) pada Suatu Sampel Uji

PENGARUH LAY OUT BANGUNAN DAN JENIS MATERIAL SERAP PADA KINERJA AKUSTIK RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TITI AYU PAWESTRI

ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALULINTAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UJI KARAKTERISTIK SIFAT FISIS & MEKANIS SERAT AGAVE CANTULA ROXB (NANAS) ANYAMAN 2D PADA FRAKSI BERAT (30%, 40%, 50%, 60%)

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT

Pembuatan dan Pengujian Bahan Peredam Suara dari Berbagai Serbuk Kayu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kebisingan Kereta Api dan Kesehatan

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan

ANALYSIS OF TRAFFIC NOISE IN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA HOSPITAL ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALU LINTAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Pengendalian Bising. Oleh Gede H. Cahyana

DATA HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Candra Budi S : Andi Rahmadiansah, ST. MT Pembimbing II : Dyah Sawitri. ST. MT

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelapa Sawit yang sudah tidak produktif. Indonesia, khususnya Sumatera Utara,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Dasar Teori Serat Alami

Evaluasi Kinerja Akustik Dari Ruang Kedap Suara Pada Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika Bangunan Teknik Fisika ITS

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi

PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS

PENGARUH PAGAR TEMBOK TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA PERUMAHAN JALAN RATULANGI MAKASSAR ABSTRAK

Kata kunci: Transmission Loss

METODOLOGI PENELITIAN

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan peningkatan permintaan akan kebutuhan transportasi. Hal tersebut

Pengaruh Kedalaman Rongga pada Panel Resonator dari Bahan Kayu Sengon Laut Terhadap Reduksi Bunyi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok masyarakat dalam bahan bangunan untuk perumahan, maka

hidup yang ada disekitarnya termasuk manusia.

PERANCANGAN BARRIER UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEBISINGAN PADA JALUR REL KERETA API DI JALAN AMBENGAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NOMOGRAPH

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG PADA DINDING PENGHALANG TERHADAP PENGURANGAN SPL

I. PENDAHULUAN. Fly ash dan bottom ash merupakan limbah padat yang dihasilkan dari. pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah timbulnya masalah kebisingan akibat lalu lintas.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

ATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR BERVENTILASI ALAMI DI TEPI JALAN RAYA. Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 100 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

BAB I PENDAHULUAN. material logam mendominasi dalam bidang industri (Basuki, 2008). Namun,

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN BENDING KOMPOSIT SERAT RAMI BERMATRIK POLYESTER DENGAN CORE SEKAM PADI BERMATRIK UREA FORMALDEHIDE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari logam, proses pembentukannya yang relatif lebih sulit, dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bising didefinisikan sebagai bunyi tidak dikehendaki yang merupakan

Kondisi akustik ruangan 9231 GKU Timur ITB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #9 Genap 2014/2015. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

Dampak kebisingan akibat pembangunan jalan layang

UNIVERSITAS MEDAN AREA. Gambar 2.1 Fenomena absorpsi suara pada permukaan bahan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Leslie L.Doelle dan L. Prasetio, Akustik Lingkungan, 1993, hlm. 91

Performa (2011) Vol. 10, No. 2: 89-94

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN KOEFISIEN SERAP BUNYI PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH TONGKOL JAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan suatu penyebab pencemaran lingkungan dan. polusi udara. Penanganan yang kurang tepat dapat memicu terjadinya hal

PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN DI CABIN ABK (ANAK BUAH KAPAL) KN.P 329 AKIBAT MESIN

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM KERJA. Nurjannah

KAJIAN KINERJA SERAPAN BISING SEL AKUSTIK DARI BAHAN KAYU OLAHAN (ENGINEERING WOOD)

Evaluasi Subjektif Kondisi Akustik Ruangan Utama Gedung Merdeka

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran manusia normal, maka manusia dapat mendengarkan musik dengan

KEBISINGAN DI BAWAH LAUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. industrialisasi di Indonesia maka sejak awal disadari tentang kemungkinan

Transkripsi:

Pengaruh core campuran sampah daun kering, kertas koran dan plastik hdpe pada komposit sandwich UPRS Cantula 3D terhadap nilai sound transmission loss Oleh : Edwin Yusrizal NIM. I.1406024 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini dalam bidang transportasi, hiburan, komunikasi dan bidang lainnya memberikan banyak manfaat bagi manusia dan lingkungannya. Sejalan dengan manfaat yang tercipta juga menimbulkan banyak masalah baru, berupa pencemaran/polusi yaitu polusi air, polusi tanah, dan polusi udara termasuk polusi suara berupa kebisingan yang dapat mengganggu kenyamanan dan bahkan merusak kesehatan manusia itu sendiri. Kebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidak dikehendaki dan suara ini sangat mengganggu manusia yang dalam beberapa kasus bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan. Meskipun demikian tidak semua kebisingan yang ada seperti yang disebabkan oleh sistem transportasi tidak baik, misalkan kebisingan dari suara lonceng kereta api yang melintasi jalan raya tanpa palang pintu akan menguntungkan bagi pengguna jalan lainnya karena adanya kereta api yang akan melintas. Tetapi pada umumnya kebisingan dari sistem transportasi sangat merugikan manusia (Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 6, No. 1, 2005: 75 84, Mulyono, FT UMS). Pengaruh buruk dari kebisingan terhadap manusia diantaranya adalah gangguan emosional, rasa tidak nyaman, tekanan darah meningkat, sakit kepala, berkurangnya konsentrasi, kegelisahan, menurunkan kualitas fungsi pendengaran dan menurunnya kondisi kesehatan secara umum.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, diperlukan suatu tindakan untuk mereduksi kebisingan. Teknik reduksi bising terbagi menjadi tiga macam, yaitu teknik aktif, pasif dan hibrid. Teknik aktif dapat dilakukan dengan cara membangkitkan gelombang bunyi lain yang memiliki amplitudo yang sama namun dengan fase yang saling berlawanan. Teknik pasif dapat dilakukan dengan cara memasang material penyerap (absorber material). Dengan cara ini energi gelombang bunyi diserap oleh material penyerap bunyi dan mengubahnya ke bentuk panas (Doelle,1993). Saat ini kita dihadapkan pada semakin banyaknya sumber-sumber bising dan intensitas bising yang tinggi, seringkali dengan akibat yang mengkhawatirkan bahkan merusak. Bising dapat menimbulkan tiga masalah utama, yaitu: hearing loss yaitu kehilangan pendengaran, annoyance yaitu gangguan bunyi dan speak interference yaitu terganggunya pembicaraan (Lord,1980). Secara umum bising merupakan salah satu jenis pencemaran yang berpengaruh terhadap kenyamanan dan kesehatan. Oleh karena itu kebisingan perlu dikontrol, walaupun bising dalam intensitas tertentu tetap dibutuhkan oleh manusia. Sasaran pengendalian bising adalah menyediakan lingkungan akustik yang dapat diterima secara akustik di dalam maupun di luar ruangan, sehingga ruangan tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi atau mengurangi pengaruh yang membahayakan dari bising adalah dengan memutuskan jalur rambatan gelombang bunyi dengan barrier material. Barrier material mempunyai ciri umum yaitu massanya yang padat. Penggunaan bahan bangunan yang berat akan mempunyai kemampuan isolasi bunyi yang baik tetapi tidak cocok dengan bangunan masa kini, karena memakan banyak tempat dan meningkatkan beban konstruksi. Sedangkan penggunaan material kayu akan diperoleh partisi yang ringan tetapi akan meningkatkan eksplorasi hasil hutan secara berlebihan sehingga mengganggu kesetimbangan ekosistem dan lingkungan. Demikian juga halnya dengan penggunaan material logam baik besi, alumunium, dan variasinya dalam industri kendaraan dapat menciptakan eksplorasi besar-besaran terhadap hasil bumi yang tidak dapat diperbaharui tersebut. Bahan komposit telah dikembangkan untuk mengatasi hal ini. Rekayasa komposit sandwich dengan mengkombinasikan serat cantula anyaman 3D- termoset sebagai skin

dan core dari campuran sampah organik berupa daun kering dan kertas koran serta sampah anorganik berupa plastik HDPE akan menghasilkan material yang mempunyai sifat mekanik dan akustik yang sesuai dengan kontruksi bodi kendaraan. Material komposit ini diharapkan dapat menggantikan material yang umumnya digunakan pada kendaraan dari bahan dasar logam. Sound Transmission Loss (STL) merupakan parameter yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu material dapat digunakan untuk mengisolasi gelombang bunyi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh core dari sampah organik dan anorganik terhadap kemampuan menahan gelombang bunyi pada komposit sandwich UPRs cantula 3D, guna memperoleh material yang mempunyai sifat akustik yang baik dan cocok digunakan sebagai partisi. 1.2 Perumusan dan Batasan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh dari core campuran sampah organik dan anorganik pada komposit sandwich UPRs cantula 3D terhadap nilai sound transmission loss?. Variasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 4 jenis dan setiap variasi akan dibuat 3 spesimen. Adapun variasinya, yaitu: 1. Variasi 1 (panel skin komposit) 2. Variasi 2 (panel komposit sandwich dengan core kosong/udara) 3. Variasi 3 (panel komposit sandwich dengan core kosong dan isi) 4. Variasi 4 (panel komposit sandwich dengan core isi penuh) Prosedur untuk mendapatkan nilai sound transmission loss dari setiap variasi dilakukan dengan metode pengujian yang sama, yaitu pengujian dengan menggunakan ruang anechoic (anechoic chamber) dan perangkat pendukungnya. Ruang anechoic yang terdiri dari dua bagian/ruang, yang dipisahkan oleh suatu partisi (spesimen). Perbedaan selisih tekanan bunyi (db) pada ruang sumber dan ruang penerima inilah yang dinamakan sound transmission loss. Batasan masalah yang bertujuan untuk memberikan arah penelitian dan mengurangi kompleksitas permasalahan adalah sebagai berikut: 1. Anyaman yang digunakan adalah anyaman 3D tipe angle interlock

2. Skin yang digunakan adalah komposit UPRs cantula dengan fraksi berat 0,4 dan metode yang digunakan adalah hand lay-up 3. Core yang digunakan adalah campuran sampah organik berupa daun kering (35%) dan kertas koran (35%), serta sampah anorganik berupa plastik HDPE (30%) 4. Chlorophrene, dengan merk dagang Fox sebagai bahan perekat 5. Pengukuran STL dilakukan pada frekuensi 1 octave antara 63-8000 Hz 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh core dari campuran sampah organik dan anorganik pada komposit sandwich UPRs cantula 3D terhadap nilai sound transmission loss. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai alternatif penanganan masalah sampah organik dan anorganik dan mendapatkan bahan pengganti alternatif material logam, yang memiliki sifat akustik yang baik dalam mereduksi kebisingan dalam kabin kendaraan. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, perumusan masalah, batasan masalah serta sistematika penulisan. BAB II : Dasar teori, berisi tinjauan pustaka yang berkaitan dengan komposit sandwich, teori gelombang bunyi, material akustik, pengujian sound transmission loss dan perhitungan sound transmission class. BAB III : Metodologi penelitian, menjelaskan peralatan yang digunakan, tempat dan pelaksanaan penelitian, pembuatan spesimen dan proses pengambilan data. BAB IV : Data dan Analisa, menjelaskan data hasil pengujian, perhitungan data hasil pengujian serta analisa hasil perhitungan. BAB V : Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.