BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Desain furnitur yang berkualitas mengandung kompleksitas nilai, ketrampilan teknik, muatan filosofi maupun metodologi. Pertimbangan perencanaan desain lampu hias meliputi aspek fungsional dan estetika. Desain furnitur lampu hias dirancang dengan konsep sesuai dengan tujuan pencahayaan, estetika, proporsi dan bentuk. Perancangan desain selalu melewati proses desain untuk menghasilkan kualitas desain yang baik dalam perancangan. Desain produk furnitur bergaya etnik khas Indonesia ini memanfaatkan detail-detail motif batik dan kemudian fokus pada inovasi bentuk. Hal-hal tersebut menjadi orisinalitas dari perancangan karya ini. Referensi sejenis Gambar 2.1 : Informasi Produk Lampu duduk (Sumber: Penulis, 2016) 4
Jenis Tabung atas Tempat kap lampu Kap lampu Lebar kap lampu Tinggi Diameter dasar Panjang kabel : Lampu duduk : Plastik ABS : Baja, dilapis serbuk berpigmen. : Kertas tepung. : 24 cm : 50 cm : 15 cm : 170 cm Kelebihan: Kerangka tiang lampu terbuat dari besi baja, material ini kokoh dan tahan lama. Warna putih pada lampu ini membuat lampu terkesan ringan. Kekurangan: Material kap lampu berbahan kertas tepung, material ini tidak tahan air dan mudah sobek. Membutuhkan perawatan khusus untuk membersihkannya. Referensi sejenis dari internet Gambar 2.2 Lampu Duduk Batik (Sumber: tisyabatik.wordpress.com) 5
B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK 1. Demografi Dari segi demografi yaitu masyarakat penikmat benda-benda etnik berusia sekitar 30-50 tahun dengan kelas ekonomi sosial kelas menengah atas (B+). 2. Psikografis Dari segi kebiasaan yaitu masyarakat yang menyukai produk-produk bertemakan gaya etnik. 3. Geografis Produk diperuntukan untuk masyrakat perkotaan dan sekitarnya. Karena tingkat ekonomi masyrakat perkotaan lebih tinggi daripada masyrakat pedesaan. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan lampu ini ialah memberikan inovasi pada sebuah lampu, yang mana biasanya hanya digunakan untuk pencahayaan suatu ruangan saja. Bentuk lampu tersebut didesain dengan pengaplikasian motif batik Yogyakarta. 2. Manfaat Perencanaan Bagi Pengguna, manfaat dari produk ini ialah selain sebagai pencahayaan lampu ini juga dapat dijadikan pelengkap keindahan dari suatu ruangan. Ataupun identitas psikografis orang tersebut. 6
Bagi diri sendiri/personal, perancang dapat menambah wawasan mengenai proses perancangan produk khususnya lampu hias dalam pemilihan bahan atau material, pembuatan desain bentuk maupun pemilihan warna, dan mengetahui proses pembuatan produk dari awal hingga proses finishing. Bagi Akademik, proses perancangan produk dapat dijadikan referensi guna menambah pengetahuan mengenai rancangan lampu hias. Bagi masyarakat/sosial, diharapkan perancangan produk ini dapat membantu dalam melestarikan kebudayaan Indonesia. Serta memotivasi para pengrajin lainnya untuk berinovasi menciptakan karya-karya yang bermutu baik. D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI 1. Logika Dasar Perancangan Untuk mendapatkan sebuah produk rancangan dengan hasil yang sesuai, maka perlu melakukan pendekatan pendekatan pada ergonomi sebuah benda. Yaitu ukuran pada bagian-bagian lampu agar memudahkan pengguna pada saat pemakaiannya serta sesuai dengan kebutuhan pencahayaan pada suatu ruangan. 2. Teknologi Yang Dibutuhkan Dalam proses produksi teknologi yang digunakan antara lain ialah mesin laser untuk pemotongan plat sesuai dengan bentuk pola yang telah ditentukan. Gerinda, untuk menghaluskan permukaan plat. las, untuk 7
menyambung bagian-bagian kerangka lampu. Dan alat spray gun untuk pengecatan plat sebagai proses finishing. 3. Material Yang Akan Dipergunakan Besi merupakan bahan baku yang dibutuhkan oleh berbagai industri seperti industri peralatan rumah tangga Bahan baku besi terdapat di alam, dalam bentuk bijih besi. Alasan pemakaian material besi ialah besi merupakan material yang solid. Pengaplikasian besi pada kerangka lampu juga dinilai lebih efisien dalam proses perancangan ini. a. Plat Besi 1) SPHC Pelat besi yang finishing produksinya digulung dalam kondisi panas (Hot rolled mild steel plates). Plat besi SPHC biasa berwarna kehitaman (plat hitam) banyak digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan. Gambar 2.3 Plat besi SPHC (Sumber: Internet, 2016) 8
2) SPCC Plat besi yang finishing produksinya digulung dalam kondisi dingin (cold rolled carbon steel sheets). Plat ini sering dilapisi galvanis, sehingga dijuluki plat galvanis. Galvanis adalah istilah untuk baja ringan yang diberi lapisan seng (zinc). Finishingnya terdiri dari: 98% unsur coatingnya adalah seng/zinc dan 2% adalah unsur alumunium). Lapisan tersebut ditujukan untuk mencegah korosi galvanis berkarat. Plat SPCC berwarna abu abu terang sehingga hampir terlihat seperti plat berwarna putih. Gambar 2.4 Plat besi SPCC (Sumber: Pribadi, 2016) Selain lentur dan dinamis, pelat besi SPHC maupun SPCC mudah dibentuk sesuai keinginan, plat ini sering juga disebut sebagai pelat lunak (mild steel). 9
b. Aluminium Aluminium bukan logam berat, namun jumlah nya sangat berlimpah di permukaan bumi. Aluminium digunakan dalam banyak hal, mulai dari botol minuman ringan, alat masak, bingkai jendela hingga badan pesawat terbang. Karakteristik aluminium adalah ringan dan anti karat. c. Stainless Steel Baja tahan karat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Stainless Steel adalah senyawa besi yang diberi campuran Chromium untuk mencegah proses korosi/karat. Ada banyak tingkatan kualitas Stainless Steel berdasarkan campuran, jenis ketahanan dan fungsi; baik terhadap korosi/karat, panas, air laut, suhu dingin dll. Jenis yang paling umum dipakai misalnya: - Type 201 : Stainless Steel dengan type yang sangat ekonomis, campuran Chromium dibawah 10.5% sehingga magnet masih dapat menempel, mudah korosi. - Tipe 304 : Sudah bersifat anti magnet dan tahan karat, tetapi tidak dianjurkan untuk berhubungan langsung dengan air laut. - Type 316 : anti magnet, anti korosi, baik digunakan untuk berhubungan dengan air laut. 4. Biaya Perancangan Dan Produksi a. Biaya pembelian material, seperti pembelian bahan plat besi, besi pipa, cat, busa/karet, saklar on/off, skrup, kawat, fitting lampu, kabel, colokan, bohlam. 10
b. Biaya pengrajin, jasa tukang laser tekuk plat dan las untuk membuat model perancangan produk yang sesuai dengan sketsa perancangan desain/konsep. c. Biaya fotografi, untuk pengambilan hasil gambar berupa foto dari desain perancangan yang sudah diproduksi yang nantinya akan diaplikasikan untuk media promosi. E. SKEMA PROSES KERJA 1. Kerangka perancangan Gambar 2.5 Kerangka perancangan (Sumber: Penulis, 2016) 11