Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

dokumen-dokumen yang mirip
Lembaga Kemasyarakatan

LEMBAGA SOSIAL. Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

NORMA & LEMBAGA SOSIAL. fitri dwi lestari

Lembaga Kemasyarakatan. Yesi Marince, S.IP., M.Si

NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES

Modul ke: Sosiologi INSTITUSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

BAB III LEMBAGA SOSIAL

PRANATA SOSIAL. Daftar Isi. Pengertian Tujuan & Fungsi Karakteristik / Ciri-ciri Jenis-jenis Kategori Pranata Sosial

LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN STRUKTUR SOSIAL

February 6, 2012 MK. ASKEB KOMUNITAS II : KONSEP DASAR MASYARAKAT : IG. DODIET ADITYA S, SKM

VI LEMBAGA SOSIAL. Pengertian

Gumgum Gumilar, M.Si. Jurnalistik Fikom Unpad

KELOMPOK SOSIAL GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL)

Manusia merupakan mahluk dinamis dalam hakekatnya sebagai mahluk sosial.

SOSIOLOGI UMUM (KPM 130)

CIRI-CIRI LEMBAGA SOSIAL A. Ciri utama lembaga sosial (J.B. Chitambar) Merupakan seperangkat pola perilaku yg diterima termasuk peranan-peranan dan

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL)

BAB I PENDAHULUAN. baik. Tidak hanya dalam lingkungan keluarga masyarakat juga mempunyai peran

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

PRANATA SOSIAL PRANATA SOSIAL 163

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Nilai dan Norma Sosial

LEMBAGA KEMASYARAKATAN. Mata kuliah Struktur dan Proses Sosial. Jurusan Pendidikan Sejarah. FPIPS UPI Bandung. Oleh : Drs.

Lampiran 1. SK & KD Mapel IPS Kelas VIII

BAB II KAJIAN PUSTAKA Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan

2 Kebiasaan (Folksway) Norma yang menunjukan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07

TEORI-TEORISOSIOLOGI OLEH. GUMGUM GUMILAR, M.SI

PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

BAB II. Tinjauan Pustaka. Teori Peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan

Nilai & Norma DORIS FEBRIYANTI M,SI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari banyak struktur, semuanya berfungsi secara bersama-sama untuk

BAB II KAJIAN TEORI. Sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan dan

MATERI 9 PERILAKU MENYIMPAG SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN TERHADAP NILAI DAN NORMA

BAB I PENDAHULUAN. militer Jepang dan masih ada hingga saat ini, ketika masa penjajahan Jepang

PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan aktif di organisasi kemasyarakatan, mengikuti perkumpulan yang

PROBLEM SET SOSIOLOGI SUPERINTENSIF SBMPTN 2014 PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Horton dan Hunt, lembaga sosial (instituation) bukanlah sebuah

Tujuan Instruksional Khusus

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

Pengendalian Sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial

BAB II PERSELINGKUHAN DAN KONTROL SOSIAL - DURKHEIM

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.

KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman adat istiadat dalam pelaksanaan perkawinan. Di negara. serta dibudayakan dalam pelaksanaan perkawinan maupun upacara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Durkheim membagi

SISTEM PENGENDALIAN SOSIAL. DRS. PERTAMPILAN S. BRAHMANA, M.SI

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek

Kelopok Sosial. Fitri dwi lestari

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG

TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA MATERI : NILAI DAN NORMA SOSIAL

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL

III NILAI-NILAI DAN NORMA SOSIAL

Norma Dalam Kehidupan Masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Ciri dan Syarat Kelompok Sosial

2. Fakta Sosial. 3. Tindakan Sosial. A. Sejarah kelahiran sosiologi dan perkembangannya 1. Pengertian Sosiologi

BAB II KAJIAN TEORI. Kuno ménagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sedangkan secara terminologis para pakar mendefinisikan manajemen

BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA. Henry Anggoro Djohan

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s

INTERAKSI SOSIAL DAN INSTITUSI SOSIAL

SEB E U B A U H H MAT A A T KULIAH

Keterkaitan antara Kebudayaan Material dan Non Material. dengan Struktur Sosial

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari

BAB II TEORI KONTROL SOSIAL TRAVIS HIRSCHI. kepada penyesuaian atau ketaatan kepada aturan-aturan masyarakat.

BAB VII KEPEMIMPINAN

BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK

BENTUK-BENTUK. Sumber: Jawa Pos, 20 Februari 2006 Gambar 12.1 Manusia butuh manusia lain untuk berinteraksi dan saling memenuhi kebutuhan hidupnya.

KELOMPOK SOSIAL A. Pengertian Kelompok Sosial

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. kehidupannya. Masa remaja juga dipahami sebagai

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) DI DESA KERTA BUANA KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

Warganegara dan Negara

MODERNISASI DAN WESTERNISASI

Sosiologi Komunikasi. Komunikasi Massa sebagai system social dan pranata social. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL

Kontrol Sosial. Pengantar Sosiologi

Asuhan Kebidanan Komunitas I. Mata Kuliah DODIET ADITYA SETYAWAN NIP

PERILAKU MENYIMPANG.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Memahami pranata sosial dan penyimpangan sosial

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

Latar Belakang Lahirnya Sosiologi Hukum

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. disekelilingnya. Ini merupakan salah satu pertanda bahwa manusia itu

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi itu terjadi kalau satu individu dalam masyarakat berbuat sedemikian rupa,

A. Macam-Macam Pengendalian Sosial

Transkripsi:

LEMBAGA KEMASYARAKATAN Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

PENGERTIAN Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat. Wujud yang kongkrit lembaga kemasyarakatan tersebut adalah asosiasi (Asosiation). Menurut Robert Maclver dan Charles H.Page Lembaga kemasyarakatan adalah tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang berkelompok dalam suatu kelompok kemasyarakatan yang dinamakannya asosiasi.

Ciri-ciriUmumLembaga Kemasyarakatan Menurut Gillin dan Gillin, beberapa ciri umum lembaga kemasyarakatan antara lain: Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan dan hasilhasilnya. Lembaga kemasyarakatan terdiri dari adat-istiadat, tata-kelakuan, kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung tergabung dalam satu unit yang fungsional. Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri dari semua lembaga kemasyarakatan. Sistem-sistem kepercayaan dan aneka macam tindakan, baru akan menjadi bagian lembaga kemasyarakatan setelah melewati waktu yang relatif lama. Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.

Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti bangunan, peralatan, mesin dan lain sebagainya. Bentuk serta penggunaan alat-alat tersebut biasanya berlainan antara satu masyarakat dengan masyarakat lain. Lambang-lambang biasanya merupakan ciri khas dari lembaga kemasyarakatan. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Suatu Lembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis atau yang tidak tertulis, yang merumuskan tujuannya, tata tertib yang berlaku dan lain-lain.

FungsiLembagaKemasyarakatan: Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkahlaku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, yang terutama menyangkut kebutuhan pokok. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control), artinya, sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

Norma-normaMasyarakat Supaya hubungan antara manusia di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana diharapkan, maka diciptakan normanorma, yang mempunyai kekuatan mengikat yang berbedabeda. Untuk membedakan kekuatan mengikat norma-norma tersebut dikenal adanya empat pengertian: Cara (usage), menunjuk pada suatu bentuk perbuatan Kebiasaan (folksway) adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Tata kelakukan (mores), merupakan kebiasaan yang dianggap sebagai cara berperilaku dan diterima normanorma pengatur. Adat-istiadat (customs) adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Bila adat-istiadat dilanggar, maka sanksinya berwujud suatu penderitaan bagi pelanggarnya.

Dalam rangka pembentukannya sebagai lembaga kemasyarakatan, norma-norma tersebut mengalami beberapa proses, yaitu: Proses pelembagaan (institutionalization), yakni suatu proses yang dilewati oleh sesuatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan. Maksudnya ialah, sampai norma-norma kemasyarakatan itu oleh masyarakat dikenal, diakui, dihargai dan kemudian ditaati dalam kehidupan sehari-harinya. Norma-norma yang Internalized, artinya bahwa proses normanorma kemasyarakatan tidak hanya berhenti sampai pelembagaan saja. Akan tetapi mungkin norma-norma tersebut mendarah-daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.

Pengendalian Sosial(Social Social Control) Supaya anggota masyarakat menaati norma-norma yang berlaku, diciptakan pengendalian sosial (social control). Sistem pengendalian yang merupakan segala sistem maupun proses yang dijalankan oleh masyarakat selalu disesuaikan dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Pengendalian sosial dapat bersifat preventif/positif dan represif/negatif.

Alat-alat pengendalian sosial dapat di golongkan ke dalam paling sedikit lima golongan, yaitu : Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma kemasyarakatan. Memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang taat pada norma-norma kemasyarakatan. Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota masyarakat bila mereka menyimpang atau menyeleweng dari norma-norma kemasyarakatan dan nilai-nilai yang berlaku. Menimbulkan rasa takut. Menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan sanksi yang tegas bagi para pelanggar.

Tipe-tipe Lembaga Kemsayarakatan Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasikan dari pelbagai sudut. Menurut Gillin dan Gillin: a. Dari sudut perkembangannya : Crescive Institutions Lembaga-lembaga yang secara tidak sengaja tumbuh dari adatistiadat masyarakat. Contoh: hak milik, perkawinan, agama, dsb. Enacted Institution Dengan sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya lembaga utang-piutang, lembaga perdagangan, dan lembaga-lembaga pendidikan, yang kesemuanya berakar pada kebiasaan-kebiasaan masyarakat.

b. Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat: Basic Institutions Lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia, misalnya keluarga, sekolah-sekolah, segara, dsb. Subsidiary Institutions Dianggap kurang penting. Misalnya kegiatan-kegiatan untuk rekreasi. c. Dari sudut penerimaan masyarakat: Approved-Socially Sanctioned Institutions Lembaga-lembaga yang diterima masyarakat, seperti sekolah, lembaga perdagangan, dsb. Unsanctioned Institutions Lembaga-lembaga yang ditolak masyarakat, walau masyarakat kadang-kadang tidak berhasil memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat, pemeras, pencoleng, dsb.

d. Dari sudut penyebarannya : General Institutions Contoh : Agama merupakan suatu General Institutions, karena dikenal oleh hampir semua masyarakat dunia. Restricted Institutions Agama Islam, Katolik, Protestan, Budha, dan Hindu, merupakan Restricted Institutions, karena dianut oleh masyarakat tertentu di dunia ini. e. Dari sudut fungsinya : Operative Institutions Berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan. Restricted Regulative Bertujuan untuk mengawasi adat-istiadat atau tata kelakukan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri.

Sumber Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Sunanto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. Ritzer, George. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media. Horton, B. Paul. 1996. Sosiologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.