TINGKAT SELF CONFIDENCE DALAM PERTANDINGAN FUTSAL ANTAR KELAS PADA MAHASISWA PJKR FKIP UNISMA BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT KECEMASAN ATLET SEBELUM, PADA SAAT ISTIRAHAT DAN SESUDAH PERTANDINGAN

EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN MINAT BELAJAR MAHASISWA OLAHRAGA TERHADAP MATA KULIAH TENIS LAPANG DI UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

n Rata-rata Simpangan baku Kepercayaan diri ,25 11,89 Penalti 20 13,45 4,25

Didi Yudha Pranata 1

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

PERBEDAAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA LATIH EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DAN BOLABASKET DI SMPN 14 YOGYAKARTA.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Moh. Nazir variabel adalah konsep yang mempunyai

SURVEI KESEGARAN JASMANI ATLET BOLABASKET PLPD KABUPATEN BOGOR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS OLAHRAGA FUTSAL DI KOTA BEKASI. Zulkarnaen,S.Pd., M.Pd.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prediktor dan (2) variabel Y sebagai outcome. seseorang berperilaku untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. travel kota bengkulu, dapat disajikan seperti pada Tabel 4 berikut ini:

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Zul Andri Syamsul Gultom Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

TINGKAT SELF CONFIDENCE DALAM PERTANDINGAN FUTSAL ANTAR KELAS PADA MAHASISWA PJKR FKIP UNISMA BEKASI Apta Mylsidayu 1 Universitas Islam 45 Bekasi mylsidayu@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah mahasiswa yang mengikuti pertandingan futsal antar kelas Program Studi PJKR FKIP UNISMA Bekasi berjumlah 32 tim (160 orang). Teknik sampel yang digunakan adalah accidental sampling dengan uji coba sampel 50 orang, dan sisanya 70 orang dijadikan sampel penelitian. Instrumennya angket tertutup dengan likert. Validitas menghasilkan nilai > 0.279 sebanyak 19 butir dari 20 butir pernyataan, 1 soal drop out karena r hitung < r tabel (0.221 < 0.279). Uji reliabilitas diperoleh nilai alpha sebesar 0.722 > 0,444 artinya reliabel. Uji normalitas diperoleh nilai sebesar 2.66, karena p value (sig.) > 0.05 artinya berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta pertandingan futsal yang mengalami lack confidence sebanyak 6 orang yakni sebesar 8.6%, percaya diri optimal sebanyak 64 orang yakni sebesar 91.4%, over confidence tidak ada yakni sebesar 0%. Kata kunci: self confidence, pertandingan futsal. Orang yang tidak menyadari bahwa rendahnya self confidence dapat menimbulkan hambatan besar dalam menjalankan kegiatan sehari-hari termasuk di dalam berolahraga. Self confidence hampir selalu dianggap sebagai sesuatu yang terjadi di dalam diri atlet, bukan sesuatu yang dapat dikendalikan. Kemenangan atau sukses dalam beberapa pertandingan dianggap sebagai satu-satunya cara nyata untuk meraih kepercayaan diri. Self confidence merupakan salah satu aspek mental yang sangat penting di dalam olahraga. Seorang atlet profesional pun akan menjadi tidak maksimal ketika self confidence dirinya hilang. Permainan futsal merupakan permainan yang sangat cepat dan dinamis. Saat ini, futsal dimainkan oleh orang dewasa hingga anak-anak. Sebagai contoh, banyaknya ekstrakulikuler futsal baik di SD, SMP. SMA, hingga Perguruan Tinggi. Futsal merupakan olahraga yang saat ini paling banyak digemari oleh kalangan muda, termasuk mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi. 1 Apta Mylsidayu; Dosen PJKR FKIP Universitas Islam 45 Bekasi 48

Perasaan kurang percaya diri merupakan tumpuan yang lemah untuk mencapai prestasi maksimal dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi yang rutin diadakan setahun sekali. Kenyataannya, tidak semua mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi memiliki rasa percaya diri, terkadang mahasiswa minder dengan kemampuannya ketika bertanding dengan kakak tingkat atau bertemu dengan tim yang salah satu anggotanya adalah atlet. Padahal, untuk mengikuti pertandingan futsal tersebut harus mempunyai percaya diri optimal supaya tujuan yang diharapkan dapat tercapai yakni menjadi juara. Hal lainnya yang terlihat adalah ketika mahasiswa bertemu dengan tim lawan yang dianggapnya lebih tangguh, tim tersebut menetapkan target lebih rendah atau hanya ingin berpartisipasi saja. Hal ini menunjukkan ketdakpercayaan diri pemain. Untuk menumbuhkan percaya diri, harus dimulai dari dalam dirinya sendiri. Hal ini sangat penting untuk mengatasi rasa kurang percaya diri yang ada pada dirinya tetapi rasa percaya diri pun tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menganggap remeh lawan. Selain itu, rata-rata tim merasa tidak perlu mempersiapkan diri jauh-jauh hari dengan berlatih/latihan sebelum pertandingan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa peserta pertandingan futsal masih ada yang menganggap lemah lawan, dan ketika bertanding melakukan kesalahan terlihat memarahi diri sendiri. Prestasi setiap atlet akan optimal apabila memiliki fisik, teknik, taktik, dan mental. Apabila atlet memiliki fisik, teknik, dan taktik tetapi tidak didukung dengan mental yang baik salah satunya self confidence, maka atlet akan mengalami lack confidence atau over confidence. Artinya, tingkat self confidence yang optimal dapat mempengaruhi penampilan atlet menjadi maksimal, tetapi jika atlet mengalami lack confidence atau over confidence maka akan mengacaukan penampilan atau performa. Hingga saat ini belum ditemukan penelitian mengenai tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi. Self Confidence Horn (2008: 66) mendefinisikan self confidence sebagai keyakinan bahwa seseorang memiliki sumber daya internal, terutama kemampuan, untuk mencapai 49

keberhasilan, maksudnya self confidence berakar pada keyakinan dan harapan. Self confidence merupakan modal utama seorang atlet untuk dapat maju karena pencapaian prestasi yang tinggi harus dimulai dengan percaya bahwa mampu dan sanggup melampaui prestasi yang pernah diraih (Sudibyo Setyobroto, 2002: 43). Menurut Yusuf Al-Uqshari (2005: 14) self confidence adalah sebentuk keyakinan kuat pada jiwa, kesepahaman dengan jiwa, dan kemampuan menguasai jiwa. Self confidence adalah rasa percaya pada kemampuan sendiri bahwa mampu mencapai prestasi tertentu dan apabila prestasinya sudah tinggi makan individu tersebut akan lebih self confidence. Self confidence akan menimbulkan rasa aman yang dapat dilihat dari sikap dan tingkah laku yang tampak tenang, tidak mudah ragu-ragu, tidak mudah gugup, dan tegas. Atlet yang penuh percaya diri (full confidence) biasanya menetapkan target sesuai dengan kemampuannya sehingga berusaha untuk mencapai target tersebut. Apabila mengalami kegagalan, maka akan dihadapi dan diterima dengan lapang dada tanpa harus frustasi. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan self confidence adalah keyakinan pada diri sendiri untuk mencapai sesuatu/target yang telah ditentukan. Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi self confidence dalam olahraga ada 3 antara lain sebagai berikut: (1) Budaya organisasi yang merupakan aspek struktural dan budaya dari subkultur olahraga yang dapat mencakup hal-hal seperti tingkat persaingan, iklim motivasi, perilaku pembinaan, dan harapan dari program olahraga yang berbeda, (2) karakteristik demografi yang berkaitan dengan jenis kelamin dan ras, dan (3) karakteristik kepribadian yang terfokus pada orientasi tujuan dan optimisme. Self confidence optimal (percaya diri yang optimal). Percaya diri yang optimal berarti seseorang akan merasa menjadi begitu yakin dapat mencapai tujuan, akan berusaha keras untuk dapat melakukannya. Seseorang tidak selalu akan selalu tampil baik, tetapi penting untuk mencapai potensi (Apta Mylsidayu, 2014: 106). Keyakinan yang kuat akan membantu mengurangi kesalahan dan dengan kesalahan akan berusaha untuk memperbaiki dan dapat menuju kesukesesan, serta setiap orang memiliki tingkat percaya diri yang optimal. Lack confidence (kurang percaya diri). Banyak orang memiliki keterampilan fisik untuk dapat meraih sukses akan tetapi banyak yang kurang percaya diri pada kemampuannya pada waktu permainan ataupun pertandingan. Keraguan diri merusak 50

kinerja yakni keraguan dapat menciptakan kegelisahan, memecahkan konsentrasi dan menimbulkan keraguan, individu yang kurang percaya diri menjadi terganggu, seseorang menjadi ragu akan kemampuan dia sendiri. Kurang percaya diri artinya meragukan kemampuan sendiri (Apta Mylsidayu, 2014: 107). Kurang percaya diri merupakan hambatan untuk mencapai prestasi. Anak didik/atlet akan merasa kurang mampu/kurang percaya atas kemampuannya apabila mengalami kegagalan. Akibatnya mudah putus asa dan apabila dituntut untuk berprestasi lebih tinggi maka akan mengalami frustasi. Anak didik/atlet yang lack of confidence (kurang percaya diri) cenderung menetapkan target lebih rendah dari tingkat kemampuannya sehingga individu seperti ini tidak akan menjadi juara. Over confidence (terlalu percaya diri). Seseorang yang terlalu percaya diri diartikan bahwa kepercayaannya lebih besar dari kemampuannya (Apta Mylsidayu, 2014: 107). Kinerja menjadi menurun karena percaya bahwa tidak perlu mempersiapkan diri atau mengerahkan usaha untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. Atlet tidak bisa terlalu percaya, namun jika keyakinan anda didasarkan pada keterampilan dan kemampuan aktual sebagai aturan umum terlalu percaya diri bisa mengakibatkan kegagalan. Individu yang over confidence mengakibatkan sesuatu yang kurang menguntungkan karena merasa tidak terkalahkan atau menganggap lemah lawan. Over confidence ini terjadi karena anak didik/atlet menilai kemampuan dirinya sendiri melebihi dari kemampuan yang dimiliki sehingga sering melakukan perhitungan yang salah dalam menghadapi pertandingan dan kalah. Berdasarkan pemaparan di atas, ada beberapa cara untuk membangkitkan self confidence pada diri atlet apabila mengalami penurunan self confidence dalam pertandingan, yakni sebagai berikut: (1) bangkitkan kembali ingatan pada kesuksesan yang pernah diraih di masa lalu, (2) ingatlah kembali kekuatan yang ada pada diri, kuatkan kenyataan bahwa telah bermain di masa lalu berarti dapat mengulanginya lagi, (3) percaya pada kemampuan dan diri sendiri, (4) hindari menghakimi diri sendiri, dan (5) jangan terlalu berhati-hati agar tidak melakukan kesalahan selama bertanding. Futsal Permainan futsal lebih sering dikenal dengan futsal yang diminikan. Permainan futsal memang identik dengan lapangan yang lebih kecil dan dimainkan dengan pemain yang jumlahnya lebih sedikit atau separuh dari pemain sepakbola. 51

Perbedaan antara futsal dan sepakbola hanya pada law of the game saja, sedangkan untuk elemen teknik dasar tetap sama. Secara umum, permainan futsal dan sepakbola relatif sama, yaitu memainkan bola dengan kaki (kecuali penjaga gawang boleh menggunakan tangan) untuk menciptakan atau menggagalkan terciptanya gol. Perbedaan mendasar yakni pada lapangan yang digunakan dengan perbandingan kurang lebih satu banding enam, sehingga menuntut peralatan dan peraturan pertandingan atau permainan yang disesuaikan. Menurut A. Handoyo (2012: 1) futsal adalah jenis permainan yang tidak jauh berbeda dengan sepkbola. Inti permainannya adalah menyepak bola, memperebutkan bola antar pemain dengan tujuan memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan (http://www.arthazone.com/newsdetail.php?nid=784). Adapun karakakteristik permainan futsal antara lain: (1) menggunakan ukuran bola yang nomor empat dengan diameter 62-68 cm, (2) jumlah pemain lima orang, (3) permainan dipimpin oleh referee and assistant referee dalam lapangan, (4) setiap babak dilakukan selama 20 menit bersih (khusus selama ball in play), tanpa pembatasan jumlah pergantian pemain, (5) diberikan kesempatan satu kali untuk melakukan time out, (6) tidak ada offside, (7) batas waktu empat detik untuk memulai permainan kembali, (8) tendangan ke dalam menggantikan lemparan ke dalam, (9) pemain yang dikeluarkan (kena kartu merah) dapat digantikan, dan (10) tidak diperbolehkan ada benturan badan bahkan merebut dengan sliding. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Setelah ditetapkan metode penelitian yang digunakan, maka langkah selanjutnya adalah membuat desain penelitian. Menurut Suchman (1967) dalam Nazir (2011: 84) desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Adapun desain penelitiannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 52

Gambar 1. Desain penelitian Menurut Sugiyono (2012: 119) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasinya adalah mahasiswa yang mengikuti pertandingan futsal antar kelas Program Studi PJKR FKIP UNISMA Bekasi berjumlah 32 tim (160 orang). Teknik sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Menurut Darmadi (2011: 61) accidental sampling adalah memilih secara kebetulan karena peneliti memang sengaja memilih sampel kepada siapa pun yang ditemuinya pada tempat, waktu, dan cara yang ditentukan. Adapun yang menjadi uji coba sampel penelitian sebanyak 50 orang, dan sisanya 70 orang dijadikan sampel penelitian. Lokasi pengambilan data pada lapangan unipreneur di lingkungan UNISMA Bekasi. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah (Suharsimi Arikunto, 2007: 101). Adapun instrumen penelitian menggunakan angket tertutup. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini untuk masing-masing item tes dan norma tes menggunakan skala likert yakni selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. Berikut kisi-kisi angket penelitian dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Kisi-kisi angket penelitian Indikator Sub indikator No butir soal Self confidence Lack confidence (tidak 1,2,3,4,5,6, (percaya diri) percaya diri) Self confidence optimal 7,8,9,10,11,12,13,14,15, 53

Over confidence (terlalu percaya diri) 16,17,18,19,20. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah membagikan angket kepada peserta pertandingan futsal antar kelas ketika peserta tidak sedang bertanding. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Analisis data diolah melalui analisis statistik deskriptif. Adapun teknik analisis data yang dilakukan terdiri atas: (1) uji validitas, (2) uji reliabilitas, (3) uji normalitas, dan (4) perhitungan persentase tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi. Perhitungan validitas sampel dilakukan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, biasanya digunakan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikan 5%, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Perhitungan validitas data dalam penelitian ini menggunakan bivariate pearson (produk momen Pearson) pada SPSS 17.0. selanjutnya, perhitungan reliabilitas sampel berfungsi sebagai digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Perhitungan reliabilitas data dalam penelitian ini menggunakan cronbach s alpha pada SPSS versi 17.0. Perhitungan normalitas sampel adalah pengujian terhadap normal tidaknya data yang akan dianalisis. Perhitungan normalitas data dalam penelitian ini menggunakan kolmogorof smirnov pada SPSS versi 17.0. Selanjutnya, untuk mengetahui atau memperoleh hasil pengolahan data sehingga dapat menggambarkan masalah yang diungkap, yaitu tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi, maka penulis menggunakan teknik penghitungan data dengan rumus: Keterangan: P = Jumlah atau besarnya prosentasi yang dicari X = Jumlah skor berdasarkan alternatif jawaban X = Jumlah skor total 54

HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan dilakukan uji coba instrumen adalah untuk memenuhi syarat sebagai pengumpulan data agar instrumen tersebut valid dan reliabel. Berikut hasil validitas dan reliabilitas dari instrumen angket tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi. Validitas. Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi bivariate pearson (Produk Momen Pearson). Jumlah butir angket yang diberikan untuk penelitian adalah sebanyak 20 pernyataan yang meliputi pernyataan lack confidence, percaya diri optimal, dan over confidence. Nilai r tabel dengan signifikan 5% dengan n= 50 adalah sebesar 0.279. Berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi untuk butir angket yang memiliki nilai > 0.279 sebanyak 19 butir dari 20 butir pernyataan (r hitung > r tabel), artinya sebaran data valid, kecuali item nomor 16 dinyatakan tidak valid karena r hitung < r tabel (0.221 < 0.279). Sehingga pada saat pengambilan data, jumlah pernyataan angket hanya berjumlah 19, satu pernyataan di drop out. Reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Sulistyo, 2010: 46). Uji reliabilitas menggunakan metode cronbach s Alpha. Hasil analisis diperoleh nilai alpha sebesar 0.722, sedangkan nilai r kritis pada signifikansi 5% dengan n (butir pernyataan) = 20 sebesar 0,444, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel. Uji Normalitas. Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal (Sulistyo, 2010: 50). Teknik yang digunakan dalam uji normalitas adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Pada uji normalitas diperoleh nilai sebesar 2.66, karena p value (sig.) > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Setelah melakukan uji validitas, reliabilitas, dan normalitas, langkah selanjutnya adalah menyajikan deskriptif data hasil penelitian seperti berikut ini. Tabel 2. Deskriptif data hasil penelitian No N Range Minimum Maximum Mean SD 1 70 3.00 1.00 4.00 1.9714.74155 2 70 3.00 1.00 4.00 2.0000.94792 3 70 3.00 1.00 4.00 1.6286.83703 55

4 70 3.00 1.00 4.00 1.6571.77806 5 70 3.00 1.00 4.00 1.7714.87097 6 70 3.00 1.00 4.00 1.9571.82419 7 70 3.00 1.00 4.00 3.3714.93517 8 70 3.00 1.00 4.00 3.3286.95889 9 70 3.00 1.00 4.00 3.0286.96266 10 70 2.00 2.00 4.00 3.0857.79387 11 70 3.00 1.00 4.00 2.8857.92537 12 70 3.00 1.00 4.00 2.8571.96738 13 70 3.00 1.00 4.00 2.9571.93925 14 70 3.00 1.00 4.00 3.0429.85864 15 70 3.00 1.00 4.00 2.7143.87050 16 70 3.00 1.00 4.00 2.0143 1.01429 17 70 3.00 1.00 4.00 2.2714.75989 18 70 2.00 1.00 3.00 1.6714.69619 19 70 3.00 1.00 4.00 2.1571.94233 Selanjutnya, peneliti melakukan analisis tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi No Tingkat self confidence Jumlah Persentase (%) 1 Lack confidence 6 8.6 2 Percaya diri optimal 64 91.4 3 Over confidence 0 0 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa peserta pertandingan futsal yang mengalami lack confidence sebanyak 6 orang yakni sebesar 8.6%, percaya diri optimal sebanyak 64 orang yakni sebesar 91.4%, over confidence tidak ada yakni sebesar 0%. Secara lebih jelas, dapat dilihat pada diagram berikut ini. 56

Tingkat self confidence dalam pertandingan futsal 70 60 50 40 30 20 10 0 lack confidence PD optimal over confidence Jumlah Gambar 2. Tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi Peserta pertandingan futsal yang mengalami lack confidence dikarenakan kemampuan dirinya terbatas dalam bermain futsal. Artinya, peserta yang mengalami lack confidence maka hasil kerjanya tidak akan optimal dalam pertandingan. Adanya persaingan yang ketat di antara peserta futsal untuk menjadi yang terbaik dan meraih juara mendorong para peserta untuk menjadi percaya diri optimal. Persaingan yang terjadi merupakan persaingan di antara mahasiswa olahraga yang hampir rata-rata menyukai futsal. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi memiliki percaya diri optimal ketika bertanding futsal. Apabila seseorang mempunyai percaya diri yang optimal, maka orang tersebut dapat mengontrol dirinya agar tidak over confidence atau merasa lack confidence. Selain itu, adanya percaya diri yang optimal akan mendorong seseorang memiliki motivasi yang kuat dalam bertanding. Tanpa berlatih dan praktek langsung di lapangan, keterampilan tidak akan meningkat. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan percaya diri harus berlatih. Sebab peserta yang mengalami lack confidence biasanya memiliki kemampuan keterampilan di bawah rata-rata temannnya. Adapun faktor-faktor pendukung lainnya dari keberhasilan peserta dalam pertandingan futsal antara lain organisasi kelompok yang 57

jelas, jumlah latihan yang dilakukan (persiapan pertandingan),adanya motivasi yang tinggi, dan waktu latihan yang tersedia. SIMPULAN Berdasarakan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi dalam kategori percaya diri optimal sebanyak 64 orang yakni sebesar 91.4%, sisanya dalam kategori lack confidence sebanyak 6 orang yakni sebesar 8.6%. DAFTAR PUSTAKA A. Handoyo. 2012. Bermain futsal. Jakarta: Nobel Edumedia. Apta Mylsidayu. 2014. Psikologi olahraga. Jakarta: Bumi Aksara. Horn, Thelma S. 2008. Advances in sport psychologist. USA: Human Kinetics, Inc. http://www.arthazone.com/newsdetail.php?nid=784 diunduh tanggal 3 Februari 2015. Justinus Lhaksana. 2011. Taktik dan strategi futsal modern. Jakarta: Be Champion. Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Sudibyo Setyobroto. 2002. Psikologi Olahraga. Jakarta: Unit Percetakan UNJ. SuharsimiArikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitin Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Yusuf al-uqshari. 2005. Percaya diri, pasti! Jakarta:Gema Insani Press. 58