AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
II. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi asuransi syariah.

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah)

Daftar Pertanyaan Wawancara

Seminar Implementasi dan Dampak Penerapan POJK No.72/POJK.05/2016 Terhadap Industri Asuransi Syariah AKUNTANSI UJRAH.

AKUNTANSI TRANSAKSI ASURANSI SYARIAH

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG

(Dalam jutaan Rp.) Februari Tahun Februari Tahun 2016

Laporan Keuangan Publikasi Bulanan PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia (ASYKI) Asyki Business Center, Jl. RE. Martadinata No. 2D Air Mancur Bogor

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut PSAK No 108, paragraph 7, definisi asuransi syariah adalah:

(Dalam jutaan Rp.) Januari Tahun Desember Tahun 2016

CPA Indonesia REVIEW: AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH PENGANTAR AKUNTANSI TRANSAKSI SYARIAH

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA INVESTASI PESERTA I. NERACA A. GABUNGAN SEMUA AKAD Per 30 September 2014 dan Triwulan II 2014

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

Analisis Penerapan Akuntansi Asuransi Pensiun Syariah (Studi Kasus pada Bringin Life Syariah Kantor Cabang Surabaya)

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 111 AKUNTANSI TRANSAKSI ASURANSI SYARIAH

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB II LANDASAN TEORI. Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, definisi asuransi adalah:

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Pengelolaan Dana Tabarru' di AJB Bumiputera Syariah Cabang Sidoarjo

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

Ringkasan Laporan Keuangan PT ASURANSI JIWA CENTRAL ASIA RAYA SYARIAH Triwulan III Tahun 2017 Unit Usaha Syariah

POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO.53/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD TABARRU

B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN III 2013 Per 30 September 2013

B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN II Per 30 JUNI 2014

MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan II Tahun 2016 / Per 30 Juni 2016

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan II Tahun 2015 / Per 30 Juni 2015

PT. Asuransi BRI Life I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan I Tahun 2017 Tahun 2017 / Per 31 Maret 2017

PT. Asuransi BRI Life I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan II Tahun 2017 / Per 30 Juni 2017

Ruang Lingkup PSAK SYARIAH

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Tahunan 2016 / Per 31 Desember 2016

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan II No. URAIAN RINCIAN SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ASURANSI KONVENSIONAL DAN ASURANSI SYARIAH: PERBEDAAN DALAM LINGKUP AKUNTANSI

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Tahunan Tahun 2016 SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, SERTA PENYAJIAN PENDAPATAN PREMI ASURANSI SYARIAH BERDASARKAN PSAK 108 PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB V PEMBAHASAN. Pada bagian ini penulis akan menyajikan kesesuaian praktik akad asuransi

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan III Tahun 2015

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Tahunan Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN ATAS DANA TABARRU DAN DANA PERUSAHAAN PADA ASURANSI JIWA PT AJB BUMIPUTERA 1912

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan II Tahun 2016 SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Tahunan Tahun 2014 SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN I Per 31 MARET 2015

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan IV Tahun 2015 / Per 31 Desember 2015

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan IV Tahun 2015

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan I Tahun 2015

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan II Tahun 2015 SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008

PT Asuransi BRI Life DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan I Tahun 2017

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan III Tahun 2015 / Per 30 September 2015

IMPLEMENTASI AKUNTANSI AKAD WAKALAH BIL UJRAH PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH BERDASARKAN PSAK 108: Studi di PT Asuransi Takaful Keluarga

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' III. LAPORAN AKUMULASI DANA TABARRU' Per Triwulan I Tahun 2014

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan IV Tahun 2014

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan I Tahun 2013

Dr. Iwan P. Pontjowinoto 1

PROSENTASE INVESTASI DANA TABARRU YANG DAPAT DIINVESTASIKAN UNTUK MENCEGAH KEKURANGAN PEMBAYARAN KLAIM SAAT DEFISIT UNDERWRITING

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi,

PT. Asuransi BRI Life DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan II Tahun 2017 SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

Buletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi Keuangan.

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan I Tahun 2016

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang jasa dan dapat dijadikan sebagai salah satu. Fatwa DSN-MUI No 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

Soal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

Asuransi syariah: usaha saling melindungi & tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dlm bentuk aset dan/atau tabarru (hibah)

PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk

AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g,

LAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

Transkripsi:

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 11: Akuntansi Pengelola Dana Asuransi Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA

2 DEFINISI : FATWA DSN NO 21/DSN-MUI/X/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM ASURANSI SYARIAH Asuransi syariah (ta min, takaful atau tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

3 PRINSIP DASAR ASURANSI SYARIAH 1. Asuransi syariah harus dibangun atas dasar taawun (kerja sama), tolong menolong, saling menjamin, tidak berorentasi bisnis atau keuntungan materi semata. 2. Asuransi syariat tidak bersifat mu awadhoh, tetapi tabarru atau mudhorobah. 3. Sumbangan (tabarru ) sama dengan hibah (pemberian), oleh karena itu haram hukumnya ditarik kembali. 4. Setiap anggota yang menyetor uangnya menurut jumlah yang telah ditentukan, harus disertai dengan niat membantu demi menegakan prinsip ukhuwah. Kemudian dari uang yang terkumpul itu diambilah sejumlah uang guna membantu orang yang sangat memerlukan. 5. Tidak dibenarkan seseorang menyetorkan sejumlah kecil uangnya dengan tujuan supaya ia mendapat imbalan yang berlipat bila terkena suatu musibah. Akan tetapi ia diberi uang jamaah sebagai ganti atas kerugian itu menurut izin yang diberikan oleh jamaah. 6. Apabila uang itu akan dikembangkan, maka harus dijalankan menurut aturan syar i.

4 PRINSIP OPERASIONAL Sesama muslim saling bertanggung jawab. Kesulitan seorang muslim dalam kehidupan menjadi tanggung jawab sesama muslim lainnya. Sesama muslim saling bekerja sama dan bantu membantu. Seorang muslim dituntut mampu merasakan dan memikirkan apa yang dirasakan dan dipikirkan saudaranya. Hal ini menimbulkan sikap saling membutuhkan antara sesama muslim dalam menyelesaikan masalah. Sesama muslim saling melindungi penderitaan satu sama lain.

PERBEDAAN DENGAN ASURANSI KONVENSIONAL 5

PRODUK ASURANSI SYARIAH 6

7 PENGELOLAAN DANA dana yang dikelola adalah dana milik peserta, sehingga cara mengelolanya harus sesuai dengan akad yang disepakati antara peserta dan perusahaan asuransi. Pengelolaan dana peserta harus dipisahkan dengan pengelolaan dana perusahaan. Dana peserta adalah kumpulan dari iuran para peserta yang nantinya digunakan untuk membayar klaim-klaim yang terjadi. Sedangkan Dana Perusahaan adalah modal ditambah pendapatan-pendapatan dan digunakan untuk membiayai operasional perusahaan.

8 DANA TABARRU Kegiatan investasi DT dapat diperjanjikan dengan akad tersendiri, misalkan wakalah bil ujroh atau akad mudharabah. DT digunakan untuk membayar premi reasuransi dan membayar klaim-klaim yang terjadi. DT akan mendapat tambahan dari hasil investasi dan recovery klaim dari perusahaan reasuransi.

SKEMA PENGELOLAAN: TANPA TABUNGAN 9

10 PENGELOLAAN DANA Akad antara perusahaan dengan peserta adalah tijari (komersial), dalam hal ini sebagai contoh digunakan akad wakalah bil ujroh, dimana: fee atau ujroh disepakati sebesar F% (contoh 25%) dan nisbah atau porsi pembagian surplus dana tabarru ditetapkan diawal X% (contoh 20%) cadangan dana tabarru, Y% (contoh 40%) untuk peserta, dan Z% (contoh 40%) untuk perusahaan. Sedangkan akad sesama peserta adalah tabarru (hibah). Setiap angsuran premi/kontribusi yang dibayarkan oleh peserta akan dikreditkan ke dalam Dana Tabarru (DT). Sebelum dibukukan ke DT terlebih dahulu dikurangi ujroh (fee) dan dibukukan sebagai pendapatan perusahan.

SKEMA PENGELOLAAN: DENGAN TABUNGAN 11

12 PENGELOLAAN DANA : DENGAN TABUNGAN Setiap angsuran premi yang dibayarkan oleh peserta akan dikreditkan ke dalam dua jenis dana yaitu: Dana Investasi Peserta (DIP) untuk menampung porsi tabungan/investasi dan rekening ini dimiliki oleh masing-masing peserta. Setiap peserta memiliki satu rekening. Dana DIP dikelola oleh Perusahaan Asuransi Syariah dengan akad mudharabah. Untuk satu atau beberapa tahun pertama dari DIP akan dikenakan biaya akuisisi F% (contoh 35% dari premi tahun pertama) dan dikreditkan ke pendapatan perusahaan, besarnya biaya akuisisi dan lama tahun pemotongannya tergantung masing-masing produk. Dana Tabarru (DT) untuk menampung porsi premi term insurance nya dan dana ini dimilki secara kolektif oleh semua peserta. Untuk seluruh peserta hanya ada satu pool dana untuk digunakan secara bersama. DT bagi sesama peserta dilandasi dengan akad tabarru. Sedangkan pengelolaan investasinya oleh Perusahaan Asuransi Syariah dengan akad Mudharabah atau wakalah bil ujroh.

AKUNTANSI PENGELOLA DANA

Ruang Lingkup PSAKS 108 Mengatur transaksi asuransi syariah yang lazimnya dilakukan oleh Entitas Asuransi Syariah: Asuransi Umum syariah Asuransi Jiwa Syariah Reasuransi Syariah, dan Unit Usaha Syariah dari Asuransi Konvensional PSAK ini bukan merupakan penyajian laporan keuangan untuk tujuan khusus: Regulator, Lembaga Pengawas Asuransi Syariah

Istilah yang digunakan (PSAKS 108) Istilah Dana Peserta Kontribusi Cadangan Dana Tabarru Definisi Semua dana baik berupa dana tabarru atau dana investasi Jumlah bruto yang menjadi kewajiban peserta untuk porsi risiko dan ujrah Cadangan yang dibentuk dari surplus underwriting yang tidak dibagikan kepada peserta dan entitas pengelola

Pengakuan dan Pengukuran Kontribusi peserta diakui sebagai Dana Tabarru dan/atau untuk investasi Sebagai Dana Tabarru Jika Bagian Investasi, diakui sebagai: DST jika akad adalah Mudharabah/Musyarakah Kewajiban jika akad adalah Wakalah Jurnal: Kas DST/Kewajiban Invs.Terikat Dana Tabarru

Pengakuan dan Pengukuran Jika Investasi dengan akad wakalah disalurkan maka entitas: Mengurangi kewajiban Melaporkan sebagai pengurang dana investasi terikat Jurnal untuk investasi mengikuti bentuk akad investasi tersebut dan mengacu pada PSAK yang relevan Bagian Kontribusi untuk Ujrah diakui sebagai Pendapatan dalam L/R dan Beban dalam surplus defisit underwriting dana tabarru

Cadangan Dana Tabarru Dibentuk dengan tujuan: Menutup defisit yang kemungkinan terjadi pada periode berikutnya Mitigasi dampak risiko kerugian luar biasa dibentuk dari penyisihan surplus underwriting dana tabarru Disajikan terpisah pada laporan perubahan dana tabarru

Penyisihan Teknis Terdiri dari: Penyisihan Kontribusi Klaim yang masih dalam proses Klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan Disajikan secara terpisah pada kewajiban dalam laporan posisi keuangan (neraca)

Laporan Keuangan Entitas Asuransi Syariah 1) Neraca 2) Lap. Surplus defisit Underwriting Dana Tabarru 3) Lap. Perubahan Dana Tabarru 4) Lap. Laba/Rugi 5) Lap. Perubahan Ekuitas 6) Lap. Arus Kas 7) Lap. Sumber dan Penggunaan Dana Zakat 8) Lap. Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan 9) Catatan Atas Laporan Keuangan

Ilustrasi: Neraca PT ASURANSI SYARIAH " KATANYA SYAR'I" Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Per 31 Desember 20x3 Aset Kewajiban Kas Penyisihan Kontribusi yg blm menjadi hak Piutang Kontribusi Utang Klaim Piutang Reasuransi Klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan Pembiayaan. Mudharabah Jumlah Kewajiban Musyarakah Dana Peserta.. Dana Syirkah Temporer. Dana Tabarru Jumlah Dana Peserta Ekuitas Modal disetor Jumlah Ekuitas Jumlah Aset Jumlah Kewajiba, Dana Peserta dan Ekuitas

PT ASURANSI SYARIAH " KATANYA SYAR'I" Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru' Periode 1 Januari s/d 31 Desember 20x3 Pendapatan Asuransi Kontribusi Bruto Ujrah Pengelola () Bagian atas resiko () Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak () Jumlah Pendapatan Asuransi Beban Asuransi Pembayaran Klaim Klaim yang ditanggung pihak lain () Klaim yang masih harus dibayar Klaim yang masih harus dibayar yang ditanggung pihak lain () Penysihan Teknis Jumlah Beban Asuransi Surplus (Defisit) Neto Asuransi Pendapatan Investasi Total Pendapatan -/- Beban pengelolaan protofolio investasi Pendapatan Investasi Neto Ilustrasi : Lap. Surplus Defisit Underwriting DT Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru' XXX

Ilustrasi: Lap. Perubahan DT PT ASURANSI SYARIAH " KATANYA SYAR'I" Laporan Perubahan Dana Tabarru' Periode 1 Januari s/d 31 Desember 20x3 Surplus underwriting dana tabarru' (dasar akrual) Distribusi ke peserta Distribusi ke pengelola Surplus yang tersedia untuk dana tabarru' Saldo Awal Saldo akhir () ()

PT ASURANSI SYARIAH " KATANYA SYAR'I" Laporan Laba (Rugi) Periode 1 Januari s/d 31 Desember 20x3 Pendapatan Pendapatan pengelolaan asuransi (ujrah) Pendapatan pembagian surplus underwriting Pendapatan investasi Jumlah Pendapatan Beban Beban Komisi Ujrah Dibayar Beban Umum Administrasi Beban Pemasaran Jumlah Beban Laba Usaha Pendapatan (Beban) Non usaha Neto Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Laba (Rugi) Neto Ilustrasi: Laporan Laba/Rugi