ALAT PEMBATAS LAJU SEPEDA MOTOR. Dwi Hendro Kusumo, Jenny Ermanto, Sun ah Mufida Jurusan Fisika, Universitas Surabaya, Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak

BAB III PERANCANGAN ALAT

I. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

PROTOTIPE PALANG PINTU OTOMATIS UNTUK BUSWAY BERBASIS INFRA RED

PROTOTIPE SISTEM KENDALI PINTU GERBANG BERBASIS DTMF (DUAL TUNE MULTIPLE FREQUENCY)

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

Gambar Lampu kepala

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin

BAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tempat penelitian yang saya lakukan adalah di Laboratorium

BAB IV PENGUJIAN. b. GSM Modem sudah terhubung dengan Mikrokotroller melalui kabel serial. port PC sehingga dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

K BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali

BAB IV PROSES PERANCANGAN SISTEM KONTROL MOTOR LISTRIK DENGAN SAKLAR CAHAYA ( LDR )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PERANCANGAN PEMBUATAN ALAT SENSOR SINYAL BUNYI POLISI TIDUR

PENGERTIAN THYRISTOR

BABV PENUTUP. Berdasarkan hasil perencanaan, pembuatan, pengukuran dan. pengujian alat pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

4.3 Sistem Pengendalian Motor

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

USER MANUAL PENGENDALI PINTU GESER SEDERHANA MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI

Sistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH VARIASI CDI TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR HONDA VARIO 110cc

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perkembangan pengaplikasian teknologi yang telah lama

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK

Perancangan Pembuatan Pengasut Pada Motor Kapasitor 1 Phase

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BABI PENDAHULUAN. yang bersifat permanen maupun yang dibangkitkan oleh sumber tersendiri. Di

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

Bab IV. Switch, Relay dan Semikonduktor pengendali daya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Mekatronika Modul 8 Praktikum Komponen Elektronika

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

12/1/2012. Belitan medan. Sumber AC 1 Fasa. Sikat-sikat dihubungsingk atkan. Jangkar DC

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

Pengereman Dinamik Motor Induksi 3 Fase 220V/380V

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

Induksi Elektromagnetik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 -

DAFTAR SINGKATAN. ADC : Analog Digital Converter GPS : Global Positioning System HUD : Head Up Display RPM : Revolution Per Minute

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI...

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi

LAPORAN HASIL PENGAMATAN LISTRIK DINAMIS KELAS X4

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

Gambar Sistem pengunci pintu (door lock)

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau sebagai industri yang memiliki prospek yang tinggi. Hal ini

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dibidang otomotif dari waktu kewaktu terus mengalami

PERCOBAAN e/m ELEKTRON

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

Transkripsi:

PKMT-1-11-1 ALAT PEMBATAS LAJU SEPEDA MOTOR Dwi Hendro Kusumo, Jenny Ermanto, Sun ah Mufida Jurusan Fisika, Universitas Surabaya, Surabaya ABSTRAK Tingkat kecelakaan lalu lintas yang terjadi saat ini sangat tinggi terutama di kota-kota besar. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya jumlah pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor. Kebut-kebutan, selain memperbesar resiko kecelakaan juga mempercepat kerusakan mesin sepeda motor. Pembatas Laju Sepeda Motor berfungsi untuk mengendalikan laju kendaraan agar tidak pernah melebihi batas yang telah ditentukan. Alat ini bertumpu pada sensor kecepatan yang diletakkan di dekat gear bagian depan. Relay pada rangkaian utama berfungsi mematikan sistem pengapian di bawah kendali SCR dan sensor kecepatan. Dalam pengujian, mesin mati selama + 2 detik saat melaju melebihi 40 km/jam, dan hidup kembali bila melaju dibawah 40 km/jam, tanpa harus distart ulang. Pada alat ini ditambahkan juga rangkaian yang berfungsi sebagai kunci rahasia. Sebelum menekan tombol rahasia, sistem pengapian tidak akan berfungsi. Meski demikian alat ini tidak merusak sistem kelistrikan sepeda motor dan dapat di-off-kan (dinon-aktifkan) sehingga sepeda motor dapat berfungsi seperti sedia kala. Kata Kunci: Relay, SCR, sensor kecepatan PENDAHULUAN Saat ini tingkat kecelakaan lalu lintas sangat tinggi, yang disebabkan semakin meningkatnya jumlah pengguna jalan, terutama sepeda motor. Perilaku pengguna jalan yang kurang tertib pun semakin menambah banyak jumlah kecelakaan. Salah satu dari perilaku tersebut adalah aksi kebut-kebutan yang dapat memperbesar resiko kecelakaan dan mempercepat kerusakan kendaraan. Ini sering dilakukan oleh remaja. Oleh karena itu alangkah baiknya jika pada sepeda motor ditambahkan alat yang mampu membatasi laju kendaraan untuk memperkecil resiko tersebut di atas. Dengan latar belakang tersebut, diperlukan pembuatan seperangkat alat yang mampu mendeteksi kecepatan kendaraan dan menurunkan laju sepeda motor pada saat kecepatan yang terdeteksi telah mencapai batas maksimal tertentu yang telah ditentukan. Perangkat yang dibuat harus mampu menghentikan kinerja mesin sepeda motor saat kecepatannya mencapai batas maksimal yang ditentukan, dan menghidupkannya kembali tanpa harus men-start ulang saat kecepatan sepeda motor di bawah batas. Penambahan rangkaian yang berfungsi sebagai kunci rahasia juga perlu ditambahkan, untuk mengantisipasi tindak pencurian kendaraan bermotor yang kerap kali terjadi. Meski demikian, diharapkan alat ini memiliki nilai jual dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Karena alat ini berfungsi membatasi laju sepeda motor, maka diharapkan ada beberapa manfaat yang diberikan dari penggunaan alat tersebut antara lain: 1. mengurangi tingkat kecelakaan di jalan raya akibat mengebut.

PKMT-1-11-2 2. mencegah kerusakan mesin sepeda motor akibat melaju dengan kecepatan yang melebihi kapasitas sepeda motor tersebut. 3. menghambat atau menggagalkan aksi pencurian kendaraan bermotor 4. penambahan kunci rahasia pada rangkaian akan mempersulit tindakan pencurian sepeda motor. 5. mengurangi resiko ditilang karena melaju melebihi batas kecepatan yang ditetapkan polisi. METODE PENELITIAN A. Tinjauan Pustaka Mesin sepeda motor dapat bekerja dengan baik bila sistem bahan bakar dan pengapiannya bekerja dengan baik. Secara normal fungsi mesin dapat dimatikan dengan mematikan sistem pengapiannya. Kumparan dapat berfungsi sebagai sumber tegangan bila terjadi perubahan medan magnet di dalamnya. Besarnya potensial listrik yang dihasilkan bergantung pada jumlah lilitan, kuat medan magnet, dan kecepatan perubahan medan magnet. = N.B.l.v di mana: = tegangan N = jumlah lilitan B = kuat medan magnet L = panjang kumparan V = kecepatan magnet terhadap kumparan Dengan adanya variabel kecepatan dalam perumusan di atas, maka secara teori kumparan yang dikombinasikan dengan magnet dapat berfungsi sebagai detektor kecepatan. SCR merupakan piranti semikonduktor yang berfungsi sebagai penyearah arus (dari anoda ke katoda) hanya bila ada arus yang melalui gate menuju katoda. Sifat inilah yang memungkinkan penggunaan piranti ini untuk mengendalikan relay sehingga dapat berfungsi sebagai saklar otomatis. anoda katoda gate Gambar 1. Simbol SCR. B. Komponen dan Alat Yang Digunakan Komponen utama: ¾ Kapasitor : Menyimpan muatan listrik, untuk mempertahankan kondisi relay ¾ Sensor : Mendeteksi kecepatan sepeda motor ¾ Relay : mengaktifkan dan atau mematikan sistem pengapian dan switch double starter ¾ SCR : untuk mengendalikan relay

PKMT-1-11-3 Sensor kecepatan, terbuat dari kumparan yang berinti besi yang dilekatkan pada magnet permanen, kemudian dibalut dengan plastik sebagai kemasan dan untuk melindunginya dari kotoran Alat dan Bahan Pendukung: 1. Solder 2. Timah 3. Konektor 4. Gergaji 5. Spidol 6. Adaptor 1 A 7. Kunci shock 8. Amplas 9. Obeng 10. Pcb 11. Scr 12. Multi meter 13. Fericlorit 14. Trimpot C. Gambar Rangkaian Catu daya DC 12 V Sistem pengapian Relay Switch double starter sensor Relay Gambar 2. Rangkaian Pembatas Laju Sepeda Motor ditambah dengan kunci rahasia. Gambar 3. Layout PCB Pembatas Laju Sepeda Motor.

PKMT-1-11-4 D. Cara Kerja: 1. Sensor: Sensor diletakkan pada penutup gear depan, ketika sepeda berjalan gigi akan berputar sehingga menimbulkan perubahan medan magnet, dan sensor menghasilkan tegangan. Makin cepat perputaran gir tegangan yang dihasilkan makin besar. Tegangan ini akan memicu rangkaian utama untuk berkerja. 2. Rangkaian Utama Terdiri dari dua bagian yang memiliki fungsi berbeda. Bagian pertama berfungsi untuk menjaga sistem pengapian sepeda motor tetap mati meskipun kontak telah dinyalakan (kondisi sepeda semula mati). Pada keadaan ini semua sistem kelistrikan sepeda motor bekerja normal kecuali pengapian dan double starter. Seluruh sistem akan bekerja normal ketika switch ditekan untuk beberapa saat. Sensitifitas switch dapat diatur sesuai keinginan. Rangkaian yang ke dua berfungsi mematikan sistem pengapian sepeda motor (mengakibatkan mesin mati) saat kecepatannya mencapai batas tertentu, sebab rangkaian ini dikendalikan oleh sensor. Sistem pengapian akan bekerja kembali ketika kecepatan sepeda di bawah batas maksimal yang dapat disesuaikan. Mesin kendaraan akan hidup dengan sendirinya tanpa harus distart ulang. Rangkaian ini akan tidak bekerja bila saklar untuk sensor di off kan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian alat memberikan hasil bahwa saklar pada relay menutup, mesin mati (selama + 2 detik), saat sepeda melaju 40 km/jam, kemudian mesin bekerja lagi. Hidupnya mesin diakibatkan oleh sisa laju sepeda motor yang memang masih cukup kuat untuk menghidupkan mesin tanpa men-start ulang. Lama relay menutup dipengaruhi oleh besarnya kapasitas kapasitor. Sedangkan untuk men-start sepeda motor saat keadaan awal berhenti diperlukan penekanan micro switch selama + 1 detik. Gambar Alat dan Pemasangannya pada Sepeda Motor Gambar 4. Tampak atas alat pembatas laju sepeda motor.

PKMT-1-11-5 Gambar 5. Pemasangan kabel catu daya. Gambar 6. Pemasangan kabel untuk switch double starter. Gambar 7. Pemasangan kabel CDI yang berfungsi untuk mematikan sistem pengapian.

PKMT-1-11-6 Gambar 8. Letak sensor pada sepeda motor. Gambar 9. Letak alat pembatas laju sepeda motor. Gambar 10. Pemasangan micro switch yang berfungsi sebagai kunci rahasia.

PKMT-1-11-7 KESIMPULAN Dalam uji coba, alat ini tidak mempengaruhi sistem sistem kelistrikan sepeda motor. Tenaga mesin tidak berkurang selama laju sepeda motor di bawah batas maksimal. Kunci rahasia, sangat berguna untuk mencegah pencurian. Lama penekanan microswitch dapat diatur. Microswitch juga dapat digantikan dengan saklar sentuh yang hanya berupa plat logam yang tipis. Diperlukan penggunaan magnet yang berukuran kecil namun memiliki medan yang kuat, serta kumparan yang sekecil mungkin, namun mampu menghasilkan tegangan yang cukup besar, mengingat kedua komponen tersebut merupakan penyusun sensor kecepatan yang diletakkan di ruang yang luasnya terbatas (bergantung jenis sepeda motor). Rangkaian elektronik yang digunakan sepenuhnya analog, sehingga untuk mengeset batas kecepatan harus dilakukan secara manual (memutar trimpot). Pengembangan lebih lanjut, masih memungkinkan agar alat dapat bekerja secara digital, sehingga lebih menarik dan mudah dioperasikan, namun dengan yang konsekwensi harga komponen yang lebih mahal. Bentuk kemasan kurang menarik sebab peralatan pembuatan alat digunakan terbatas. DAFTAR PUSTAKA Sutrisno. 1987. Elektronika 1 Teori dan Penerapannya. Bandung: ITB Foster, Bob. 1997. Fisika SMU kelas 3. Jakarta: Erlangga http//www. Motorplus-online.com http//www.platina, members. Fortunecity.com http//www.scramericanmicrosemi.com http//www.scr.tpub.com.