BAB 1 DEFINISI 100. DEFINISI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I DEFINISI DAN INTERPRETASI

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB 5 KLIRING DAN PENYELESAIAN

BAB 14 SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF

BAB I KETENTUAN UMUM

Bursa Berjangka didirikan dengan tujuan menyelenggarakan transaksi Kontrak Berjangka yang teratur, wajar, efisien, efektif, dan transparan.

BAB 6 PROSEDUR KLIRING

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

109 Jasa Kliring dan Penjaminan serta Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka. 110 Wewenang Lembaga Kliring Dalam Penyelesaian Kontrak Berjangka

BAB 3 KEPENGURUSAN DAN KOMITE LEMBAGA KLIRING

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 KETENTUAN UMUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI PERATURAN DAN TATA TERTIB PT. BURSA KOMODITI & DERIVATIF INDONESIA INDONESIA COMMODITY & DERIVATIVES EXCHANGE ( ICDX )

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IX PEMBUKUAN DAN PELAPORAN. Pasal 87

BAB 3 MANAJEMEN LEMBAGA KLIRING

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF

PERATURAN TRANSAKSI (TRADING RULES) KONTRAK BERJANGKA DAN GULIR KOMODITI PT. FINEX BERJANGKA DI BURSA BERJANGKA JAKARTA

BAB II KETENTUAN UMUM

M E M U T U S K A N : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG KETENTUAN TEKNIS PERILAKU PIALANG BERJANGKA.

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI [LN 1997/93, TLN 3720]

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)

PERATURANDANTATATERTI

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan Lembaran

402. PERSYARATAN KEANGGOTAAN BURSA BERDASARKAN KATEGORI

BAB 4 KETENTUAN KEANGGOTAAN LEMBAGA KLIRING

BAB VII PELAKSANAAN PERDAGANGAN BERJANGKA. Bagian Kesatu Pedoman Perilaku. Pasal 49

Mekanisme Transaksi Perdagangan Berjangka

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN DANA KOMPENSASI.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENYALURAN AMANAT NASABAH KE BURSA BERJANGKA LUAR NEGERI.

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 117/BAPPEBTI/PER/03/2015

PERATURAN TRANSAKSI PERDAGANGAN MULTILATERAL KOMODITI BURSA BERJANGKA JAKARTA

BAB X PELAKSANAAN PERDAGANGAN BERJANGKA. Bagian Kesatu Pedoman Perilaku Pialang Berjangka. Pasal 102

BAB 23 KONTRAK BERJANGKA OLEINTR

Kamus Istilah Pasar Modal

BAB 2 KEANGGOTAAN PENJAMINAN. (a) Anggota Penjaminan Biasa, yang terdiri dari :

BUKU PERJANJIAN. PT. Kontakperkasa Futures

M E M U T U S K A N :

BAB 11 KONTRAK BERJANGKA CRUDE PALM OIL CPOTU

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT

SPESIFIKASI KONTRAK MATA UANG ASING

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 107/BAPPEBTI/PER/11/2013

1. Contract For Difference Indeks Saham. 2. Contract For Difference Mata Uang Asing. 3. Contract For Difference Komoditi

PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA

KEPUTUSAN DIREKSI PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

LAMPIRAN DOKUMEN PEMBUKAAN REKENING TRANSAKSI

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.010/2012 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

BAB I KEANGGOTAAN DAN KEPESERTAAN BURSA BAGIAN A KEANGGOTAAN BURSA

Mengetahui tujuan dan sumber finansial Anda. Siapa saja yang melakukan perdagangan berjangka dan mengapa?

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

(dibuat diatas kertas kop perusahaan) Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PERDAGANGAN BERJANGKA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 119/BAPPEBTI/PER/03/2015

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/31/PBI/2005 TENTANG TRANSAKSI DERIVATIF GUBERNUR BANK INDONESIA

(KOP PERUSAHAAN) DOKUMEN PEMBERITAHUAN ADANYA RISIKO YANG HARUS DISAMPAIKAN OLEH PIALANG BERJANGKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA PELAKSANA PENJAMINAN SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA PELAKSANA PENJAMINAN SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM KOMITE AUDIT PT INTERMEDIA CAPITAL, Tbk.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

BAB 14 KONTRAK BERJANGKA EMAS (GOLDKU)

BAB 3 TATA CARA KLIRING DAN PENYELESAIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALAN

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 99/BAPPEBTI/PER/11/2012

BAB II PROSES TRANSAKSI PENYIMPANAN DANA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN DERIVATIF. A. Pihak-Pihak Yang Terlibat dalam Penyimpanan Dana pada Perusahaan

BAB VI KELEMBAGAAN. Bagian Kesatu Umum. Pasal 34

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

Transkripsi:

BAB 1 DEFINISI 100. DEFINISI Kecuali konteksnya menunjukkan makna yang lain, istilah-istilah yang ditulis dengan huruf awal kapital dalam peraturan ini akan mengandung pengertian-pengertian sebagai berikut: Afiliasi American Style Option Anggaran Dasar Anggota Bursa Berjangka Anggota Kliring (a) Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai dengan derajat kedua, baik horizontal maupun vertikal; (b) Hubungan antara Pihak dengan karyawan, Dewan Direksi atau Dewan Komisaris, dari Pihak tersebut; (c) Hubungan antara dua perusahaan yang mempunyai satu atau lebih anggota Dewan Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang sama; (d) Hubungan antara perusahaan dan Pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; (e) Hubungan antara dua perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; (f) Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utamanya. Tipe dari Kontrak Opsi, dimana Pembeli dari Kontrak Opsi tersebut memiliki hak untuk menggunakan Kontrak Opsi tersebut kapan pun atau sebelum Tanggal Kadaluarsa dari Kontrak Opsi tersebut. Akta Pendirian dan Anggaran Dasar Lembaga Kliring termasuk setiap perubahannya. Pihak yang mempunyai hak untuk menggunakan sistem dan/atau sarana Bursa Berjangka dan hak untuk melakukan transaksi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya, sesuai dengan Peraturan dan Tata Tertib Bursa Berjangka. Anggota Bursa Berjangka yang mendapat hak dari Lembaga Kliring untuk melakukan kliring dan mendapatkan penjaminan dalam rangka penyelesaian transaksi Kontrak Berjangka. ISI PTT 2011 1

Anggota Kliring Pembeli Anggota Kliring Penjual Auditor Automated Trading System (ATS) Bank Penyimpan Bappebti Batas Posisi Anggota Kliring yang menerima tanggung jawab untuk mengkliringkan dan menyelesaikan Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang dibeli oleh Nasabahnya, atau Anggota Kliring yang membeli Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya atas nama sendiri. Anggota Kliring yang menerima tanggung jawab untuk mengkliringkan dan menyelesaikan Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang dijual oleh Nasabahnya, atau Anggota Kliring yang menjual Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya atas nama sendiri. Auditor eksternal yang ditunjuk oleh Anggota Kliring sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. yang selanjutnya disebut ATS adalah sistem komputerisasi yang disediakan oleh Bursa Berjangka untuk perdagangan Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. Akses ke ATS tersedia bagi Anggota Bursa Berjangka untuk mengakses kontrak yang diperdagangkan di Bursa Berjangka. ATS memfasilitasi perdagangan kontrak dan penyebaran informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan perdagangan, volume transaksi dan pemberitahuan lainnya sebagaimana ditetapkan oleh Bursa Berjangka. Bank Devisa Umum yang disetujui oleh Bappepti dan memiliki kerjasama dengan Lembaga Kliring untuk menyimpan dana Nasabah, Margin, Dana Jaminan Kliring (Security Deposit), dan Dana Kliring (Clearing Fund). Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, selaku instansi pemerintah yang berwenang dalam membina, mengatur, mengembangkan, dan mengawasi kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia. Jumlah maksimum posisi jual atau beli terbuka bersih Kontrak Berjangka yang diperkenankan untuk dikuasai oleh setiap Pihak baik langsung atau tidak langsung untuk 1 (satu) Bulan Kontrak atau untuk seluruh Bulan Kontrak. ISI PTT 2011 2

Block Trade (Bonafide) Bulan Kontrak Bulan Penyerahan Bursa Berjangka Dana Jaminan Kliring (Security Deposit) Dana Kliring (Clearing Fund) Dewan Direksi Perdagangan dalam skala besar yang dilaksanakan berdasarkan volume minimum yang disyaratkan sebagaimana ditetapkan oleh Bursa Berjangka. Bulan dimana kewajiban kontraktual atas Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang jatuh tempo diselesaikan baik secara tunai, penyerahan fisik ataupun dengan cara penyelesaian lain yang ditentukan dalam Spesifikasi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. Bulan penyerahan yang ditetapkan dalam setiap Spesifikasi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. Badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk kegiatan jual beli Komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. Jaminan tambahan di luar Margin berupa uang tunai dan/atau surat berharga yang disetujui oleh dan diterima Lembaga Kliring guna menjamin transaksi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. Dana yang disisihkan dari pendapatan Lembaga Kliring, yang dikelola untuk tujuan melindungi Lembaga Kliring dari kondisi dan situasi yang mengancam integritas keuangan dan operasional Lembaga Kliring. Dewan Direksi Lembaga Kliring yang memiliki kewenangan untuk bertindak mewakili kepentingan Lembaga Kliring. Ekuitas European Style Option Suatu tipe dari Opsi Kontrak Berjangka, dimana pembeli Opsi Kontrak Berjangka memilliki hak untuk menggunakan Opsi Kontrak Berjangka pada Tanggal Kadaluarsa Kontrak Berjangka tersebut. Hari Kerja Hari Perdagangan Hari dimana Lembaga Kliring melakukan kegiatan usahanya. Hari yang ditentukan oleh Bursa Berjangka sebagai hari untuk melaksanakan perdagangan Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. ISI PTT 2011 3

Hari Perdagangan Terakhir Hari pada tanggal jatuh tempo suatu Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya sesuai dengan Spesifikasi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. Harga Penyelesaian Akhir Harga Penyelesaian Harian Hari Penyerahan Harga Penyelesaian Harian pada Hari Perdagangan Terakhir. Harga penyelesaian kontrak setiap akhir Hari Perdagangan berdasarkan sistem atau formula yang ditetapkan oleh Bursa Berjangka bersama dengan Lembaga Kliring. Hari dimana penyerahan fisik dilaksanakan guna memenuhi persyaratan Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang tertuang dalam Spesifikasi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. Jam Perdagangan Keadaan Kahar (Force Majeure) Komite Kliring Komoditi Kontrak Berjangka Keadaan memaksa (kahar) sebagaimana dimaksud dalam Bab 2 Peraturan Lembaga Kliring ini. Sekelompok individu yang ditunjuk dan dibentuk oleh Lembaga Kliring untuk membantu Dewan Direksi dalam memberikan pertimbangan dan/atau saran terhadap pelaksanaan dan pemberlakuan tugas khusus. Semua barang, jasa, hak, dan kepentingan lainnya, dan setiap derivatif dari Komoditi, yang dapat diperdagangkan dan menjadi subjek Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. Suatu bentuk kontrak standar untuk membeli atau menjual Komoditi dengan penyelesaian kemudian sebagaimana ditetapkan di dalam kontrak yang diperdagangkan di Bursa Berjangka. Kontrak Derivatif Kontrak Dengan Penyelesaian Tunai (Cash Settled Contract) Kontrak yang nilai dan harganya bergantung pada subjek Komoditi. Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang diselesaikan secara tunai sesuai dengan syarat dan kondisi yang ditetapkan dalam Spesifikasi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak ISI PTT 2011 4

Derivatif lainnya. Kontrak Dengan Penyerahan Fisik (Deliverable Contract) Kontrak Opsi Lembaga Kliring Margin Margin Awal (Initial Margin) Margin Khusus (Special Margin) Margin Penyerahan (Spot Margin) Margin Variasi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang diselesaikan melalui mekanisme penyerahan Komoditi sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang ditetapkan dalam Spesifikasi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. Suatu kontrak yang memberikan hak kepada Pembeli untuk membeli atau menjual Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya atas Komoditi tertentu pada tingkat harga, jumlah, dan jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan membayar sejumlah Premi. PT. Identrust Security International, merupakan badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk pelaksanaan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi Perdagangan Berjangka. Sejumlah uang atau surat berharga yang harus ditempatkan oleh Nasabah pada Pialang Berjangka, Pialang Berjangka pada Anggota Kliring, atau Anggota Kliring pada Lembaga Kliring untuk menjamin pelaksanaan transaksi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. Margin yang dipersyaratkan oleh Lembaga Kliring dan/atau Bursa Berjangka untuk setiap posisi terbuka yang wajib dibayarkan sebelum membuka posisi. Margin yang ditetapkan oleh Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring selain Margin Awal (Initial Margin), Margin Variasi, dan Margin Penyerahan (Spot Margin) pada kondisi tertentu. Margin yang dipersyaratkan oleh Lembaga Kliring dan/atau Bursa Berjangka untuk setiap posisi terbuka Kontrak Berjangka pada Bulan Terdekat. Margin selisih hasil perhitungan antara harga posisi terbuka Anggota Kliring baik jual atau beli dengan Harga Penyelesaian Harian, yang akan menjadi hak atau kewajiban Anggota Kliring. ISI PTT 2011 5

Margin Call Nasabah Nilai Penyelesaian Harian Pihak yang melakukan transaksi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya melalui rekening yang dikelola oleh Pialang Berjangka. Nilai yang diperoleh dengan memperhitungkan saldo Margin milik Anggota Kliring dengan hak atau kewajiban keuangan yang diperolehnya, setelah penutupan Hari Perdagangan (mark-to-market). Nilai Penyelesaian Akhir Novasi Offset Pedagang Berjangka Pedagang Berjangka Remote Pembeli Penjual Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif Tindakan Lembaga Kliring dalam menjalankan fungsi substitusi, yaitu bertindak selaku Pembeli bagi Penjual dan Penjual bagi Pembeli untuk semua posisi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang sudah sepadan. Penutupan posisi terbuka dengan cara mengambil posisi berlawanan dalam jumlah dan kontrak yang sama. yang selanjutnya disebut Pedagang adalah Anggota Bursa Berjangka yang hanya berhak melakukan transaksi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya di Bursa Berjangka untuk diri sendiri dan/atau kelompok usahanya. Pedagang Berjangka Anggota Bursa Berjangka yang berkedudukan hukum di luar Indonesia dan hanya dapat melakukan transaksi di dalam Bursa Berjangka. Pihak yang membeli Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang diperdagangkan di Bursa Berjangka. Pihak yang menjual Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang diperdagangkan di Bursa Berjangka. Pedagang Berjangka yang merupakan Anggota Bursa Berjangka dan Anggota Kliring yang melakukan kegiatan jual beli Kontrak Derivatif selain Kontrak Berjangka, untuk dan atas nama sendiri dalam Sistem Perdagangan Alternatif. ISI PTT 2011 6

Peserta Sistem Perdagangan Alternatif Peraturan Bursa Berjangka Peraturan Lembaga Kliring Peraturan Perundangundangan di bidang Perdagangan Berjangka Perdagangan Berjangka Periode Penyerahan Petunjuk Pelaksanaan Pialang Berjangka Pihak Posisi Atas Nama Anggota Kliring (Proprietary Position) Pialang Berjangka yang merupakan Anggota Bursa Berjangka dan Anggota Kliring yang melakukan kegiatan jual beli Kontrak Derivatif selain Kontrak Berjangka atas amanat Nasabah dalam Sistem Perdagangan Alternatif. Peraturan dan Tata Tertib Bursa Berjangka berikut perubahan atau penambahannya yang diberlakukan dari waktu ke waktu dengan persetujuan Bappebti. Peraturan dan Tata Tertib Lembaga Kliring berikut perubahan atau penambahannya yang diberlakukan dari waktu ke waktu dengan persetujuan Bappebti. Undang-undang Perdagangan Berjangka Komoditi beserta perubahannya dan peraturan-peraturan pelaksanaannya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan jual beli Komoditi dengan penarikan Margin dan dengan penyelesaian kemudian berdasarkan Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. Periode saat Komoditi dialokasikan untuk proses penyerahan fisik dan diserahkan sebagaimana ditetapkan dalam Spesifikasi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. Prosedur standar yang berisikan petunjuk teknis detail dalam rangka mendukung pelaksanaan Peraturan Lembaga Kliring. yang selanjutnya disebut Pialang adalah badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan jual beli Komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya atas amanat Nasabah dengan menarik sejumlah uang dan/atau surat berharga tertentu sebagai Margin untuk menjamin transaksi tersebut. Orang perseorangan, koperasi, badan usaha lain, badan usaha bersama, asosiasi, atau kelompok orang perseorangan, dan/atau perusahaan yang terorganisasi. Posisi dari Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang tercatat di rekening Anggota Kliring itu sendiri atau Nasabah terkait, baik posisi terbuka atau telah dilikuidasi. ISI PTT 2011 7

Posisi Terbuka Posisi Nasabah Premi Atas Kontrak Opsi Rekening Atas Nama Sendiri (Proprietary Account) Rekening Nasabah Rekening Omnibus (Omnibus Account) Rekening Terpisah (Segregated Account) Sistem Perdagangan Alternatif Spesifikasi Kontrak Berjangka Posisi Kontrak Berjangka dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang belum dilikuidasi dengan Offset, penyerahan fisik, penyelesaian secara tunai (cash settlement), atau cara lain yang diatur dalam Spesifikasi Kontrak Berjangka. Posisi yang timbul dari rekening Nasabah dari setiap kontrak baik posisi terbuka atau yang telah dilikuidasi. yang selanjutnya disebut Premi adalah nilai yang dibayarkan untuk mendapatkan hak atas Kontrak Opsi. Rekening yang dikelola Anggota Kliring yang digunakan untuk mencatat Proprietary Position atau Posisi Atas Nama Sendiri. Rekening dalam pembukuan milik Anggota Kliring yang dipergunakan untuk membuka Posisi Nasabah. Rekening yang dicatat atas nama badan hukum yang dapat digunakan dalam melakukan transaksi di Bursa Berjangka dan pelaksanaan kliring untuk kepentingan seorang Nasabah atau lebih yang identitasnya dirahasiakan. HAPUS- Rekening pada Bank Penyimpan yang telah disetujui Bappebti untuk menyimpan : 1. dana Nasabah dan dipisahkan dari kekayaan Pialang Berjangka; 2. dana kompensasi yang dipisahkan dari kekayaan Bursa Berjangka; atau 3. dana Anggota Kliring yang dipisahkan dari kekayaan Lembaga Kliring. yang selanjutnya disebut SPA adalah sistem perdagangan yang berkaitan dengan jual beli Kontrak Derivatif selain Kontrak Berjangka yang dilakukan di luar Bursa Berjangka secara bilateral dengan penarikan Margin yang didaftarkan ke Lembaga Kliring. Kontrak yang telah memenuhi persyaratan standar yang diumumkan/dipublikasikan dalam website Bursa Berjangka termasuk, tetapi tidak terbatas pada: mutu, Satuan Kontrak, Bulan Kontrak, jam perdagangan, dasar Kontrak Berjangka (underlying), klasifikasi ISI PTT 2011 8

penyerahan atau penyelesaian, fluktuasi harga minimal, Hari Perdagangan Terakhir, dan/atau basis penyelesaian sebagaimana ditentukan oleh Bursa Berjangka. Bursa Berjangka dapat mengubah (bila diperlukan) setiap Spesifikasi Kontrak kapan pun sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka. Surat Edaran Surat Edaran Bersama (SEB) Surat Keputusan (SK) Surat Keputusan Bersama (SKB) Surat Pemberitahuan Strike Price (Striking Price) Tanggal Kadaluarsa Transferee Clearing Member Transferor Clearing Member Pemberitahuan tertulis kepada seluruh Anggota Kliring mengenai kebijakan yang telah ditetapkan oleh Lembaga Kliring. Pemberitahuan tertulis kepada seluruh Anggota Kliring mengenai kebijakan yang telah ditetapkan oleh Lembaga Kliring dan Bursa Berjangka. Produk hukum yang diterbitkan oleh Lembaga Kliring sesuai kewenangan yang dimilikinya dan berisikan kebijakan yang mengikat secara hukum. Produk hukum yang diterbitkan oleh Lembaga Kliring dan Bursa Berjangka sesuai kewenangan bersama dan berisikan kebijakan yang mengikat secara hukum. Pemberitahuan tertulis yang bersifat mengikat kepada Anggota Kliring mengenai hal tertentu. Harga dimana suatu Kontrak Opsi dapat direalisasikan. Hari terakhir dimana Pembeli Kontrak Opsi menggunakan hak atas Kontrak Opsi. Merupakan Anggota Bursa Berjangka yang bukan merupakan Anggota Kliring yang menerima pengalihan keanggotaan dengan segala hak dan kewajiban yang menyertai pengalihan tersebut dengan memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring untuk dapat diterima sebagai Anggota Kliring. Merupakan Anggota Kliring yang berhak untuk mengalihkan keanggotaaannya beserta dengan segala hak dan kewajiban yang menyertainya kepada sebuah perusahaan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan Bursa Berjangka dan Lembaga ISI PTT 2011 9

Kliring untuk dapat diterima sebagai Anggota Kliring. Tukar Fisik dengan Berjangka (Exchange for Physical/EFP) Tukar Fisik dengan Swap (Exchange for Swap) Suatu transaksi dimana Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya ditukar dengan transaksi bilateral yang dilaksanakan di luar Bursa Berjangka, atau turunan dari jenis Komoditi yang sama atau variannya. Sebuah transaksi yang dinegosiasikan antara dua Pihak dimana posisi dalam Kontrak Berjangka dengan penyerahan fisik ditukarkan dengan posisi penyelesaian secara tunai (cash settled) SWAP atas Komoditi terkait sesuai dengan Peraturan Bursa Berjangka. 101. PENAFSIRAN 1. Judul atau sub judul dari Peraturan Lembaga Kliring dibuat hanya untuk tujuan memudahkan dalam penyajian, dan tidak akan mempengaruhi penafsiran isi dan makna yang terkandung dalam Peraturan Lembaga Kliring ini; 2. Dalam menafsirkan isi ketentuan Peraturan Lembaga Kliring ini, keputusan yang dikeluarkan oleh Lembaga Kliring adalah bersifat final dan mengikat; 3. Dalam Peraturan Lembaga Kliring ini yang dimaksud Anggota Kliring adalah termasuk seluruh pejabat, karyawan, perwakilan atau cabang dari Anggota Kliring; 4. Dalam Peraturan Lembaga Kliring ini, jika ada 2 (dua) interpretasi yang berbeda, maka interpretasi yang digunakan adalah interpretasi yang lebih jelas. ISI PTT 2011 10