49 Bab III Metodologi Penelitian III.1 Program Penelitian Langkah-langkah penelitian dapat dijelaskan dengan gambar di bawah ini : Mulai Identifikasi Masalah Studi Pustaka Menentukan Tujuan Pilot Survey (Survei Pendahuluan) Menentukan Metodologi Survei : - Lokasi pengamatan - Waktu dan lama pengamatan - Prosedur survei - Peralatan dan tenaga Pengumpulan Data Data Primer : - Traffic Counting dan jenis kendaraan - Data geometrik - Lama dan waktu penutupan pintu perlintasan - Data sampel waktu tempuh pada penggal tertentu Data Sekunder : - Jadwal kedatangan kereta api A B
50 A B Pengolahan Data : - Kecepatan rata-rata waktu (time mean speed) - Kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) - Kerapatan - Pengujian kecukupan data kecepatan rata-rata waktu Hubungan antara karakteristik lalu lintas ( kecepatan, arus, dan kerapatan) didekati dengan model : - Greenshields - Greenberg - Underwood - Northwestern Pilih yang terbaik Analisis Data (tujuan penelitian) : - mengevaluasi kecepatan rata-rata ruang antar interval arus yang sama maupun antar lokasi pengamatan 1 dan 2 - mengevaluasi tundaan serta antrian yang terjadi pada kondisi pintu tertutup dan pintu terbuka Kesimpulan dan saran-saran Selesai Gambar III.1 Bagan Alir Penelitian
51 III.2 Variabel-variabel yang Diukur Pada penelitian ini data yang diperlukan dari kondisi di lapangan adalah data arus kendaraan (V) dan waktu tempuh kendaraan untuk melalui suatu penggal jalan tertentu. Dari data waktu tempuh didapatkan besarnya kecepatan rata-rata waktu dan kecepatan rata-rata ruang, sedangkan kerapatan akan dihitung berdasarkan data arus dan kecepatan kendaraan. Besarnya arus lalu lintas diperoleh dengan mencatat jumlah kendaraan yang melewati suatu titik pengamatan tertentu di lokasi penelitian berdasarkan jenis kendaraannya, kemudian data ini dikonversikan ke dalam satuan mobil penumpang (smp). Kecepatan setempat kendaraan diukur dengan mencatat waktu tempuh kendaraan untuk melalui suatu jarak tertentu yang telah ditetapkan, dimana kecepatan adalah hasil bagi antara jarak dengan waktu tempuh. Selanjutnya, untuk mendapatkan variabel kerapatan (D) dilakukan dengan membagi jumlah arus (V) dengan kecepatan rata-rata ruang ( U s ). III.3 Pemilihan Lokasi Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah pada pertemuan sebidang antara Jalan Slamet Riyadi Surakarta dengan jalur kereta api double track sebelah barat Stasiun Purwosari Surakarta. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah : (1) lokasi penelitian merupakan akses masuk dan keluar Kota Surakarta; (2) jenis kendaraan dan jumlah arus yang melewati jalan ini bervariasi; (3) jalur kereta api pada perlintasan ini merupakan jalur double track sehingga frekuensi kereta api yang melintasi jalur ini tinggi dan perlintasan akan semakin sering dibuka/ditutup yang berpengaruh terhadap kondisi arus lalu lintas pada jalan tersebut; (4) perlintasan Purwosari merupakan perlintasan yang dilengkapi dengan pos penjaga, pintu perlintasan, sinyal tanda, dan pembatas/pengendali kecepatan kendaraan (rumble strips).
52 Lokasi pengambilan data adalah pada ruas barat (arah pergerakan dari barat ke timur) dibagi menjadi tiga lokasi yaitu Lokasi pengamatan 1 yaitu sejarak 30 m pada ruas yang dianggap belum terpengaruh rumble strips, Lokasi pengamatan 2 yaitu 30 m sebelum memasuki rumble strips. Pada masing-masing lokasi ditempatkan video kamera yang dipasang dengan ketinggian dan jarak tertentu. Arah pengambilan gambar rekaman kamera pada jalan sedemikian rupa sehingga mencakup seluruh daerah yang diperlukan dengan jelas. A B C D E 30 m 27,5 m 30 m Kamera 2 Kamera 1 117,5 m Gambar III.2 Denah Lokasi Survai Waktu Tempuh Kendaraan Keterangan Gambar : A = pintu perlintasan / garis henti = titik akhir survai waktu tempuh untuk lokasi pengamatan 2 B = Titik awal survai waktu tempuh untuk lokasi pengamatan 2 C = Lokasi rumble strips, lokasi pengamatan 3 D = Titik akhir survai waktu tempuh untuk lokasi pengamatan 1 E = Titik awal survai waktu tempuh untuk lokasi pengamatan 1
1000 Sta. PURWOSARI 350 Jl. Sam Ratulangi 3000 3000 3000 TITIK PENGAMATAN 1 Titik Pengamatan 2 TITIK PENGAMATAN 2 Rumble Strips Pintu Perlintasan 3 KA Pos Jaga KA 700 700 Jl. Slamet Riyadi Jl. Slamet Riyadi ke YOGYA ke SOLO 350 Utara B T Rel KA ke YOGYA 700 ke KARTOSURO S Gambar III.3 Denah Lokasi Penelitian 53
III.4 Pengumpulan Data A. Kebutuhan Peralatan Pada tahapan pengumpulan data ini diperlukan alat-alat pendukung seperti : (1) stop watch digital, untuk mencatat waktu tempuh kendaraan yang melewati penggal jalan dan menghitung lamanya pintu perlintasan ditutup; (2) video kamera + kaset + tripod, untuk merekam kondisi lokasi selama pengambilan data berlangsung; (3) meteran, untuk mengukur penggal jalan dan geometrik lokasi; (4) alat tulis untuk mencatat data ; (5) alat penanda batas pengamatan (lakban); (6) payung untuk melindungi kamera dari sinar matahari dan hujan (7) alat transportasi bagi operator dan surveyor; (8) hand counter, untuk menghitung banyaknya kendaraan yang lewat pada bidang pengamatan berdasarkan jenis kendaraan. B. Periode Pengamatan Data di lapangan diambil dengan interval waktu 5 menitan. Periode pengamatan untuk tiap lokasi adalah pada jam puncak pagi (jam 06.00 08.00), jam puncak siang (jam 12.00 14.00) dan jam puncak sore (jam 16.00 18.00). Pemilihan periode pengamatan ini didasarkan hasil survai pendahuluan. Untuk lokasi penelitian kondisi puncak berada pada tiga rentang waktu tersebut dan didasarkan juga pada kondisi dimana frekuensi kereta api yang lewat tinggi, sehingga dapat diketahui bagaimana pengaruh penutupan perlintasan terhadap lalu lintas. C. Pengumpulan Data Primer Untuk penelitian ini data yang dibutuhkan didapat dari observasi atau pengamatan langsung di lokasi penelitian. Adapun jenis data yang dibutuhkan adalah : 54
(1) Data arus lalu lintas Pengamatan dapat dilakukan secara manual maupun visual dengan alat penghitung manual (hand counter) yakni dengan mencatat jumlah kendaraan yang lewat pada suatu titik pengamatan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya setiap interval waktu 5 menit. Jenis kendaraan yang disurvai dibagi dalam tiga golongan yaitu sepeda motor (motor cycle / MC), kendaraan ringan (light vehicle / LV), dan kendaraan berat (heavy vehicle / HV). Pencatatan dibedakan untuk tiap lokasi periode pengamatan dan posisi lajur luar dan lajur dalam. Berikut ini gambaran tentang pelaksanaan pencatatan data arus lalu Lintas : Lajur dalam Lajur luar Arah pergerakan Kendaraan yang lewat Tanda batas/garis injak roda kendaraan Gambar III.4 Sketsa Pelaksanaan Pencatatan Data Arus Lalu Lintas (2) Data geometrik Pengambilan data geometrik dilaksanakan dengan dengan mengukur langsung di lapangan. Data-data yang dibutuhkan adalah : - lebar jalan, median - jumlah dan jarak rumble strips - denah lokasi penelitian (3) Data kecepatan Kecepatan diperoleh dengan membagi jarak tempuh dengan waktu. Data ini didapatkan dengan mencatat waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk melewati jarak tertentu kemudian dibagi dengan panjang jarak tersebut. Pengambilan data kecepatan ini dilakukan untuk semua jenis kendaraan yaitu MC, LV, dan HV. Sebaiknya pengambilan data ini dilakukan 55
sebanyak mungkin agar dapat menggambarkan keadaan sebenarnya.tetapi adakalanya kita menemui kesulitan, misalnya waktu suatu kendaraan melewati titik pengamatan tidak dapat diketahui karena terhalang oleh kendaraan lain atau kendaraan yang lewat membentuk konvoi atau peleton. Sehingga kita hanya mengambil sampel dari masing-masing jenis kendaraan. Tata cara untuk pengambilan sampel adalah kendaraan yang paling depan dari suatu peleton diambil sebagai sampel dengan pertimbangan kendaraan kedua dan selanjutnya diperkirakan mempunyai kecepatan yang tidak terlalu besar selisihnya dan kemungkinan tidak dapat menyiap. Tetapi agar lebih teliti maka kendaraan pada posisi tengah dan kendaraan yang paling belakang juga diambil sebagai sampel. Data dari sampel ini kemudian dicari nilai simpangan bakunya kemudian dibandingkan dengan nilai batas sesuai dengan Tabel II.9. (4) Data lama penutupan pintu perlintasan Data ini diperoleh dengaan mencatat waktu pintu ditutup 45 sampai pintu dibuka 45, dari selisih waktu ini kita dapatkan lama pintu perlintasan tersebut ditutup. D. Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan data sekunder diambil dari instansi terkait yaitu data mengenai : (1) nama kereta yang melewati pintu perlintasaan; (2) literatur yang dapat menunjang penelitian. III.5 Reduksi dan Kompilasi Data Data hasil pengamatan biasanya ada yang menyimpang atau meragukan, untuk itu data harus direduksi. Proses reduksi data dilakukan setelah diperoleh data awal berupa jumlah arus dan waktu tempuh dimana data yang salah diakibatkan oleh kurang akuratnya pencatatan waktu kendaraan melintasi ruas yang diamati. 56