BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian Research and Development (R&D) merupakan suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI LINGKARAN BERBASIS PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

Implementasi Pendekatan Guided discovery dalam Game Edukasi Matematika untuk Siswa SMP

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER

Abstrak. 1) 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH PESERTA DIDIK

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS matematika materi lingkaran dengan pendekatan guided discovery untuk siswa kelas VIII SMP yang berkualifikasi valid, praktis, dan efektif. B. Desain Penelitian Untuk menghasilkan produk yang baik, perlu adanya rancangan pengembangan yang cermat. Oleh karena itu, dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan guided discovery ini mengacu pada ADDIE. Model ADDIE terdiri dari lima tahap yaitu analisis (analysis), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Komponen-komponen pada model pengembangan ADDIE dapat dijabarkan seperti pada Tabel 2 (Benny A. Pribadi, 2009: 27): 36

A D D I E Tabel 2. Model ADDIE Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat dan menentukan kompetensi siswa Menentukan dan merancang RPP dan LKS yang akan dikembangkan Memproduksi RPP dan LKS yang akan digunakan dalam penelitian sesuai dengan rancangan pada tahap design Melaksanakan uji coba terhadap RPP dan LKS yang telah dikembangkan Melakukan evaluasi dari segi kualitas dan kepraktisan modul yang telah dikembangkan 1. Tahap Analisis (Analysis) Tahap analisis dibagi menjadi tiga komponen yaitu analisis kurikulum, analisis kebutuhan, dan analisis karakteristik siswa. a. Analisis kurikulum Pada tahap analisis kurikulum dikaji kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai siswa dalam materi lingkaran berdasarkan kurikulum 2013. b. Analisis kebutuhan Pada tahap analisis kebutuhan dilakukan pendataan terhadap ketersediaan, kesesuaian, dan keterbacaan perangkat pembelajaran materi lingkaran. c. Analisis karakteristik siswa Pada tahap analisis karakteristik siswa, dilakukan pengkajian teori tentang tahap perkembangan kognitif siswa. Sesuai dengan klasifikasi menurut Piaget, tahap perkembangan kognitif siswa pada jenjang SMP kelas VIII berada pada tahap 37

operasional formal. Selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas. Hasil analisis ini digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan RPP dan LKS pada materi lingkaran untuk siswa SMP kelas VIII dengan pendekatan guided discovery. 2. Tahap Perancangan (Design) Tahap perancangan terdiri atas pembuatan rancangan produk perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan guided discovery pada materi lingkaran serta instrumen penilaian kualitas produk yang meninjau aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Langkah-langkah perancangan perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Penyusunan rancangan RPP Penyusunan rancangan RPP didahului dengan penentuan indikator yang diturunkan dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Komponenkomponen RPP dikembangkan sesuai Permendikbud No. 65 Tahun 2013. Selain itu, lembar penilaian RPP juga dikembangkan. b. Penyusunan peta kebutuhan LKS Peta kebutuhan LKS diperlukan untuk mengetahui banyak LKS yang harus ditulis dan pembagian LKS sesuai dengan subtopik materi. Prioritas penulisan LKS disesuaikan dengan urutan materi pada RPP. c. Penyusunan kerangka LKS Rancangan penyusunan kerangka LKS ini meliputi perumusan KD dan indikator yang harus dikuasai siswa yang tertuang dalam RPP, penyusunan materi, 38

perancangan dari syarat teknis atau tampilan, dan penyusunan lembar penilaian LKS. LKS disusun menggunakan pendekatan guided discovery. d. Perencaan alat evaluasi Alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi latihan dan tugas yang akan digunakan di LKS. Evaluasi yang digunakan berupa tes essay. e. Validasi instrumen Instrumen penilaian perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari lembar penilaian perangkat pembelajaran, angket respons siswa, lembar observasi kegiatan pembelajaran, dan post-test. Instrumen yang disusun adalah instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data terkait dengan nilai kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. 3. Tahap Pengembangan (Development) Pada tahap development (pengembangan), peneliti terlebih dahulu mencari referensi yang sesuai dengan materi penelitian sebagai bahan perencanaan produk, misalnya dari buku atau internet. Kemudian perangkat pembelajaran dikembangkan sesuai rancangan pada tahap design. Setelah itu RPP dan LKS dievaluasi oleh ahli menggunakan instrumen penilaian. Ahli dalam hal ini adalah ahli materi, ahli media, dan guru matematika. Hasil penilaian ahli tersebut dijadikan acuan apakah ada perbaikan atau revisi pada perangkat pembelajaran tersebut. Jika penilaian dari ahli menunjukkan masih ada beberapa hal yang termasuk dalam kategori rendah, maka perlu ada revisi. Kemudian produk kembali divalidasi oleh ahli dan guru. 39

Setelah hasil validasi dari ahli dan guru menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran layak digunakan, selanjutnya uji coba terbatas terlebih dahulu kepada siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui respons kepraktisan dan keefektifan terhadap penggunaan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. 4. Tahap Implementasi (implementation) Penyampaian materi saat implementasi produk dilakukan oleh guru atau mahasiswa/peneliti kepada siswa. Tujuannya adalah untuk memperoleh tanggapan atau masukan dari siswa serta mengetahui kepraktisan dan keefektifan RPP dan LKS yang dikembangkan dapat dilihat dari pengisian angket respons siswa dan hasil pengerjaan siswa pada LKS. 5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui kualitas RPP dan LKS dari segi kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Pada tahap ini dilakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran berdasarkan saran dan komentar dari angket respons atau lembar observasi kegiatan pembelajaran. Selanjutnya perangkat pembelajaran diproduksi dan digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian ini adalah peneliti, guru mata pelajaran matematika, dan siswa-siswi kelas VIII D SMP Negeri 15 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 35 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. 40

D. Jenis dan Sumber Data Data yang diperoleh dalam tahap uji coba berfungsi untuk memberikan masukan dalam merevisi dan menilai kualitas perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan guided discovery yang telah dikembangkan. Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri atas data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil penilaian para ahli (ahli materi dan ahli media), hasil penilaian angket respons siswa sebagai subjek uji coba, dan hasil posttest siswa. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari tanggapan, kritik, saran dan perbaikan dari validator, guru, dan siswa terhadap perangkat pembelajaran matematika materi lingkaran dengan pendekatan guided discovery. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain instrumen penilaian perangkat pembelajaran dari validator, angket respons siswa, lembar observasi kegiatan pembelajaran, dan soal post-test. 1. Lembar Penilaian Perangkat Pembelajaran Lembar penilaian perangkat pembelajaran merupakan instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur kevalidan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Lembar penilaian ini terdiri dari lembar penilaian RPP dan lembar penilaian LKS. Lembar penilaian RPP disusun dengan memperhatikan komponen-komponen yang harus ada dalam RPP sesuai dengan Permendikbud No. 65 Tahun 2013. Komponen-komponen RPP meliputi kelengkapan identitas sekolah, identitas mata 41

pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan, kompetensi dasar dan rumusan indikator, kesesuaian materi, pemilihan metode dan pendekatan, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, serta penilaian hasil belajar. Sedangkan lembar penilaian LKS disusun berdasarkan syarat-syarat didaktik, konstruksi, dan teknis menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis (1993: 41-46) ditinjau dengan kesesuaian pendekatan guided discovery serta materi yang dipilih. Pada proses penelitian pengembangan perangkat pembelajaran matematika materi lingkaran dengan pendekatan guided discovery ini menggunakan metode pengumpulan data melalui angket pada lembar penilaian produk (RPP dan LKS) untuk menilai kevalidan. Validator dalam penelitian ini adalah dua dosen yang berkompeten dalam bidang ini dan seorang guru matematika. Dalam penilaian, validator memberikan tanda ( ) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan dalam lembar penilaian tersebut. Skor yang digunakan yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk penilaian sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Selain itu, validator juga diharapkan memberikan kritik dan saran pada lembar penilaian sebagai bahan revisi produk. 2. Lembar Angket Respons Siswa Lembar angket respons siswa merupakan instrumen yang digunakan untuk melihat kepraktisan perangkat pembelajaran berdasarkan respons siswa yang mengikuti proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Angket respons siswa disusun berdasarkan aspek kemudahan dan keterbantuan dalam proses pembelajaran. Angket berisi pernyataan-pernyataan 42

yang memungkinkan siswa memberikan tanda ( ) pada alternatif pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat dan kondisi siswa. Terdapat lima alternatif pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). 3. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Lembar observasi ini merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kepraktisan perangkat pembelajaran ditinjau dari kemudahan penggunaan yang dapat mempengaruhi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Lembar observasi ini diisi oleh observer sebagai pengamat kegiatan pembelajaran di kelas. Lembar observasi ini berisi pernyataan-pernyataan yang memungkinkan observer memberikan tanda ( ) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Terdapat lima alternatif pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). 4. Soal Post-test Soal post-test merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan setelah digunakan oleh siswa. Keefektifan perangkat pembelajaran dapat ditinjau dari hasil post-test siswa. Post-test yang diberikan berbentuk soal uraian dengan bobot penilaian yang disesuaikan dengan tingkat kesukaran masing-masing item soal. 43

F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Kuantitatif a. Analisis Data Hasil Angket Penilaian Ahli Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penilaian ahli materi, ahli media, dan guru disusun berdasarkan skala Likert (interval 1-5) yang memiliki aturan pembobotan sebagai berikut : Tabel 3. Aturan Pembobotan Skor Butir Penilaian Ahli Skor Kriteria 5 Sangat baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang baik 1 Sangat kurang baik Hasil angket validasi tersebut kemudian dianalisis dengan langkahlangkah sebagai berikut. 1) Menghitung rata-rata perolehan skor masing-masing aspek yang meliputi kesesuaian dengan komponen RPP pada Permendibud No. 65 Tahun 2013, dan kesesuaian dengan pendekatan guided discovery, materi, aspek didaktik, konstruksi, dan teknis untuk penilaian LKS menggunakan rumus: x = Keterangan : x = rerata skor x i = skor keterangan ke-i n = banyaknya keterangan pertanyaan n i=1 x i 2) Skor rata-rata tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif berdasarkan kriteria penilaian skala 5 (S. Eko Putro Widoyoko, 2009:238). n 44

Tabel 4. Pedoman Konversi Skor Kualitatif Interval skor Kriteria x > Mi + 1,8 Sbi Sangat baik Mi + 0,6 Sbi < x Mi + 1,8 Sbi Baik Mi 0,6 Sbi < x Mi + 0,6 Sbi Cukup Mi 1,8 Sbi < x < Mi 0,6 Sbi Kurang x Mi 1,8 Sbi Sangat kurang Keterangan: Mi = rerata ideal = 1 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) 2 Sbi = simpangan baku = 1 (skor maksimal ideal skor minimal ideal) 6 Skor maksimal ideal = skor tertinggi Skor minimal ideal = skor terendah Skor maksimal ideal pada angket validasi adalah 5, sedangkan skor minimal ideal adalah 1. Merujuk pada tabel 4, hasil penilaian perangkat pembelajaran oleh ahli dapat dikategorikan menjadi: Tabel 5. Interval Kriteria Penilaian Perangkat Pembelajaran Rentang Skor Kriteria x > 4,2 Sangat baik 3,4 < x 4,2 Baik 2,6 < x 3,4 Cukup 1,8 < x 2,6 Kurang x 1,8 Sangat kurang Berdasarkan perhitungan dalam tabel kriteria penilaian perangkat pembelajaran di atas, maka didapatkan interval kriteria kevalidan perangkat pembelajaran pada Tabel 6. Tabel 6. Kriteria Kevalidan Perangkat Pembelajaran Rentang Skor Kriteria x > 4,2 Sangat valid 3,4 < x 4,2 Valid 2,6 < x 3,4 Cukup valid 1,8 < x 2,6 Kurang valid x 1,8 Sangat kurang valid 45

b. Analisis Data Hasil Angket Respons Siswa Angket respons siswa bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa yang dapat dijadikan tolak ukur kualitas perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dari aspek kepraktisan. Dalam angket respons ini terdapat lima pilihan jawaban dengan kriteria penilaian sebagai berikut. Tabel 7. Skala Penilaian Pernyataan yang Bersifat Positif Kategori Skor (SS) sangat setuju 5 (S) setuju 4 (KS) kurang setuju 3 (TS) tidak setuju 2 (STS) sangat tidak setuju 1 Tabel 8. Skala Penilaian Pernyataan yang Bersifat Negatif Kategori Skor (SS) sangat setuju 1 (S) setuju 2 (KS) kurang setuju 3 (TS) tidak setuju 4 (STS) sangat tidak setuju 5 Analisis kepraktisan dilakukan dengan langkah-langkah yang sama dengan analisis kevalidan. Interval kriteria kepraktisan ditinjau dari angket respons siswa dijelaskan pada Tabel 9. Tabel 9. Kriteria Kepraktisan Perangkat Pembelajaran dari Angket Respons Siswa Rentang Skor Kriteria x > 4,2 Sangat praktis 3,4 < x 4,2 Praktis 2,6 < x 3,4 Cukup praktis 1,8 < x 2,6 Kurang praktis x 1,8 Sangat kurang praktis 46

c. Analisis Data Hasil Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Lembar observasi kegiatan pembelajaran bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran yang dapat dijadikan tolak ukur kualitas perangkat pembelajaran dari aspek kepraktisan. Pada lembar observasi ini terdapat lima pilihan jawaban dan kriteria penilaian sama seperti analisis kepraktisan dari angket respons siswa, sehingga diperoleh: Tabel 10. Kriteria Kepraktisan Perangkat Pembelajaran dari Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Rentang Skor Kriteria x > 4,2 Sangat praktis 3,4 < x 4,2 Praktis 2,6 < x 3,4 Cukup praktis 1,8 < x 2,6 Kurang praktis x 1,8 Sangat kurang praktis a. Analisis Data Post-test Siswa Soal post-test siswa berbentuk soal uraian, dimana bobot penilaian didasarkan pada rubrik penilaian yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, rubrik yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kesukaran item soal. Pengolahan skor hasil post-test siswa menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Pada penilaian ini acuan tercapainya ketuntasan telah ditetapkan. Ketuntasan pada penelitian ini didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75 untuk mata pelajaran matematika. Data yang diperoleh dari nilai post-test siswa kemudian dianalisis untuk mengukur intelegensi, penguasaan, dan pemahaman siswa terhadap materi 47

lingkaran. Nilai ini juga digunakan untuk mengetahui keefektifan LKS. Persentase ketuntasan belajar pada saat post-test dihitung dengan cara: presentase ketuntasan belajar(p) = banyak siswa yang tuntas banyak siswa dalam satu kelas 100% Selanjutnya penentuan kriteria persentase ketuntasan belajar siswa mengacu pada tabel berikut (S. Eko Putro Widoyoko, 2009: 242) : Tabel 11. Interval Persentase Ketuntasan Belajar Persentase ketuntasan Kriteria kualitatif p > 80 Sangat baik 60 < p 80 Baik 40 < p 60 Cukup 20 < p 40 Kurang p 20 Sangat kurang Keterangan: p = persentase ketuntasan siswa Analisis kefektifan dilakukan dengan langkah-langkah yang sama dengan analisis kevalidan. Interval kriteria keefektifan ditinjau dari ketuntasan belajar pada post-test dijelaskan pada Tabel 12. Tabel 12. Kriteria Keefektifan Perangkat Pembelajaran Persentase ketuntasan Kriteria kualitatif p > 80 Sangat efektif 60 < p 80 Efektif 40 < p 60 Cukup efektif 20 < p 40 Kurang efektif p 20 Sangat kurang efektif 2. Analisis Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari tanggapan, kritik, dan saran dari validator dan guru. Data-data tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif. Tanggapan, kritik, dan saran dari validator dan guru yang bersifat membangun dianggap sebagai bahan perbaikan pada tahap revisi perangkat pembelajaran yang dikembangkan. 48