SOP (Standart Operasional Prosedur)

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

- 1 - LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Dalam era sekarang ini peran prosedur dalam kegiatan ekonomi sangat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

No.856, 2014 BASARNAS. Standar Operasional Prosedur. Penyusunan. Pedoman.

PERKEMBANGAN DAN PENERAPAN SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) DALAM MANAJEMEN PERKANTORAN. Oleh : ZARKANI, S.Ag, MAP Widyaiswara Muda.

PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROSEDURE (SOP)

2017, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sip

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. banyak penduduk miskin. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 19 TAHUN TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 9 Tahun 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 43

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAB I PENDAHULUAN


PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

BERITA NEGARA. No.730, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Standar Operasional Prosedur. Pedoman.

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL

TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG

MANAJAMEN RUMAH SAKIT. OLEH : Dr. Dahlan Gunawan, MARS

8. Unit Organisasi Layanan Campuran adalah unit organisasi yang memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan secara internal dan eksternal.

2 Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Org

Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas Koperasi dan Kabupaten Mojokerto. Bab1 Latar Belakang

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BUPATI MURUNG RAYA PROPINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN.

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN.


Drs.H.Adang Tadjuddin,M.Si. Drs.H.ADANG TADJUDDIN,M.Si

PERATURAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 002 Tahun Tentang YANG BERADA DI BAWAHNYA

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL BAB I PENDAHULUAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2011

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Standar Operasional Prosedure (SOP)

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Konsultasi Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur dengan Sekretariat Jenderal DPR RI. Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI PINRANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KATA PENGANTAR. Lamongan, Januari 2012 Kepala Bagian Bina Pengelolaan Keuangan dan Asset. S U B A N I, SE, MM Pembina NIP

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG

MANNA, 04 DESEMBER 2014

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 26 TAHUN 2013

KONSEP DAN KEBIJAKAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PAN DAN RB 2015

Pasal 6A Unit Pelaksana teknis (UPT) dapat menetapkan SOP mekanisme kerja di lingkungan masing-masing.

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Teknik Penyusunan. Standar Operasional Prosedur (SOP)

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERLUNYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UNTUK PENINGKATAN MUTU PELAYANAN

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL,

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGENDALIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAB I PENDAHULUAN

TUGAS MAKALAH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA LABORATORIUM NAMA : NURLAILATUL KHAIRIAH : 51402A0027

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB IV PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN SOP

PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pedoman SAI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SETDA KABUPATEN LAMONGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERMENDAGRI NOMOR 52 TAHUN Sekretariat Jenderal Biro Organisasi - Tatalaksana

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

PERLUNYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UNTUK PENINGKATAN MUTU PELAYANAN di BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

Standar Operasional Prosedur

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA,

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 11/PER-LPMUKP/2017 TENTANG

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN SAL;SSA

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan jalannya pemerintahan dan layanan publik tersendat

TAHAPAN PENYUSUNAN SOP

2016, No Nomor 13 Tahun 2013 tentang Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

PRINSIP, JENIS SOP AP, FORMAT DOKUMEN, KETENTUAN PENULISAN, DAN PENETAPAN SOP AP

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

L A T I H A N MENYUSUN FLOWCHARTS SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PAN DAN RB 2010

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Transkripsi:

SOP (Standart Operasional Prosedur) A. PENGERTIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Standart Operating Prosedure (SOP) adalah serangkaian instruksi kerja tertulis yang dibakukan (terdokumentasi) mengenai proses penyelenggaraan administrasi perusahaan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. Menurut Tjipto Atmoko, Standart Operasional Prosedur merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. 1. Manfaat Standar Operasional Prosedur sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang menyelesaikan tugasnya. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab individual pegawai dan organisasi secara keseluruhan. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari. Meningkatkan akuntibilitas pelaksanaan tugas. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai cara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan. Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung dalam berbagai situasi. Memberikan informasi mengenai kualifikasi

kompetensi yang harus dikuasai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Memberikan informasi dalam upaya peningkatan kompetensi pegawai. Memberikan informasi mengenai beban tugas yang dipikuloleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya. 2. Tujuan Standard Operating Prosedure (SOP) Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiaptiap posisi dalam organisasi. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi, dan inefisiensi. 3. Fungsi Standarad Operating Prosedure Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dala bekerja. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin. Oleh karena itu diperlukan standar-standar operasi prosedur sebagai acuan kerja secara sungguh-sungguh untuk menjadi sumber daya manusia yang profesional, handal sehingga dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan. 4. Keuntungan adanya Standard Operating Prosedure (SOP) SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana,

menjadi alat komunikasi dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan. SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk mengukur kinerja pegawai. B. SIMBOL-SIMBOL PROSEDUR OPERASI STANDAR 1. Format Umum Standard Operating Prosedure (SOP) Ada empat faktor yang dapat dijadikan dasar dalam penentuan format penyusunan Standard Operating Prosedure (SOP) yang akan dipakai oleh suatu organisasi yaitu: banyaknya keputusan yang akan dibuat dalam suatu prosedur. Banyaknya langkah dan sub langkah yang diperlukan dalam suatu prosedur. Siapa yamh dijadikan target sebagai pelaksana Standrad Operating Prosedure (SOP) tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Standard Operating Prosedure (SOP) ini. Ada 4 jenis format umum Standard Operating Prosedure (SOP) a. langkah sederhana (simple steps) Simple steps dapat digunakan jika prosedur yang akan disusun hanya memuat sedikit kegiatan dan memerlukan sedikt keputusan yang bersifat sederhana. Format SOP ini dapat digunakan dalam situasi dimana hanya ada beberapa orang yang akan melaksanakan prosedur yang telah disusun. b. Tahapan berurutan (Hierarchical steps) Format ini merupakan pengembangan dari simple steps. Digunakan jika prosedur yang disusun panjang, lebih dari 10 langkah dan membutuh kan informasi yang lebih detail, akan tetapi hanya memerlukan sedikit pengambilan keputusan. c. Grafik (graphic) Format grafik ini bertujuan untuk memudahkan dalam

memahami prosedur yang ada dan biasanya ditujukan untuk pelaksanaan eksternal organisasi (pemohon). d. Diagram alir (flowcharts) Flowcharts merupakan format yang biasa digunakan, jika dalamsop diperlukan pengambilan keputusan yang banyak (kompleks) dan membutuhkan opsi jawaban (alternatif jawaban) seperti:jawaban ya atau tidak, lengkap atau tidak, benar atau salah, dsb. Simbol-simbol tersebut memiliki fungsi yang bersifat khas (teknis dan khusus) yang pada dasarnya dikembangkan dari simbol dasar flowcharts (basic symbols of flowcharts) yang terdiri dari 4simbol, yaitu: 1. simbol kapsul/terminator, untuk mendiskripsikan kegiatan mulai dan berakhir. 2. Simbol kotak/process, untuk mendiskripsikan proses atau kegiatan eksekusi. 3. Simbol belah ketupat/decision, untuk mendiskripsikan kegiatan pengambilan keputusan. 4. Simbol anak panah/arrow, untuk mendiskripsikan arah kegiatan (alur proses kegiatan). 5. Simbol segi lima/off-page connector, untuk mendiskripsikan hubungan antar simbol yang berbeda halaman. Format standrad operating prosedure dalam bentuk flowcharts terdiri dari 2jenis yaitu: 1. Linear flowcharts (diagram alir linier) Ciri utama dari format linear flowcharts ini adalah unsur kegiatan yang disatukan, yaitu: unsur kegiatan atau unsur pelaksanaannya dan menuliskan rumusan kegiatan secara singkat didalam simbol yang dipakai. 2. Branching flowcharts (diagram alir bercabang). Format Branching Flowcharts memiliki ciri utama dipisahkannya unsur pelaksana dalam kolom-kolom yang terpisah dari kolom kegiatan dan menggambarkan prosedur kegiatan dalam bentuk simbol yang dihubungkan secara bercabang-cabang. 2. Simbol-simbol dalam prosedur kerja a. jenis-jenis simbol 1. Lingkaran besar (O) 2. belah ketupat

3. segi empat bujur sangkar 4. segi tiga terbalik 5. segi tiga ganda terbalik 6. lingkaran kecil 7. anak panah b. Kegunaan Simbol-simbol dalam prosedur 1. jenis-jenis pekerjaan, tahap-tahap, gerakan-gerakan, dan bagianbagian pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu bidang tugas. 2. Waktu rata-rata yang diperlukan baik untuk penyelesaian setiap tahap atau jenis pekerjaan dan waktu seluruhnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut. 3. Persyaratan kecakapan dan keterampilan pegawai yang diperlukan untuk dapat mengerjakan pekerjaan dengan sebaikbaiknya. 4. Peralatan dan fasilitas kerja yang diperlukan untuk dapat mengerjakan pekerjaan. 5. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk suatu bidang tugas atau bidang kegiatan dan sebagai salah satu alat evaluasi kerja pegawai. 6. Apakah peralatan, fasilitas, dan tenaga kerja telah dimanfaatkan sesuai dengan kapasitas yang semestinya. 7. Kemacetan-kemacetan yang paling banyak terjadi. C. JENIS-JENIS SOP DALAM ADMINISTRASI PERKANTORAN 1. berdasarka sifat kegiatan. a. SOP teknis ciri-ciri SOP teknis: pelaksanaan berjumlah satu orang atau satu kesatuan tim kerja atau jabatan meskipun dengan pemangku yang lebih dari satu. Berisi langakah rinci atau cara melakuakan pekerjaan atau langkah detail pelaksanaan kegiatan. b. SOP administratif ciri-ciri administratif: Pelaksanaan berjumlah banyak atau lebih dari satu aparetur atau lebih dari satu jabatan dan bukan merupakan satu kesatuan yang tunggal. Berisi tahapan pelaksanaan kegiatan atau langkah-langkah pelaksanaan kegiatan yang bersifat maokro ataupun mikro yang

tidak menggambarkan cara melakukan kegiatan. D. AZAS-AZAS PENYUSUNAN STANDARD APERATING PROSEDURE Asas-asas penyusunan standard operating prosedue: asas pembukaan, yaitu disusun berdasarkan tata cara yang bentuk yang telah dibakukan sehingga dapat menjadi acuan yang baku dalam melakukankan suatu tugas. Asas pertanggung jawaban, hal ini harus dapat dipertanggung jawabkan baik dari sisi isi, bentuk, prosedur, standar yang ditetapkan maupun dari sisi keabsahannya. Asas kepastian, yakni adanya keseimbangan hak dan kewajiban antara aparatur dan masyarakat sehingga masing-masing pihak mempunyai tanggung jawab yang sama. Asas keseimbangan, yakni adanya keseimbangan hak dan kewajiban antara aparatur dan masyarakat sehingga masingmasing pihak mempunyai tanggung jawab yang sama. Asas keterkaitan, yaiyu harus terkait dengan kegiatan administrasi umum baik secara langsung maupun tidak langsung. Asas kecepatan dan kelancaran, yakni yang dapat menjamin terselesaikannya suatu suatu tugas pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, tepat sasaran, menjamin kemudahan dan kelancaran secara prosedural. Asas keamanan, yaitu harus dapat menjamin kepentingan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan tugas. Asas keterbukaan, yaitu keberadaan SOP dapat menciptakan transparansi dalam pelaksanaan tugas E. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROSEDURE a) Standard operating prosedure harus ditulis secara jelas, sederhana dan tidak berbelit-belit sehingga mudah dimengerti dan diterapkan untuk satu kegiatan tertentu. b) Standard operating prosedure harus dapat menjadi pedoman yang terukur baik mengenai norma waktu, hasil kerja yang tepat dan akurat, maupun rincian biaya pelayanandan tatacara pembayaran bila diperlukan adanya biaya pelayanan. c) Standard operting prosedure harus dapat memberikan kejelasan kapan dan siapa yang harus melaksanakan kegiatan, berapa lama waktu yang dibutuhkan dan sampai dimana tanggung jawab masingmasing pegawai/pejabat.

d) Standard operating prosedure harus udah dirumuskan dan selalu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan kebijakan yang berlaku. e) SOP harus menggambarkan alur kegiatan yang mudah ditelusuri jika terjadi hambatan. 1. Manfaat prosedur tertulis adalah; a. Planning-controlling > mempermudah dalam pencapaian tujuan. > merencanakan besarnya beban kerja yang optimal bagi masing-masing pegawai. > menghindari pemborosan atau memudahkan penghematan biaya. > mepermudah pengawasan. b. Organizing >mendapatkan intruksi kerja yang dapat dimengerti oleh bawahan. > dihubungkan dengan alat yang mendukung pekerjaan kantor dan dokumen. > menciptakan konsistensi kerja. c. Staffing-leading > memmbantu atasan dalam memberikan intruksi kerja bagi pegawai. > konseling untuk bawahan agar memberikan kontribusi maksimal > mempermudah pemberian penilaian bagi bawahan. d. Coordination > menciptakan koordinasi yang baik antar departemen > untuk menetapkan dan membedakan prosedur rutin dan independen F. TEKNIK MENYUSUN SOP Ada tujuh tahapan atau langkah yang dapat digunakan untuk membuat suatu prosedur yang baik dan memaksimalkan semua potensi yang ada, anatara lain sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan yang ingin dicapai. 2. Membuat rancangan awal. 3. Melakukan evaluasi internal. 4. Melakukan evaluasi eksternal. 5. Melakukan uji coba. 6. Menempatkan prosedur pada unit terkait.

7. Menjalankan prosedur yang sudah dibuat. G. PENERAPAN SOP DALAM MANAJEMRN PERKANTORAN Proses penerapan harus dapat memastikan bahwa output yang dikehendaki dapat diwujudkan yaitu: 1. Setiap pelaksanaan mengetahui SOP yang baru disusun dan alasan perubahannya. 2. Salinan/kopi SOP disebarluaskan sesuai kebutuhan dan siap diakses oleh semua pengguna potensial. 3. Setiap pelaksanaan mengetahui perannya dalam SOP dan dapat menggunakan semua pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki untuk menerapkannya secara aman dan efektif. 4. Ada mekanisme untuk memonitor/memantau kinerja, mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin timbul, dan menyediakan dukungan dalam proses penerapan SOP. PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau reverensi yang ada hubungannya dengan makalah ini. Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah motivasinya danmenggapai cita-cita yang di inginkan, karema saya membuat makalah ini mempunyai arti penting yang sangat mendalam Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Terima kasih. KATA PENGANTAR

Assalammu alaikum wr.wb Tak ada kata yang patut kami ucapkan selain mengucapkan syukur alhamdulilah kepada ALLAH SWT.yang tiada henti-hentinya selalu melimpahkan rahmat dan kuranianya kepada kita semua. Sehingga pelajaran untuk bidang keahlihan bisnis dan manajemen khususnya program keahlian telekomunikasi bisnis dapat terselesaikan tanpa hambatan apapun. Pelajaran ini bertujuan untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar guru dan siswa disekolah dan untuk mendukung siswa belajar dengan berbagai cara dan mampu memaksimalkan potensi dirinya. Dengan pejalaran ini, diharapkan digunakan sebagi suber belajar utama bagi siswa dan siswi untuk mencapai kompetensi standar yang diharapkan dunia usaha dan usaha industri. Besar harapan kami,pelajaran ini dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai potensi dirinya. Jakarta,7 oktober 2014 Penulis pok 6 Kelom

i ii DAFTAR ISI Kata pengantar _ -daftar isi BAB I = PENDAHULUAN 1 1.latar belakang masalah 2 _ 3 2.maksud dan tujuan 3.pebatasan masalah BAB II _4 = MEMBUAT PESAN BISNIS _ 1. pengertian standard operating prosedure 2. simbol-simbol prosedur operasi standar 3. jenis-jenis standard operating prosedure dalam administrasi perkantoran 4. asas-asas penyusunan standard operating prosedure

5. prinsip-prinsip penyusun standard operating prosedure 6. teknik-teknik menyusun standard operating prosedure 7. penerapan standard dalam manajemen perkantoran BAB III = PENUTUP 1.TEMUAN -pendukung -penghambat 2.KESIMPULAN