BAB 1 : PENDAHULUAN. diatur secara universal melalui berbagai kesepakatan yang difasilitasi oleh World Health

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. kecacatan dan kematian dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab utama kematian anak-anak di dunia. Pada negara berkembang hampir

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian target Millenium Development Goals (MDG s) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. imunisasi antara lain untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakitpenyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Saver (MPS) di

BAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu tindakan memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi


BAB I PENDAHULUAN. golongan usia memiliki resiko tinggi terserang penyakit-penyakit menular

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

BAB 1 : PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kualitas hidup yang lebih baik pada

BAB 1 PENDAHULUAN. secara sosial dan ekonomis. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut maka dituangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita dalam usia reproduksi yaitu usia tahun baik yang berstatus kawin, janda maupun

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator penting yang

Kuesioner Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Hamil Terhadap Imunisasi Toxoid Tetanus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid di Puskesmas Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Lienda Wati, FKM UI, 2009 UNIVERSITAS INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa (Wijaya, 2005). tergolong rendah, 11 juta anak di bawah 5 tahun meninggal

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya wabah campak yang cukup besar. Pada tahun kematian

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP

BAB 1 : PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan kesehatan tersebut difokuskan pada usaha promotif dan

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan melaksanakan upaya dalam peningkatan kesehatan ibu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Maternal and Neonatal Tetanus (MNT) merupakan masalah penyebab

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MGD s) atau tujuan pembangunan milenium

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan 20 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Program imunisasi merupakan sub sistem dari sistem pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dalam kelompok penyakit infeksi dan merupakan ancaman besar bagi

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan termasuk masalah kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk menurunkan angka kematian anak. Salah satu indikator angka

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan pembangunan nasional jangka panjang tersebut (Ranuh, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak di

I. PENDAHULUAN. bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

ABSTRAK. Kata Kunci: Pendidikan, Sikap, Dukungan Keluarga, Perilaku petugas, Imunisasi TT

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan negara tersebut buruk. Hal ini disebabkan ibu hamil dan bersalin

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013).

BAB 1 : PENDAHULUAN. tanda-tanda awal berupa salesma disertai konjungtivitis, sedangkan tanda khas

BAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pandemik yang terlupakan atau the forgotten pandemic. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam MDG (Millenium. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009 )

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. sama. Angka tersebut yang akan menjadi indikator penilaian derajat

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperbaiki kesehatan Ibutelah menjadi prioritas utama dari pemerintah. AKI juga

Transkripsi:

BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya dalam kesehatan masyarakat yang sangat penting sebagai alat dalam pencegahan penyakit, maka oleh karena itu diberbagai Negara imunisasi merupakan program utama suatu Negara dan merupakan salah satu pencegahan penyakit yang utama di dunia. Penyelenggaraan imunisasi secara internasional diatur secara universal melalui berbagai kesepakatan yang difasilitasi oleh World Health Organization (WHO). (1) Penyakit tetanus merupakan masalah yang serius dan dapat berakibat pada kematian. Penyakit ini dapat mengenai semua umur, tetapi lebih sering terjadi pada bayi baru lahir atau disebut tetanus neonatorum. Tetanus masih merupakan penyebab kematian dan kesakitan maternal dan neonatal. Kematian akibat tetanus di negara berkembang 135 kali lebih tinggi dibandingkan di negara maju sedangkan di Indonesia pada tahun 2010 dilapokan terdapat 147 kasus dengan jumlah meninggal sebanyak 84 kasus atau case fatality rate (CFR) tetanus neonatorum sebesar 57,14%.Target Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) adalah suatu kasus perilaku kelahiran di masing-masing wilayah dari setiap Negara. Tetanus neonatorum masih merupakan persoalan yang sangat signifikan pada 57 negara berkembang. (2) Imunisasi merupakan salah satu dari 8 target dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) yaitu pada target 4A merupakan angka kematian balita sebesar dua pertiganya, antara 1990 dan 2015 dengan indicator persentase anak dibawah umur satu tahun yang diimunisasi campak. (3) Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen global untuk menangani isu perdamaian, keamanan, pembangunan, hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam satu paket kebijakan pembangunan guna percepatan pencapaian pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan di seluruh dunia pada tahun

2015. Pencapain imunisasi juga merupakan suatu hal yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan dan menentukan peringkat provinsi dan kabupaten/kota dalam keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat yang merupakan salah satu dari indikator pencapaian imunisasi lengkap. (4) Keberhasilan program imunisasi masih terdapat kendala yang berpotensi untuk menurunkan pencapaian imunisasi yangdapat berakibat dalam peningkatan kasus/kejadian Luar Biasa (KLB) sampai wabah yang disebabkan oleh Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). berdasarkan profil kesehatan Sumatera Barat cakupan imunisasi tetanus masih sangat jauh dari target nasional. (4) Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di provinsi Sumater Barat pada tahun 2011 sebesar 85,74% dari target renstra 88%. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Kabupaten Pesisir Selatan pada tahu 2013 menurun dari tahun sebelumnya menjadi 75, 80% dari target renstra. Cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil di provinsi Sumateraa Barat pada tahun 2011 sebanyak 69,9% dan pada Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2013 sebanyak 57,2% hal ini menunjukan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 cakupan imunisasi semakin menurun,serta Kabupaten Pesisir Selatan termasuk kedalam lima terendah cakupan imunisasi tetanusnya setalah kabupaten kepulauan Mentawai di urutan yang pertama. (5) Imunisasi merupakan suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu peyakit sehingga bila nanti terpapar dengan penyakit tiak akan sakit atau sakit ringan. Imunisasi juga merupakan suatu tindakan dalam memberikan kekebalan dengan cara memasukan vaksin ke dalam tubuh manusia untuk mencegah terjadinya penyakit. (6) Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) adalah suntikan vaksin tetanus untuk meningkatkan kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. (7) Manfaat imunisasi tetanus bagi ibu hamil yaitu untuk melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus neonatorum yang dapat

mengakibatkan kematian dan dapat melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka. Penyebab langsus dari kematian ibu di Indonesia yaitu pendarahan, hipertensi saat kehamilan dan infeksi.penyebab tidak langsung dari kematian ibu di Indonesia yaitu usia yang terlalu muda, usia yang terlalu tua saat melahirkan, terlalu sering melahirkan dan terlalu banyak anak yang dilahirkan. (8) setiap satu jam, dua ibu hamil melahirkan di Indonesia meninggal dunia. (9) Angka kematian ibu di Indonesia tercatat sebesar 125/100.000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kemtian Bayi (AKB) tercatat 26/1000 kelahiran hidup. Penyebab dari kematian neonatal anatara lain dikarenakan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) 29%, asfiksia 27%, masalah dalam pemberian minum 10%, gangguan hematologi 6%, infeksi 5% dan lainlain 13%. (10) Penyakit tetanus terjadi karena kuman memasuki tubuh bayi yang baru lahir melalui tali pusar yang kurang terawatt dengan baik. Kejadian ini juga sering kali ditemukan pada persalinan yang dilakukan oleh dukun kampung yang mana pada wilayah kerja puskesmas barung-barung belantai masih ada yang melahirkan dengan menggunakan dukun kampung sebanyak 2 orang atau lebih yang mana akibat dari memotong tali pusar memakai pisau atau sebilah bambu yang tidak steril dan dengan ramuan-ramuan yang masih sangat diragukan fungsi dan efek sampingnya. Hal ini dapat berakibat kematian maupun kejadian tetanus, oleh sebab itu pemberian imunisasi harus sangat benar-benar diperhatikan dengan baik begitu juga pelatanan persalinan yang dilakukan. (11) Menurut Lawrence Green perilkau dilatarbelakangi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi (Predisposing factor) meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, tradisi, dan kepercayaan masyarakat. Faktor yang mendukung (enabling factor) meliputi lingkungan fisik, ketersediaan sarana kesehatan dan keterjangkauan saran kesehatan. Sedangkan Faktor yang memperkuat dan mendorong (reinforcing factor) meliputi perilaku

petugas kesehatan, dukungan keluarga, dukungan tokoh masyarakat, tokoh agam dan kebijakan formal. (12) Menurut Purwanto.H (2001), dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi TT pada wanita usia subur di Puskesmas Anyer Kabupaten Serang 2001 menunjukan variabel yang mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan status imunisasi TT WUS (p<0,05) adalah umur, status perkawinan, pengetahuan, sikap, anjuran petugas kesehatan, anjuran petugas non kesehatan dan kebutuhan terahadap pelayanan kesehatan.sedangkan variabel persepsi tentang jarak, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan tidak menunjukan hubungan yang bermakna secara statistik (p<0,05). (15) Menurut Zeri (2005) dengan judul hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap tindakan imunisasi TT di Puskesmas Kolok kota Sawahlunto tahun 2005, dikatakan bahwa ibu yang berpengetahuan baik berpeluang untuk mengimunisasikan dirinya dibandingkan dengan ibu yang tidak berpengetahuan baik. (7) Berdasarkan data pencatatan dan pelaporan Puskesmas Br.Br. Belantai tahun 2013 didapatkan jumlah penduduk sebesar 21.265 jiwa yang terdiri dari sepuluh kenagarian yaitu kenagarian Siguntur Muda, Siguntur Tua, Koto baru Korong Nan Ampek, Taratrak, Barung- Barung Belantai, Koto Panjang, Talawi, Koto Pulai, Duku Utara dan Duku. Dari data terseebut juga diperoleh jumlah ibu hamil sebanyak 471 jiwa, ibu bersalin 450 jiwa, K1 159 jiwa, K4 113 jiwa, persalinan oleh tenaga kesehatan 111 jiwa dan persalinan oleh dukun sebanyak 2 orang. (16) Berdasarkan data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil dari tahun 2012 ditemukan penurunan TT2+ kumulatif yang semula 87,7% mengalami penurunan yang sangat signifikan 71,9% dari sasaran tahunan sebanyak 483 jiwa. Dari data terbaru tahun 2013 juga didapatkan penurunan yaitu dari 8,4% menjadi 7,5% TT2+ ibu hamil dari sasaran tahunan sebesar 471 jiwa. Hasil studi pendahuluan pada 10 orang ibu hamil hanya 3 orang yang tahu manfaat imunisasi TT. Beberapa ibu hamil takut diimunisasi

TT karena menganggap hal tersebut dapat menyebabkan keguguran. Disamping itu beberapa orang berpendapat tidak mau diimunisasi TT karena takut suntikan imunisasi TT dapat menyebabkan sakit dan demam. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Barung-Barung Belantai didapatkan bahwa imunisasi TT pada ibu hamil dipengaruhi oleh perilaku masyarakat itu sendiri seperti kurangnya pengetahuan, pendidikan, dan sikap ibu terhadap imunisasi TT serta kurangnya peran serta maupun dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan sebagai teladan dalam pelaksanaan imunisasi TT. Keberhasilan Program imunisasi TT tidak hanya didukung oleh fasilitas yang memadai dan program unggulan saja melainkan juga harus didukung oleh perilaku yang positif khususnya perilaku keluarga ibu hamil yang mana dengan kesadaran sendiri member dukungan dan keinginan sendiri untuk dating ke Puskesmas untuk melakukan imunisasi TT. Sehubungan dengan hal tersebut dan mengingat belum pernah dilakukannya penelitian sejenis di wilayah kerja Puskesmas Barung-Barung Belantai, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Faktor-Faktor yang berhubungan dengan cakupan imunisasi Tt pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Barung-Barung Belantai Kabupaten Pesisir 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktorfaktor apakah yang berhubungan dengan status imunisasi TT pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Br.Br.Belantai Kabupaten pesisir Selatan Tahun 2013?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi TT pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Barung-Barung.Belantai Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Diketahuinya distribusi frekuensi status imunisasi TT pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Barung-Barung.Belantai Kabupaten pesisir 2. Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat pendidikan dengan status imunisasi TT pada 3. Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat pengetahuan dengan status imunisasi TT pada 4. Diketahuinya distribusi frekuensi sikap dengan status imunisasi TT pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Barung-Barung.Belantai Kabupaten pesisir Selatan Tahun 2013. 5. Diketahuinya distribusi frekuensi dukungan petugas dengan status imunisasi TT pada 6. Diketahuinya distribusi frekuensi dukungan keluarga dengan status imunisasi TT pada

7. Diketahuinya hubungan tingkat pendidikan dengan status imunisasi TT pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Barung-Barung.Belantai Kabupaten pesisir Selatan Tahun 2013. 8. Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan dengan status imunisasi TT pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Barung-Barung.Belantai Kabupaten pesisir Selatan Tahun 2013. 9. Diketahuinya hubungan sikap dengan status imunisasi TT pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Barung-Barung.Belantai Kabupaten pesisir 10. Diketahuinya hubungan dukungan petugas kesehatan dengan status imunisasi TT pada 11. Diketahuinya hubungan dukungan keluarga dengan status imunisasi TT pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Barung-Barung.Belantai Kabupaten pesisir Selatan Tahun 2013. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis 1. Bagi fakultas kesehatan masyarakat universitas andalas, dapat menjadi bahan penelitian yang lebih lanjut mengingat terkait dengan status imunisasi TT poada ibu hamil. 2. Bagi mahasiswa, dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan status imunisasi TT pada Ibu hamil. 3. Bagi dinas kesehatan kabupaten pesisir selatan, dapat menjadi bahan masukan dan informasi dalam pengambilan keputusan maupun kebijakan khususnya kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan imunisasi TT. 4. Bagi masyarakat, memberikan informasi tambahan kepada masyarakat tentang pentinganya imunisasi TT pada ibu hamil.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian Mengingat keterbatasan yang ada, maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitiian dengan jenis cross sectional study dan analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi TT pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Br.Br.Belantai Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013 dan yang menjadi responden pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berada di lokasi penelitian.