BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu alat yang dapat membantu seorang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Kemunculan Keterampilan Proses Sains Siswa

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sehari-harinya. Perlu diketahui bahwa pendidikan adalah proses interaksi

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur, di samping penguasaan alat belajar. Dengan demikian, pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Kurang (Under-Achiever). untuk memperjelas penjelasan variabel tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar mahasiswa merupakan salah satu faktor penting dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. penting untuk mendapatkan hasil yang optimal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LANDASAN PSIKOLOGIS BK. Diana Septi Purnama

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan diharapkan dapat mencetak

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, perubahan dalam segala bidang semakin

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dasar utama untuk tercapainya tujuan. Oleh karena itu, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tanpa pendidikan, ia seakan-akan tidak memiliki keterpaduan dan

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan. hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan individu di dalamnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Menyelesaikan Skripsi. Motivasi berasal dari kata bahasa Latin movere yang berarti menggerakkan.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. terasa dampaknya, baik ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi dan lain

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Oleh : Sadiana Lase. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Pendidikan Studi Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB III MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analitis

BAB I PENDAHULUAN. seseorang menurut pandangan orang banyak. Semakin bagus karir yang dimiliki

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN NO 34/1 TERATAI.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dan membanjirnya informasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu. mengembangkan kemampuan berfikir anak, karena keberhasilan proses

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun lembaga non-formal, karena lembaga-lembaga tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN. guru untuk mengetahui dan memperbaiki proses maupun hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi gerak, fluida, panas, suara, cahaya, listrik dan magnet, dan topik-topik

I. PENDAHULUAN. secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikir, selera, keinginan dan kebutuhan konsumen. konsumennya dimana salah satu wujudnya adalah melalui periklanan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pada pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa guru pembimbing sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

BAB I PENDAHULUAN. Anna Kurnia, 2013 Profil Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih sempurna. Pendidikan juga merupakan suatu kekuatan dinamis yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, mental, etika dan seluruh aspek kehidupan manusia. Pendidikan adalah salah satu faktor yang besar peranannya bagi kehidupan bangsa karena pendidikan dapat mendorong dan menentukan maju mundurnya proses pembangunan bangsa dalam segala bidang. Dalam Undang-Undang No.2 tahun 1989 tentang pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Kualitas manusia berkaitan erat dengan kualitas pendidikan, yang merupakan rangkaian dari pendidikan tingkat dasar, menengah dan tinggi. Pendidikan tinggi sebagai lembaga yang membekali peserta didik dengan penekanan pada nalar dan pemahaman pengetahuan berdasarkan keterkaitan antara teori dengan pengaplikasiannya dalam dunia praktik, berperan penting dalam menumbuhkan kemandirian peserta didik dalam proses pembelajaran yang diikutinya. Belajar di perguruan tinggi merupakan pilihan strategi untuk mencapai tujuan individual bagi mereka yang menyatakan dirinya untuk belajar melalui jalur formal tersebut. Kesenjangan persepsi dan pemahaman penyelenggaraan pendidikan, antara dosen dan mahasiswa mengenai makna belajar di perguruan tinggi dapat menyebabkan proses belajar bersifat disfungsional. Belajar merupakan hak setiap orang, akan tetapi didalam proses belajar perlu adanya motivasi. Dimana motivasi merupakan suatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan, termasuk belajar. Seorang mahasiswa yang giat belajar karena didorong untuk mendapatkan nilai yang tinggi, oleh karenanya seorang mahasiswa rajin belajar. Keinginan untuk 1

2 mendapatkan nilai yang tinggi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. Oleh karena itulah diyakini bahwa motivasi dan kebutuhan mempunyai hubungan dalam belajar. Namun motivasi tidak selalu seimbang dengan kemampuan yang dimiliki seseorang. Sehingga sering kita temui seseorang dengan motivasi yang tinggi tetapi tidak memperoleh hasil yang maksimal. Proses motivasi itu sendiri tidak dapat terlihat secara langsung, yang terlihat hanya tingkah laku dari suatu kegiatan, sehingga untuk melihat hasil dari motivasi seorang mahasiswa dalam proses belajar dapat ditunjukkan dengan indeks prestasi kumulatif. Dimana indeks prestasi kumulatif sebagai salah satu ukuran kemampuan mahasiswa dalam mengikuti kuliah. Sebagian besar mahasiswa yang memiliki motivasi dan kemampuan yang tinggi akan menghasilkan indeks prestasi kumulatif yang tinggi pula. Namun ada pula sebagian mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi tetapi tidak didukung dengan kemampuan yang tinggi atau sebaliknya memiliki kemampuan yang tinggi namun tidak didukung motivasi yang kuat, sehingga menyebabkan mahasiswa tersebut memperoleh indeks prestasi kumulatif yang rendah. Prestasi yang dicapai seorang mahasiswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dari dalam diri mahasiswa (faktor internal) maupun dari luar mahasiswa (faktor eksternal). Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi, diperlukan untuk memahami bagaimana perubahan dalam waktu tersebut berhubungan dengan perubahan prestasi, sehingga pada akhirnya menjadi pertimbangan bagi pengambil kebijakan dalam pendidikan akuntansi. Yang mana pndidikan akuntansi berperan untuk menjembatani praktik dan teori akuntansi sehingga praktik akuntansi selalu berkembang menuju keadaan yang lebih baik. Akuntansi adalah pelajaran yang menuntut penalaran dalam pemahamannya. Sebagian besar mahasiswa yang belajar akuntansi merasa sulitnya memahami akuntansi dikarenakan penyampai materi yang kurang penalaran dan sulitnya memahami akuntansi. Dengan sulitnya pemahaman tersebut mengenai akuntansi menyebabkan mahasiswa tidak termotivasi untuk belajar akuntansi, dimana motivasi belajar itu sangat diperlukan bagi seorang

3 mahasiswa dalam pengembangan ilmu akuntansi. Dari proses pemahaman tersebut akan mempengaruhi perilaku, sikap, dan wawasan berfikir seseorang. Oleh karena itu, tujuan pengenalan akuntansi tidak saja untuk menjadikan mahasiswa memperoleh pengetahuan teknis akuntansi, tetapi lebih dari itu juga untuk ajang pelatihan kemampuan bernalar, berargumen, dan belajar mandiri. Fenomena tersebut merupakan hal yang dapat dijumpai di kalangan mahasiswa. Begitu banyak faktor yang menyebabkan adanya ketidakseimbangan antara kemampuan dengan motivasi mereka, sehingga menyebabkan indeks prestasi kumulatif yang mereka peroleh tidak sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu faktor utama bagi para mahasiswa untuk meningkatkan indeks prestasi kumulatif adalah motivasi belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul: Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Mahasiswa Akuntansi. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis tertarik untuk mengidentifikasikan masalah-masalah berikut ini: 1. Bagaimana motivasi belajar mahasiswa akuntansi. 2. Bagaimana prestasi mahasiswa akuntansi. 3. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi mahasiswa akuntansi. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah mengumpulkan data dan informasi mengenai pengaruh motivasi belajar terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa akuntansi. Sedangkan tujuan dari penelitian ini, antara lain: 1. Untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswa akuntansi. 2. Untuk mengetahui prestasi mahasiswa akuntansi. 3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi mahasiswa akuntansi.

4 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian atas pengaruh motivasi terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa akuntansi dapat memberikan manfaat bagi: 1. Penulis Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi mahasiswa akuntansi dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian skripsi Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi S1 Universitas Widyatama. 2. Pihak lain, khususnya di kalangan perguruan tinggi Dengan melalui karya ilmiah ini diharapkan akan memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai motivasi belajar terhadap prestasi mahasiswa akuntansi. 1.5 Kerangka Pemikiran Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menutut ilmu di lembaga pendidikan formal. Konsep belajar sangat beragam dan tergantung dari sisi pandang orang yang mengamatinya. Belajar merupakan salah satu konsep menarik dalam teori-teori psikologi dan pendidikan, sehingga para ahli memberikan pengertian mengenai belajar. Menurut Slameto yang dikutip oleh Syaiful Bahri (2002;13) belajar adalah: Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan yang terlepas dari faktor lain. Dimana aktivitas belajar merupakan kegiatan yang melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tak akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat, baik dari dalam maupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah pentingnya. Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas belajar seseorang itu yaitu

5 motivasi. Untuk lebih jelasnya akan dikemukakan definisi tentang motivasi menurut Syaiful Bahri (2002;118) adalah: Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Sardiman (2007;75) definisi motivasi belajar adalah: Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberi arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Sedangkan Abin Syamsuddin (2005;40) mengatakan bahwa untuk mengukur kekuatan motivasi belajar dapat diidentifikasikan dengan mengamati indikator-indikator sebagai berikut: 1. Durasi kegiatan belajar (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan belajar). 2. Frekuensi kegiatan belajar (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode tertentu). 3. Persistensinya (ketepatan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan belajar. 4. Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan. 5. Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwanya atau nyawanya) untuk mencapai tujuan. 6. Tindakan aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target dan idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan. 7. Tingkatan kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak). 8. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan belajar (like or dislike) positif atau negatif Sementara itu, prestasi yang dicapai seorang mahasiswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dari dalam diri

6 seseorang maupun dari luar diri seseorang. Salah satu ukuran untuk menilai keberhasilan seorang mahasiswa dalam proses belajar yaitu indeks prestasi kumulatif. Dimana indeks prestasi kumulatif merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau keberhasilan studi mahasiswa dari semester pertama sampai dengan semester terakhir yang telah ditempuh secara kumulatif. Namun untuk mengetahui prestasi belajar yang diperoleh mahasiswa setelah proses belajar mengajar berlangsung maka diadakan evaluasi. Motivasi seorang mahasiswa timbul karena adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Dimana kebutuhan seorang mahasiswa yaitu berkeinginan untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Menutut Suwardjono dalam jurnal Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi (2001;68) nilai yang diperoleh peserta didik mempunyai fungsi ganda, yaitu: Nilai sebagai ukuran keberhasilan peserta didik dalam mempelajari mata kuliah dan sekaligus sebagai alat evaluasi keberhasilan mata kuliah itu sendiri. Selain itu juga, prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa, dan berbuat. Prestasi belajar dapat dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek, yakni: kognitif, afektif dan psikomotoris. Sebaliknya, dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam tiga kriteria tersebut. Prestasi belajar menunjukkan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa dalam menerima, memahami, mengelola dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh banyaknya faktor yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, dan dapat pula mempengaruhi prestasi belajar. Menurut Oemar Hamalik (2005;117) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, adalah: 1. Faktor yang bersumber dari diri sendiri, terdiri dari: a. Tidak mempunyai tujuan yang jelas. b. Kurangnya minat terhadap bahan pelajaran.

7 c. Kesehatan yang serig terganggu. d. Kecakapan mengikuti perkuliahan. e. Kebiasaan belajar. f. Kurangnya penguasaan bahasa. 2. Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah, terdiri dari: a. Cara memberi pelajaran. b. Kurangnya bahan-bahan bacaan. c. Kurangnya alat-alat. d. Bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan. e. Penyelenggaraan perkuliahan terlalu padat. 3. Faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga, terdiri dari: a. Masalah kemampuan ekonomi. b. Masalah broken home. c. Rindu kampung. d. Kurangnya control orang tua. 4. Faktor yang bersumber dari masyarakat, terdiri dari: a. Gangguan dari jenis kelamin lain. b. Bekerja di samping kuliah. c. Aktif berorganisasi. d. Tidak dapat mengatur waktu reaksi dan waktu istirahat. e. Tidak mempunyai teman belajar bersama. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap peningkatan prestasi mahasiswa akuntansi. Bertolak dari pemikiran tersebut, penulis dapat mengemukakan hipotesis berikut ini: Motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi mahasiswa akuntansi. 1.6 Metodologi Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yang bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki secara terperinci untuk menghasilkan rekomendasi,

8 untuk keperluan masa yang akan datang. Sedangkan penelitian dengan menggunakan pendekatan survei. Teknik pengumpulan data antara lain: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) a. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. b. Kuesioner Kuesioner merupakan metode pengumpulan data survey. Pertanyaan penelitian dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis lewat kuesioner. Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan adalah dengan cara mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan topik pembahasan untuk memperoleh dasar teoritis. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini penulis lakukan pada mahasiswa Program Studi Akuntansi S1 di Universitas yang berlokasi di Kota Bandung, yaitu Universitas Widyatama, Universitas Padjadjaran., dan Universitas Parahyangan Sedangkan Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli 2007 sampai dengan Agustus 2007.