BAB I PENDAHULUAN. bagi pelanggannya baik bisnis, manufaktur maupun jasa. Ketika keinginan tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kota Malang merupakan salah satu kota yang jumlah penduduknya cukup

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk secara jujur tanpa manipulasi dan terbuka untuk melaporkan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena yang dihadapi dunia pengauditan global beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. usaha perbaikan perekonomian di Indonesia, pemerintah telah menggalakkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktivitas sosial dan pelayanan masyarakat, diantaranya adalah instansi

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan apakah sudah sesuai dengan standar yang berlaku umum atau belum.

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Wiratama dan Budiartha (2015), laporan keuangan memiliki dua. karakteristik penting yaitu relevan dan dapat diandalkan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. di dunia Internasional guna bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. tentang kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan akuntan. (Arens dan Loebbecke, 1996:4). keputusan. Para pemakai laporan keuangan selalu memeriksa dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan (Krisnawati, 2009:1). FASB (Financial Accounting Standard

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan serta memberi keyakinan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB I PENDAHULUAN. profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah jasa auditor. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntansi merupakan profesi yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan memberikan gambaran dan informasi posisi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kecurangan walaupun dalam pelaksanaannya sangat memungkinkan. akuntansi yang berlaku di Indonesia (Agoes, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. banyak perusahaan kecil menjadi besar dan perusahaan besar pun semakin

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 2). Kepercayaan yang besar dari

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki. Slogan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin banyaknya kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki. Slogan pada

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan laporan hasil audit atas laporan keuangan oleh akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. diaudit dapat dihandalkan dan manajemen juga akan mendapat keyakinan dan. melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Melalui

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan juga akan berkualitas tinggi. etik profesi. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) guna

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan juga merupakan media penting dalam memberikan informasi kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit dalam bentuk umum yaitu pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha yang semakin kompetitif (Nirmala dan Cahyonowati, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Diharapkan semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masing-masing. Pengertian laporan keuangan menurut Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan kepada pihak luar, dimana pihak luarpun memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kantor Akuntan Publik bertanggung jawab pada audit atas laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis banyak pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan dalam mengaudit laporan keuangan. Dari profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik adalah profesi yang bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. luar yang kita kenal sebagai Auditor Eksternal atau Akuntan Publik. usaha, perubahan ekuitas dan laporan arus kas.

Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik

BAB I PENDAHULUAN. ditengah persaingan yang ketat, khususnya dibidang bisnis pelayanan jasa akuntan

BAB I PENDAHULUAN. jasa akuntan publik semakin tinggi dikarenakan bukan hanya perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (

2015 PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN ETIKA PROFESI TERHADAP PENYELESAIAN DILEMA ETIKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan beberapa negara di Asia

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan dan mencari informasi tentang kehandalan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

PENGARUH DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Para pemakai laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua

BAB I PENDAHULUAN. Pengauditan merupakan bagian dari assurance service dari kantor akuntan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seorang auditor adalah melakukan pemeriksaan atau audit dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembang pesatnya dunia bisnis dan usaha belakangan ini membuat

1.2 Latar Belakang Penelitian Perkembangan profesi akuntan sejalan dengan perkembangan perusahaan dan berbagai jenis badan hukum lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat terutama dalam bidang audit terhadap laporan keuangan yang dibuat

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. laporan itu telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang independen dan berkompeten dalam bidang keuangan yang. auditing disebut auditor atau yang sering disebut akuntan.

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat dan dapat di percaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan audit yang dapat diandalkan (Kurnia, dkk, 2014). Profesi

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas audit merupakan hal penting yang harus dipertahankan oleh para auditor

BABI PENDAHULUAN. yang menggunakan jasa kantor akuntan publik yang keprofesionalismenya sudah

BAB I PENDAHULUAN. Audit dapat dikatakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan auditan lainnya maka auditor dituntut menjadi seorang ahli. Klien dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme memiliki pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuh berkembangnya profesi auditor di dalam suatu negara akan

Judul : Pengaruh Fee audit,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, perusahaan pada umumnya menginginkan kualitas terbaik bagi pelanggannya baik bisnis, manufaktur maupun jasa. Ketika keinginan tersebut telah tercapai, perusahaan harus mempertahankan eksistensi dan perkembangannya. Untuk mempertahankan eksistensi dan perkembangannya, setiap perusahaan harus selalu memperbaiki kegiatan operasi perusahaannya. Hasil dari operasi suatu perusahaan selama satu periode tertentu dapat terlihat pada laporan keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan yang disajikan selama periode tersebut akan dilakukan pemeriksaan (audit) yang bertujuan untuk mengetahui apakah laporan keuangan tersebut telah disajikan secara benar dan wajar. Audit atas laporan keuangan memegang peran yang sangat penting dalam perekonomian dan dunia bisnis. Informasi yang andal sangat dibutuhkan masyarakat sebagai pengambilan keputusan ekonomi kedepan. Informasi akan lebih dipercaya dan akuntabel apabila informasi tersebut telah dilakukan audit oleh pihak independen yaitu auditor pada suatu kantor akuntan publik (KAP) dalam bentuk opini atas laporan keuangan. Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang

2 telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Hal ini bertujuan agar hasil audit dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. (Arens :2012). Hal tersebut dapat terwujud apabila auditor baik secara pribadi maupun institusi dapat independen terhadap pihak yang di audit (auditee), dan untuk menjamin kompetensinya, seorang auditor harus memiliki keahlian dibidang audit dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bidang yang diauditnya. Sedangkan dalam hal kecermatan dalam melaksanakan tugas, auditor harus melakukan perencanaan yang baik dan pelaksanaan kegiatan sesuai standar yang ditetapkan beserta kode etik. hal ini bertujuan untuk menghasilkan kualitas audit yang dapat diandalkan sehingga dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan. De Angelo dalam Kusharyanti (2003) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), dalam Standar Profesional Akuntan Publik (2001) menyebutkan kualitas pelaksanaan audit selalu mengacu pada standar-standar yang ditetapkan, meliputi standar umum, standar pekerjaan dan standar pelaporan. Standar umum merupakan cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang

3 auditor yang mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup dalam melaksanakan prosedur audit. Sedangkan standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan mengatur auditor dalam hal pengumpulan data dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan selama melakukan audit serta mewajibkan auditor untuk menyusun suatu laporan atas laporan keuangan yang diauditnya secara keseluruhan. Kualitas audit dianggap penting bagi pengguna laporan keuangan, karena dengan tingginya kualitas audit maka menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dapat dipergunakan oleh para pihak yang berkepentingan di dalam dan di luar perusahaan untuk mengambil keputusan. Selain itu semakin tingginya kualitas audit juga dapat memperkecil kekhawatiran akan adanya skandal keuangan yang dapat mengurangi rasa kepercayaan publik terhadap laporan keuangan yang telah diaudit akuntan publik. Laporan audit yang dikeluarkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), beberapa diantaranya menghasilkan laporan audit yang tidak berkualitas, sehingga menyesatkan para pengambil keputusan berkenaan dengan going concern perusahaan. Hal ini tentu sangat merugikan pihak-pihak yang berkepentingan atas kualitas audit yang dilaporkan oleh auditor selain itu nama baik KAP juga menjadi menurun.

4 Beberapa kasus yang menggambarkan auditor melaporkan hasil audit yang tidak berkualitas terjadi pada beberapa perusahaan. Berikut tabel perusahaan yang terlibat dalam kasus tersebut. Di antaranya sebagai berikut : Tabel 1.1 Tabel Skandal Akuntansi di Dunia Perusahaan Tahun Perusahaan yang mengaudit Negara HealthSouth Corporation 2003 Ernst & Young Irlandia AIG 2004 PricewaterhouseCoopers Amerika Serikat Bernard L. Madoff 2008 Friehling & Horowitz Amerika Serikat Investment Securities LLC Anglo Irish Bank 2008 Ernst & Young Irlandia Satyam Computer Service 2009 PricewaterhouseCoopers India Lehman Brothers 2010 Ernst & Young Amerika Serikat Sumber: Tuannakota Berdasarkan tabel kasus di atas peneliti menjelaskan salah satu perusahaan yaitu Satyam Computer Services yang merupakan salah satu perusahaan IT keempat terbesar di India yang terdaftar di New York Stock Exchange. Kasus ini terjadi pada tahun 2009 ketika Ketua Satyam Mr Ramalinga Raju mengakui memalsukan rekening perusahaan selama 6 tahun sebesar US $ 1,5 miliar (RM 5.37 miliar), kasus ini dianggap sebagai skandal keuangan india terburuk atau Enron india. Hal ini menyebabkan Kantor Akuntan Pricewaterhouse Coopers yang mengaudit Laporan Keuangan Satyam Computer Services tersebut didenda $ 6.000.000 oleh US Securities and Exchange Commission, akibatnya Kantor Akuntan Pricewater house Coopers untuk bekerja di India dapat dicabut. Selain itu mengharuskan Mahindra

5 sebagai tim manajemen baru Satyam Computer Services untuk menyajikan kembali hasil keuangan periode 2002 2008 (http://en.wikipedia.org/wiki/mahindra_satyam). Tidak hanya di luar negeri, beberapa kantor akuntan publik di Indonesia juga dinyatakan bersalah karena melakukan pelanggaran terhadap standar audit dan dikenakan sanksi oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Berikut daftar kasus pelanggaran yang berujung pada pembekuan izin kerja kantor akuntan publik di Indonesia : Tabel 1.2 Kasus Pembekuan Izin Akuntan Publik Pada Tahun 2009 dan 2008 Akuntan Publik Kasus Pelanggaran Sanksi Akuntan Publik Drs. Hans Burhanduddin Makarao ( 2009 ) Akuntan Publik Drs. Basyaruddin Nur (2009) Akuntan Publik Muhammad Zae (2008) Akuntan Publik Wisnu Hermana Widya Putra ( 2008 ) Pelanggaran Standar Auditng- Standar Prosfesional Akuntan Publik (SPAP ) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan PT. Samcon tahun buku 2008 Pelanggaran Standar Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan konsolidasi PT Datascrip dan Anak Perusahaan Tahun buku 2007 Pelanggaran terhadap Standar Auditing (SA)- Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umumn atas laporan keuangan PT Pura Binaka Mandiri tahun buku 2007 yang berpengaruh cukup signifikan terhadap laporan auditor independen Pelanggaran terhadap Standar Akuntansi dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan Yayasan Pesona Pribadi Sejahtera tahun buku 2004 dan berpotensi Sanksi pembekuan izin Akuntan Publik selama 3 bulan Sanksi pembekuan izin Akuntan Publik selama 3 bulan Sanksi pembekuan izin Akuntan Publik selama 3 bulan Sanksi pembekuan selama 18 bulan dan diwajibkan kembali mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan

6 Akuntan Publik drs. Thomas Iguna (2008) Sumber : www.inilah.com (diunduh 11 Juni 2013) mempengaruhi laporan auditor independen dan melanggar ketentuan tentang pembahasan penugasan audti umum atas laporan keuangan PT Electronic Indonesia dan PT Suryana Pelanggaran terhadap Standar Auditing (SA) Standar Profesinoal Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit di Bank Global pada tahun 2004. Sanksi pembekuan selama 12 bulan dan diwajibkan kembali mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan Berdasarkan kasus pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntan publik di Indonesia dalam melaksanakan proses audit melakukan pelanggaran terhadap Standar Auditing (SA) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang berakibat ketidak andalan informasi laporan keuangan sehingga dapat menghasilkan laporan audit yang tidak berkualitas. Tidak hanya di daerah lain di Indonesia, di juga terdapat beberapa kantor akuntan publik yang melakukan pelanggaran terhadap standar pengauditan. Berikut daftar kasus pelanggaran kantor akuntan publik di : Tabel 1.3 Daftar Pelanggaran KAP di Akuntan Publik Kasus Pelanggaran Drs. Dadi Muhchidin Tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2008 Jojo Sunarjo Melanggar SA-SPAP audit umum lapkeu 2006 PT. Sasco Indonesia Robert Sanusi Atmadja Belum sepenuhnya mematuhi SA-SPAP dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan PT. Agrinical tahun buku 2008 Sumber : PPAJP (data diolah) Kualitas audit erat kaitannya dengan due professional care. karena ketika auditor ingin menghasilkan laporan audit yang berkualitas, auditor harus menerapkan

7 due professional care dalam setiap penugasan auditnya. Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama memungkinkan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Pancawati Hardiningsih & Rachmawati Meita Oktaviani : 2012) membuktikan bahwa Due Professional Care mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil ini menunjukkan bahwa auditor selalu melakukan review secara kritis pada setiap tingkat supervise terhadap pelaksanaan audit dan terhadap setiap pertimbangan audit maka auditor akan selalu menjaga kualitas hasil auditnya. Berbeda dengan hasil penelitian dari (Saripudin, Netty Herawaty, Rahayu : 2012) yang menyebutkan bahwa Secara parsial variabel due professional care tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor. Sehingga due professional care yang dimiliki auditor belum tentu meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan. Due professional care memiliki arti kemahiran professional yang cermat dan seksama (PSA No.4 SPAP 2011). Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan bahwa kecermatan dan keseksamaan dalam penggunaan kemahiran profesional menuntut auditor untuk melaksanakan skeptisme profesional. Sikap auditor yang berpikir kritis terhadap bukti audit dengan selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi terhadap bukti audit.

8 Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama memungkinkan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan. Auditor harus menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama (due professional care) dan secara hati-hati (prudent) dalam setiap penugasan. Due professional care dapat diterapkan dalam pertimbangan professional (professional judgment), meskipun dapat saja terjadi penarikan kesimpulan yang tidak tepat ketika audit sudah dilakukan dengan seksama Penerapan kecermatan dan keseksamaan diwujudkan dengan dilakukannya review secara kritis pada setiap tingkat supervise terhadap pelaksanaan audit. Kecermatan dan keseksamaan menyangkut apa yang dikerjakan auditor dan bagaimana kesempurnaan pekerjaan yang telah dihasilkan. Penjelasan di atas menggambarkan bahwa due professional care penting dan harus dimiliki serta digunakan oleh auditor dalam menjalankan setiap penugasan auditnya. Sehingga, menjamin pemberian jasa professional yang kompeten kepada klien. Sikap kecermatan dan kehati-hatian professional mengharuskan setiap auditor untuk bersikap dan bertindak secara hati-hati, menyeluruh, dan tepat waktu sesuai dengan persyaratan penugasan. Ketika, auditor menggunakan due professional care dalam tugas auditnya memungkinkan auditor memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh

9 kekeliruan atau kecurangan. Hal tersebut dilakukan tentunya agar menghasilkan laporan audit yang berkualitas sehingga berguna bagi para pengambil keputusan. Penelitian terkait hubungan due professional care terhadap kualitas audit ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh pancawati 2012 yang berjudul pengaruh due professional care, etika, dan tenur terhadap kualitas audit. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada pembahasan variabelnya dimana peneliti sebelumnya meneliti tentang due professional care, etika dan tenur. Sedangkan peneliti hanya meneliti variabel due professional care. Selain itu, peneliti sebelumnya yang memilih studi kasus di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, peneliti lebih tertarik melakukan penelitian di Kota. Hal ini dikarenakan KAP yang ada di Kota lebih banyak dan memiliki karakteristik yang berbeda antara auditor di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan yang ada di Kota. Objek penelitian ini yaitu auditor junior dan senior yang berada di KAP Kota, pemilihan auditor junior dan senior karena auditor junior dan senior lebih banyak menangani kasus klien secara langsung di lapangan. Berdasarkan uaraian di atas maka peneliti ingin meneliti kembali dengan judul Pengaruh Due Professional Care terhadap Kualitas Audit pada KAP di Kota 1.2 Rumusan Masalah

10 Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana gambaran umum tentang due professional care pada auditor pada KAP di bandung. 2. Bagaimana gambaran umum tentang kualitas audit pada auditor pada KAP di bandung. 3. Bagaimana pengaruh due professional care terhadap kualitas audit pada auditor pada KAP di bandung. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji dan mendapat gambaran mengenai pengaruh due professional care terhadap kualitas audit pada KAP di. 1.3.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang due professional care pada auditor pada KAP di bandung. 2. Untuk mengetahui gambaran umum tentang kualitas audit pada auditor pada KAP di bandung.

11 3. Untuk mengetahui due professional care terhadap kualitas audit pada auditor pada KAP di bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas topik yang berkaitan dengan penelitian ini, ataupun pada objek yang cakupannya lebih luas pada disiplin ilmu yang diteliti. Sehingga diharapkan dapat mengembangkan isi penelitiannya. 1.4.2 Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, diantaranya bagi penulis sendiri, bagi pihak terkait dan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 1. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan di bidang akuntansi khususnya mengenai due professional care dan kualitas audit serta menambah pengetahuan pada mata kuliah audit mengenai pengaruh due professional care terhadap kualitas audit pada KAP di. 2. Bagi Kantor Akuntan Publik Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi KAP di untuk memilih auditor yang memiliki sikap due professional care yang tinggi agar tidak terjadi kekeliruan dalam

12 melaksanakan tugas audit dan menghasilkan kualitas audit yang baik sehingga nama baik KAP akan positif di masyarakat. 3. Bagi Auditor Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi Auditor akan pentingnya kualitas yang dimiliki oleh dirinya dalam melaksanakan tugas auditnya sehingga kasus-kasus yang telah terjadi sebelumnya tidak terulang lagi.