LOGAM BUKAN BESI (NONOFERROUS)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV LOGAM PADUAN (METAL ALLOY)

PROSES PRODUKSI I METALURGI SERBUK BY ASYARI DARYUS UNIVERSITAS DARMA PERSADA

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

MAKALAH MATERIAL TEKNIK TENTANG METAL ALLOYS ATAU LOGAM PADUAN

MATERIAL TEKNIK LOGAM

MODUL 8 9 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim

14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys)

BAB II ALUMINIUM DAN PADUANNYA

Perubahan zat. Perubahan zat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang lama adalah daya pengikatnya yang besar untuk elemen-elemen tertentu, terutama

I. PENDAHULUAN. 26, Unsur ini mempunyai isotop alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26

PENGARUH PENAMBAHAN Mg (0,5 1,3%) PADA PADUAN Al-Si TERHADAP SIFAT MEKANIS DALAM CETAKAN LOGAM BERLAPIS HARDCHROM. Wisma Soedarmadji *)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. aluminium meliputi pemanfaatan energi bebas yang terus menerus untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

I. PENDAHULUAN. Alumina banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti digunakan sebagai. bahan refraktori dan bahan dalam bidang otomotif.

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dapur Crucible dan Burner Sebagai Alat Pemanas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

BUKU V SISTEM ALAT BANTU

Proses Pembuatan Biodiesel (Proses Trans-Esterifikasi)

NAMA : KELOMPOK : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit.

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

1. Fabrikasi Struktur Baja

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. periodik unsur. Aluminium memiliki nomor atom 13 dan berat atom 26,9815 sma.

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

II. M E T A L L U R G I

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

BAB VI PROSES PENGELASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

KIMIA TERAPAN LARUTAN

I. PENDAHULUAN. Aluminium digunakan secara luas, karena mempunyai sifat sifat seperti

TIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub

Pembahasan Materi #11

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membuat suatu produk, bahan teknik merupakan komponen. yang penting disamping komponen lainnya. Para perancang, para

MODUL 10 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL TROMOL REM SEPEDA MOTOR DENGAN PENAMBAHAN UNSUR CHROMIUM TRIOXIDE ANHYDROUS (CrO 3 )

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

I. Tujuan. Dasar Teori

TUGAS AKHIR STUDI UKURAN, BENTUK, DAN KEKERASAN HASIL COR ULANG SERBUK HASIL ATOMISASI SEMPROT UDARA KARBON DUA ARAH TIMAH PUTIH

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

Jurnal Kimia Anorganik 2 26 Maret 2014 PEMBUATAN TAWAS. Eka Yulli Kartika. Kelompok 3: Eka Noviana N.A,Masfufatul Ilma, Nina Afria Damayanti

BAB II LANDASAN TEORI. Brazing adalah cara penyambungan bahan logam melalui proses. titik lebur bahan yang akan dipadukan atau disambungkan.

Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa. Dan bumi itu kami hamparkan, maka sebaik-baik yang

TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI

SIFAT FISIK DAN MINERAL BAJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KULIAH III KEMASAN GELAS. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pada pertemuan ini adalah : - mampu menjelaskan aplikasi kemasan gelas pada bahan pangan.

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Handout. Bahan Ajar Korosi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketersediaan energi yang berkelanjutan merupakan salah satu isu yang cukup

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi

RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

ANALISIS KADAR ABU DAN MINERAL

KIMIA ELEKTROLISIS

Bab 1 Pendahuluan. I. Landasan Teori

e) Sebatian karbonat - Kebanyakan adalah tidak stabil - Terurai kepada oksida & karbon dioksida apabila dipanaskan - Contohnya:

Gambar 4.2 Larutan magnesium klorida hasil reaksi antara bubuk hidromagnesit dengan larutan HCl

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

KRIYA LOGAM. Oleh: B Muria Zuhdi JURUSAN PENDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 INDUSTRI BESI DAN BAJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

BAB VI BATTERY. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan jenis dan bahan Battery Memahami fungsi dan cara perawatan Battery

Transkripsi:

LOGAM BUKAN BESI (NONOFERROUS) LOGAM BUKAN - BESI ( NONFERROUS ) Kurang lebih 20% dari logam yang diolah menjadi produk industri merupakan logam bukan besi. Indonesia merupakan negara penghasil bukan besi meliputi: timah putih, tembaga, nikel alumunium. Ciri logam bukan besi ialah: daya tahan terhadap korosi, daya hantar yang baik dan pengubahan bentuk yang mudah. SIFAT LOGAM BUKAN BESI Salah satu sifat logam bukan besi yang menjadi ciri khas adalah berat jenis. Kebayakan logam bukan besi tahan terhadap korosi ( air atau kelembaban ). Magnesium tahan terhadap korosi dalam lingkungan udara biasa akan tetapi dalam air laut ketahan korosinya dibawah baja biasa. Secara umum dapat dikatakan bahwa makin berat suatu logam bukan besi makin baik daya tahan korosinya. Alumunium merupakan pengecualian, pada permukaan terbentuk lapisan oksida yang melindungi alumunium dari korosi selanjutnya. Disamping itu warna asli logam bukan besi ialah kuning, abu-abu perak menambah nilai estetika logam tersebut. Logam bukan besi umumnya sulit dilas, sedang kemampuan pengecoran, pemesinan dan pembentukan berbeda-beda. PELEBURAN Logam bukan besi ( nonferrous )tidak ditemukan sebagai logam murni dialam bebas biasanya terikat sebagai oksida dengan kotoran-kotoran membentuk bijih-bijih.

Gambar peralatan pengolahan Alumunium pada tahun 1888

PEMBUATAN ALUMUNIUM Proses Bayer, yang dikembangkan oleh Karl Josef Bayer, seorang ahli kimia berkebangsaan Jerman, biasanya digunakan untuk memperoleh alumunium murni. Bauksit halus yang kering dimasukan ke dalam pencampur, diolah dengan soda api (NaOH) dibawah pengaruh tekanan dan pada suhu dibawah atas titik didih. NaOH bereaksi dengan bauksit menghasilkan aluminat natrium yang larut. Setelah proses selesai, tekanan dikurangi dan ampas yang terdiri dari oksida besi yang tak larut, silikon, titanium dan kotoran lainya ditekan melalui saringan dan dikesampingkan. Cairan yang mengandung alumina dalam bentuk aluminat natrium dipompa ke dalam tangki pengendapan, kemudian dibubuhkan kristal hiroksida alumunium terpisah dari larutan. Hiroksida alumunium kemudian disaring dan dipanaskan sampai mencapai suhu 980*C. Alumina siap dilebur. Logam alumunium dihasilkan melalui proses elektrolisa di mana alumina berubah menjadi oksigen dan alumunium. Alumina murni dilarutkan kedalam eriolit cair (natrium alumunium flourida) dalam dapur elektrolit. Arus listrik dialirkan dalam campuran melalui elektroda karbon. Pada saat tertentu, alumunium disadap darisel dan logam cair tersebut dipidahkan ke dapur penampung untuk dimurnikan atau untuk kerperluan paduan, setelah itu tuang kedalam ingot untuk diolah lebih lanjut. Yefri Chan (Universitas Darma Persada

Gambar Sel sel elektrolisa pada pabrik alumunium Yefri Chan (Universitas Darma Persada

PEMBUATAN MAGNESIUM Magnesium berasal dari air laut.. Air laut mengandung 1300/ sejuta bagian magnesium yang direaksikan dengan kapur. Kapur dihasilkan dengan membakar kulit kerang pada 1320*C.kapur dan air laut akan menghasilkan endapan Mg(OH)2. Berikut disertai gambar:

Bagan proses pembuatan magnesium dari air laut

PEMBUATAN TEMBAGA Tembaga diperoleh dari bijih tembaga yang disebut Chalcopirit. Besi yang ada larut dalam terak dan tembaga yang tersisa / mattedituangkan kedalam konverter. Udara dihembuskan kedalamnya selama 4 atau 5 jam, kotoran teroksidasi, dan besi membentuk terak yang dibuang pada waktu tertentu. Bila udara dihentikan, oksida kupro bereaksi dengan sulfida kupro maka akan membentuk besi blister dan Dioksida belerang.tembaga blister ini dilebur dan dicor menjadi slab, kemudian diolah secara elektrolitik menjadi tembaga murni.

Bagan proses peleburan tembaga

PEMBUATAN TIMAH HITAM Pengolahan timah hitam dari bijihnya merupakan pengolahan kompleks. Konsentrat timah mengandung 65 80% Pb harus terlebih dahulu dipanggang untuk menghilangkan sulfida sulfida.

Proses Pembuatan Timah

PENGECORAN LOGAM BUKAN BESI Pengecoran logam bukan besi meliputi tembaga, alumunium, seng, tin, dan timah. Paduan umumnya mengandung mengandung pula antimon, fosfor, mangan, nikel, dan silikon dalam jumlah kecil.cara pengecoran berbeda sedikit dengan pengecoran besi. Kuningan merupakan paduan antara tembaga dan seng dengan kadar seng bervariasi antara 10 sampai 40%. Bila kadar seng lebih dari 40%, terjadi penurunan kekuatan dan sewaktu dilebur seng mudah menguap penambahan unsur timah sebesar 0,5-5% dapat meningkatkan kemapuan permesinan.