BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. aluminium meliputi pemanfaatan energi bebas yang terus menerus untuk membentuk
|
|
- Indra Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aluminium Aluminium merupakan salah satu bahan baku dalam bidang industri metalurgi. Aluminium diproduksi sebagai produk dengan kemurnian yang tinggi. Produksi aluminium meliputi pemanfaatan energi bebas yang terus menerus untuk membentuk bauksit menjadi logam. Bauksit terdiri dari 40% sampai 60% Al 2 O 3, dibentuk dari beberapa fase alumina hidrous {Al(OH) 3, AlOOH, dan Al 2 O 3.H 2 O} bersama dengan silikon, besi dan titanium. Proses bayer mengekstrak alumina dengan cara menghancurkan bauksit dengan tekanan dan suhu yang tinggi dikuti dengan pengklarifikasian, pengendapan, pencucian dan akhirnya mengkalsinasi untuk menghasilkan alumina anhidrous murni (Thinstad, 1932) Sejarah Aluminium Sejarah Penamaan Aluminium Bangsa Yunani dan Romawi kuno menggunakan aluminium (alum) sebagai cairan penutup pori-pori dan bahan penajam proses pewarnaan. Pada tahun 1761 de Morveau mengajukan nama alumine untuk basa alum, sedangkan Lavoisier (1787) mengidentifikasi bahwa aluminium adalah oksida logam yang belum ditemukan.
2 Wohler (1827) yang merupakan seorang ilmuwan, telah berhasil mengisolasi logam aluminium ini, walaupun aluminium tidak murni telah berhasil dipersiapkan oleh Oersted dua tahun sebelumnya. Davy (1807) memberikan proposal untuk menamakan logam ini aluminum (belum ditemukan saat itu), dan pada akhirnya setuju untuk menggantinya dengan aluminium. Nama yang terakhir ini sama dengan nama banyak unsur lainnya yang berakhir dengan ium. Aluminium juga merupakan pengejaan yang dipakai di Amerika sampai tahun 1925 ketika American Chemical Society memutuskan untuk menggantikannya dengan aluminum. Untuk selanjutnya pengejaan yang terakhir yang digunakan di publikasi-publikasi mereka (Mohsin, 2006) Sejarah Umum Mendapatkan Aluminium Aluminium pertama sekali diperoleh dalam bentuk murni pada tahun 1825 oleh Oersted dengan jalan memanaskan natrium amalgama dan natrium aluminium klorida. Henari Saint Clavil Deauville memproduksi aluminium dari natrium aluminium klorida dengan pemanasan menggunakan logam natrium sebagai katalisator. Proses ini telah berlangsung kurang lebih 35 tahun. Pada tahun 1886 Charles Hall dari United States of America (USA) menghasilkan aluminium dari proses elektrolisa alumina yang dipisahkan dari campuran kriolit (Na 3 AlF 6 ). Pada tahun yang sama Poult Heroult dari Perancis mendapatkan hak paten dari negaranya untuk proses yang sama dengan Hall. Tahun 1983 kapasitas produksi aluminium dengan metode Hall-Heroult ini meningkat dan berkembang pesat. (Grjotheim, 1982)
3 Sifat-sifat Aluminium Aluminium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa. Bubuknya berwarna abuabu. Aluminium melebur pada suhu 659 o C. Bila terkena udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksida lebih lanjut (Vogel, 1937) Alumunium adalah logam lunak dengan kekuatan tarik kira-kira 100 N/mm 2. Aluminum mempunyai massa jenis rendah yaitu 2,7x10 3 kg/m 3, oleh sebab itu aluminium merupakan bahan penting dalam bangunan kapal udara, bangunan kapal laut, teknik mobil dan bangunan karoseri. Untuk meningkatkan kekuatan tariknya aluminium pada umumnya harus dipadukan dengan logam lain (Aluminium Alloy). Aluminium tahan korosi berkat lapisan kuat oksida-aluminium, oleh sebab itu aluminium digunakan untuk penutup baja dan logam lain. Aluminium juga tahan terhadap bahan-bahan kimia, sehingga digunakan dalam teknik kimia. Sama halnya dengan tembaga, aluminium juga mempunyai daya hantar panas yang baik dan sekaligus mempunyai refleksi panas yang besar sehingga aluminium digunakan sebagai bahan isolasi. Aluminium juga mempunyai daya hantar listrik yang baik, sehingga banyak digunakan sebagai bahan penghantar listrik. Aluminium juga sukar dituang, karena aluminium cair yang kental dan mempunyai penyusutan yang besar. Aluminium mempunyai daya oksidasi yang besar sehingga logam ini sukar dilas (Beumer, 1994).
4 2.2. Produksi Aluminium Aluminium merupakan logam yang sangat reaktif. Dibandingkan dengan kebanyakan logam lainnya, sangat sulit untuk mengambil aluminium dari bijih, seperti bauksit karena energi yang diperlukan untuk mengurangi aluminium oksida (Al 2 O 3 ) cukup besar. Aluminium oksida memiliki titik lebur sekitar 2000 C. Oleh karena itu, harus diambil melalui proses elektrolisa. Dalam proses elektrolisa aluminium, aluminium oksida ditaburkan dalam larutan kriolit. Operasional suhu pengurangan sel adalah sekitar C. Kriolit ditemukan sebagai mineral di Greenland, namun dalam industri penggunaannya telah diganti dengan bahan sintetis. Kriolit adalah senyawa kimia yang terdiri dari aluminium, sodium, dan kalsium fluoride (Na 3 Alf 6 ) ( Proses Hall-Heroult Produksi industri aluminium dihasilkan dari pot reduksi alumina dengan proses Hall- Heroult. Proses Hall-Heroult dinamakan dari nama penemunya. Proses ini pada tahun 1886 secara bebas dikembangkan dan dipatenkan sebagai proses elektrolisis alumina (Al 2 O 3 ). Alumina dilarutkan pada larutan elektrolit yang umumnya terdiri dari larutan kriolit (Na 3 AlF 6 ). Larutan elektrolit dimodifikasikan dengan penambahan Aluminium Floride (AlF 3 ), Kalsium Floride (CaF2) dan dengan zat tambahan lainnya. Proses Hall-Heroult adalah metode yang hanya digunakan untuk memproduksi aluminium pada industri peleburan aluminium saat ini. Pada pot reduksi alumina modern terdapat
5 masing masing anoda karbon prebaked yang dicelupkan dalam larutan elektrolit, dan ion ion oksida dari campuran alumina ditukar secara elektrolisa pada anoda sebagai produk sampingan. Reaksi aluminium oksida dengan anoda karbon membentuk gas CO Elektrolit Kriolit adalah elektrolit yang banyak dipilih karena kriolit memiliki kapasitas yang khas yaitu sebagai pelarut alumina. Elektrolit tidak dikonsumsi selama proses elektrolisis, tetapi sebagian hilang selama proses penguapan, hidrolisa, dan dengan perembesan elektrolit ke barisan katoda. Suhu elektrolit selama pot operasi normal adalah sekitar o C. Pada umumnya pergantian elektrolit kimia, seluruhnya adalah sejarah proses Hall-Heroult. Dimana elektrolit ini memiliki tujuan untuk melindungi pot operasi. Agar elektrolit menjadi lebih baik perlu ditambahkan zat tambahan untuk meningkatkan fisikokimia dari elektrolit, seperti sedikit kelarutan dari logam, konduktivitas listrik yang tinggi, densitas yang rendah dan tekanan penguapan yang rendah. Semua zat tambahan pada elektrolit ini berfungsi untuk mereduksi titik lebur dari elektrolit dan semua suhu pot operasi (Thinstad, 1932). Kelarutan alumina di dalam kriolit dipengaruhi oleh titik lebur kriolit. Pada suhu ± 960 o C alumina larut dalam lelehan larutan kriolit murni sebanyak 11% dari beratnya. Kelarutan alumina juga dapat dipengaruhi oleh zat tambahan dalam kriolit (Grjotheim, 1982).
6 Alumina Alumina merupakan bahan baku utama dalam proses elektrolisa aluminium. Alumina berupa bubuk berwarna putih dengan berat molekul 102 dan titik lebur 2050 o C. Dalam pembuatannya, alumina dapat dibuat dengan beberapa cara yaitu penggilingan bauksit sampai tingkat kehalusan tertentu, melarutkan alumina dengan NaOH dengan konsentrasi 34% - 45%, pemisahan zat pengotor dengan penyaringan, dan proses selanjutnya Natrium aluminium dilarutkan dengan air (Burkin, 1987). Material mentah alumina atau stok material dari proses elektrolisa aluminium dikonsumsi berdasarkan kesetimbangan rasio yang diprediksikan pada persamaan berikut: 2 Al 2 O 3 + 3C 4Al + 3CO 2...(2.1) Jadi, 1,89 kg alumina untuk memproduksi 1 kg aluminium dan secara teori akan bereaksi dengan 0,33 kg karbon memproduksi 1,22 kg karbon dioksida. Pada penambahan alumina untuk menjadi bahan baku utama dalam pembuatan aluminium. Alumina juga berperan sebagai bahan isolasi panas pada lapisan atas dari elektrolit sebagai pembentukan pembekuan kerak diatas elektrolit pada pot reduksi aluminium. Dengan demikian kehilangan panas pada pot reduksi dapat diperkecil. Permukaan dari anoda juga tertutupi dengan alumina atau butiran alumina maupun pecahan elektrolit padat, sehingga pembakaran udara dari anoda karbon dapat diperkecil.
7 Peranan dari alumina yang lain adalah untuk mereduksi emisi floride dari pot reduksi, dengan pembersihan gas anoda dengan menggunakan metode pembuangan kering. Bubuk alumina digunakan untuk menyerap gas hidrogen floride. Metode pembersihan gas ini ramah lingkungan. Penghasilan alumina kedua adalah digunakan sebagai material utama dari pot reduksi Anoda Ada 2 desain utama dari anoda yaitu anoda prebaked dan anoda soderberg. Anoda prebaked terbuat dari campuran petroleum agregat kokas, dan coal tar pitch kemudian dicetak menjadi blok-blok anoda dan dipanggang pada dapur pemanggangan anoda pada temperatur 1100 o C. Anoda soderberg juga terbuat dari campuran yang sama dari petroleum kokas dan coal tar pitch, tetapi berbeda dalam komposisi dari pitchnya saja (Thinstad, 1932). Di anoda (elektroda positif ), oksigen yang dibentuk adalah: 2 O 2 - O e (2.2) kemudian dioksidasi oleh oksigen, melepaskan karbon dioksida. O 2 + C CO 2... (2.3) Anoda akan berkurang dalam pot sehingga harus diganti secara berkala, karena anoda dikonsumsi dalam proses.
8 Katoda Berbeda dengan anoda, yang katoda tidak dioksidasi karena tidak ada oksigen hadir, karena karbon dari katoda dilindungi oleh aluminium cair di dalam pot. Setelah lima sampai sepuluh tahun, atau tergantung pada pemakaian katoda dalam elektrolisa, pot harus dibangun dengan memakai katoda. Reaksi pada katoda (elektroda negatif) adalah Al e - Al... (2.4) Disini ion aluminium ditambahkan elektron Energi Listrik Elektrolisa aluminium dengan proses Hall-Heroult membutuhkan banyak energi. Spesifik di seluruh dunia, rata-rata konsumsi energi sekitar 15 ± 0,5 kilowat-jam per kilogram yang dihasilkan dari aluminium (52 MJ - 56 MJ / kg). Pabrik peleburan yang paling modern menggunakan energi listrik mencapai sekitar 12,8 kwh / kg (46,1 MJ / kg). Tenaga listrik yang digunakan sekitar 20% sampai 40% dari biaya produksi aluminium, tergantung pada lokasi dari pabrik peleburan. Pabrik peleburan cenderung terletak di mana tenaga listrik baik dan murah. Seperti Afrika Selatan, Ghana, Pulau Selatan Selandia Baru, Australia, Cina, Timur Tengah, Rusia, Kanada, dan Islandia (
9 2.3. Dross Peleburan aluminium dengan sedikit pembentukan aluminium dross terjadi ketika pengisian aluminium ke dalam furnace terlindung dari pembakaran produk dan peleburan dengan cepat. Dross adalah bentuk dari aluminium oksida dan oksidaoksida lain yang terakumulasi pada permukaan aluminium cair. Pemisahan secara lengkap dari dross adalah dimana aluminium akan diuapkan dengan luas yang berbeda pada gravitasi spesifik dari aluminium dan dross. Beberapa oksida mengapung pada permukaan aluminium cair (dross) dan yang lainnya tenggelam membentuk endapan atau lumpur. Perlakuan pada pembersihan alumnium yang terdiri dross adalah dengan proses penambahan fluks. Proses penambahan fluks pada aluminium cair sebagian besar dilakukan karena 2 alasan yaitu: 1. Untuk memudahkan proses pemisahan yang efektif dari aluminium cair dan dross 2. Untuk menghilangkan hidrogen yang larut dan menghilangkan dross dari permukaan aluminium cair (Heine, 1955). Jenis fluks yang biasa digunakan di PT Inalum adalah De-Inclusion flux dengan komposisi senyawa yang ada didalamnya, yaitu : NaCl : 45 %, KCl : 30%, Na 2 SiF 6 : 10 %, NaF : 15 %.
10 Adapun fungsi dari masing-masing komponen fluks adalah : 1. NaCl dan KCl berfungsi untuk menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam molten, khususnya H 2 Reaksi : NaCl Na + + Cl -... (2.5) KCl K + + Cl -... (2.6) Didalam dapur terdapat gas H 2 yang terionasi. Ion-ion tersebut beraksi : H + + Cl - HCl.. (2.7) 2. Na 2 SiF 6 berfungsi untuk melepaskan aluminium cair yang terjebak dalam gumpalan dross. Reaksi : Na 2 SiF 6 2NaF + SiF 6 (2.8) 3SiF 6 4AlF 3 + 3Si.. (2.9) AlF 3 larut dalam cairan aluminium. NaF berfungsi untuk mengikat inklusi Al 2 O 3 dalam aluminium cair membentuk dross. Reaksi : 2AlO 3 + 4NaF 3NaAlO 2 + NaAl F 4 (2.10) Al 2 O 3 + 6NaF 2AlF 3 + 3Na 2 O... (2.11) (Anonim,1982). Aluminium cair mudah teroksidasi membentuk senyawa oksida (Al 2 O 3 ) dengan berat jenis yang hampir sama dengan aluminium cair sehingga sukar untuk
11 dipisahkan. Pada temperatur 960 o C 970 o C aluminium cair yang dibawa dari pot reduksi ke pabrik pencetakan sempat kontak langsung dengan udara luar. Uap air di udara akan bereaksi dengan aluminium cair untuk membentuk gas hidrogen. Gas hidrogen dan kotoran di dalam aluminium cair akan mengakibatkan cacat seperti penampakan menjadi kusam, adanya lubang-lubang pada permukaan ingot (aluminium batangan) dan lain-lain. Untuk mengurangi kandungan cemaran oksida dan gas H 2 di dalam aluminium cair maka dilakukan penambahan fluks. Jenis fluks dibedakan menurut bentuk atau keadaannya pada temperatur kamar seperti: 1. Fluks padat terdiri atas bubuk, butiran dan tablet 2. Fluks cair seperti CCl 4 dan PCl 5 3. Fluks gas seperti Cl 2, N 2, CCl 2, dan F 2 Beberapa tipe fluks bubuk (powder fluxs) ditunjukan pada tabel 2.1. sebagai berikut: Tabel 2.1 Komposisi kimia beberapa jenis fluks NaCl Na 2 SiF 6 NaF Na 3 AlF 3 Na 2 CO 3 KCl K 2 SiF 6 K 2 SO 2 Tipe (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) A B C D Komponen utama fluks berupa klorida dan florida akan bereaksi dengan oksida yang berguna memperbaiki berbagai sifat produk aluminium (PT. Inalum, 1996).
12 Pengolahan Dross Pada industri yang meliputi peleburan aluminium, dross biasanya terbentuk pada permukaan aluminium cair pada hubungan dengan atmosfer dapur. Dross terdiri antara 30-60% aluminium cair yang tersebar di lapisan oksida (Chansaksoong, 2006). Tujuan dari proses pengolahan dross ini adalah untuk memperoleh kembali aluminium cair yang terperangkap di dalam dross. Dross diolah dengan menggunakan mesin pengolahan dross (Dross Processing Equipment) untuk dilakukan pengadukan. Karena gaya sentrifugal, aluminium cair yang terperangkap di dalam dross akan terlempar ke dinding bejana, lalu mengikuti kemiringan dinding dan aluminium cair keluar melalui lubang dasar bejana. Proses pengadukan yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi menyebabkan aluminium cair hasil pengolahan dross jatuh ke posisi pinggir dari bejana. Pada proses pengolahan dross dilakukan penambahan fluks sekitar 0,11kg/T Aluminium. Komposisi dari fluks ini adalah 34% NaCl, 12% Na 2 SiF 6 dan 54% NaNO 3. Fluks ini akan bereaksi secara eksotermis mengakibatkan peningkatan suhu sehingga aluminium masih tetap cair. Reaksi yang menghasilkan panas dapat dilihat sebagai berikut : Na 2 SiF 6 2 NaF + SiF 4... (2.12) 3 SiF Al 4 AlF Si..(2.13) 3 NaF + Al AlF Na (2.14) AlF Al 3 AlF.. (2.15)
aluminium dari kebanyakan bahan itu masih belum ekonomis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Alumunium adalah logam yang terbanyak didunia. Logam ini merupakan bagian dari pada kerak bumi. Namun proses untuk mendapatkan aluminium dari kebanyakan bahan itu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang lama adalah daya pengikatnya yang besar untuk elemen-elemen tertentu, terutama
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah aluminium Logam aluminium pertama kali dipersiapkan pada tahun 1825, tetapi baru dalam jumlah sedikit sebagai logam yang berharga. Kesulitan yang belum teratasi sampai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. periodik unsur. Aluminium memiliki nomor atom 13 dan berat atom 26,9815 sma.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aluminium Aluminium adalah logam ringan yang cukup penting peranannya dalam kehidupan manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistem periodik unsur. Aluminium
Lebih terperinciLOGAM BUKAN BESI (NONOFERROUS)
LOGAM BUKAN BESI (NONOFERROUS) LOGAM BUKAN - BESI ( NONFERROUS ) Kurang lebih 20% dari logam yang diolah menjadi produk industri merupakan logam bukan besi. Indonesia merupakan negara penghasil bukan besi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Aluminium Orang pertama yang telah berhasil memisahkan aluminium adalah H.Davy yaitu pada tahun 1808. Pada tahun 1825 Oersted dapat menghasilkan aluminium yang lebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang tersusun dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Alumina banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti digunakan sebagai. bahan refraktori dan bahan dalam bidang otomotif.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alumina banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti digunakan sebagai bahan refraktori dan bahan dalam bidang otomotif. Hal ini karena alumina memiliki sifat fisis
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sedikit sebagai logam berharga. Kesulitan yang belum teratasi sampai waktu yang lama
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Umum Aluminium Logam aluminium pertama kali ditemukan pada tahun 1825, tetapi baru dalam jumlah sedikit sebagai logam berharga. Kesulitan yang belum teratasi sampai waktu
Lebih terperinciBAB II ALUMINIUM DAN PADUANNYA
BAB II ALUMINIUM DAN PADUANNYA Aluminium adalah salah satu logam ringan (light metal) dan mempunyai sifat-sifat fisis dan mekanis yang baik, misal kekuatan tarik cukup tinggi, ringan, tahan korosi, formability
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Magnesium klorida Salah satu kegunaan yang paling penting dari MgCl 2, selain dalam pembuatan logam magnesium, adalah pembuatan semen magnesium oksiklorida, dimana dibuat melalui
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining
BAB II PEMBAHASAN II.1. Electrorefining Electrorefining adalah proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yangingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung pengotor)digunakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim periodik
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alumina dan Aluminium 2.1.1 Aluminium Aluminium adalah logam yang ringan dan cukup penting dalam kehidupan manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kerak bumi. Boleh dikatakan setiap negara mempunyai persediaan bahan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah aluminium Aluminium adalah logam yang terbanyak di dunia. Logam 8 % dari bagian pada kerak bumi. Boleh dikatakan setiap negara mempunyai persediaan bahan yang mengandung
Lebih terperinciKIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari alumina dengan cara elektrolisa dari garam yang terfusi. Penggunaan
2.1 Aluminium BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aluminium pertama kali ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada tahun 1809 sebagai suatu unsur dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh H. C. Oersted pada tahun
Lebih terperinciSoal dan jawaban tentang Kimia Unsur
Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur 1. Identifikasi suatu unsur dapat dilakukan melalui pengamatan fisis maupun kimia. Berikut yang bukan merupakan pengamatan kimia adalah. A. perubahan warna B. perubahan
Lebih terperinciMODUL 8 9 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA
MODUL 8 9 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA ( ) TINGKAT : XII PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 8-9 Logam Murni Logam murni
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Alumina dan aluminium 2.1.1 Aluminium Aluminium adalah logam yang ringan dan cukup penting dalam kehidupan manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 26, Unsur ini mempunyai isotop alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aluminium (Al) adalah unsur kimia dengan nomor atom 13 dan massa atom 26, 9815. Unsur ini mempunyai isotop alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26 dapat meluruhkan sinar
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS. Penyusun : Muhammad Fadli ( ) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS Penyusun : Muhammad Fadli (1301782) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida Serlin Oktavia Ade Amelia NST Dosen :1.Dra. Bayharti, M.Sc 2. Miftahul Khair, S.si
Lebih terperinciTERMODINAMIKA METALLURGI
TERMODINAMIKA METALLURGI Termodinamika proses metalurgi termasuk Termodinamika metalurgi dan berbagai proses metalurgi terkait interaksi antara sistem. Untuk pembuatan baja, yang terlibat termasuk sistem
Lebih terperinciyang mengandung 50 % sampai 60 % Al 2 O 3 : 1 % sampai 20 % Fe 2 O 3 : 1 % dilarutkan dalam natrium hidroksida
xvii BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alumina dan Aluminium Aluiminium adalah unsur melimpah ketiga terbanyak dalam kerak bumi (sesudah oksigen dan silikon), mencapai 8,2 % dari massa total. Keberadaannya umumnya
Lebih terperinciDalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.
20 Soal + pembahasan. 1. Unsur-unsur golongan alkali disusun dengan meningkatnya nomor atom, yaitu : Li, Na, K, Rb dan Cs. Sifat-sifat golongan alkali yang betul adalah. A. sifat reduktor Na lebih kuat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Aluminium ditemukan kira kira sekitar 160 tahun yang lalu dan dimulai produksi
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Aluminium Aluminium ditemukan kira kira sekitar 160 tahun yang lalu dan dimulai produksi skala industri sekitar 90 tahun yang lalu. Berikut sejarah perkembangan tentang
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI
39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada
Lebih terperinciRingkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa
Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa kristal molekul sederhana: P 4, S 8 Berupa gas diatomik: Cl
Lebih terperinci30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.
30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi
Lebih terperinciElektrokimia. Sel Volta
TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang
Lebih terperinciMETODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.
METODA GRAVIMETRI Imam Santosa, MT. METODA GRAVIMETRI PRINSIP : Analat direaksikan dengan suatu pereaksi sehingga terbentuk senyawa yang mengendap; endapan murni ditimbang dan dari berat endapan didapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses pengujian panas yang dihasilkan dari pembakaran gas HHO diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan ukuran. Teori-teori yang berhubungan dengan pengujian yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB TINJAUAN PUSTAKA Alumina Alumina (Al O 3 ) merupakan material keramik nonsilikat yang paling penting. Material ini meleleh pada suhu 051 o C dan mempertahankan kekuatannya bahkan pada suhu 1500 sampai
Lebih terperinciMODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan
MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring meningkatnya kebutuhan dunia akan energi dan munculnya kesadaran mengenai dampak lingkungan dari penggunaan sumber energi yang berasal dari bahan bakar fosil,
Lebih terperinciREAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK
REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK TUJUAN : Mempelajari proses saponifikasi suatu lemak dengan menggunakan kalium hidroksida dan natrium hidroksida Mempelajari perbedaan sifat sabun dan detergen A. Pre-lab
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan
Lebih terperinciELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra
ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra 3.3 KOROSI Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan secara bertahap atau kehancuran atau memburuknya suatu logam yang disebabkan oleh reaksi kimia
Lebih terperinciKelompok I. Anggota: Dian Agustin ( ) Diantini ( ) Ika Nurul Sannah ( ) M Weddy Saputra ( )
Sn & Pb Kelompok I Anggota: Dian Agustin (1113023010) Diantini (1113023012) Ika Nurul Sannah (1113023030) M Weddy Saputra (1113023036) Sumber dan Kelimpahan Sumber dan Kelimpahan Sn Kelimpahan timah di
Lebih terperinciBAB V KERAMIK (CERAMIC)
BAB V KERAMIK (CERAMIC) Keramik adalah material non organik dan non logam. Mereka adalah campuran antara elemen logam dan non logam yang tersusun oleh ikatan ikatan ion. Istilah keramik berasal dari bahasa
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER
PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Oleh Denni Alfiansyah 1031210146-3A JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2012 PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Air yang digunakan pada proses pengolahan
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)
Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 16-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 16 Oksidasi dan Korosi Dalam reaksi kimia di mana oksigen tertambahkan
Lebih terperinciPenghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim
KONDUKTOR Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim digunakan adalah aluminium dan tembaga. Aluminium
Lebih terperinciLAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion
LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion 1 IKATAN ION A. KECENDERUNGAN ATOM UNTUK STABIL Gas mulia merupakan sebutan untuk unsur golongan VIIIA. Unsur unsur ini bersifat inert (stabil). Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciGambar 4.2 Larutan magnesium klorida hasil reaksi antara bubuk hidromagnesit dengan larutan HCl
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sintesa Garam Magnesium Klorida Garam magnesium klorida dipersiapkan melalui dua bahan awal berbeda yaitu bubuk magnesium oksida (MgO) puritas tinggi dan bubuk
Lebih terperinciBAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN
BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 4 BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan dalam keadaan tergabung secara kimia dan disebut bijih. Oleh karena keberadaan
Lebih terperinciReview II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN Review II A. ELEKTROLISIS 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 O 4H + + O 2
Lebih terperinciNabila Dyah Anggraini (11/312797/TK/37649) 1 Devi Swasti Prabasiwi (11/319052/TK/38187)
BAB I PENGANTAR I.1. Latar Belakang Aluminium merupakan salah satu elemen logam yang paling melimpah keberadaannya. Secara kuantitas, aluminium menduduki urutan ketiga elemen terbanyak di bumi, di bawah
Lebih terperinci4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar.
LATIHAN ULUM 1. Sebutkan kegunaan dari sifat koligarif larutan. 2. Sebanyak 27 gram urea ditimbang dan dimasukkan ke dalam 500 gram. Berapakah molalitas larutan yang terjadi?. 3. Apa definisi dari 4. Sebanyak
Lebih terperinciKIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN POLIMER A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali Logam alkali adalah kelompok unsur yang sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sistem perdagangan dunia di samping isu lingkungan, produk bersih, HAM, pekerja anak, dan pengupahan (Ramli, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) telah menjadi isu global yang berpengaruh terhadap perdagangan dan arus barang antar Negara. Isu kesehatan dan
Lebih terperinci1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram alir penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian Bahan-bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bubuk magnesium oksida dari Merck, bubuk hidromagnesit hasil sintesis penelitian
Lebih terperinciFOSFOR A. KELIMPAHAN FOSFOR
FOSFOR A. KELIMPAHAN FOSFOR Fosfor termasuk unsur bukan logam yang cukup reaktif, sehingga tidak ditemukan di alam dalamkeadaan bebas. Fosfor berasal dari bahasa Yunani, phosphoros, yang berarti memiliki
Lebih terperinciJurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :
PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN PADUAN AL-SI (SERI 4032) TERHADAP HASIL PENGECORAN Ir. Drs Budiyanto Dosen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAK Proses produksi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Permasalahan industri Kandungan unsur Pb yang tinggi dalam tembaga blister Studi literatur Perilaku unsur timbal dalam tanur anoda Perilaku
Lebih terperinciREAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI
REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI Definisi Reduksi Oksidasi menerima elektron melepas elektron Contoh : Mg Mg 2+ + 2e - (Oksidasi ) O 2 + 4e - 2O 2- (Reduksi) Senyawa pengoksidasi adalah zat yang mengambil elektron
Lebih terperinciKIMIA ELEKTROLISIS
KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di
Lebih terperinci3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)
3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Beton Beton merupakan bahan bangunan yang dihasilkan dari campuran atas semen Portland, pasir, kerikil dan air. Beton ini biasanya di dalam praktek dipasang bersama-sama
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA K I M I A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan
Lebih terperinciI. Tujuan. Dasar Teori
I. Tujuan 1. Merangkai rangkaian listrik yang digunakan dalam proses pewarnaan alumunium dalam proses anodizing dengan benar. 2. Dapat menghitung konsentrasi asam sulfat yang digunakan dalam proses pewarnaan
Lebih terperinciBAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67
BAB VI REAKSI KIMIA Pada bab ini akan dipelajari tentang: 1. Ciri-ciri reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. 2. Pengelompokan materi kimia berdasarkan sifat keasamannya.
Lebih terperinciOksidasi dan Reduksi
Oksidasi dan Reduksi Reaksi kimia dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara antara lain reduksi-oksidasi (redoks) Reaksi : selalu terjadi bersama-sama. Zat yang teroksidasi = reduktor Zat yang tereduksi
Lebih terperinciBAB IV LOGAM PADUAN (METAL ALLOY)
BAB IV LOGAM PADUAN (METAL ALLOY) Logam secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu ferrous(besi) dan non ferrous (bukan besi). Logam ferrous adalah material dengan unsur Fe (besi) sebagai
Lebih terperinciElektrokimia. Tim Kimia FTP
Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan
Lebih terperinciMENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI
MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI Materi ( zat ) adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Batu, kayu, daun, padi, nasi, air, udara merupakan beberapa contoh materi. Sifat Ekstensif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Dengan meningkatnya perkembangan industri otomotif dan manufaktur di Indonesia, dan terbatasnya sumber energi mendorong para rekayasawan berusaha menurunkan berat mesin,
Lebih terperinciHubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan
STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan
Lebih terperinciSulistyani, M.Si.
Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,
Lebih terperinciLOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar
LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,
Lebih terperinciHand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.
Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelasan adalah suatu proses penggabungan logam dimana logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan selain digunakan untuk memproduksi suatu
Lebih terperinciKIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )
KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 3 ) R I N I T H E R E S I A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 2 ) Menetukan Sistem Periodik Sifat-Sifat Periodik Unsur Sifat periodik
Lebih terperinciVARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK
VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK Bambang Suharnadi Program Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM suharnadi@ugm.ac.id Nugroho Santoso Program
Lebih terperinciBab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah
Lebih terperinciMengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif
TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi
Lebih terperinciSOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT 1. Pernyataan yang benar tentang elektrolit adalah. A. Elektrolit adalah zat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pencemaran belakangan ini sangat menarik perhatian masyarakat banyak.perkembangan industri yang demikian cepat merupakan salah satu penyebab turunnya kualitas
Lebih terperinciKIMIA TERAPAN LARUTAN
KIMIA TERAPAN LARUTAN Pokok Bahasan A. Konsentrasi Larutan B. Masalah Konsentrasi C. Sifat Elektrolit Larutan D. Sifat Koligatif Larutan E. Larutan Ideal Pengantar Larutan adalah campuran homogen atau
Lebih terperinciRedoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP
Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis
Lebih terperincikimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik
K-13 Kelas X kimia LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara larutan elektrolit dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fuel cell merupakan sistem elektrokimia yang mengkonversi energi dari pengubahan energi kimia secara langsung menjadi energi listrik. Fuel cell mengembangkan mekanisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketersediaan energi yang berkelanjutan merupakan salah satu isu yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan energi yang berkelanjutan merupakan salah satu isu yang cukup penting di setiap negara, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini tidak tidak terlepas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Untuk menentukan distribusi As dalam tanur anoda, dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap komposisi kimia dari tembaga hasil proses
Lebih terperinciPERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT
I. Tujuan Percobaan ini yaitu: PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT Adapun tujuan yang ingin dicapai praktikan setelah melakukan percobaan 1. Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu
Lebih terperinciReaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3
Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena Oleh : Kelompok 3 Outline Tujuan Prinsip Sifat fisik dan kimia bahan Cara kerja Hasil pengamatan Pembahasan Kesimpulan Tujuan Mensintesis Sikloheksena Menentukan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aluminium Aluminium merupakan salah satu logam yang ringan dan cukup penting perananya dalam kehidupan manusia. Diantaranya logam lain, aluminium adalah logam yang paling banyak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. digunakan pada proses Hall-Heroult adalah anoda karbon. Karbon yang merupakan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anoda Anoda adalah elektroda dengan muatan listrik positif dalam proses elektrolisa. Anoda merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (sebagai reduktor). Anoda yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia memiliki hasil perkebunan yang cukup banyak, salah satunya hasil perkebunan ubi kayu yang mencapai 26.421.770 ton/tahun (BPS, 2014). Pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan merupakan proses penyambungan setempat dari logam dengan menggunakan energi panas. Akibat panas maka logam di sekitar lasan akan mengalami siklus termal
Lebih terperinciANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA
ANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA Zainun Achmad Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Beton Konvensional Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat (semen). Beton mempunyai karakteristik tegangan hancur tekan yang
Lebih terperinciXI. KEGIATAN BELAJAR 11 CACAT CORAN DAN PENCEGAHANNYA. Cacat coran dan pencegahannya dapat dijelaskan dengan benar
XI. KEGIATAN BELAJAR 11 CACAT CORAN DAN PENCEGAHANNYA A. Sub Kompetensi Cacat coran dan pencegahannya dapat dijelaskan dengan benar B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu
Lebih terperinciPemisahan dengan Pengendapan
Pemisahan dengan Pengendapan Reaksi Pengendapan Pemisahan dengan teknik pengendapan membutuhkan perbedaan kelarutan yang besar antara analit dan material pengganggunya. Pemisahan dengan pengendapan bisa
Lebih terperinciUJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Kimia Tanggal : 07 Juni 009 Kode Soal : 9. Penamaan yang tepat untuk : CH CH CH CH CH CH OH CH CH adalah A. -etil-5-metil-6-heksanol B.,5-dimetil-1-heptanol C.
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Desinfeksi merupakan salah satu proses dalam pengolahan air minum ataupun air limbah. Pada penelitian ini proses desinfeksi menggunakan metode elektrokimia yang dimodifikasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Fluor terdapat secara meluas, misalnya sebagai fluorspar, CaF 2, Na 3 AlF 6,
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. Kelarutan hidrogen fluorida Fluor terdapat secara meluas, misalnya sebagai fluorspar, CaF 2, Na 3 AlF 6, fluorapatit, 3Ca 3 (PO 4 )Ca(F,Cl) 2, ia lebih melimpah dari klor. Fluor
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Seiring dengan berkembangnya globalisasi, produk industri setiap negara dapat keluar masuk dengan lebih mudah yang menyebabkan persaingan antar setiap
Lebih terperinci