BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan di dalam tubuh untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. Keluarga Berencana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

Kilomikron dirakit dalam sel mukosa usus dan membawa triasilgliserol makanan, kolesterol, vitamin yang larut dalam lemak, dan Choles - ester teryl

HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol merupakan lemak yang penting namun jika terlalu berlebihan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

PERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Diabetes mellitus (DM) terdiri dari dua kata yakni diabainten berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

BAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pola konsumsi pangan adalah berbagai informasi yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. fibrosa yang longgar. Skin tag dapat berupa tonjolan kecil, lunak dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Pengertian 1.2 Etiologi dan Faktor Resiko 1.3 Patofisiologi Jalur transport lipid dan tempat kerja obat

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

Sintesis, pengangkutan ekskresi kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol bila ditinjau dari sudut kimiawi, diklasifikasikan ke dalam golongan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang disertai dengan peningkatan kadar Low Density Lipoprotein ( LDL) plasma dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan. pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

LIPIDA. Universitas Gadjah Mada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman seledri sebagai berikut (Mursito, 2002) :

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MONASTEROL OBAT PENURUN KOLESTEROL DENGAN BAHAN ALAMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. warna kulit. Skin tag juga disebut achrochordon, softwart, soft fibroma, polip

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol Kolesterol ( C 27 H 45 OH ) adalah alkohol steroid yang ditemukan dalam lemak hewani / minyak, empedu, susu, kuning telur. Kolesterol sebagian besar disintesiskan oleh hati dan sebagian kecil diserap dari diet. Keberadaan kolesterol dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal lempengan yang akan mempersempit / menyumbat pembuluh darah. ( Sutejo A.Y. 2006 ). Kolesterol ditemukan dalam sel darah merah, membran sel dan otot. 70 % kolesterol di esterifikasikan ( dikombinasikan dengan asam lemak ) dan 30 % dalam bentuk bebas. ( Keerlefever Joyce, 2007 ). Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh terutama didalam hati. Kolesterol merupakan lemak yang penting, namun jika terlalu berlebihan dalam darah dapat membahayakan kesehatan. ( H:\jantung.klik dokter.menuju Indonesia sehat.mht ) Kadar kolesterol didalam darah adalah dibawah 200 mg/dl. Apabila melampaui batas normal maka disebut sebagai hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia biasanya terdapat pada penderita obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, perokok serta orang yang sering minum-minuman beralkohol. ( Hardjono, dkk. 2003) 5

6 1. Sintesa Kolesterol Kolesterol merupakan komponen penting untuk pembentukan membran sel dan disintesis di seluruh jaringan, tetapi 90% disintesis dalam sel mukosa usus dan hepatosit. Dalam hati kolesterol merupakan precursor dari asam empedu, dalam gonad dan kelenjar, anak ginjal sebagai precursor dari hormon steroid. Asam lemak bebas ( free fatty acids ) dibebaskan ke dalam plasma oleh lemak jaringan, diantara waktu-waktu makan dan selama berpuasa digunakan sebagai bahan bakar terutama oleh jaringan otot dan jantung. ( E.N Kosasih dan A.S Kosasih, 2008 ). 2. Transportasi Kolesterol Kolesterol bersifat tidak larut dalam air sehingga diperlukan suatu alat transportasi untuk beredar dalam darah yaitu apoprotein yang merupakan salah satu jenis protein. Kolesterol akan membentuk kompleks dengan apoprotein sehingga membentuk suatu ikatan yang disebut lipoprotein. Lipoprotein ini dibagi menjadi 4 jenis : a) kilomikron: Komponen utamanya adalah trigliserida ( 85 90 %) dan kolesterolnya hanya 6%. Fungsinya Mentransfer lemak dari usus dan tidak berpengaruh dalam proses arteriosklirosis. b) VLDL ( Very Low Density Lipoprotein ) = Pre Beta Lipoprotein, terdiri dari protein ( 8 10% ) dan kolesterol ( 19% ) dibentuk di hati dan sebagian di usus. Fungsinya mengangkut triasil gliserol.

7 c) LDL ( Low Density Lipoprotein ) = Beta Lipoprotein Komponen terdiri dari protein 20 % dan kolestrol 45 % Fungsinya mentransfer kolesterol dalam darah ke jaringan perifer dan memegang peranan mentrasfer fosfolipid membran sel, dibutuhkan untuk pembentukan hati dari sisa-sisa VLDL, diambil oleh sel sasaran melalui endositosis yang diperantarai reseptor. d) HDL (High Density Lipoprotein ) = Alpha Lipoprotein Disebut juga Alpha-1-Lipoprotein dibentuk oleh sel hati dan usus. Fungsinya Mentranspot kolesterol dari perifer ke hati dimana zat tersebut dimetabolisasi dan diekskresi. ( E.N Kosasih dan A.S Kosasih, 2008 ). 3. Metabolisme Kolesterol Kolesterol ada dua sumbernya: pertama kolesterol yang ada dalam makanan, kedua hati dan usus yang mensintesis kolesterol dari senyawa-senyawa yang konfigurasi molekulnya berbeda dari kolesterol. Kolesterol penting dalam struktur dinding sel dan dalam bahan yang membuat kulit kedap air. Banyak kolesterol terdapat pada asam-asam empedu, steroid-steroid dan cortex gl. suprarenalis, estrogen dan androgen. Kolesterol berasal dari tubuh yang terus menerus mengalami sintesis, perombakan dan pendauran ulang: kemungkinan besar kolesterol dari makanan hampir tidak ikut serta dalam reaksi metabolik. (Widmann, FK, 1995 ).

8 4. Fungsi Kolesterol Kolesterol dalam tubuh mempunyai fungsi yang penting, diantaranya adalah a) Sebagai pelindung otak, 11 % dari berat otak adalah kolesterol. b) Bersama zat gizi lainnya kolesterol dan sinar matahari membentuk vitamin D. c) Merupakan zat esensial untuk membran sel. d) Merupakan bahan pokok untuk pembuatan garam empedu yang diperlukan untuk pencernaan makanan. e) Bahan baku pembentukan hormon steroid, misalnya progesterone dan estrogen pada wanita, testosteron pada laki-laki. f) Untuk mencegah penguapan air pada kulit g) Membawa lemak keseluruh tubuh melalui peredaran darah. ( H:\jantung.klik dokter.menuju Indonesia sehat.mht ) B. Faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol Plasma Kadar kolesterol dalam plasma diturunkan oleh hormon tiroid dan estrogen, akan meningkat bila membran empedu disumbat, pada hiperkolesterolemi herediter, dan diabetes mellitus yang tidak diobati. Diet yang banyak mengandung lemak netral meningkatkan kolesterol plasma, memperpendek masa pembekuan dan menurunkan aktifitas fibrinolitik, dengan mengurangi intake kolesterol akan menurunkan kolesterol plasma. ( www.whatsilfe.com/reader2/metabolisme )

9 C. Faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol Serum Kolesterol serum digunakan sebagai indikator penyakit arteri koroner dan arteriosklerosis. Hiperkolesterolimia menyebabkan penumpukan plak di arteri koroner sehingga dapat menyebabkan jantung koroner. Kadar kolesterol serum yang tinggi dapat berhubungan dengan kecenderungan genetik ( herediter ). Kadar serum dibawah 200 mg/dl merupakan kadar ideal. ( Kleerlefever Joyce, 2007 ) D. Pengaruh Suhu dan Penyimpanan Sampel Baik serum atau plasma harus segera dipisahkan dari sel-sel darah dalam waktu 3 jam setelah pengumpulan sampel dan disimpan segera dalam almari es suhu 4 C dan pengambilan sampel tidak puasa. Sampel keruh banyak mengandung lemak hendaknya disimpan pada suhu 4 C selama satu malam. Serum atau plasma jernih bisa langsung dianalisis, hal ini dilakukan supaya kadar kolesterol tidak berubah dan enzim-enzim tidak mengubah proporsi lipoprotein selama penyimpanan. Serum atau plasma dapat disimpan pada suhu 4 C selama 1 2 minggu sebelum dianalisis. Penyimpanan pada suhu 4 C selama 24 jam dan penyimpanan pada suhu kamar ( 15 25 C ) selama 4 jam praktis tidak mengubah metabolit, enzin-enzin dan elektrolit-elektrolit. Penyimpanan pada suhu ruangan memungkinkan terjadinya perubahan pada kolesterol bebas dan ester. Pembekuan serum akan menyebabkan aktifitas enzim mengalami penurunan. Serum yang beku harus dicairkan dan diletakkan pada suhu ruangan selama 1 jam.

10 Secara umum sampel dimana kolesterol diperiksa seharusnya tidak dibekukan, siklus beku cair akan merusak struktur lipoprotein dan menurunkan resolusi lipoprotein. Pemeriksaan kolesterol sebaiknya dianalisa segera. ( Speicher Carle, M.S.Jr.jark W. Smith, 1996 ) E. Macam-macam Pemeriksaan Kolesterol 1. Metode Lieberman Burchad Prinsip : kolesterol dengan asam asetat anhidrida dan asam sulfat pekat membentuk warna hijau kecoklatan. Absorben warna ini sebanding dengan kolestrol dalam sampel. Metode kolorimetri langsung dengan reagen Lieberman Burchad penyerapan chromaphores yang dihasilkan dari kolesterol dan ester kolestrol berbeda. Ester kolesterol menghasilkan warna yang lebih benyak dibandingkan dengan kolesterol non ester dan mempunyai bias 10 15 % ketika analisa dilakukan berdasarkan standart kolesterol non ester. Metode ini memerlukan kerja keras disebabkan karena ester kolesterol harus dihidrolisa dan kolestrol diekstraksi. Tujuan ekstrsksi ini mencegah adanya zat-zat pengganggu yang akan mempengaruhi hasil, contohnya hemoglobin dan billirubin. 2. Metode Modifikasi Dari Reaksi Zank dan Modifikasi Dari Klungsoyr Prinsip : Alkohol yang digunakan untuk mengendapkan protein dan membebaskan alkohol dari esternya. Reaksi warna timbul dengan

11 mereaksikan kolesterol dengan ferichoride, warna yang timbul ditentukan secara fotometri / kalorimetri. 3. Metode CHOD PAP Prinsip : kolesterol ditemukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator quinoneimine terbentuk dari hydrogen peroksida dan 4 aminianypyrine dengan adanya phenol peroksidase. Reaksi : Kolesterol ester Kolesterol ester kolesterol ester+asamlemak Hidrolase Kolesterol + O 2 Kolesterol kolesterol-one-one-h 2 O 2 Oksidase 2H 2 O 2 + phenol + 4-aminophenazon perioksidase quinoneimine dye + 2H 2 O 2 Metode ini (enzimatis) memperlihatkan linearitas yang baik sampai dengan 500 mg/dl. Sample dengan nilai yang lebih dari 500 mg/dl harus dianalisis ulang setelah pengenceran dengan Natrium klorida (NaCl). Tahap reaksi awal metode enzimatis adalah hidrolisis ester kolesterol untuk membentuk kolesterol bebas. Tahap berikutnya adalah tahap oksidasi yang menggunakan oksigen untuk menghasilkan hydrogen peroksida (H 2 O 2 ), melalui pembentukan oksidasi berwarna yang direduksi. Faktor yang mengganggu pada pemeriksaan adalah pada sampel yang keruh, lipemik, ikterik, atau mengalami hemolisis. Billirubin menyebabkan interferensi negative dalam metode enzimatis karena billirubin bereaksi dengan H 2 O 2 sehingga mengurangi jumlah peroksida yang tersedia untuk

12 membentuk komplek berwarna. Billirubin juga menimbulkan gangguan langsung karena penyerapannya ada di sekitar 500 nm. Gangguan ini dapat dikurangi dengan mengukur konsumsi oksigen secara elektrokimia. F. Kerangka Teori