MEMBANGUN KEKEBALAN TUBUH, MENGHAPUS SERATUS PENYAKIT

dokumen-dokumen yang mirip
PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

PERAWATAN MESIN TUBUH SEBAGAI INVESTASI SEHAT MENUJU HIDUP BERKUALITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Wabah Polio. Bersama ini kami akan membagi informasi mengenai POLIO yang sangat berbahaya, yang kami harap dapat bermanfaat untuk kita semua.

Lalu, kekebalan seperti apa yang dimiliki bayi di bulan-bulan pertamanya?

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

UPAYA PROMOSI DAN PREVENTIVE KESEHATAN BAYI DAN ANAK

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, anak memerlukan asupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

Kuesioner Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bayi dan Balita Mengenai Penyakit Polio Pasca PIN V

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan terhadap beberapa penyakit yang terjadi di Kota Yogyakarta


PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Mengapa disebut sebagai flu babi?


TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

1. Poliomyelitis Poliomyelitis adalah suatu penyakit virus yang dalam stadium beratnya menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Usia anak dibawah lima tahun (balita) merupakan usia dalam masa emas

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Gejala awal campak berupa demam, konjungtivis, pilek batuk dan bintik-bintik

Pertanyaan dan Jawaban tentang imunisasi. Petunjuk untuk pemuka masyarakat, kader PSF, kelompok masyarakat, tentang imunisasi di Timor Leste

2014 AEA International Holdings Pte. Ltd. All rights reserved. 1

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Imunitas merupakan daya tahan tubuh. Sistem imun adalah jaringan dalam

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

PROGRAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN

CERDAS MENGENALI PENYAKIT DAN OBAT

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tingkat konsumsi ayam dan telur penduduk Indonesia tinggi. Menurut Badan

1. Apakah anda mengetahui tentang imunisasi? a. Ya b. Tidak 2. Apakah anda mengetahui tentang tujuan imunisasi? a. Ya b. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan

CURRICULUM VITAE. : Jalan Abdul Hakim Komplek Classic III Setiabudi Residence No. 56B Tanjungsari Medan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran

Anjing Anda Demam, Malas Bergerak dan Cepat Haus? Waspadai Leptospirosis

BAB II VIRUS TOKSO Definisi Virus Tokso

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Manfaat Minum Air Putih

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 1992 TENTANG OBAT HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYAKIT CACINGAN

BAB II CUCI TANGAN PAKAI SABUN UNTUK CEGAH PENYAKIT

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

Jangan Sembarangan Minum Antibiotik

BAB I PENDAHULUAN. satu diantaranya adalah pencegahan penyakit. Sebagai upaya

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN [LN 1996/99, TLN 3656]

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era millenium saat ini, program unggulan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pencapaian tujuan

Usaha Pelayanan Kesehatan Anak Dalam Membina Keluarga Sejahtera

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Tanya-jawab herpes. Apa herpes itu? Seberapa umum kejadian herpes? Bagaimana herpes menular? Apa yang terjadi saat herpes masuk tubuh?

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang

BAB I PENDAHULUAN. dan Angka Kematian Balita (AKABA/AKBAL). Angka kematian bayi dan balita

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yaitu 25 kematian per 1000

BAB I PENDAHULUAN. intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Dewi, 2013 : 1). neonatus sebagai individu yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) tahun 2013 diare. merupakan penyebab mortalitas kedua pada anak usia

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

[Referensi 3] Pendaftaran Vaksinasi dan Angket Pra Pemeriksaan Vaksin. Angket Pra Pemeriksaan Vaksinasi untuk [ Laki-laki Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

Transkripsi:

MEMBANGUN KEKEBALAN TUBUH, MENGHAPUS SERATUS PENYAKIT Oleh : dr. Euis Heryati, M.Kes Makalah Disampaikan pada Kegiatan Gebyar Healthy Life, Happy Life 2009 BUMI SILIWANGI HEALTH CARE CENTER UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2009 0

PENDAHULUAN Penyakit memasuki tubuh dari pintu tubuh bagian mana saja. Masing-masing bibit penyakit di dalam tubuh manusia memiliki habitatnya sendiri-sendiri. Begitu juga dalam hal ke mana pintu masuknya, dan kemudian di organ tubuh mana ia bersarang dan berbiak. Ada bibit penyakit yang memasuki tubuh melalui udara yang dihirup oleh pernapasan (air-borne). Ada juga yang dengan cara ditelan bersama makanan dan minuman (food borne), atau lewat cemaran tinja ((fecal-oral) selain ada juga yang langsung menembus kulit (larva cacing tambang), dibawa serangga, hewan liar, atau ada pula yang langsung mencemari bola mata, liang hidung, atau yang dengan cara memasuki liang kemaluan. Maka, semua pintu masuk tubuh itu perlu selalu disiagakan. Tubuh yang bugar pintu masuk di tubuhnya lebih bersiaga. Sekalipun sampai kebobolan bibit penyakit juga, umumnya sudah lebih kebal. Karena lebih kebal, maka selalu memenangkan pertempuran melawan bibit penyakit. Maka itu, selalu batal jatuh sakit. Atau kalau sampai jatuh sakit pun, penyakitnya tidak tergolong berat, dan sering lekas menyembuh sendiri. Bibit penyakit senantiasa hadir di tengah-tengah kita, tanpa kita dapat melihatnya, atau mungkin menyadarinya. Mereka ada di mana saja, kapan saja, tanpa kita mungkin merasakannya. Setiap saat tubuh kita berkontak, bersinggungan, bersentuhan dengan beraneka ragam bibit penyakit, yang jinak maupun yang ganas. Hanya berkat kekebalan tubuh kita yang terbangun kokoh, kalau nyatanya kita tidak sampai jatuh sakit meskipun kita berada di tengah ancaman dan serbuan itu. Demikian itu berkat kekebalan tubuh yang terbentuk karena tubuh dalam kondisi bugar. Tubuh 1

yang bugar dibangun dari hidup yang tertib dan teratur, gizi yang bagus, dan waktu istirahat yang memadai, selain cukup bergerak badan. MEMBANGUN KEKEBALAN TUBUH Untuk meredam penyakit infeksi, daya tahan tubuh harus sengaja dibuat kuat. Setiap terjangkit penyakit tubuh menjadi tidak lagi bugar. Maka, upaya memperkokoh kekebalan tubuh merupakan bagian penting dalam membangun kebugaran tubuh. Hanya tubuh yang bugar yang tidak rentan jatuh sakit. Termasuk oleh ancaman berbagai jenis penyakit infeksi. Kekebalan tubuh secara alami dibangun sejak bayi. Setelah warisan kekebalan tubuh yang anak terima dari ibu sudah habis (setelah anak berumur 6 bulan) kekebalan tubuh perlu dilanjutkan dengan cara imunisasi. Dengan imunisasi tubuh sengaja dimasukkan bibit penyakit (yang sudah dilemahkan atau dimatikan) yang kita sebut vaksin.vaksin ini yang kita harapkan merangsang tubuh agar membuat zat anti terhadapnya (antibodi). Anak memerlukan serangkaian imunisasi untuk membangun kekebalan dasar pada tubuhnya. Setelah kekebalan dasar terbentuk, pemberian vaksin perlu diulang secara berkala pada tiap umur-umur tertentu. Dengan cara itu tubuh anak menjadi kebal sempurna terhadap sejumlah penyakit (TBC, polio, hepatitis, difteria, tetanus, batuk rejan, campak). Ini jenis penyakit yang sering anak-anak derita. Imunisasi tidak selalu membuahkan hasil optimal bila status gizi tubuh tergolong jelek. Pada tubuh yang kurang gizi, respons tubuh kurang sempurna dalam membangun zat anti. Maka, kekebalan yang terbentuk belum tentu penuh. 2

Dalam hal sistem kekebalan tubuh, kita mengenal ada kekebalan jenis sel darah (cellular immunity), dan ada pula jenis kekebalan cairan yang beredar bersama aliran darah (humoral immunity). Kedua jenis kekebalan buatan tubuh ini secara bahumembahu membangun sebuah sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang sudah terlatih bukan saja pandai mengenali musuh (bibit penyakit, benda asing, organ cangkokan) melainkan sekaligus juga mampu melumpuhkannya. Semakin sering terjangkit penyakit yang berbeda-beda, semakin lengkap jenis kekebalan tubuh yang terbentuk. Berarti semakin tak mudah untuk jatuh sakit. Semakin sempurna terbentuk system kekebalan tubuh, semakin tidak gampang terserang apa pun jenis infeksinya. Untuk mencapai kesempurnaan system kekebalan tubuh, selain bahan baku pengebal tubuh harus lengkap (terutama protein); juga perlu memiliki kelenjar getah bening (limfe) dan salurannya yang utuh; sifat sel darahnya pun perlu sehat; aliran darah tubuh senantiasa lancar; dan tubuh sendiri punya riwayat lebih beragam terserang oleh aneka bibit penyakit, selain lengkap pula imunisasinya. Namun, dengan semakin bertambahnya umur, system kekebalan tubuh semakin menurun fungsinya. Ini yang kini mendapat perhatian dari ahli proses menua (Geriatrics). Masalah besar kesehatan orang berusia lanjut, antara lain semakin melemahnya system kekebalan tubuh. Selain tubuh renta rentan terinfeksi, infeksi yang sudah menyerang tak selalu mudah menyembuh. Khususnya bila bibit penyakit tergolong virus. Ada ratusan jenis virus yang menghadang tubuh kita. Masih lebih banyak jenis virus yang belum ada obat 3

penangkalnya. Penyakit flu akan lekas menyembuh bila daya tahan tubuh kuat, dan obatnya bukan antibiotic, melainkan beristirahat. Kita tahu tidak semua jenis virus ada obat pemusnahnya. Antibiotik tidak mampu membunuh atau melumpuhkan virus. Tubuh yang diserang virus yang belum ada obatnya hanya mengandalkan kemampuan system kekebalan tubuh saja. Maka, mengkonsumsi menu bergizi, melakukan jeda, pilihan terapinya. Apabila system kekebalan tubuh sudah lemah atau tidak berfungsi baik, setiap serangan virus akan menyengsarakan badan. Mungkin infeksi virusnya tak kunjung sembuh, atau penyakit menjadi berkepanjangan, lalu terjadi sebentuk komplikasi. Atau kalaupun menyembuh, diperlukan waktu yang lebih lama dibanding bila menimpa tubuh yang memiliki kekebalan yang masih kokoh. MURAHNYA HIDUP BERSIH Untuk hidup bersih pasti tidak sukar. Sesungguhnya sudah sejak usia kanakkanak kebiasaan hidup bersih semestinya dibentuk. Satu dari kebiasaan hidup yang merugikan kesehatan, berhulu dari jemari tangan yang tidak sucihama. Padahal, hanya dengan membiasakan diri mencuci tangan secara benar saja penyakit yang tak perlu terjadi bisa dicegah. Tentu harus mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun, yang mencakup seluruh permukaan kulit tak ada bagian yang luput dibasuh. Dengan mencuci tangan yang benar, khususnya penyakit perut (tifus, kolera, disentri) selain risiko tertular virus hepatitis, flu burung, SARS, dapat dicegah. Selain itu dengan membiasakan mencuci tangan dapat membatalkan jangkitan sejumlah 4

penyakit virus lainnya yang ditularkan melalui pernapasan, yang berlangsung saat jari kotor (sudah tercemar bibit penyakit) mengorek-ngorek liang hidung. Jangan merasa tubuh sudah serba kebal, sehingga sembrono tidak memilih aturan hidup sehat. Bukan tak mungkin tubuh yang betul sudah kebal, namun bisa saja jatuh sakit infeksi juga. Mengapa? Karena mungkin bibit penyakit yang masuk tubuh kelewat besar jumlahnya. Semakin besar populasi bibit penyakit yang memasuki tubuh, tentu semakin berat tubuh melawan dan melumpuhkannya. Dalam keadaan begini tubuh lebih berisiko kalah dalam bertempur. Pada tubuh yang kalah bertempur penyakit akan berjangkit. PENUTUP Membangun tubuh kebal juga perlu upaya lain. Berbeda dengan orang jaman dulu, kini tak cukup lagi hanya mengandalkan kemampuan tubuh memperoleh kekebalan secara alami belaka. Barangkali tak pula cukup imunisasi dan berpola hidup sehat semata. Padahal, dengan semakin bertambahnya umur, system kekbalan tubuh sudah tak optimal lagi. Maka, perlu ada kiat lain. Kini ada banyak ditemukan bahan berkhasiat alami, dan obat yang mampu memicu peningkatan daya tahan tubuh (immunomodulator). Kekebalan tubuh yang sudah mulai merosot perlu didongkrak dengan bahan-bahan berkhasiat yang bersifat immunomodulator. Sekarang bermunculan di pasaran jenis obat dan bahan berkhasiat yang berfungsi untuk itu, seperti colostrum dari susu sapi. 5